sesuatu, maka persuasi dapat dimasukkan pula dalam mengambil keputusan. Bentuk-bentuk persuasi yang dikenal umum adalah: propaganda yang
dilakukan oleh golongan-golongan atau badan-badan tertentu, iklan-iklan dalam surat kabar, majalah atau media massa lain, selebaran-selebaran,
kampanye lisan, dan sebagainya.
21
Berdasarkan pendapat yang telah dikemukakan para pakar tersebut, dapat disimpulkan bahwa paragraf persuasi merupakan jenis paragraf yang bersifat
memengaruhi, membujuk, dan meyakinkan pembaca agar mau melakukan sesuatu sesuai persuasi yang diadakan.
6. Syarat Penyusunan Paragraf Persuasi
Dalam bukunya Rhetorica, Aristoteles dalam Gorys Keraf mengajukan tiga syarat yang harus dipenuhi untuk mengajukan tiga syarat yang harus
dipenuhi untuk mengadakan persuasi. Inilah syarat-syarat paragraf persuasi yang baik.
a. Watak dan kredibilitas Dalam pergaulan antar manusia, karakter atau watak merupakan salah
satu faktor yang selalu harus diperhitungkan. Persuasi akan berlangsung sesuai dengan harapan pembicara, bila hadirin telah mengenal pembicara
sebagai orang yang berwatak baik. Bila hadirin belum mengenal pembicara sekurang-kurangnya dalam persuasi itu sendiri pembicara yang
tidak sadar akan memperlihatkan pula watak yang sebenarnya. Watak dan seluruh kepribadian pembicara atau penulis dapat diketahui dari seluruh
pembicaraan atau karangannya. b. Kemampuan mengendalikan emosi
Syarat kedua, sebagai telah disebutkan di atas, adalah kemampuan pembicara untuk mengendalikan emosi hadirin. Pengertian pengendalian
emosi di sini harus diartikan baik sebagai kesanggupan pembicara untuk
21
Gorys Keraf, Argumentasi dan Narasi, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2003, cet. ke-14, h. 118
mengobarkan emosi dan sentimen hadirin, maupun kesanggupan untuk merendahkan atau memadamkan emosi dan sentimen itu bila perlu.
c. Bukti-bukti Syarat ketiga yang harus dipenuhi agar pembicara dapat berhasil
dalam persuasi adalah kesanggupan untuk menyodorkan bukti-bukti evidensi mengenai suatu kebenaran. Persuasi yang dilakukan pembicara
pun harus dapat diandalkan kebenarannya dan tidak terlalu abstrak sifatnya bagi hadirin.
22
Dari ketiga syarat penulisan persuasi yang digunakan untuk siswa kelas rendah yaitu syarat watak dan kredibilitas dan bukti-bukti. Maksudnya
adalah bahwa pilihan kata, struktur kalimat, tema, serta bukti-bukti yang dijelaskan dalam paragraf persuasi sederhana benar dan sesuai fakta sehingga
dapat meyakinkan pembaca.
C. Hakikat Iklan 1. Pengertian Iklan
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional menyatakan iklan adalah berita pesanan untuk mendorong, membujuk khalayak ramai agar
tertarik pada barang dan jasa yang ditawarkan. Selain itu dapat diartikan, pemberitahuan kepada khalayak mengenai barang atau jasa yang dijual,
dipasang dalam media massa seperti surat kabar dan majalah atau di tempat umum.
23
E. Zaenal Arifin, dkk. menyatakan, “iklan adalah sarana promosi bagi perseorangan, pengusaha, sorganisasi, ataupun lembaga pemerintah untuk
menyampaikan pesan-pesan yang bersifat menguntungkan. Namun, secara umum iklan lebih sering dikaitkan dengan segi-segi komersialnya saja.”
24
22
Ibid, h.124
23
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2007, h. 421.
24
E. Zaenal Arifin, dkk., Pemakaian Bahasa dalam Iklan Berita dan Papan Reklame, Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1992, h. 6.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa iklan adalah suatu sarana komunikasi yang digunakan untuk
menyampaikan suatu pesan kepada masyarakat. Iklan juga merupakan sarana komunikasi yang bersifat menguntungkan.
2. Tujuan Iklan
E. Zaenal Arifin, dkk., menyinggung sedikit tentang iklan sebagai salah satu bentuk surat niaga yang bertujuan: 1 Melakukan penjualan
langsung, 2 menerima permintaan akan layanan hasil produksi, 3 memberikan dan menguji reaksi terhadap hasil produksi 4 menjangkau
prospek perusahaan, 5 mempertahankan dan menumbuhkan keaagenan, 6 mempunyai itikad baik.
25
Struktur suatu iklan pada dasarnya bertopang pada empat unsur yakni minat, hasrat, keyakinan, dan tindakan. Struktur itu dirancang untuk
menimbulkan reaksi pembaca. Struktur itu menurut E. Zaenal Arifin disusun untuk: 1 merangsang minat pembaca, 2 menimbulkan hasrat akan hasil
produksi, 3 meyakinkan pembaca bahwa hasil produksi atau pelayanan itu adalah yang terbaik, 4 mendorong pembaca untuk bertindak.
26
Rendra Widyatama menyatakan “tujuan dasar iklan adalah pemberian informasi tentang suatu produk atau layanan jasa dengan cara dan
strategi persuasif, agar berita atau pesan dapat dipahami, diterima dan
disimpan diingat.”
27
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan iklan yang sesungguhnya yaitu untuk menginformasikan atau
mempromosikan suatu produk atau jasa kepada masyarakat.
25
Ibid., h. 7
26
Ibid., h. 8
27
Rendra Widyatama, Teknik Menulis Naskah Iklan, Jakarta: PT. Bhuana Ilmu Populer, 2011, h. 29.