Masalah Sistem Informasi Gizi

 Dalam hal produk informasi yang menjadi kendala yaitu adanya keterlambatan pelaporan dari tingkat Dinas Kesehatan Kota Tangerang ke tingkat pusat atau Kemenkes. Penyebab keterlambatan tersebut adalah kurangnya komunikasi dan kordinasi dari staf seksi gizi Dinas Kesehatan Kota Tangerang dengan pihak Kemenkes terkait tentang masalah teknis yang terjadi dalam melaporkan produk infomasi melalui website sistem informasi gizi.

6.10 Alternatif Solusi Masalah Sistem informasi Gizi

Solusi alternatif untuk mengatasi kendala dalam pelaksanaan sistem informasi gizi di Dinas Kesehatan Kota Tangerang yaitu:  Perlu adanya kebijakan tentang pertemuan terkait tentang sistem informasi gizi ditingkat kecamatan maupun ditingkat daerah. Keberhasilan pelaksanaan sistem informasi gizi tercapai dengan baik, apabila adanya kerja sama yang baik pula ditingkat kecamatan maupun tingkat daerah. Dengan adanya kebijakan mengenai kerjasama tersebut, produk informasi hasil sistem informasi gizi akan menjadi lebih terbuka dimasyarakat, sehingga membuat dampak yang positif yaitu meningkatkan kepercayaan terhadap integritas hasil produk informasi di kalangan masyarakat. Selain itu, pelaksanaan keputusan maupun tindak lanjut dari produk informasi akan menjadi lebih mudah dengan adanya kebijakan tersebut, sehingga tujuan meningkatkan status gizi dapat tecapai dengan baik.  Perlu adanya kebijakan yang mengatur dan mewajibkan secara penuh dalam pelaksanaan pelaporan melalui sistem informasi gizi. Sehingga dapat meningkatkan kepatuhan tenaga pelaksana dalam melakukan pelaporan melalui sistem informasi gizi.  Perlu meningkatkan kemampuan kader Posyandu dalam membuat laporan indikator sistem informasi gizi. Karena Posyandu merupakan sumber data awal, serta sebagai bagian input dari surveilans gizi. Pelatihan kader Posyandu diharapkan dapat meningkatkan kemampuan dan keterampilan dalam membuat laporan, sehingga semua kader diharapkan dapat terampil membuat laporan secara merata. Selain itu adapula pertukaran tugas, sehingga semua kader dapat mengerti dan dapat melaksanakan tugas-tugas yang ada di Posyandu dengan baik.  Perlu adanya pendampingan kader dalam membuat laporan indikator sistem informasi gizi. Terkait dengan sebagian besar kader merupakan ibu rumah tangga, kerap sekali menunda-nunda dalam membuat laporan, dan menimbulkan keterlambatan dalam pelaporan. Dibutuhkan pendampingan kader oleh pihak tenaga pelaksana gizi Puskesmas dalam membuat laporan. Dimana pihak tenaga pelaksana gizi Puskesmas berkunjung datang menemui kader Posyandu. Tenaga pelaksana gizi Puskesmas tersebut membimbing kader dalam membuat laporan, dengan demikian keterlambatan laporan oleh pihak kader dapat diatasi, dan data yang dihasilkan dari Posyandu menjadi lebih berkualitas, kerana