80
secara efektif. Penyajian laporan perubahan dana BAZIS DKI Jakarta dapat dilihat pada lampiran 2.
c Laporan Arus Kas
Laporan arus kas yaitu laporan yang menggambarkan transaksi kas dan setara kas Amil Zakat, baik kas masuk ataupun kas keluar sehingga
dapat diketahui kenaikan atau penurunan bersih kas dan setara kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan untuk masing-
masing jenis dana selama suatu periode. BAZIS DKI Jakarta telah menyajikan laporan arus kas dengan
lengkap yang terdiri dari tiga aktivitas. Dalam arus kas dari aktivitas operasi menjelaskan kenaikan saldo dana yang disesuaikan untuk
penyusutan aset tetap, aktivitas operasi ini merupakan kegiatan utama dalam sebuah lembaga, BAZIS DKI Jakarta menjelaskan arus kas bersih
yang digunakan untuk aktivitas operasi, Sedangkan dalam arus kas dari aktivitas investasi, BAZIS DKI Jakarta menjelaskan adanya arus kas
keluar yaitu kenaikan investasi,kenaikan aktiva tetap, untuk arus kas untuk aktivitas pendaan arus kas yang keluar hanya untuk pendanaan deposito.
Contoh penyajian laporan arus kas dapat dilihat pada lampiran 3.
d Laporan Perubahan Aset Kelolaan
81
Laporan perubahan aset kelola adalah laporan yang menggambarkan perubahan dan saldo atas kuantitas dan nilai aset kelola, baik aset lancar
kelolaan maupun tidak lancar untuk masing-masing jenis dana selama suatu periode.
Berdasarkan PSAK No. 109 laporan perubahan aset kelolaan merupakan laporan yang menyajikan saldo awal aset kelolaan baik berupa
aset lancar maupun aset tidak lancar dengan akumulasi penyusutan dan penyisihan masing-masing serta penambahan dan pengurangan yang
terjadi pada periode tersebut yang selanjutnya dapat dilihat dalam saldo akhirnya.
BAZIS DKI Jakarta memiliki aset kelola lancar dana infaksedekah yang dicatat dalam perubahan kelolaan berupa piutang qordhul hasan dan
piutang mudharabah, pada dana infaksedekah aset tidak lancar kelolaan dalam bentuk aset tetap. Aset lancar kelolaan dana zakat dalam bentuk
investasi jangka panjang sedangkan aset tidak lancar pada dana zakat tidak disajikan.
Dalam penulisan jurnalnya BAZIS DKI Jakarta menyajikan laporan saldo awal, penambahan, pengurangan, akumulasi penyusutan, akumulasi
penyelisihan dan saldo akhir pada setiap pos-posnya. Dengan ini bahwa dalam penyajian laporan perubahan aset kelolaan dana ZIS BAZIS DKI
82
Jakarta telah sesuai dengan PSAK No. 109. Contoh penyajian laporan perubahan aset kelolaan dapat dilihat pada lampiran 4.
e Catatan atas Laporan Keuangan
Catatan atas laporan keuangan memuat referensi silang atas setiap pos dalam laporan posisi keuangan, laporan perubahan dana, laporan arus
kas, dan laporan perubahan aset kelolaan untuk informasi yang berhubungan dengan catatan atas laporan keuangan.
Berdasarkan hasil wawncara dan catatan atas laporan keuangan yang diperoleh menjelaskan mengenai kebijakan dan prosedur yang diterapkan
oleh manajemen BAZIS DKI Jakarta sehingga memperoleh angka-angka dalam laporan keuangan tersebut.
Setelah penulis melihat bagaimana penyajian akuntansi zakat pada BAZIS DKI Jakarta melalui penyajian jurnal diatas, penulis menganalisa
apakah penyajian akuntansi zakat yang disajikan oleh BAZIS DKI dalam laporan keuangannya telah sesuai dengan prinsip akuntansi zakat yang
berlaku umum yaitu PSAK No. 109 mengenai penyajian laporan keuangan dana zakat, infaksedekah . ini adalah kesimpulan dari analisa penulis :
Tabel 4.7 Penyajian
83
B
Berdasarkan hasil analisis penyajian laporan keuangan pada tabel 4.2 menunjukkan kesesuaian dengan PSAK No. 109 dimana pada laporan posisi
keuangan keseluruhan jenis saldo dana seperti dana zakat, dana infaksedekah, dana amil dan dana non halal disajikan secara terpisah. Namun, BAZIS DKI
Jakarta tidak menyajikan laporan dana non halal. BAZIS DKI Jakarta pun meyajikan informasi mengenai aset, liabilitas, dan saldo dana serta
menginformasikan mengenai hubungan diantara unsur-unsur tersebut pada tanggal tertentu. Contoh penyajian atas laporan keuangan BAZIS DKI Jakarta
dilihat pada lampiran 5.
3. Pengungkapan
Pengungkapan merupakan cara penyajian informasi utama dan tambahan dalam seperangkat laporan keuangan yang lengkap. Dalam PSAK
no.109 telah dijelaskan beberapa pengungkapan hal-hal terkait dengan transkasi. Hal ini berfungsi menunjukkan informasi tambahan yang belum
teridentifikasikan secara jelas melalui laporan keuangan yang disajikan.
No. PSAK No. 109
BAZIS DKI Jakarta
1 Amil menyajikan dana
zakat, dana infaksedekah, dan dana amil secara
terpisah dalam laporan posisi keuangan
Dalam penyajian laporan keuangnnya BAZIS DKI Jakarta menyajiankan setiap
transaksi yang dilakukan secara terpisah dalam laporan keuangannya.
84
Pengungkapan tentang dana zakat yang telah dilakukan oleh BAZIS DKI Jakarta dalam penyajian laporan keuangan diantaranya dapat dijelaskan pada
tabel berikut ini : Tabel 4.8
Pengungkapan No
PSAK No. 109 BAZIS DKI Jakarta
1 Kebijakan penyaluran zakat,
seperti penentuan
skala prioritas penyaluran zakat,
dan mustahik nonamil; BAZIS
DKI Jakarta
dalam menyalurkan dana zakat memiliki
prioritas dalam menyalurkan dananya, yaitu hanya kepada lima asnaf, fakir
miskin, gharim, mualaf, sabilillah dan ibnu sabil.
2 Kebijakan penyaluran zakat
untuk amil dan mustahik nonamil, seperti persentase
pembagian, alasan,
dan konsistensi kebijakan;
BAZIS DKI
Jakarta mempersentasikan bagian amil sesuai
dengan syariat islam yaitu 12,5 dari keseluruhan penghasilan dana zakat
setelah penyaluran dana zakat. 3
Metode penentuan nilai wajar yang
digunakan untuk
penerimaan zakat berupa aset nonkas;
BAZIS DKI
Jakarta melakukan
penerimaan hanya berbentuk kas.
4 Rincian jumlah penyaluran
dana zakat untuk masing- masing mustahik;
BAZIS DKI
Jakarta dalam
menyajikan rincian penyaluran dana zakat
disajikan sesuai
jenis penyalurannya kepada masing-masing
asnaf dan BAZIS DKI Jakarta menjelaskan
jumlah dana
yang
85
disalurkan kepada
masing-masing asnaf.
5 Penggunaan
dana zakat
dalam bentuk aset kelolaan yang masih dikendalikan oleh
amil atau pihak lain yang kendalikan amil, jika ada,
diungkapkan jumlah
dan persentase terhadap seluruh
penyaluran dana zakat serta alasannya; dan
Dalam menyajikan
laporan aset
kelolaan BAZIS
DKI Jakarta
mengungkapkan jumlah
dan persentase
terhadap seluruh
penyaluran dana zakat baik baik yang dikelola oleh BAZIS DKI Jakarta
maupun oleh pihak lain.
6 Hubungan
pihak-ihak berelasi antara amil dan
mustahik yang meliputi : Sifat hubungan;
Jumlah dan jenis aset
yang disalurkan; Persentase dari setiap aset
yang disalurkan tersebut dari
total penyaluran
zakat selama periode. Penerimaan dana zakat yang diperoleh
BAZIS DKI Jakarta bersumber dari zakat entitas yaitu zakat pengusaha,
dan zakat pribadi yaitu zakat para PNS wilayah jakarta, adapun yang berasal
dari zakat unit kerja, zakat bank mitra, non mitra serta dan zakat calon haji.
Dana yang disalurkan berupa dana zakat dan dana infaksedekah. Dana
zakat dan dana infaksedekah yang terkumpul berasal dari zakat pegawai
pemerintahan jakarta yang dipotong dari gaji, zakat pengusaha dan bank
mitra.
Berdasarkan tabel 4.8 dapat diketahui bahwa penyajian laporan keuangan BAZIS DKI Jakarta telah sesuai dengan Pernyataan Standar
86
Akuntansi Keuangan PSAK No. 109. Semua pengungkapan berasal dari catatan atas laporan keuangan yang dijelaskan secara terperinci sesuai dengan
transaksi yang terjadi dan dijelaskan mengenai kebijakan-kebijakan dan prosedur dalam penerimaan dan penyaluran dana zakat dan dana infak atau
sedekah yang diterapkan manajemen dalam laporan keuangan. Dari pembahasan dalam BAB IV maka dapat disimpulkan bahwa
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK No. 109 merupakan standar baku yang terhitung sudah cukup lama bagi organisasi pengelola zakat.
Standar inilah yang mewajibkan semua Organisasi Pengelola Zakat OPZ untuk menggunakan Standar Akuntansi Keuangan zakat ini termasuk BAZIS
DKI Jakarta. Hasil analisa menunjukkan bahwa laporan keuangan BAZIS DKI Jakarta telah sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang ada pada
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK No. 109, dalam hal penyajian, pengakuan dan pengukuran BAZIS DKI Jakarta sudah
menunjukkan 100 sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK No. 109.
BAB V PENUTUP
87
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian yang telah penulis bahas dan jabarkan dalam skripsi ini, dapat di simpulkan bahwa BAZIS DKI Jakarta sangat merasa
dimudahkan dengan adanya ED PSAK No. 109 dan sudah 100 dalam menerapkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 109 , sehingga
BAZIS DKI-Jakarta sudah sempurna dalam penerapan ED PSAK No. 109 dalam menyajikan laporan keuangannya.
Berdasarkan pernyataan bahwa laporan keuangan BAZIS DKI Jakarta 100 telah sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK
No. 109, penulis akan menyimpulkan kesesuaian Laporan keuangan BAZIS DKI Jakarta dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK No.
109, sebagai berikut : 1.
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK no. 109 adalah standar akuntansi yang memang dibuat untuk laporan keuangan
lembaga amil zakat dan memang sudah seharusnya diterapkan oleh lembaga amil zakat pada laporan keuangannya.
2. Pada proses penerimaan dan penyaluran dana zakat dan dana
infaksedekah BAZIS DKI Jakarta mencatat sebagai penambah dan pengurang dana zakat pada saat zakat diterima dan
dikeluarkan.