33
Pedoman Teknis Pengelolaan Zakat.
29
Namun, UU No. 38 Tahun 1999 dianggap belum mampu menjawab permasalahan pengelolaan zakat sehingga
pemerintah merevisi UU tersebut menjadi Undang-undang Nomor 232011. Dalam implementasinya, hasil revisi UU tersebut mengalami banyak
kontroversi karena terdapat pasal yang multitafsir dan dianggap menghambat kinerja dan peran lembaga-lembaga pengelola zakat yang telah ada.
30
Kemudian, pada 31 Oktober 2013, Makhkamah Konstitusi MK mengabulkan gugatan uji materi UU Nomor 232011 tentang Pengelolaan
Zakat.ada tiga pasal yang diubah, yakni pasal 18, pasal 38, dan pasal 41. Berdasarkan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan
Zakat, yang dimaksud pengelolaan zakat adalah kegiatan yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan terhadap
pendistribusian serta pendayagunaan zakat. Sedangkan tujuan dari pengelolaan zakat adalah untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi
pelayanan dalam pengelolaan zakat, serta meningkatkan manfaat zakat untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan penanggulangan kemiskinan.
31
B. Laporan Keuangan Dana Zakat, Infak, dan shadaqah
Laporan keuangan
lembaga amil
zakat merupakan
sarana pertanggungjawaban manajemen atas pengelolaan sumber daya yang
29
Kuntarno Aflah, ed., Zakat dan Peran Negara, Jakarta: Forum Zakat, 2006, h.80.
30
Anis Rosyidah, “Implementasi UU No. 23 tahun 2011 Terhadap Legalitas Pengelolaan Zakat
oleh Lembaga Amil Zakat ”, Skripsi S1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Brawijaya Malang,
2012, h.3
31
Undang-undang Nomor 23 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan Zakat.
34
dipercayakan kepada mereka. Laporan
keuangan bertujuan untuk
menyediakan informasi yang menyangkut pelaporan atas penghimpunan, pendistribusian, dan pendayagunaan ZIS zakat, infak, sedekah. Laporan
keuangan bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan atau pengguna laporan keuangan muzaki, otoritas pengawasan, pemerintah, lembaga mitra,
dan masyarakat dalam pengambilan keputusan ekonomi dan sosial yang rasional.
1. Pengertian Laporan Keuangan
Laporan Keuangan adalah merupakan produk atau hasil akhir dari suatu proses akuntansi. Laporan keuangan inilah yang menjadi bahan
informasi bagi para pemakainya sebagai salah satu bahan dalam proses pengambilan keputusan. Disamping sebagai informasi, laporan keuangan
juga sebagai pertanggungjawaban atau accountability. Dan juga dapat menggambarkan indicator kesuksesan suatu perusahaan atau lembaga
dalam mencapai tujuannya.
32
Dalam pengertian yang sederhana, Laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan atau lembaga
pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu. Laporan keuangan
32
Drs. Sofyan Syarif Harahap, MS Ac, Teori Akuntansi Laporan Keuangan, Jakarta: Bumi Aksara, 2002, h. 7.
35
menggambarkan pos-pos keuangan perusahaan yang diperoleh dalam suatu periode.
33
2. Tujuan Laporan Keuangan
APB Statement No. 4 AICPA menggambarkan tujuan laporan keuangan dengan membagi dua bagian, yaitu:
1 Tujuan umum “Menyajikan laporan posisi keuangan, hasil usaha,
dan perubahan posisi keuangan secara wajar sesuai prinsip akuntansi yang diterima”.
2 Tujuan Khusu : “memberikan informasi tentang kekayaan,
kewajiban, kekayaan bersih, proyeksi laba, perubahan kekayaan dan kewajiban, serta informasi lainnya yang relevan”.
33
Dr. Kasmir, Analisis Laporan Keuangan, Jakarta: Rajawali pers, 2012, h. 7.
Tujuan Laporan Keuangan APB Nomor 4
Tujuan Khusus
Menyajikan Laporan a.
Posisi Keuangan b. Hasil Usaha
c. Perubahan posisi
keuangan secara wajar sesuai
GAAP
Tujuan Umum
Memberikan Informasi : a.
Sumber ekonomi b. Kewajiban
c. Kekayaan bersih
d. Proyeksi laba e. Perubahan harta dan
kewajiban f.
Informasi relevan
Tujuan Kualitatif
Memberikan infoermasi : a.
Relevance b. Understandability
c. Neutrality
d. Timeliness e. Comparability
f. completeness
36
Gambar 2.2 Tujuan Laporan Keuangan menurut APB Statement No. 4
Sumber : Drs.Sofyan syarif Harahap : Teori Akuntansi Laporan Keuangan, Rajawali Pers, Jakarta, 1993.
3. Prinsip-prinsip Laporan Keuangan
Pencatatan yang dilakukan dalam penyusunan laporan keuangan harus dilakukan dengan kaidah-kaidah yang berlaku. Demikian pula dalam hal
penyusunan laporan keuangan didasarkan kepada sifat laporan keuangan itu sendiri. Dalam prakteknya sifat laporan keuangan dibuat :
34
a. Bersifat historis; dan
b. Menyeluruh.
Sedangkan prinsip dasar laporan keuangan menurut Prinsip akuntansi Indonesian 1984 PAI membuat sifat dasar atau konsep dasar
laporan keuangan sebagai berikut :
35
1 Kesatuan akuntansi
2 Kesinambungan
3 Periode akuntansi
4 Pengukuran dalam nilai uang
34
Dr. Kasmir, Analisis Laporan Keuangan, Jakarta: Rajawali pers, 2012,H.11-12.
35
Drs. Sofyan Syarif Harahap, MS Ac, Teori Akuntansi Laporan Keuangan, Jakarta: Bumi Aksara, 2002, h. 38