10
2
105 Mudharabah, PSAK
109 Dana
ZIS dan PSAK 101 di
BMT Mekar
”.
Konsentrasi Perbankan
Syariah, Fakultas Syariah dan
Hukum, UIN Jakarta tahun 2013.
Giska
“Respon Dewan
Syariah Nasional
Majelis Ulama
Indonesia DSN-MUI, Forum
Zakat FOZ, dan Ikatan
Akuntansi Indonesia
IAI Terhadap Exposure
Draft PSAK No.109 Tentang
Akuntansi
mudharabah, dan dana ZIS dalam penyajian
laporan keuangan
berdasarkan PSAK 101 di
BMT Mekar
Da’wah. Penelitian ini dilakukan tahun 2013
Skripsi ini membahas tentang
pandangan, perdebatan dan dampak
dari pengesahan
Exposure Draft PSAK No.109
tentang Akuntansi
ZIS dari
sudut pandang DSN- MUI, FOZ dan IAI.
Penelitian ini dilakukan pada tahun 2011.
ZIS dengan
PSAK 109.
Penelitian ini
dilakukan di BAZNAS dan
BAZIS DKI
Jakarta pada
tahun 2015.
Skripsi ini membahas tentang
analisis kesesuaian penyajian
laporan keuangan dana ZIS
dengan PSAK
109. Penelitian
ini dilakukan di BAZNAS
dan BAZIS
DKI Jakarta
pada tahun
2015.
11
3
Zakat, Infak
dan Sedekah
Tahun 2010”.
Konsentrasi Perbankan
Syariah, Fakultas Syariah dan
Hukum, UIN Jakarta tahun 2011.
Brian Aderinanda
Bahri
“Analisis Penerapan
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
No.101 Revisi Tahun 2011
Mengenai Penyajian
Laporan Keuangan Syariah”.
Konsentrasi Asuransi Syariah,
Fakultas Syariah dan Hukum,
UIN Jakarta. Skripsi ini membahas
tentang penerapan
PSAK No.101 revisi 2011
pada laporan
keuangan dan sejauh mana penerapan PSAK
No.101 di PT. Asuransi Takaful
Keluarga. Penelitian ini dilakukan
pada tahun 2014. Skripsi ini membahas
tentang analisis
kesesuaian penyajian laporan keuangan dana
ZIS dengan
PSAK 109.
Penelitian ini
dilakukan di BAZNAS dan
BAZIS DKI
Jakarta pada
tahun 2015.
12
F. Kerangka Teori dan Konseptual
1. Kerangka Teori
Untuk memudahkan penulis dalam penyusunan skripsi, maka penulis perlu menjelaskan beberapa istilah yang terkait dengan judul skripsi ini,
diantaranya tentang ruanglingkup akuntansi syariah No. 101 dan PSAK No. 109 mengenai Penyajian Laporan Keuangan dana zakat, infak, sedekah, dan
dana sosial lainnya. Menurut Amarican Accounting Assocation dalam buku
“A Statement of Basic Accounting Theory”, pengertian akuntansi adalah proses
mengidentifikasikan, mengukur dan melaporkan informasi ekonomi untuk memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi
mereka yang menggunakan informasi tersebut.
9
Sedangkan pengertian akuntansi syariah yaitu suatu identifikasi, klarifikasi, pendapatan dan pelaporan malalui proses perhitungan yang terkait
dengan transaksi keuangan sebagai bahan informasi dalam mengambil keputusan ekonomi berdasarkan prinsip akad-akad syariah, yaitu tidak
mengandung zhulul, riba, maisir, gharar barang yang diharamkan dan membahayakan.
10
landasan syari’ah terkait akuntansi syariah tersebut yaitu terdapat dalam firman Allah SWT QS. Al-Baqarah ayat 282.
9
Muhammad, Prinsip-prinsip Akuntansi Dalam Al- Qur’an Jakarta : UII Press, 2000,
10
Hasbi Ramli, Teori Dasar Akuntansi Syariah, Jakarta: Renaisan, 2005, h.13-14
13
“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermuamalah [179] tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu
menuliskannya. dan hendaklah seorang penulis di antara kamu menuliskannya dengan benar. dan janganlah penulis enggan
14
menuliskannya sebagaimana Allah mengajarkannya, meka hendaklah ia menulis, dan hendaklah orang yang berhutang itu mengimlakkan apa
yang akan ditulis itu, dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya, dan janganlah ia mengurangi sedikitpun daripada hutangnya.
jika yang berhutang itu orang yang lemah akalnya atau lemah keadaannya atau Dia sendiri tidak mampu mengimlakkan, Maka
hendaklah walinya mengimlakkan dengan jujur. dan persaksikanlah dengan dua orang saksi dari orang-orang lelaki di antaramu. Jika tak
ada dua oang lelaki, Maka boleh seorang lelaki dan dua orang perempuan dari saksi-saksi yang kamu ridhai, supaya jika seorang lupa
Maka yang seorang mengingatkannya. janganlah saksi-saksi itu enggan memberi keterangan apabila mereka dipanggil; dan janganlah kamu
jemu menulis hutang itu, baik kecil maupun besar sampai batas waktu membayarnya. yang demikian itu, lebih adil di sisi Allah dan lebih
menguatkan persaksian dan lebih dekat kepada tidak menimbulkan keraguanmu. Tulislah muamalahmu itu, kecuali jika muamalah itu
perdagangan tunai yang kamu jalankan di antara kamu, Maka tidak ada dosa bagi kamu, jika kamu tidak menulisnya. dan persaksikanlah
apabila kamu berjual beli; dan janganlah penulis dan saksi saling sulit menyulitkan. jika kamu lakukan yang demikian, Maka Sesungguhnya
hal itu adalah suatu kefasikan pada dirimu. dan bertakwalah kepada Allah; Allah mengajarmu; dan Allah Maha mengetahui segala sesuatu
”. Adapun yang dimaksud dengan Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan No.109 adalah bingkai pemikiran dan aktivitas yang mencangkup dasar-dasar akuntansi dan proses-proses operasional yang berhubungan
dengan penentuan, penghitungan, penilaian harta, pendapatan, menetapkan
15
kadar zakatnya dan pendistribusian hasilnya kepada pos-posnya sesuai dengan hukum-hukum dan dasar-dasar syariat Islam.
11
Dalam PSAK No.109 bentuk pelaporannya diuraikan melalui dua bagian, pertama, akan dijelaskan pos-pos pendapatan dari dana Zakat, Infak dan
Sedekah ZIS, non halal, dan dana operasinal; dan kedua, pelaporan pemberdayaan dana ZISWAF.
12
Landasan syari’ah tersebut memberikan isyarat bahwa keberadaan akuntansi dalam sebuah Lembaga Amil Zakat menjadi wajib. System
akuntansi bertujuan menghasilkan laporan keuangan sebagai informasi bagi para pemakainya. Dalam proses akuntasi tersebut terdapat sebuah standar
akuntansi yang mengaturnya. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK No.109 mengenai Penyajian Laporan Keuangan dana ZIS adalah
transaksi yang terkait dengan kontribusi peserta, alokasi pos-pos penerimaan, pemberdayaan dana, penyisihan teknisi, dan dana
tabarru’. Dengan demikian, adanya sebuah pemisah antara dana
tabarru’ dan dana pengelola adalah keharusan dalam pelaporan keuangan dana zakat, infak, dan Shadaqah.
11
DR. Husayn Syahatah, Akuntansi Zakat, Jakarta: Pustaka Progressif, h.29-30
12
Drs. Mursyidi, B. Sc.,S.E, Akuntansi Zakat Kontemporer, Bandung: ROSDA, 2003, h.91
16
2. Kerangka Konsep
Keterangan :
1. Penulis melakukan wawancara dan observasi Laporan keuangan
tahunan kepada Lembaga Amil Zakat yang dituju. Dalam hal ini saya
melakukan observasi ke BAZIS DKI Jakarta.
2. Setelah penulis memiliki kumpulan data primer yaitu berupa hasil
wawancara, Laporan Keuangan tahun 2010 dan 2013 dan PSAK No.109. Data siap diolah.
3. Langkah selanjutnya penulis mempelajari hasil dari wawancara,
Laporan Keuangan Lembaga tertuju dan PSAK No.109, penulis
Wawancara dan Observasi Laporan Tahunan Lembaga
Amil Zakat
Lembaga Amil Zakat
PSAK No. 109 Penyajian Laporan
Keuangan Dana
Kumpulan Data Primer siap
diolah