53
4. Prof. DR. KH. Muh. Amin Suma, SH., M.A.
5. K.H. M. Siddiq Fauzie
6. H.M. Subki, Lc
7. K.H. Saifuddin Amsir, M.A.
8. K.H. Syarifuddun A. Gani
2. Komisi Pengawasan
Komisi Pengawasan bertanggung jawab kepada Gubernur Provinsi DKI Jakarta. Susunan komisi pengawas ditetapkan oleh Gubernur, juga telah
mengalami beberapa kali perubahan, susunan komisi pengawas terakhir ditetapkan malalui SK Gubernur DKI Jakarta No. 20152012 tertanggal 28
Desember 2012, sebagai berikut : Ketua
: Drs. H. Syarief Mustafa Ketua Harian
: Dr. Lutfi Fatullah Sekretaris
: Kepala Bagian Mental Spiritual Biro Pendidikan dan mental Spiritual Setda
Wakil Sekretaris : Kabis Penyelenggara Haji, Zakat dan Wakaf kantor wilayah kementerian Agama Provinsi DKI Jakarta
d. Tugas Pokok
Sesuai dengan pasal 3 keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No. 120 tahun 2002 tentang organisasi dan tata kerja Badan Amil Zakat, Infak, dan
54
shadakah provinsi daerah khusus ibu kota Jakarta, maka tugas poko BAZIS Provinsi DKI Jakarta adalah :
1 Menyelenggarakan pengumpulan dan pendayagunaan zakat, infak
dan sedekah sesuai fungsi dan tujuannya 2
Penyusunan program kerja 3
Dalam melaksanakan tugasnya BAZIS bersifat objektif dan trasparan.
B. Jenis dan Sumber Data
Dalam penelitian ini, jenis data yang digunakan adalah data sekunder yang berupa laporan keuangan Badan Amil Zakat yang dipublikasikan dan literatur-
literatur yang berkaitan dengan kesesuaian penyajian laporan keuangan dana zakat. Adapun sumber data dalam penelitian ini berasal dari BAZIS DKI Jakarta
sebagai badan pengelola zakat yang mempublikasikan laporan keuangannya sebagai bentuk dari transparansi dan akuntabilitasi dalam mengelola dana zakat
yang diperolehnya.
C. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh OPZ Organisasi Pengelola Zakat yang beroperasi di Indonesia. Di Indonesia, pengelolaan zakat dilakukan
oleh dua institusi, yaitu pemerintah dan swasta, bentukan pemerintah adalah BAZ Badan Amil Zakat dengan BAZNAS sebagai pusat koordinator, sedangkan
55
swasta adalah Lembaga Amil Zakat LAZ yang dibentuk baik sebelum adanya Undang-undang Nomor 38 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat maupun
setelah adanya Undang-undang. Lembaga-lembaga Amil Zakat tersebut memiliki klasifikasi lembaga
pembentuk yang bervariasi, ada yang dibentuk oleh Lembaga Bisnis Perbankan, ORMAS Organisasi Masyarakat, LSM Lembaga Masyarakat, dan Komunitas.
Beberapa tahun terakhir muncul juga lembaga pengelola zakat dengan bentuk badan hukum yayasan ataupun lembaga kemanusiaan lainnya, namun tidak semua
lembaga-lembaga pengelola zakat tersebut dikukuhkan keberadaannya oleh pemerintah.
Sampel adalah bagian dari populasi. Adapun sampel penelitian ini adalah OPZ yang dikelola oleh Negara atau disebut juga LAZNAS. LAZ yang diteliti
adalah Lembaga Amil Zakat yang termasuk ke dalam 18 LAZNAS yang disahkan pemerintah untuk melakukan pengelolaan dana zakat di indonesia. Mengingat
banyaknya LAZ yang berkembang di Indonesia beberapa tahun ini, maka penulis hanya meneliti LAZ setingkat saja. Pertimbangannya adalah bahwa LAZ yang
diteliti sudah resmi masuk ke dalam LAZNAS yang dikukuhkan pemerintah sehingga tidak terbentur masalah hukum dalam menjalankan aktivitasnya.
Pertimbangan lain adalah melihat dari klasifikasi lembaga pembentuk BAZ tersebut. Peneliti ingin mengetahui apakah ada perbedaan penyajian laporan
keuangan dari masing-masing lembaga yang berbeda latar belakang
56
pembentuknya, misalnya BAZIS DKI Jakarta dari golongan pemerintahan namun berskala provinsi. Selain itu, lembaga yang diteliti ini sudah masuk dalam
kategori BAZ besar dan berpredikat baik serta dikenal masyarakat di indonesia sehingga dapat mewakili lembaga-lembaga lain di bawahnya. Lembaga ini juga
memiliki laporan keuangan tahunan sesuai periode yang dibutuhkan penulis
sehingga memudahkan dalam proses pengolahan data.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini berupa desk riset yang dikenal juga dengan studi kepustakaan dokumentasi dan observasi.
Dalam teknik desk riset, peneliti memperoleh data dengan cara melihat laporan keuangan Badan Amil Zakat, baik itu datang langsung kelembaga maupun
dengan mengunjungi website-nya. Selain itu, dalam teknik ini juga dilakukan perolehan data dengan cara
membaca berbagai sumber seperti buku, jurnal, dan karya ilmiah lainnya yang berkaitan dengan penyajian laporan keuangan Badan Amil Zakat. Sedangkan
dalam teknik observasi, peneliti mendatangi Lembaga-lembaga Amil Zakat yang
laporan keuangannya tidak dipublikasikan secara lengkap ke dalam website.
E. Metode Analisis Data
Penelitian ini menggunakan analisis kualitatif, yaitu dalam pengolahan data berupa input dan ouput yang diambil dari neraca keuangan, laporan arus kas,
57
laporan perubahan dana yang dimiliki oleh masing-masing lembaga. Dalam analisis kualitatif ini, untuk menganalisis kesesuaian penyajian laporan keuangan
dengan PSAK 109, peneliti menggunakan Grounded Theory Method yang merupakan metode yang telah distandarisasi sebagai alat untuk mengukur
kesesuaian penyajian laporan, dimana proses pengolahannya menggabungkan
antara cara berfikir keilmuan dan seni Strauss dan Corbin 1998.
1. Metode Pengukuran Kesesuaian dengan Grounded Theory Method
Grounded Theory Method adalah teori yang dibangun dari data yang dikumpulkan dan dianalisis selama proses penelitian. Dalam metode ini lebih
mengandalkan pada saling peran yang terus menerus antara pengumpulan dan analisis data melalui pengajuan pertanyaan dan perbandingan teoritis
theoretical comparison. Dengan Grounded Theory Method saat melakukan interview, observasi,
dan analisis dokumen, peneliti mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengarahkannya untuk mengambil data yang di anggapnya relevan dan
dibutuhkan sampling, dari data yang terkumpul, peneliti mengidentifikasi dimensi dan property dari konsep-konsep asli yang muncul dan secara terus-
menerus membandingkannya dengan berbagai kejadian, objek atau tindakan yang telah dipelajari pada berbagai literature atau pengalaman peneliti sendiri.
Dengan cara ini peneliti dapat memperoleh makna konseptual dari data diambil.
58
Dalam Grounded Theory Method merupakan metode analisis yang menggabungkan antara cara berfikir keilmuan dan seni Strauss dan Corbin.
Metode ini menekankan pada prinsip-prinsip penelitian ilmiah dalam menganalisis data seperti sistematik, logis, dah kehati-hatian.
46
2. Model Analisis Mikro Microanalysis
Data-data yang telah dikumpulkan kemudian diolah dengan menggunakan sebuah teknik yang disebut analisis mikro microanalysis.
Analisis mikro adalah analisis mendetil baris per baris terhadap data yang telah di diskripsikan untuk memperoleh kategori-kategori awal konsep
subkonsep beserta property dan dimensi konsepnya beserta hubungan antara kategori tersebut Strauss dan Corbin 19998, 57. Dalam hal ini, peneliti mulai
46
Sujoko Efferin, Yuliawati Tan, Metode Penelitian Akuntansi Mengungkap Fenomena dengan Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif, Yogyakarta: Graha Ilmi, 2008, h. 338.
Pengumpulan data Interviu, observasi, dan analisis dokumen
Transkripsi
Analisis Mikro
Penetapan Kategori Sentral
Permodelan