ANALISIS TERHADAP DATA PENELITIAN PENUTUP

26 kontroversi karena terdapat pasal yang multitafsir dan dianggap menghambat kinerja dan peran lembaga-lembaga pengelola zakat yang telah ada. 21 Kemudian, pada 31 Oktober 2013, Mahkamah Konstitusi MK mengabulkan gugatan uji materi UU Nomor 232011 tentang Pengelolaan Zakat.ada tiga pasal yang diubah, yakni pasal 18, pasal 38, dan pasal 41. 22 Menurut MK, beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh lembaga yang bergerak di bidang penyaluran dan atau pendayagunaan zakat adalah: a Bergerak di bidang keagamaan Islam; b Bersifat nirlaba; c Memiliki rencanaprogram kerja pendayagunaan zakat; dan d Memiliki kemampuan untuk melaksanakan rencanaprogram kerjanya. 23 a. Hukum Syariat Begitu pentingnya masalah zakat sehingga dalam Al- qur’an ada 82 ayat yang menyebutkan zakat bersamaan dengan shalat. Banyak para ulama yang menyarankan agar zakat dikelola oleh Negara atau suatu Lembaga Amil Zakat diantaranya oleh Prof. Hazairin. Prof. Hazairin berargumentasi bahwa syariat islam itu terdiri dari tiga 21 Anis Rosyidah, “Implementasi UU No. 23 tahun 2011 Terhadap Legalitas Pengelolaan Zakat oleh Lembaga Amil Zakat ”, Skripsi S1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Brawijaya Malang, 2012, h.3 22 Eri Sudewo, “LAZ Pun Siuman”, Republika, 4 November 2013, h.6. 23 Heru Susetyo, “Legal Opinion Terhadap Putusan MK Tentang Pengujian UU No. 232011 Tentang Pengelolaan Zakat”, Konstitusi, No. 81 November 2013: h.15-17. 27 kategori, salah dari kategori itu adalah : “syariat yang mengandung hukum dunia seperti hukum perkawinan, hukum warisan, hukum zakat dan hukum pidana. Hukum-hukum ini sangat memerlukan bantuan kekuasaan negara baik Negara Islam maupun Negara non Islam agar berjalan dengan sempurna. 24 Yūsuf al-Qaradhāwī berpendapat bahwa pelaksanaan zakat ini harus diawasi oleh penguasa, dilakukan oleh petugas yang rapi dan teratur. Dalil yang paling jelas dalam masalah ini Allah Swt. berfirman dalam QS. Al-Taubah 9: 103.                    Artinya:“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu menjadi ketenteraman jiwa bagi mereka. dan Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui.” Adapun alasan-alasan mengapa zakat harus dikelola oleh negara, adalah sebagai berikut: 25 24 Drs. H. M. Djamal Doa, Pengelolaan Zakat oleh Negara, Jakarta: Nuansa Madani Publisher, 2004, h. 5-6. 25 Yusuf Qardhawi, Hukum Zakat . Penerjemah Salman Harun, dkk Bogor: Pustaka Litera AntarNusa, 2010, h. 742-743.