143
BAB VI PEMBAHASAN
6.1 Keterbatasan Penelitian
Dalam penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan, diantaranya
yaitu: 1.
Suasana pada saat wawancara mendalam yang kurang kondusif, situasi dan kondisi yang ramai sehingga dapat mempengaruhi
kejelasan dari hasil wawancara yang dipaparkan oleh informan. 2.
Instrumen alat seperti rekaman yang kurang memadai, sehingga membuat peneliti lebih banyak mencatat hasil wawancara dan
membuat catatan lapangan yang penting lainnya. 3.
Hasil penelitian sangat dipengaruhi oleh kejujuran informan dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan setiap aspek komponen dari sistem
informasi gizi, sehingga dimungkinkan adanya bias informasi. 4.
Keterbatasan peneliti dalam mengembangkan pertanyaan dalam wawancara mendalam, sehingga informasi yang didapatkan kurang
optimal.
6.2 Karakteristik Informan
Dalam penelitian ini yang menjadi informan sebanyak 5 orang, yaitu Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kota Tangerang, tenaga pelaksana gizi
yang berasal dari Puskesmas Baja dan Puskesmas Cibodasari, kader Posyandu Mekar melati.
Informan yang berasal dari seksi gizi Dinas Kesehatan Kota Tangerang diambil 2 orang, yaitu Kepala Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kota
Tangerang dan Staf Gizi Dinas Kesehatan Kota Tangerang. Informan yang berasal dari Puskesmas diambil hanya 2 orang, dan masing-masing
puskesmas terletak pada Kecamatan yang sama yaitu Kecamatan Cibodas. Informan yang berasal dari Posyandu diambil 1 orang yaitu Posyandu
Mekar Sari yang merupakan Posyandu binaan Puskesmas Baja.
6.3 Ruang Lingkup Sistem Informasi Gizi
Sebagaimana yang telah dijelaskan oleh informan, ruang lingkup sistem informasi gizi yaitu dalam pelaksanaannya yang menjadi sumber
data awal berasal dari Posyandu. Jumlah seluruh Posyandu yag terdapat di Wilayah Kerja Dinas Kota Tangerang sebanyak 1.034 Posyandu, masing-
masing Posyandu merupakan binaan Puskesmas-Puskesmas yang ada di Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kota Tangerang yaitu sebanyak 32
Puskesmas yang tersebar di 13 Kecamatan Kota Tangerang. Data yang berasal dari Posyandu yaitu terdapat dalam buku SIP
Sistem Informasi Posyandu seperti jumlah balita yang mendapatkan vitamin A, jumlah bayi 0-6 bulan yang mendapatkan Asi Ekslusif, jumlah
ibu hamil yang mendapatkan tablet Fe, jumlah rumah tangga yang mendapatkan garam beriodium, SKDN, jumlah balita BGM, jumlah balita
yang ditimbang bulan ini tetapi tidak ditimbang bulan lalu O, jumlah balita yang turun berat badannya pada bulan ini T, jumlah balita yang
turun berat badannya dua bulan berturut-turut pada bulan ini 2T, jumlah balita yang baru pertama kali hadir di Posyandu pada bulan ini B, jumlah
kasus gizi buruk bulan lalu, dan jumlah kasus gizi buruk baru bulan ini. Data hasil dari kegiatan Posyandu kemudian dilaporkan ketingkat
puskesmas yang selanjutnya akan dilaporkan ketingkat Dinas Kesehatan Kota Tangerang. Dari tingkat Dinas Kesehatan Kota Tangerang data
dilaporkan ke tingkat Nasional atau pusat melalui website sistem informasi gizi.
6.4 Gambaran Input Sistem informasi Gizi