Berdasarkan hasil observasi dan telaah dokumen, bahwa pihak Dinas Kesehatan Kota Tangerang memiliki kode pengenal
unik untuk memfasilitasi penggabungan dari beberapa database dari sumber yang berbeda. Kode pengenal tersebut terdapat
pada formulir sigizi tingkat Puskesmas, masing-masing fomulir sigizi yang masuk memiliki kode pengenal, sehingga
memudahkan pihak staf gizi Dinas Kesehatan Kota Tangerang dalam menginput data dari berbagai Puskesmas yang ada di
wilayah kerja Dinas Kesehatan Kota Tangerang. Dengan demikian nilai poin untuk adanya kode pengenal unik yang
tersedia untuk memfasilitasi penggabungan dari beberapa database dari sumber yang berbeda mendapatkan nilai sebesar
dua 2 yang artinya sudah memadai. Dengan demikian poin nilai rata-rata manajemen data dalam
sistem informasi gizi di Dinas Kesehatan Kota Tangerang mendapatkan nilai poin sebesar satu koma delapan 1,8 yang
artinya belum memadai.
5.4.3 Gambaran Output Sistem Informasi Gizi
5.4.3.1 Produk Sistem Informasi
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan informan penelitian didapatkan informasi mengenai produk
informasi yang terdapat dalam sistem informasi gizi, dimana skoring penilaian terhadap produk informasi tersebut dapat
diuraikan sebagai berikut :
Tabel 5.9 Produk Sistem Informasi Gizi
No. Item Sangat
mema dai
Mema dai
Ada Tetapi
Kuran g
Mema dai
Tidak adekua
t sama sekali
Skore
3 2
1 1.
Secara sistematis ditinjau pada setiap tingkat untuk kelengkapan
dan konsistensi terhadap data yang dilaporkan melalui sistem
informasi gizi. Untuk menghitung cakupan, dapat diandalkan
perkiraan populasi yang tersedia
2
2. Dilaporkan setiap bulan
1
3. Beberapa kali diukur dalam satu
tahun terakhir
2 4.
Data cakupan yang paling baru menjadi dasar perkiraan
2
5. Estimasi data dipisahkan oleh: 1
karakteristik demografis misalnya, usia; 2 Status Sosial Ekonomi
misalnya, Pendapatan,Pekerjaan,Pendidikan
; 3 Wilayah misalnya, urbanrural, utama geografis atau
wilayah administratif
1
Total Rata-rata 1,6
Untuk produk sistem informasi gizi mengenai kelengkapan dan konsistensi data yang berasal dari sumber data mendapatkan
poin 2 dua yang artinya sudah memadai. Berikut kutipan
penjelasan dari informan B selaku staf gizi Dinas Kesehatan Kota Tangerang:
“ .......yang lamanya itu kroscek data ya mba, apakah data nya sesuai seperti yang diminta kemenkes, kalau ada yang tidak
sesuai atau tidak lengkap, biasanya kami kasih tahu ke TPG nya......”
Dari penjelasan di atas dapat diketahui pihak Dinas Kesehatan Kota Tangerang selalu memperhatikan kelengkapan
data dan konsistensi data yang berasal dari Puskesmas di wilayah kerja Dinas Kesehatan Kota Tangerang.
Untuk pelaporan sistem informasi gizi Dinas Kesehatan Kota Tangerang mendapatkan nilai poin 1 satu yang artinya
ada tetapi kurang memadai. Berikut kutipan penjelasan dari informan B selaku staf gizi Dinas Kesehatan Kota Tangerang:
“..........sebenarnya biasanya rutin setiap bulan, tapi pada waktu bulan agustus ada kendala sigizi maintaniceperbaikan, saya
kira tidak bisa kirim data,ternyata saya salah buka home page akhirnya saya baru melaporkan bulan agustus sampai desember
2013 secara bersamaan.....” Dari kutipan wawancara di atas bahwa pelaporan produk
sistem informasi gizi biasa dilakukan setiap bulan, namun dikarenakan pelaporan bulan agustus hingga desember
dilakukan secara bersamaan, maka membuat poin menjadi kecil.
Menurut dari informan B selaku staf gizi Dinas Kesehatan Kota Tangerang, bahwa data cakupan yang baru sistem
informasi gizi selalu menjadi acuan dasar dalam perkiraan. Dengan demikian nilai poin untuk data cakupan yang baru
menjadi acuan dasar dalam perkiraan membuat nilai poin menjadi 2 dua yang artinya sudah memadai.
Untuk estimasi data dalam produk sistem informasi gizi ini hanya terdapat pengelompokan usia balita. Untuk usia balita
dibagi menjadi 4 kelompok usia yaitu 0-5 bulan, 6-11 bulan, 12- 23 bulan, dan 24-59 bulan, Oleh karena itu, untuk poin adanya
estimasi data dipisahkan oleh: 1 karakteristik demografis misalnya,usia;2Status Sosial Ekonomi, misalnya pendapatan,
pekerjaan, pendidikan; 3 Wilayah misalnya, urbanrural, utama geografis atau wilayah administratif mendapatkan nilai
poin sebesar 1 satu yang artinya ada tetapi kurang memadai. Dengan demikian hasil rata-rata penilaian produk sistem
informasi gizi Kota Tangerang sebesar 1,6 satu koma enam yang artinya ada tetapi kurang memadai.
5.4.3.2 Gambaran Diseminasi dan Penggunaan Informasi