40
2 Mengingat Firman Allah SWT QS. Al-Baqarah [2]: 282:
“Hai orang-orang yang beriman Jika kamu melakukan transaksi utang piutang untuk jangka waktu yang ditentukan, tulislah…”
3 Undang-undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat.
4 Keputusan Mentri Agama RI Nomor 373 Tahun 2003 tentang
Pelaksanaan Undang-undang Nomor 38 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat.
5 Keputusan Direktur Jendral Bimbingan Masyarakat Islam dan Urusan
Haji Nomor D291 Tahun 2000 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Zakat.
6 Peraturan perundang-undangan yang relevan dengan pengelolaan
zakat.
38
c. Tujuan PSAK No.109
38
Teten Kustiawan, Pedoman Akuntansi Amil Zakat, Jakarta : Forum Zakat, 2012, h. 23.
41
Laporan keuangan Amil Zakat bertujuan untuk menyediakan informasi yang menyangkut pelaporan atas penghimpunan, pendistribusian, dan
pendayagunaan zakat, infak, sedeqah, dan keputusan. Selain itu, laporan keuangan Amil Zakat juga bertujuan sebagai alat pertanggungjawaban
akuntabilitas dan trasparansi pengelolaan keuangan kepada para pemangku kepentingan serta sebagai alat untuk evaluasi kinerja manajerial dan
organisasi. Suatu laporan keuangan bermanfaat apabila informasi yang disajikan
dalam laporan keuangan tersebut dapat dipahami, relevan, andal, dan dapat diperbandingkan.
39
APLIKASI AKUNTANSI PSAK No. 109
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK adalah suatu komponen kesatuan yang utuh dan komprehensif dalam pembahasan pencatatan transaksi
keuangan lembaga amil zakat. Regulasi ini adalah solusi terbaik untuk mewujudkan lembaga Amil Zakat yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah
yang sesuai dengan syariat islam. Berkaitan dengan pencatatannya, tentu Pernyataan Standar Keuangan Akuntansi merupakan panduan atau standar
yang baik bagi laporan keuangan syariah, khususnya Lembaga Amil Zakat.
39
Teten Kustiawan, Pedoman Akuntansi Amil Zakat, Jakarta : Forum Zakat, 2012, h. 19.
42
Ketentuan mengenai komponen dan ilustrasi laporan keuangan entitas Lembaga Amil Zakat ini merupakan penambahan dari komponen dan ilustrasi
Laporan Keuangan Entitas Syariah yang telah ada. Ketentuan ini berlaku selaras dengan di berlakukannya PSAK no. 109 : Akuntansi Transaksi
Lembaga Amil Zakat yang berlaku efektif untuk penyusunan dan penyajian laporan keuangan entitas Lembaga Amil Zakat pada atau setelah 1 januari
2011. Komponen laporan keuangan yang lengkap dari amil terdiri :
a Neraca laporan posisi keuangan
b Laporan perubahan dana
c Laporan perubahan aset kelolaan
d Laporan arus kas
e Catatan atas laporan keuangan
40
Laporan posisi keuangan bertujuan menyediakan informasi mengenai aset termasuk aset kelolaan, liabilitas, dan saldo dana serta informasi
mengenai hubungan di antara unsur-unsur tersebut pada tanggal tertentu. Laporan perubahan dana bertujuan menyediakan informasi mengenai
pengaruh transaksi dan peristiwa lain yang mengubah jumlah dan sifat saldo dana, hubungan antara transaksi dan peristiwa lain, dan penggunaan sumber
daya dalam pelaksanaan berbagai program atau jasa.
40
Ikatan Akuntansi Indonesia. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan: Akuntansi Zakat dan Infaksedekah. Jakarta: Dewan Standar Akuntansi Syariah, 2010, h.2-11.
43
Laporan perubahan aset kelolaan bertujuan menyediakan informasi mengenai jumlah, jenis, dan perubahan aset kelolaan yang dimiliki amil zakat;
pengaruh transaksi dan peristiwa lain yang mengubah jumlah dan sifat saldo aset kelolaan; dan hubungan antara transaksi dan peristiwa lain yang
mempengaruhi saldo aset kelolaan. Laporan arus kas bertujuan menyediakan informasi mengenai
kemampuan amil zakat dalam menghasilkan kas dan setara kas, dan kebutuhan amil zakat untuk menggunakan arus kas tersebut.
Catatan atas laporan keuangan bertujuan menyediakan informasi mengenai gambaran umum amil zakat, ikhtisar kebijakan akuntansi yang
digunakan, penjelasan atas pos-pos yang dianggap penting, rasio-rasio keuangan, dan pengungkapan hal-hal penting lainnya yang berguna untuk
pengambilan keputusan.
41
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK No. 109 disahkan menjadi Standar Akuntansi Keuangan pada Organisasi Pengelola Zakat