8 8 7 11 8 16 6 6 5 7 Ruang Lingkup Sistem Informasi Gizi

Tabel 5.1 Distribusi Kecamatan Menurut Luas Wilayah Dan Jumlah Kelurahan Di Kota Tangerang No. Kecamatan Luas km² Jumlah Kelurahan 1. Ciledug

8.77 8

2. Larangan

9.40 8

3. Karang Tengah

10.47 7

4. Cipondoh 17.91 10 5. Pinang

21.59 11

6. Tangerang

15.79 8

7. Karawaci

13.48 16

8. Jati Uwung

14.41 6

9. Cibodas

9.61 6

10. Periuk

9.54 5

11. Batu Ceper

11.58 7

12. Neglasari

16.08 7

13. Benda 5.92 5 14. Jumlah Kota 164.55 104 Sumber: Profil Kesehatan Kota Tangerang Tahun 2009 Dari perinciaan tabel di atas dapat diketahui dengan jelas jumlah kecamatan dan jumlah kelurahan yang ada di wilayah Kota Tangerang. Jumlah kecamatan yang ada di wilayah kota Tangerang terdiri dari 13 kecamatan, masing-masing kecamatan memiliki kelurahan, kecamatan yang memiliki kelurahan paling banyak adalah kecamatan Karawaci dan kecamatan yang memiliki jumlah kelurahan paling sekit adalah kecamatan Benda dan Kecamatan Periuk.

5.1.3 Kependudukan

Berdasarkan sumber data dari LAKIP Kota Tangerang, jumlah penduduk wilayah Kota Tangerang Tahun 2012 tercatat 2.031.294 jiwa. Di bawah ini adalah tabel kependudukan di wilayah Kota Tangerang: Tabel 5.2 Jumlah Pertumbuhan dan Kepadatan Penduduk di Kota Tangerang Tahun 2008-2012 No. Tahun Jumlah Jiwa Luas km² Kepadatan 1. 2008 1.531.666 164,55 9.308 2. 2009 1.554.822 164,55 9.449 3. 2010 1.680.631 164,55 10.213 4. 2011 1.883.757 164,55 11.448 5. 2012 2.031.294 164,55 12.345 Sumber : LAKIP Kota Tangerang tahun 2012 Tabel 5.3 Jumlah Penduduk berdasarkan Kecamatan Di Kota Tangerang Tahun 2012 No. Kecamatan Jumlah Jiwa Persen 1. Ciledug 145.437 7,16 2. Larangan 170.407 8,39 3. Karang Tengah 124.467 6,13 4. Cipondoh 225.542 11,10 5. Pinang 187.262 9,22 6. Tangerang 181.529 8,94 7. Karawaci 213.805 10,53 8. Cibodas 187.720 9,24 9. Jati Uwung 117.394 5,78 10. Periuk 152.932 7,53 11. Neglasari 133.981 6,60 12. Batu Ceper 103.944 5,12 13. Benda 86.843 4,28 Jumlah 2.031.294 100 Sumber LAKIP Kota Tangerang Tahun 2012

5.1.4 Program-program Pembangunan Kesehatan di Kota Tangerang

Dalam melaksanakan program-program pembangunan kesehatan di Kota Tangerang, pelaksanaannya ditangani oleh sekretariata yang membawahi tiga sub bagian, empat bidang yang dibantu 12 seksie dan 33 UPTD. Berikut di bawah ini merupakan program-program di Dinas Kesehatan Kota Tangerang : 1. Upaya Kesehatan Wajib, meliputi : a. Promosi Kesehatan b. Kesehatan Lingkungan c. Kesehatan Ibu dan Anak termasuk KB d. Perbaikan Gizi e. Pemberantas Penyakit Menular f. Pengobatan 2. Upaya Kesehatan Pengembangan : a. Upaya Kesehatan Sekolah b. Upaya Kesehatan Olah raga c. Upaya Perawatan Kesehatan Mayarakat d. Upaya Kesehatan Kerja e. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut f. Upaya Kesehatan Jiwa g. Upaya kesehatan Mata h. Upaya Kesehatan Usia Lanjut i. Upaya Kesehatan Reproduksi j. Upaya Pengawasan Obat dan Makanan k. Upaya Pembinaan dan Pengendalian Pelayanan Kesehatan Swasta l. Upaya Pembinaan dan Pengawasan Pengobatan Tradisional 3. Upaya Pelayanan Penunjang Merupakan penunjang bagi upaya wajib dan pengembangan yaitu: a. Labkesda meliputi laboratarium lingkungan, Gizi dan medisklinis. b. Pencatatan dan pelaporan pengembangan Sistem Informasi Kesehatan.

5.1.5 Struktur Organisasi

Dinas Kesehatan Kota Tangerang memiliki empat bidang kesehatan yaitu, Bidang Bina Kesehatan Masyarakat, Bidang Pelayanan Kesehatan, Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, dan Bidang Pengembangan Sumber Daya. Bidang yang menangani masalah gizi yaitu Bina Kesehatan Masyarakat yang membawahi seksie Peningkatan Gizi Masyarakat. Adapun struktur organisasi Dinas Kesehatan Kota Tangerang adalah sebagai berikut: Bagan 5.1 Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Kota Tangerang

5.1.6 Gambaran Umum seksi Peningkatan Gizi Masyarakat

Seksi Peningkatan Gizi Masyarakat dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok memimpin dan mengatur pelaksanaan sebagian tugas Bidang Bina Kesehatan Masyarakat yang berkenaan dengan pembinaan dan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan di Ka. Dinas Kesehatan Kelompok jabatan fungsional Bidang Bina Kesmas Sie.kesehatan reproduksi ibu dan KB Sie. Peningkatan gizi Masyarakat Sie. Kes. Anak, remaja, lansia Bina Pelayanan Kesmas Sie. Pengawasan obat dan makanan Sie. Kesehatan Khusus Bidang pengendalian penyakit dan Sekretariat UPTD Puskesmas UPTD Labkesda UPTD Gudang Farmasi UPTD Kesda Sie. Sertifikasi dan sarana kesehatan Sie. Penyehatan Lingkungan Sie. Pengamatan pnykt dan imunisasi Sie. Pengendalian Penyakit Bidang pengembangan Sumber Daya Sie. Perbekalan Kesehatan SiePeran serta Masyarakat Sie pembiayaan Jamkesmas Sub. Bagian Perencana Sub. Bagian Keuangan Sub. Bagian umum Kepegawaian bidang gizi masyarakat. Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Kepala Seksi Penigkatan Gizi Masyarakat mempunyai fungsi sebagai berikut : 1. Perumusan usulan Rencana Kerja, kinerja dan anggaran tahunan Seksi Peningkatan Gizi Masyarakat; 2. Pelaksanaan penyusunan usulan program di bidang pelayanan kesehatan yang berkenaan dengan perbaikan dan penigkatan kualitas gizi masyarakat; 3. Pelaksanaan pembinaan terhadap pelayanan kesehatan di bidang gizi masyarakat; 4. Pelaksanaan upaya penigkatan kualitas pelayanan kesehatan di bidang gizi masyarakat; 5. Pengawasan dan pembinaan terhadap para pegawai yang membantunya; 6. Pelaporan. Adapun rincian tugas Kepala Seksi Peningkatan Gizi Masyarakat adalah sebagai berikut : 1. Mempelajari tugas dan melaksanakan petunjuk yang diberikan oleh Kepala Bidang Bina Kesehatan Masyarakat; 2. Merumuskan usulan Rencana Kerja, kinerja dan anggaran tahunan Seksi Peningkatan Gizi Masyarakat serta mengusulkannya kepada Kepala Bina Kesehatan Masyarakat; 3. Mempersiapkan bahan-bahan yang diperlukan dalam rangka penyusunan konsep kebijakan, pedoman dan petunjuk teknis yang berkaitan dengan pembinaan dan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan di bidang gizi masyarakat; 4. Melaksanakan penyusunan konsep kebijakan, pedoman dan petunjuk teknis yang berkaitan dengan pembinaan dan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan di bidang gizi masyarakat; 5. Melaksanakan pengumpulan data dan bahan mengenai penyelenggaraan upaya kesehatan yang berkenaan dengan gizi masyarakat; 6. Mengadakan analisis terhadap data dan bahan mengenai penyelenggaraan upaya kesehatan yang berkenaan dengan gizi masyarakat; 7. Melaksanakan penyusunan usulan program di bidang pelayanan kesehatan yang berkenaan dengan perbaikan dan peningkatan kualitas gizi masyarakat; 8. Melaksanakan penyusunan rencana teknis penyelengaraan program di bidang pelayanan kesehatan yang berkenaan dengan perbaikan dan peningkatan kualitas gizi masyarakat; 9. Melaksanakan pengaturan dan pengendalian terhadap penyelengaraan program di bidang pelayanan kesehatan yang berkenaan dengan perbaikan dan peningkatan kualitas gizi masyarakat; 10. Mengadakan pengawasan dan pengendalian dalam rangka penerapan standard pelayanan kesehatan di bidang gizi masyarakat; 11. Melaksanakan evaluasi terhadap penyelenggaraan pelayanan kesehatan di bidang gizi masyarakat; 12. Melaksanakan upaya dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang berkenaan dengan gizi masyarakat; 13. Menyelenggarakan sitem kewaspadaan pangan dan gizi; 14. Menyelenggarakan dan mengendalikan kegiatan peyelidikan, pengembangan dan pola peningkatan gizi keluarga, bimbingan program dan integrasi program gizi keluarga; 15. Menyelenggarakan pembinaan dan penanggulangan defisiensi kalori, protein, vitamin, gondok endemik, anemia, gizi lebih dan masalah gizi lainnya; 16. Menyelenggarakan pembinaan perbaikan gizi institusi; 17. Mendistribusikan tugas dan memberi petunjuk pelaksanaan kegiatan kepada bawahan; 18. Membimbing dan mengadakan pengawasan melekat atas pelaksanaan tugas kedinasan para pegawai yang membantunya; 19. Memantau dan mengendalikan kegiatan para pegawai yang membantunya; 20. Menyiapkan bahan dan data serta menyusun konsep naskah dinas yang akan ditandatangani atau diperintahkan pembuatannya oleh Kepala Bidang Bina Kesehatan Masyarakat yang berhubungan dengan tugas kedinasan Seksi Peningkatan Gizi Masyarakat; 21. Mengoreksi atau memerintahkan perbaikan konsep naskah dinas yang diajukan oleh para pegawai yang membantunya; 22. Mengadakan upaya peningkatan efisiensi dan efektifitas penggunaan sumber daya yang telah dialokasikan untuk Seksi Peningkatan Gizi Masyarakat; 23. Melakukan analisis terhadap permasalahan-permasalahan teknis yang dihadapi oleh Seksi Peningkatan Gizi Masyarakat guna mencarikan jalan keluar atau solusinya; 24. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi terhadap realisasi atau pelaksanaan Rencana Kerja, kinerja dan penggunaan anggaran tahunan Seksi Peningkatan Gizi Masyarakat; 25. Melaksanakan konsultasi dan koordinsi dengan instansi terkait dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas kedinasan Seksi Peningkatan Gizi Masyarakat dengan persetujuan atau sepengetahuan Kepala Bidang Bina Kesehatan Masyarakat; 26. Memberikan saran dan pertimbangan kepada Kepala Bidang Bina Kesehatan Masyarakat dalam hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan kedinasan Seksi Peningkatan Gizi Masyarakat; 27. Melaksanakan koordinasi dengan Kepala Seksi lainnya yang ada di lingkungan Bidang Bina Kesehatan Masyarakat dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas kedinasan Seksi Peningkatan Gizi Masyarakat; 28. Memaraf dan atau menandatangani surat-surat dan naskah dinas lainnya sesuai dengan kewenangannya; 29. Memberikan laporan mengenai pelaksanaan tugasnya kepada Kepala Bidang Bina Kesehatan Masyarakat; 30. Mempersiapkan bahan-bahan yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas kedinasan Seksi Peningkatan Gizi Masyarakat dalam rangka penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah LAKIP yang berkenaan dengan Dinas; 31. Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lainnya sesuai dengan bidang tugasnya. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya tersebut, Kepala Seksi Peningkatan Gizi Masyarakat dibantu oleh : 1. Petugas Perencanaan Teknis Pelayanan Kesehatan Bidang Gizi; 2. Petugas Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Bidang Gizi; 3. Petugas Administrasi Peningkatan Gizi Masyarakat; 4. Pengetik; 5. Operator Komputer.

5.2 Gambaran Umum Informan Penelitian

5.2.1 Karakteristik Informan

Dalam Penelitian ini yang menjadi informan yaitu Kepala Seksi gizi Dinas Kesehatan Kota Tangerang, Staf Gizi Dinas Kesehatan Kota Tangerang, Tenaga Pelaksana Gizi Puskesmas Baja, Tenaga Pelaksana Gizi Puskesmas Cibodasari, Kader Posyandu Mekar Melati Kecamatan Cibodas. a. Kepala Gizi Dinas Kesehatan Kota Tangerang Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kota Tangerang terdiri dari 6 orang, diantaranya adalah 1 Kepala Seksi Gizi, dan 5 orang Staf Gizi. Dalam penelitian ini Kepala Seksi Gizi menjadi informan A sebagai narasumber informasi untuk wawancara mendalam di tingkat Dinas Kesehatan Kota Tangerang. Informan A mempunyai latar belakang pendidikan lulusan pascasarjana kesehatan masyarakat, yang bertanggung jawab dalam program gizi yang berjalan di Dinas Kesehatan Kota Tangerang. b. Staf Gizi Dinas Kesehatan Kota Tangerang Salah satu staf Gizi Dinas Kesehatan Kota Tangerang ada yang menjadi informan B untuk wawancara mendalam di tingkat Dinas Kesehatan Kota Tangerang. Informan B mempunyai latar belakang pendidikan lulusan D3 Gizi dan Strata 1 Komputer. Informan B ini yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan pelaporan pembinaan gizi melalui website Sistem Informasi Gizi di tingkat Kota Tangerang. c. Tenaga Pelaksana Gizi Puskesmas Baja Dalam penelitian ini yang menjadi informan C di wilayah kerja Dinas Kesehatan Kota Tangerang adalah Tenaga Pelaksana Gizi Puskesmas Baja. Informan C berlatar belakang pendidikan lulusan Strata 1 Kesehatan Masyarakat. Informan C bertugas membuat laporan gizi yang nantinya akan dilaporkan ke tingkat Dinas Kesehatan Kota Tangerang. d. Tenaga Pelaksana Gizi Puskesmas Cibodasari Tenaga Pelaksana Gizi di puskesmas Cibodasari berlatar belakang pendidikan D3 kebidanan dan Strata 1 Kesehatan Masyarakat yang menjadi informan D. e. Kader Posyandu Mekar Melati Kelurahan Cibodas Informan E dalam penelitian ini adalah Kader Posyandu Mekar Melati Kelurahan Cibodas, merupakan binaan wilayah Puskesmas Baja. Informan E mempunyai latar belakang pendidikan D1, yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan kegiatan Posyandu. Dimana pada tingkat Posyandu merupakan sumber data dalam pelaksanaan pelaporan pembinaan gizi masyarakat.

5.3 Ruang Lingkup Sistem Informasi Gizi

Ruang lingkup pelaksanaan sistem informasi gizi di Dinas Kesehatan Kota Tangerang mencakup data yang berasal dari 32 Puskesmas dan 1.034 Posyandu. Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Seksi Gizi dan staf Gizi Dinas Kesehatan Kota Tangerang sebagai informan penelitian ini, didapatkan informasi mengenai ruang lingkup pelaksanaan sistem informasi gizi yaitu dalam pelaksanaannya yang menjadi sumber data awal berasal dari SIP Sistem Informasi Posyandu . Format sistem informasi Posyandu dibuat di Dinas Kesehatan Kota Tangerang, kurang lebih dicetak sebanyak 1070 buah buku sistem informasi Posyandu yang didistribusikan ke Puskesmas untuk dibagikan ke posyandu. Di tingkat posyandu inilah data didapat melalui kader yang melaporkan tentang segala hasil kegiatan Posyandu seperti jumlah balita yang mendapatkan vitamin A, jumlah bayi 0-6 bulan yang mendapatkan Asi Ekslusif, jumlah ibu hamil yang mendapatkan tablet Fe, jumlah rumah tangga yang mendapatkan garam beriodium, SKDN, jumlah balita BGM, jumlah balita yang ditimbang bulan ini tetapi tidak ditimbang bulan lalu O, jumlah balita yang turun berat badannya pada bulan ini T, jumlah balita yang turun berat badannya dua bulan berturut-turut pada bulan ini 2T, jumlah balita yang baru pertama kali hadir di Posyandu pada bulan ini B, jumlah kasus gizi buruk bulan lalu, dan jumlah kasus gizi buruk baru bulan ini. Data hasil dari kegiatan Posyandu kemudian dikumpulkan di puskesmas yang selanjutnya akan dilaporkan ketingkat Dinas Kesehatan Kota Tangerang. Dari tingkat Dinas Kesehatan Kota Tangerang data dilaporkan ke tingkat Nasional atau pusat melalui website sistem informasi gizi.

5.4 Hasil Penelitian