Penyajian Analisis Kesesuaian Penerapan PSAK 109 pada BAZIS DKI Jakarta

80 secara efektif. Penyajian laporan perubahan dana BAZIS DKI Jakarta dapat dilihat pada lampiran 2. c Laporan Arus Kas Laporan arus kas yaitu laporan yang menggambarkan transaksi kas dan setara kas Amil Zakat, baik kas masuk ataupun kas keluar sehingga dapat diketahui kenaikan atau penurunan bersih kas dan setara kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan untuk masing- masing jenis dana selama suatu periode. BAZIS DKI Jakarta telah menyajikan laporan arus kas dengan lengkap yang terdiri dari tiga aktivitas. Dalam arus kas dari aktivitas operasi menjelaskan kenaikan saldo dana yang disesuaikan untuk penyusutan aset tetap, aktivitas operasi ini merupakan kegiatan utama dalam sebuah lembaga, BAZIS DKI Jakarta menjelaskan arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas operasi, Sedangkan dalam arus kas dari aktivitas investasi, BAZIS DKI Jakarta menjelaskan adanya arus kas keluar yaitu kenaikan investasi,kenaikan aktiva tetap, untuk arus kas untuk aktivitas pendaan arus kas yang keluar hanya untuk pendanaan deposito. Contoh penyajian laporan arus kas dapat dilihat pada lampiran 3. d Laporan Perubahan Aset Kelolaan 81 Laporan perubahan aset kelola adalah laporan yang menggambarkan perubahan dan saldo atas kuantitas dan nilai aset kelola, baik aset lancar kelolaan maupun tidak lancar untuk masing-masing jenis dana selama suatu periode. Berdasarkan PSAK No. 109 laporan perubahan aset kelolaan merupakan laporan yang menyajikan saldo awal aset kelolaan baik berupa aset lancar maupun aset tidak lancar dengan akumulasi penyusutan dan penyisihan masing-masing serta penambahan dan pengurangan yang terjadi pada periode tersebut yang selanjutnya dapat dilihat dalam saldo akhirnya. BAZIS DKI Jakarta memiliki aset kelola lancar dana infaksedekah yang dicatat dalam perubahan kelolaan berupa piutang qordhul hasan dan piutang mudharabah, pada dana infaksedekah aset tidak lancar kelolaan dalam bentuk aset tetap. Aset lancar kelolaan dana zakat dalam bentuk investasi jangka panjang sedangkan aset tidak lancar pada dana zakat tidak disajikan. Dalam penulisan jurnalnya BAZIS DKI Jakarta menyajikan laporan saldo awal, penambahan, pengurangan, akumulasi penyusutan, akumulasi penyelisihan dan saldo akhir pada setiap pos-posnya. Dengan ini bahwa dalam penyajian laporan perubahan aset kelolaan dana ZIS BAZIS DKI 82 Jakarta telah sesuai dengan PSAK No. 109. Contoh penyajian laporan perubahan aset kelolaan dapat dilihat pada lampiran 4. e Catatan atas Laporan Keuangan Catatan atas laporan keuangan memuat referensi silang atas setiap pos dalam laporan posisi keuangan, laporan perubahan dana, laporan arus kas, dan laporan perubahan aset kelolaan untuk informasi yang berhubungan dengan catatan atas laporan keuangan. Berdasarkan hasil wawncara dan catatan atas laporan keuangan yang diperoleh menjelaskan mengenai kebijakan dan prosedur yang diterapkan oleh manajemen BAZIS DKI Jakarta sehingga memperoleh angka-angka dalam laporan keuangan tersebut. Setelah penulis melihat bagaimana penyajian akuntansi zakat pada BAZIS DKI Jakarta melalui penyajian jurnal diatas, penulis menganalisa apakah penyajian akuntansi zakat yang disajikan oleh BAZIS DKI dalam laporan keuangannya telah sesuai dengan prinsip akuntansi zakat yang berlaku umum yaitu PSAK No. 109 mengenai penyajian laporan keuangan dana zakat, infaksedekah . ini adalah kesimpulan dari analisa penulis : Tabel 4.7 Penyajian 83 B Berdasarkan hasil analisis penyajian laporan keuangan pada tabel 4.2 menunjukkan kesesuaian dengan PSAK No. 109 dimana pada laporan posisi keuangan keseluruhan jenis saldo dana seperti dana zakat, dana infaksedekah, dana amil dan dana non halal disajikan secara terpisah. Namun, BAZIS DKI Jakarta tidak menyajikan laporan dana non halal. BAZIS DKI Jakarta pun meyajikan informasi mengenai aset, liabilitas, dan saldo dana serta menginformasikan mengenai hubungan diantara unsur-unsur tersebut pada tanggal tertentu. Contoh penyajian atas laporan keuangan BAZIS DKI Jakarta dilihat pada lampiran 5.

3. Pengungkapan

Pengungkapan merupakan cara penyajian informasi utama dan tambahan dalam seperangkat laporan keuangan yang lengkap. Dalam PSAK no.109 telah dijelaskan beberapa pengungkapan hal-hal terkait dengan transkasi. Hal ini berfungsi menunjukkan informasi tambahan yang belum teridentifikasikan secara jelas melalui laporan keuangan yang disajikan. No. PSAK No. 109 BAZIS DKI Jakarta 1 Amil menyajikan dana zakat, dana infaksedekah, dan dana amil secara terpisah dalam laporan posisi keuangan Dalam penyajian laporan keuangnnya BAZIS DKI Jakarta menyajiankan setiap transaksi yang dilakukan secara terpisah dalam laporan keuangannya. 84 Pengungkapan tentang dana zakat yang telah dilakukan oleh BAZIS DKI Jakarta dalam penyajian laporan keuangan diantaranya dapat dijelaskan pada tabel berikut ini : Tabel 4.8 Pengungkapan No PSAK No. 109 BAZIS DKI Jakarta 1 Kebijakan penyaluran zakat, seperti penentuan skala prioritas penyaluran zakat, dan mustahik nonamil; BAZIS DKI Jakarta dalam menyalurkan dana zakat memiliki prioritas dalam menyalurkan dananya, yaitu hanya kepada lima asnaf, fakir miskin, gharim, mualaf, sabilillah dan ibnu sabil. 2 Kebijakan penyaluran zakat untuk amil dan mustahik nonamil, seperti persentase pembagian, alasan, dan konsistensi kebijakan; BAZIS DKI Jakarta mempersentasikan bagian amil sesuai dengan syariat islam yaitu 12,5 dari keseluruhan penghasilan dana zakat setelah penyaluran dana zakat. 3 Metode penentuan nilai wajar yang digunakan untuk penerimaan zakat berupa aset nonkas; BAZIS DKI Jakarta melakukan penerimaan hanya berbentuk kas. 4 Rincian jumlah penyaluran dana zakat untuk masing- masing mustahik; BAZIS DKI Jakarta dalam menyajikan rincian penyaluran dana zakat disajikan sesuai jenis penyalurannya kepada masing-masing asnaf dan BAZIS DKI Jakarta menjelaskan jumlah dana yang 85 disalurkan kepada masing-masing asnaf. 5 Penggunaan dana zakat dalam bentuk aset kelolaan yang masih dikendalikan oleh amil atau pihak lain yang kendalikan amil, jika ada, diungkapkan jumlah dan persentase terhadap seluruh penyaluran dana zakat serta alasannya; dan Dalam menyajikan laporan aset kelolaan BAZIS DKI Jakarta mengungkapkan jumlah dan persentase terhadap seluruh penyaluran dana zakat baik baik yang dikelola oleh BAZIS DKI Jakarta maupun oleh pihak lain. 6 Hubungan pihak-ihak berelasi antara amil dan mustahik yang meliputi :  Sifat hubungan;  Jumlah dan jenis aset yang disalurkan;  Persentase dari setiap aset yang disalurkan tersebut dari total penyaluran zakat selama periode. Penerimaan dana zakat yang diperoleh BAZIS DKI Jakarta bersumber dari zakat entitas yaitu zakat pengusaha, dan zakat pribadi yaitu zakat para PNS wilayah jakarta, adapun yang berasal dari zakat unit kerja, zakat bank mitra, non mitra serta dan zakat calon haji. Dana yang disalurkan berupa dana zakat dan dana infaksedekah. Dana zakat dan dana infaksedekah yang terkumpul berasal dari zakat pegawai pemerintahan jakarta yang dipotong dari gaji, zakat pengusaha dan bank mitra. Berdasarkan tabel 4.8 dapat diketahui bahwa penyajian laporan keuangan BAZIS DKI Jakarta telah sesuai dengan Pernyataan Standar 86 Akuntansi Keuangan PSAK No. 109. Semua pengungkapan berasal dari catatan atas laporan keuangan yang dijelaskan secara terperinci sesuai dengan transaksi yang terjadi dan dijelaskan mengenai kebijakan-kebijakan dan prosedur dalam penerimaan dan penyaluran dana zakat dan dana infak atau sedekah yang diterapkan manajemen dalam laporan keuangan. Dari pembahasan dalam BAB IV maka dapat disimpulkan bahwa Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK No. 109 merupakan standar baku yang terhitung sudah cukup lama bagi organisasi pengelola zakat. Standar inilah yang mewajibkan semua Organisasi Pengelola Zakat OPZ untuk menggunakan Standar Akuntansi Keuangan zakat ini termasuk BAZIS DKI Jakarta. Hasil analisa menunjukkan bahwa laporan keuangan BAZIS DKI Jakarta telah sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang ada pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK No. 109, dalam hal penyajian, pengakuan dan pengukuran BAZIS DKI Jakarta sudah menunjukkan 100 sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK No. 109.

BAB V PENUTUP

87

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian yang telah penulis bahas dan jabarkan dalam skripsi ini, dapat di simpulkan bahwa BAZIS DKI Jakarta sangat merasa dimudahkan dengan adanya ED PSAK No. 109 dan sudah 100 dalam menerapkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 109 , sehingga BAZIS DKI-Jakarta sudah sempurna dalam penerapan ED PSAK No. 109 dalam menyajikan laporan keuangannya. Berdasarkan pernyataan bahwa laporan keuangan BAZIS DKI Jakarta 100 telah sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK No. 109, penulis akan menyimpulkan kesesuaian Laporan keuangan BAZIS DKI Jakarta dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK No. 109, sebagai berikut : 1. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK no. 109 adalah standar akuntansi yang memang dibuat untuk laporan keuangan lembaga amil zakat dan memang sudah seharusnya diterapkan oleh lembaga amil zakat pada laporan keuangannya. 2. Pada proses penerimaan dan penyaluran dana zakat dan dana infaksedekah BAZIS DKI Jakarta mencatat sebagai penambah dan pengurang dana zakat pada saat zakat diterima dan dikeluarkan.