Gambaran Sumber Data Sistem Informasi Gizi

informasi yang didapatkan dari pihak kader, penyebab keterlambatan dikarenakan tidak semua kader posyandu terampil dalam membuat laporan, hal ini dikarenakan jarang adanya pertukaran tugas, masing-masing kader hanya mengerti pada tugas yang dipegangnya saja. Dengan demikian poin rata-rata indikator sistem informasi gizi di Dinas Kesehatan Kota Tangerang mendapatkan nilai poin sebesar satu koma enam 1,6 yang artinya ada tetapi kurang memadai.

5.4.1.3 Gambaran Sumber Data Sistem Informasi Gizi

Menurut teori HMN WHO,2008 Sumber data dibagi menjadi dua kategori utama yaitu data berbasis populasi sensus, pencatatan sipil, dan survey populasi dan data berbasis lembaga catatan individu, catatan layanan dan catatan sumber daya. Sumber data Dinas Kesehatan kota Tangerang merupakan data berbasis lembaga. Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kota Tangerang sumber data berasal dari sistem informasi Posyandu yang merupakan input bagian dari kegiatan surveilans gizi. Untuk mengisi format sistem informasi Posyandu ini didapatkan dari hasil kegiatan Posyandu yang dilakukan setiap bulan. Kegiatan Posyandu terdiri dari penimbangan balita, pelayanan imunisasi, serta terdapat pelayanan KB. Dengan demikian data yang berasal dari Posyandu dapat merupakan catatan layanan yang termasuk data berbasis lembaga. Untuk lebih jelas mengenai penilaian sumber data Dinas Kesehatan Kota Tangerang dapat dilihat pada tabel. 5.7 dimana skoring penilaian terhadap sumber data tersebut dapat diuraikan sebagai beriku Tabel. 5.7 Sumber data : Surveilans Gizi No. Item Sang at mem adai Memad ai Ada Tetapi Kurang Memadai Tidak adekuat sama sekali Skore 3 2 1 1. Terdapat surveilans yang representatif dalam mengukur persentase penduduk yang relevan mengenai pelayanan kesehatan ibu dan anak KB, antenatal care, persalinan, imunisasi  3 2. Terdapat surveilans yang representatif dalam perkiraaan mengenai kematian balita  3. Terdapat pengelompokan data berupa usia dan seks  3 4. Ada pertemuan dan rencana tahunan untuk mengkordinasikan waktu, variabel yang diukur dari daerah  2 Total Rata-rata 2 Dari tabel 5.7 di atas dapat diketahui bahwa poin untuk terdapatnya surveilans yang representatif dalam mengukur persentase penduduk yang relevan mengenai pelayanan kesehatan ibu dan anak KB, antenatal care, persalinan, imunisasi mendapakan poin sebesar tiga 3 yang artinya sangat memadai. Berdasarkan hasil pengamatan lapangan oleh peneliti di Posyandu Mekar Melati Kecamatan Cibodas, dalam kegiatan Posyandu tersebut terdapat pelayanan kesehatan ibu dan anak, seperti pemberian tablet Fe untuk ibu hamil, pelayanan KB, penimbangan bulanan untuk mengetahui status gizi balita, serta terdapat pelayanan imunisasi. Kegiatan pelayanan ibu dan anak tersebut rutin dilakukan di Posyandu setiap bulan, yang dibantu dari tenaga Puskesmas, Bidan desa, serta kader Posyandu. Dengan demikian adanya pelayanan ibu dan anak yang rutin dan teratur setiap bulannya merupakan surveilans yang representatif dalam mengukur persentase penduduk yang relevan mengenai pelayanan kesehatan ibu dan anak. Berdasarkan hasil wawancara dengan informan E yaitu selaku kader Posyandu, mengatakan bahwa tidak terdapat data kejadian kematian balita yang dilaporkan setiap bulan, kader Posyandu hanya melaporkan hasil kegiatan Posyandu, salah satunya yaitu penimbangan balita yang dilakukan rutin setiap bulan, seperti data SKDN, jumlah balita BGM, jumlah balita yang ditimbang bulan ini tetapi tidak ditimbang bulan lalu O, jumlah balita yang turun berat badannya pada bulan ini T, jumlah balita yang turun berat badannya dua bulan berturut-turut pada bulan ini 2T, jumlah balita yang baru pertama kali hadir di Posyandu pada bulan ini B, jumlah kasus gizi buruk bulan lalu, dan jumlah kasus gizi buruk baru bulan ini. Dengan demikian poin nilai untuk surveilans yang representatif dalam perkiraaan mengenai kematian balita mendapatkan sebesar nol 0 yang artinya tidak memadai. Dalam surveilans gizi ini juga terdapat pengelompokan usia balita dan jenis kelamin laki-laki dan perempuan. Untuk usia balita dibagi menjadi 4 kelompok usia yaitu 0-5 bulan, 6-11 bulan, 12-23 bulan, dan 24-59 bulan seperti yang terdapat pada format sistem informasi Posyandu SIP. Oleh karena itu, untuk poin adanya pengelompokan data, mendapatkan nilai sebesar tiga 3 yang artinya sangat memadai. Poin nilai untuk adanya pertemuan dan rencana tahunan untuk mengkordinasikan waktu, variabel yang diukur dari daerah mendapatkan poin nilai sebesar dua 2 yang artinya sudah memadai, seperti yang sudah diterangkan pada sumber daya koordinasi bahwa pihak Dinas Kesehatan Kota Tangerang selalu mengadakan rapat bulanan yang dihadiri oleh pihak TPG Tenaga Pelaksana Gizi Puskesmas dalam rapat koordinasi tersebutlah membahas mengenai rencana tahunan untuk mengkordinasikan waktu, variabel yang diukur. Dengan demikian hasil poin rata-rata untuk sumber data yaitu dua 2 yang artinya sumber data mengenai sistem informasi gizi di Dinas Kesehatan Kota Tangerang sudah memadai.

5.4.2 Gambaran Proses Sistem Informasi Gizi