Jenis dan Sumber Data Populasi dan Sampel

58 Dalam Grounded Theory Method merupakan metode analisis yang menggabungkan antara cara berfikir keilmuan dan seni Strauss dan Corbin. Metode ini menekankan pada prinsip-prinsip penelitian ilmiah dalam menganalisis data seperti sistematik, logis, dah kehati-hatian. 46

2. Model Analisis Mikro Microanalysis

Data-data yang telah dikumpulkan kemudian diolah dengan menggunakan sebuah teknik yang disebut analisis mikro microanalysis. Analisis mikro adalah analisis mendetil baris per baris terhadap data yang telah di diskripsikan untuk memperoleh kategori-kategori awal konsep subkonsep beserta property dan dimensi konsepnya beserta hubungan antara kategori tersebut Strauss dan Corbin 19998, 57. Dalam hal ini, peneliti mulai 46 Sujoko Efferin, Yuliawati Tan, Metode Penelitian Akuntansi Mengungkap Fenomena dengan Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif, Yogyakarta: Graha Ilmi, 2008, h. 338. Pengumpulan data Interviu, observasi, dan analisis dokumen Transkripsi Analisis Mikro Penetapan Kategori Sentral Permodelan 59 “membaca” apa yang tertuang pada hasil traskripsi tersebut, bukan hanya membaca hitam diatas putih namun juga mencari tau apa “dibalik yang tertulis”. Nuansa yang tertangkap indera peneliti saat melakukan wawancaraobservasi misalkan intonasi suara, mimic muka, gerak tubuh responden, dan sebagainya dapat membantu meningkatkan sensitivitas dalam melihat ada apa dibalik teks. Peneliti memiliki kategori data tentang konflik antar departemen saat proses pengolahan data. Peneliti membuat property-properti untuk konflik tersebut adalah frekuensi konflik, pihak yang terlibat, dan akibat yang muncul. Dimensi dari salah satu property yaitu “frekuensi” dapat mengambil ukuran antara lain : selalu terjadi, sering terjadi, jarang terjadi, dan tidak pernah terjadi berupa ranking . Dimensi dari property “pihak-pihak yang terlibat”, misalnya laporan keuangan, PSAK No. 109, PSAK, dan bagian Badan Amil Zakat. Masing-masing property atau bahkan dimensi tersebut dapat dijadikan kategori-kategori baru untuk kemudian di cari property dan dimensi secara lebih spesifik. Analisi mikro diperlukan untuk beberapa tujuan: 1. Prosedur ini memungkinkan peneliti untuk mengidentifikasi beberapa kemungkinan penjelasan dari sebuah fenomena sehingga ia terhindar dari bias yaitu kecenderungan memilih sebuah sudut pandang saja. 60 2. Prosedur ini memungkinkan peneliti untuk mencermati data-data yang diperoleh secara detil sehingga berbagai property dan dimensi yang ada dari sebuah fenomena dapat ditemukan. 3. Prosedur ini memungkinkan peneliti untuk mengorganisasikan data secara sistematis dan dengan demikian memudahkan interpretasinya. 4. Prosedur ini memungkinkan peneliti untuk mengidentifikasi variabilitas dan kontradisi dari data-data yang diperoleh sehingga ia dapat mencari penjelasan lebih lanjut dari variabilitas dan kontradiksi tersebut saat pengumpulan data berikutnya. 5. Prosedur ini memungkinkan peneliti untuk membuat dugaan-dugaan tentang hubungan antar konsep variable yang ada dan sekaligus menguji dugaan-dugaan tersebut pada pengumpulan data berikutnya sampai diperoleh konfirmasi tentang dugaan yang paling valid. Dalam analisis mikro, peneliti mulai mengelompokkan data-data kedalam berbagai kategori awal. Proses ini dikenal sebagai open coding, yaitu proses nalisis yang mengidentifikasikan konsepsubkonsep beserta property dan dimensinya data yang diperoleh Strauss dan Corbin 1998, 101. Open coding melibatkan serangkaian aktivitas mulalui dari pengelompokan data berdasarkan kemiripan propertinya, membuat abstraksi deskripsi konsep, dan memberikan labelnama untuk konsep yang dibuat tersebut.