Pembahasan 1. Deskripsi HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

kalimat sudah hampir baik, e Ketepatan kalimat: 6 alasannya karena ada kalimat yang terlalu panjang dan bisa dijadikan menjadi 2 kalimat, f Ejaan dan tata tulis: 6 alasannya karena pada penggunaan huruf kapital di pertengahan kalimat. Jumlah skor 74 interpretasi cukup. Nilai yang paling rendah pada siswa no. 1 pada aspek ketepatan kalimat, ejaan dan tata tulis. Nilai tertinggi pada aspek kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan. Tabel 4.3 Analisis Data Siswa No. 2 No. Aspek Penilaian Skor Interpretasi 1. Kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan 23 B 2. Ketepatan logika urutan cerita 16 3. Ketepatan makna keseluruhan cerita 16 4. Ketepatan kata 10 5. Ketepatan kalimat 7 6. Ejaan dan tata tulis 8 Jumlah skor 80 Baik Tabel di atas menunjukkan bahwa siswa no. 2 memperoleh skor a. Kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan: 23 alasannya karena kesesuaian isi cerita siswa hampir sempurna namun ada cerita yang tidak dimasukkan ke dalam paragraf, b Ketepatan logika urutan cerita: 16 alasannya karena urutan logika hampir baik namun ada sedikit kalimat yang tertukar tukar urutannya, c Ketepatan makna keseluruhan cerita: 16 alasannya karena maksud dari cerita yang dijelaskan terlihat jelas untuk mengajak orang untuk menjaga kebersihan sungai, d Ketepatan kata: 10 alasannya karena ketepatan kata sudah baik namun masih ada beberapa kata yang kurang pas dalam sebuah kalimat, e Ketepatan kalimat: 7 alasannya karena kalimat yang dituliskan hampir baik tetapi ada konjungsi antar kalimat yang kurang tepat, f Ejaan dan tata tulis: 8 alasannya karena banyak terdapat kata yg yang di singkat. Jumlah skor 80 dan interpretasi baik. Nilai yang paling rendah pada siswa no. 2 pada aspek ketepatan kalimat, ejaan dan tata tulis. Nilai tertinggi pada aspek kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan. Tabel 4.4 Analisis Data Siswa No. 3 No. Aspek Penilaian Skor Interpretasi 1. Kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan 21 B 2. Ketepatan logika urutan cerita 16 3. Ketepatan makna keseluruhan cerita 16 4. Ketepatan kata 12 5. Ketepatan kalimat 7 6. Ejaan dan tata tulis 7 Jumlah skor 79 Baik Tabel di atas menunjukkan bahwa siswa no. 3 memperoleh skor a Kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan: 21 alasannya karena tulisan paragraf siswa hampir baik sesuai dengan iklan, b Ketepatan logika urutan cerita: 16 alasannya karena ada urutan yang kurang tepat dalam penyusunan kalimat namun keseluruhan cerita hampir baik, c Ketepatan makna keseluruhan cerita: 16 alasannya karena makna dari cerita sudah baik menunjukkan bahwa itu merupakan cerita ajakan karena terdapat kata Ayo pada kalimat akhir, d Ketepatan kata: 12 karena kata yang digunakan siswa hampir baik hanya ada beberapa kata saja yang tidak tepat, e Ketepatan kalimat: 7 alasannya karena kalimat yang digunakan sudah hampir baik namun ada kalimat yang tidak sesuai dengan kalimat sebelumnya, f Ejaan dan tata tulis: 7 alasannya karena ejaan dan tata tulis penulisan awal paragraf tidak diberi spasi ke dalam, pada setiap ganti di awal paragraf diberi jarak dua baris. Jumlah skor 79 dan interpretasi baik. Nilai yang paling rendah pada siswa no. 3 pada aspek ejaan dan tata tulis. Nilai tertinggi pada aspek kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan. Tabel 4.5 Analisis Data Siswa No. 4 No. Aspek Penilaian Skor Interpretasi 1. Kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan 20 C 2. Ketepatan logika urutan cerita 10 3. Ketepatan makna keseluruhan cerita 12 4. Ketepatan kata 12 5. Ketepatan kalimat 7 6. Ejaan dan tata tulis 7 Jumlah skor 68 Cukup Tabel di atas menunjukkan bahwa siswa no. 4 memperoleh skor a Kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan: 20 alasannya karena tulisan paragraf siswa hampir baik sesuai dengan iklan, b Ketepatan logika urutan cerita: 10 alasannya karena urutan cerita kurang tersusun dengan baik, c Ketepatan makna keseluruhan cerita: 12 alasannya karena karena makna dari cerita sudah baik menunjukkan bahwa itu merupakan cerita ajakan karena terdapat kata Mari pada kalimatnya, d Ketepatan kata: 12, kata yang digunakan siswa hampir baik hanya ada beberapa kata saja yang tidak tepat, e Ketepatan kalimat: 7 alasnnya karena karena kalimat yang dituliskan hampir baik tetapi ada konjungsi antar kalimat yang kurang pas, f Ejaan dan tata tulis: 7 alasannya penggunaan huruf kapital masih kurang baik. Jumlah skor 68 dan interpretasi cukup. Nilai yang paling rendah pada siswa no. 4 pada aspek ketepatan kalimat, ejaan dan tata tulis. Nilai tertinggi pada aspek kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan. Tabel 4.6 Analisis Data Siswa No. 5 No. Aspek Penilaian Skor Interpretasi 1. Kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan 21 C 2. Ketepatan logika urutan cerita 13 3. Ketepatan makna keseluruhan cerita 15 4. Ketepatan kata 12 5. Ketepatan kalimat 6 6. Ejaan dan tata tulis 6 Jumlah skor 73 Cukup Tabel di atas menunjukkan bahwa siswa no. 5 memperoleh skor a Kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan: 21 alasannya karena tulisan paragraf siswa hampir baik sesuai dengan iklan, b Ketepatan logika urutan cerita: 15 alasannya karena urutan cerita ada sedikit kurang tersusun dengan baik, c Ketepatan makna keseluruhan cerita: 15 alasannya karena maksud cerita hampir baik untuk dipahami, d Ketepatan kata: 10 alasannya karena kata yang digunakan siswa cukup baik hanya ada beberapa kata saja yang tidak tepat, e Ketepatan kalimat: 6 alasannya karena kalimat tersebut kurang tersusun dengan baik antara subjek, predikat dan objek, f Ejaan dan tata tulis: 6 alasannya pada penggunaan huruf kapital pada setiap kata dan urutan cerita yang tidak tepat pada tiap penggantian kalimat. Jumlah skor 73 dan interpretasi cukup. Tabel 4.7 Analisis Data Siswa No. 6 No. Aspek Penilaian Skor Interpretasi 1. Kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan 21 B 2. Ketepatan logika urutan cerita 15 3. Ketepatan makna keseluruhan cerita 16 4. Ketepatan kata 13 5. Ketepatan kalimat 7 6. Ejaan dan tata tulis 6 Jumlah skor 79 Baik Tabel di atas menunjukkan bahwa siswa no. 6 memperoleh skor a Kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan: 21 alasannya karena isi cerita sudah baik dan sesuai dengan iklan namun ada isi cerita yang kurang, b Ketepatan logika urutan cerita: 15 alasannya karena urutan cerita hampir baik dan ada kalimat yang kurang tepat sehingga antar kalimat menjadi tidak runtut, c Ketepatan makna keseluruhan cerita: 16 alasannya karena kalimat sudah hampir dapat dipahami maksud ceritanya, d Ketepatan kata: 13 karena masih ada sedikit terdapat kata yang kurang tepat dalam kalimat namun keseluruhan sudah baik, e Ketepatan kalimat: 7 alasannya karena ada susunan di beberapa kalimat yang kurang tepat, f Ejaan dan tata tulis: 6 alasannya karena penggunaan huruf kapital yang tidak tepat. Jumlah skor 79 dan interpretasi baik. Nilai yang paling rendah pada siswa no. 6 pada aspek ejaan dan tata tulis. Nilai tertinggi pada aspek kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan. Tabel 4.8 Analisis Data Siswa No. 7 No. Aspek Penilaian Skor Interpretasi 1. Kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan 21 B 2. Ketepatan logika urutan cerita 16 3. Ketepatan makna keseluruhan cerita 17 4. Ketepatan kata 12 5. Ketepatan kalimat 7 6. Ejaan dan tata tulis 8 Jumlah skor 81 Baik Tabel di atas menunjukkan bahwa siswa no. 7 memperoleh skor a Kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan: 21 alasannya karena isi cerita hampir baik sesuai dengan iklan, b Ketepatan logika urutan cerita: 16 alasannya karena urutan cerita hampir tersusun denga baik tetapi ada kalimat yang susunannya tertukar, c Ketepatan makna keseluruhan cerita: 17 alasannya karena makna cerita sudah hampir dimengerti maksud dari cerita adalah sebuah ajakan, d Ketepatan kata: 12 alasannya karena kata yang digunakan hampir baik, e Ketepatan kalimat: 7 alasannya karena kalimat yang dituliskan hampir baik tetapi ada satu kalimat yang susunan subjek predikatnya tidak lengkap, f Ejaan dan tata tulis: 8 alasannya karena terdapat reduplikasi kata ulang yang disingkat pada aspek ejaan dan tata tulis. Jumlah skor 81 dan interpretasi baik. Nilai yang paling rendah pada siswa no. 7 pada aspek ejaan dan tata tulis. Nilai tertinggi pada aspek kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan. Tabel 4.9 Analisis Data Siswa No. 8 No. Aspek Penilaian Skor Interpretasi 1. Kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan 20 B 2. Ketepatan logika urutan cerita 15 3. Ketepatan makna keseluruhan cerita 16 4. Ketepatan kata 14 5. Ketepatan kalimat 8 6. Ejaan dan tata tulis 7 Jumlah skor 82 Baik Tabel di atas menunjukkan bahwa siswa no. 8 memperoleh skor a Kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan: 20 alasannya karena isi cerita hanya sedikit yang ditulis di dalam paragraf, b Ketepatan logika urutan cerita: 15 alasannya urutan cerita masih ada yang kurang tepat, c Ketepatan makna keseluruhan cerita: 16 alasannya karena maksud dari seluruh cerita dapat dipahami, d Ketepatan kata: 14 alasannya karena kata yang digunakan tepat sehingga mendapat skor hampir sempurna dari skor utuh 15, e Ketepatan kalimat: 8 alasannya karena kalimat yang digunakan sudah hampir tepat, f Ejaan dan tata tulis: 7 alasannya karena penulisan singkatan kata yang kurang tepat. Jumlah skor 80 dan interpretasi baik. Nilai yang paling rendah pada siswa no. 8 pada aspek ejaan dan tata tulis. Nilai tertinggi pada aspek kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan. Tabel 4.10 Analisis Data Siswa No. 9 No. Aspek Penilaian Skor Interpretasi 1. Kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan 21 B 2. Ketepatan logika urutan cerita 14 3. Ketepatan makna keseluruhan cerita 16 4. Ketepatan kata 13 5. Ketepatan kalimat 8 6. Ejaan dan tata tulis 8 Jumlah skor 80 Baik Tabel di atas menunjukkan bahwa siswa no. 9 memperoleh skor a Kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan: 21 karena isi cerita yang ditulis di dalam paragraf sudah sesuai hanya sedikit isi cerita yang kurang diungkapkan dalam tulisan, b Ketepatan logika urutan cerita: 14 alasannya karena urutan cerita kurang baik karena ada beberapa kalimat yang tertukar, c Ketepatan makna keseluruhan cerita: 16 alasannya karena maksud dari keseluruhan cerita dapat dipahami, d Ketepatan kata: 13 alasannya karena penggunaan kata sudah hampir tepat walaupun ada sedikit kata yang kurang tepat, e Ketepatan kalimat: 8 alasannya karena penggunaan susunan subjek predikat objek dalam kalimat sudah baik walaupun masih ada yang kurang tepat meletakkan susunannya, f Ejaan dan tata tulis: 8 alasannya karena penggunaan huruf kapital di pertengahan kata. Jumlah skor 80 dan interpretasi baik. Nilai yang paling rendah pada siswa no. 8 pada aspek ketepatan kalimat, ejaan dan tata tulis. Nilai tertinggi pada aspek kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan. Tabel 4.11 Analisis Data Siswa No. 10 No. Aspek Penilaian Skor Interpretasi 1. Kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan 21 B 2. Ketepatan logika urutan cerita 14 3. Ketepatan makna keseluruhan cerita 14 4. Ketepatan kata 12 5. Ketepatan kalimat 7 6. Ejaan dan tata tulis 8 Jumlah skor 76 Baik Tabel di atas menunjukkan bahwa siswa no. 10 memperoleh skor a Kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan: 21 alasannya karena isi cerita sudah hampir baik, b Ketepatan logika urutan cerita: 14 alasannya karena urutan cerita tidak tersusun dengan baik, c Ketepatan makna keseluruhan cerita: 15 alasannya karena maksud dari cerita masih ada yang kurang dipahami di kalimatnya, d Ketepatan kata: 12 alasannya karena ketepatan kata hampir baik karena ada beberapa kata yang tidak tepat, e Ketepatan kalimat: 7 alasannya karena susunan kalimat hampir tepat, f Ejaan dan tata tulis: 8 alasannya karena penggunaan huruf kapital yang tidak tepat. Jumlah skor 82 dan interpretasi baik. Nilai yang paling rendah pada siswa no. 10 pada aspek ejaan dan tata tulis. Nilai tertinggi pada aspek kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan. Tabel 4.12 Analisis Data Siswa No. 11 No. Aspek Penilaian Skor Interpretasi 1. Kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan 22 B 2. Ketepatan logika urutan cerita 17 3. Ketepatan makna keseluruhan cerita 18 4. Ketepatan kata 13 5. Ketepatan kalimat 7 6. Ejaan dan tata tulis 7 Jumlah skor 85 Baik Tabel di atas menunjukkan bahwa siswa no. 11 memperoleh skor a Kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan skor 22 alasannya karena siswa masih belum sempurna menuliskan isi iklan tetapi sudah menggunakan kata ajakan seperti Ayo di dalam kalimatnya, b Ketepatan logika urutan cerita skor 16 alasannya karena siswa masih sedikit kurang tepat dalam meletakkan urutan kalimat, c Ketepatan makna keseluruhan cerita skor 18 alasannya karena makna dari cerita masih sedikit ada yang kurang dimengerti, d Ketepatan kata mendapat skor 13 alasannya karena masih ada sedikit terdapat kata yang kurang tepat dalam kalimat, e Ketepatan kalimat skor 7 alasannya karena kalimat dalam paragraf sedikit kurang tepat, f Ejaan dan tata tulis skor 8 alasannya karena dalam penggunaan huruf kapital pada pertengahan kalimat. Seperti contoh Ikan-ikan di sungai Akan mati karena terkena air yg tercemar oleh sampah yang ada di sungai Jumlah skor 85 dan interpretasi baik. Nilai yang paling rendah pada siswa no. 11 pada aspek ketepatan kalimat, ejaan dan tata tulis. Nilai tertinggi pada aspek kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan. Tabel 4.13 Analisis Data Siswa No. 12 No. Aspek Penilaian Skor Interpretasi 1. Kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan 22 B 2. Ketepatan logika urutan cerita 16 3. Ketepatan makna keseluruhan cerita 16 4. Ketepatan kata 12 5. Ketepatan kalimat 7 6. Ejaan dan tata tulis 6 Jumlah skor 79 Baik Tabel di atas menunjukkan bahwa siswa no. 12 memperoleh skor a Kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan: 22 alasannya karena isi cerita sudah sesuai dengan iklan tetapi isi tentang hukuman bagi pelanggar belum di ceritakan, b Ketepatan logika urutan cerita: 16 alasannya karena urutan cerita baik tetapi ada beberapa antar kalimat yang tertukar, c Ketepatan makna keseluruhan cerita: 16 alasannya karena seluruh kalimat sudah baik dan tepat maksud dari cerita dapat dipahami, d Ketepatan kata: 12 kata yang digunakan sudah baik dan tepat, e Ketepatan kalimat: 7 alasannya karena susunan kalimat masih belum tepat, f Ejaan dan tata tulis: 6 alsannya karena menggunakan huruf kapital di setiap kata. Jumlah skor 79 dan interpretasi baik. Nilai yang paling rendah pada siswa no. 12 pada aspek ejaan dan tata tulis. Nilai tertinggi pada aspek kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan. Tabel 4.14 Analisis Data Siswa No. 13 No. Aspek Penilaian Skor Interpretasi 1. Kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan 18 C 2. Ketepatan logika urutan cerita 13 3. Ketepatan makna keseluruhan cerita 11 4. Ketepatan kata 9 5. Ketepatan kalimat 6 6. Ejaan dan tata tulis 6 Jumlah skor 64 Cukup Tabel di atas menunjukkan bahwa siswa no. 13 memperoleh skor a Kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan: 18 alasannya karena isi cerita yang sesuai dengan iklan hanya sedikit dan ada sedikit cerita narasi, b Ketepatan logika urutan cerita: 13 alasannya karena urutan logika cerita ada yang kurang tepat dan hampir baik, c Ketepatan makna keseluruhan cerita: 11 alasannya karena maksud dari cerita sedikit yang dapat dipahami yaitu jangan membuang sampah, d Ketepatan kata: 9 alasannya karena ada beberapa penggunaan kata yang kurang tepat, e Ketepatan kalimat: 6 alasannya karena penggunaan susunan subjek, predikat, objeknya kurang tepat , f Ejaan dan tata tulis: 6 alasannya karena tiap pergantian kalimat baru diletakkan dibaris baru, penggunaan tata tulis huruf kapital yang kurang tepat. Jumlah skor 64 dan interpretasi cukup. Nilai terendah pada siswa no. 13 pada aspek ejaan dan tata tulis. Nilai tertinggi pada aspek kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan. Tabel 4.15 Analisis Data Siswa No. 14 No. Aspek Penilaian Skor Interpretasi 1. Kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan 18 C 2. Ketepatan logika urutan cerita 13 3. Ketepatan makna keseluruhan cerita 15 4. Ketepatan kata 12 5. Ketepatan kalimat 6 6. Ejaan dan tata tulis 7 Jumlah skor 71 Cukup Tabel di atas menunjukkan bahwa siswa no. 14 memperoleh skor a Kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan: 18 alasannya karena siswa menulis cerita narasi namun isinya sedikit sesuai dengan iklan dan ada kalimat ajakan, b Ketepatan logika urutan cerita: 13 alasannya karena urutan cerita tersusun kurang baik, c Ketepatan makna keseluruhan cerita: 15 alasannya karena makna cerita dapat dipahami walaupun cerita narasi, d Ketepatan kata: 12 kata yang digunakan sudah baik hanya ada beberapa penggunaan kata baku yang kurang tepat, e Ketepatan kalimat: 6 alasannya karena ada sedikit susunan antar kalimat kurang tepat, f Ejaan dan tata tulis: 7 alasannya karena penggunaan ejaan kata yang kurang tepat seperti kata menasihati ditulis mengsihi. Jumlah skor 71 dan interpretasi cukup. Nilai yang paling rendah pada siswa no. 14 pada aspek ketepatan kalimat. Nilai tertinggi pada aspek kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan. Tabel 4.16 Analisis Data Siswa No. 15 No. Aspek Penilaian Skor Interpretasi 1. Kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan 22 B 2. Ketepatan logika urutan cerita 18 3. Ketepatan makna keseluruhan cerita 17 4. Ketepatan kata 12 5. Ketepatan kalimat 8 6. Ejaan dan tata tulis 8 Jumlah skor 81 Baik Tabel di atas menunjukkan bahwa siswa no. 15 memperoleh skor a Kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan: 22 alasannya karena masih ada sedikit isi dari iklan yang belum dijelaskan, b Ketepatan logika urutan cerita: 18 alasannya karena urutan cerita dari iklan ada yang tertukar kalimatnya, c Ketepatan makna keseluruhan cerita: 17 alasannya karena masih ada sedikit kalimat yang kurang tepat namun keseluruhan makna sudah jelas bahwa tulisan tersebut berupa ajakan penulis, d Ketepatan kata: 12 alasannya karena ada sedikit terdapat kata yang yang kurang tepat digunakan, e Ketepatan kalimat: 8. Ketepatan kalimat sudah baik hanya ada sedikit kata penghubung kalimat saja yang kurang tepat digunakan seperti Dan, Seperti, Itu, f Ejaan dan tata tulis: 8 alasannya penggunaan huruf kapital pada setiap kata. Seperti pada kalimat Pada hari Sabtu Ali Membuang Sampah di Sungai. Jumlah skor 81 dan interpretasi baik. Nilai yang paling rendah pada siswa no. 15 pada aspek ketepatan kalimat, ejaan dan tata tulis. Nilai tertinggi pada aspek kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan.. Tabel 4.17 Analisis Data Siswa No. 16 No. Aspek Penilaian Skor Interpretasi 1. Kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan 20 B 2. Ketepatan logika urutan cerita 15 3. Ketepatan makna keseluruhan cerita 15 4. Ketepatan kata 13 5. Ketepatan kalimat 8 6. Ejaan dan tata tulis 8 Jumlah skor 79 Baik Tabel di atas menunjukkan bahwa siswa no. 16 memperoleh skor a Kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan: 20 alasannya karena isi cerita sudah baik dan sesuai dengan iklan namun ada isi cerita yang kurang, b Ketepatan logika urutan cerita: 15 alasannya karena urutan cerita hampir baik dan ada kalimat yang kurang tepat sehingga antar kalimat menjadi tidak runtut, c Ketepatan makna keseluruhan cerita: 15 alasannya karena kalimat sudah hampir dapat dipahami maksud ceritanya, d Ketepatan kata: 13 karena masih ada sedikit terdapat kata yang kurang tepat dalam kalimat namun keseluruhan sudah baik, e Ketepatan kalimat: 8 alasannya karena ada susunan di beberapa kalimat yang kurang tepat, f Ejaan dan tata tulis: 8 alasannya karena penggunaan huruf kapital yang tidak tepat seperti Hujan dan gaTal-gataL. Jumlah skor 79 dan interpretasi baik. Nilai yang paling rendah pada siswa no. 16 pada aspek ejaan dan tata tulis. Nilai tertinggi pada aspek kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan. Tabel 4.18 Analisis Data Siswa No. 17 No. Aspek Penilaian Skor Interpretasi 1. Kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan 22 C 2. Ketepatan logika urutan cerita 13 3. Ketepatan makna keseluruhan cerita 14 4. Ketepatan kata 10 5. Ketepatan kalimat 7 6. Ejaan dan tata tulis 7 Jumlah skor 73 Cukup Tabel di atas menunjukkan bahwa siswa no. 17 memperoleh skor a Kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan: 22 alasannya karena siswa hampir sedikit sempurna menuliskan isi iklan tetapi sudah menggunakan kata ajakan seperti Ayo di dalam kalimatnya, b Ketepatan logika urutan cerita: 13 alasannya karena urutan susunan kalimatnya baik namun ada pengulangan kalimat di awal dan di akhir kalimat dalam paragraf, c Ketepatan makna keseluruhan cerita: 14 makna dari keseluruhan paragraf sudah baik dan dapat dimengerti maksud dari tulisan adalah sebuah ajakan, d. Ketepatan kata: 10 alasannya karena kata yang digunakan sudah tepat walapun ada beberapa kata yang tidak ditulid dengan kata baku seperti kata tidak ditulis gak, e. Ketepatan kalimat: 7 alasannya karena kalimat yang digunakan sudah tersusun dengan baik tetapi ada sedikit kalimat yang susunannya acak, f. Ejaan dan tata tulis: 7 alasannya karena ada penggunan singkatan kata yang kurang tepat. Jumlah skor 73 dan interpretasi cukup. Nilai yang paling rendah pada siswa no. 17 pada aspek ejaan dan tata tulis. Nilai tertinggi pada aspek kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan. Tabel 4.19 Analisis Data Siswa No. 18 No. Aspek Penilaian Skor Interpretasi 1. Kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan 21 C 2. Ketepatan logika urutan cerita 15 3. Ketepatan makna keseluruhan cerita 15 4. Ketepatan kata 12 5. Ketepatan kalimat 6 6. Ejaan dan tata tulis 6 Jumlah skor 75 Cukup Tabel di atas menunjukkan bahwa siswa no. 18 memperoleh skor a Kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan: 21 alasannya karena isi cerita sudah hampir baik, b Ketepatan logika urutan cerita: 15 alasannya karena urutan cerita tidak tersusun dengan baik, c Ketepatan makna keseluruhan cerita: 15 alasannya karena maksud dari cerita masih ada yang kurang dipahami di kalimatnya, d Ketepatan kata: 12 alasannya karena ketepatan kata hampir baik karena ada beberapa kata yang tidak tepat, e Ketepatan kalimat: 6 alasannya karena susunan kalimat hampir tepat, f Ejaan dan tata tulis: 6 alasannya karena penggunaan huruf kapital yang tidak tepat dan tata tulisan ditulis seperti puisi. Jumlah skor 75 dan interpretasi cukup. Nilai yang paling rendah pada siswa no. 18 pada aspek ejaan dan tata tulis. Nilai tertinggi pada aspek kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan. Tabel 4.20 Analisis Data Siswa No. 19 No. Aspek Penilaian Skor Interpretasi 1. Kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan 22 A 2. Ketepatan logika urutan cerita 16 3. Ketepatan makna keseluruhan cerita 17 4. Ketepatan kata 13 5. Ketepatan kalimat 7 6. Ejaan dan tata tulis 7 Jumlah skor 82 Baik Tabel di atas menunjukkan bahwa siswa no. 19 memperoleh skor a Kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan: 22 alasannya karena isi sudah hampir sesuai dengan isi iklan tetapi ada beberapa kalimat yang kurang tepat, b Ketepatan logika urutan cerita: 16 alasannya karena urutan cerita sudah baik tetapi ada beberapa kata yang tertukar, c Ketepatan makna keseluruhan cerita: 17 alasannya karena maksud dari cerita sudah dapat dipahami, d Ketepatan kata: 13 alasannya karena kata yang digunakan keseluruhan baik tetapi ada beberapa kata yang tidak tepat dalam kalimat, e Ketepatan kalimat: 7 alasannya karena penggunaan kata penghubung di awal penulisan kalimat kurang tepat, f Ejaan dan tata tulis: 7 alasannya masih sama dengan siswa nomor 18 yaitu penggunaan huruf kapital dan penggunaan tanda baca yang kurang tepat. Jumlah skor 82 dan interpretasi baik. Nilai yang paling rendah pada siswa no. 19 pada aspek ejaan dan tata tulis. Nilai tertinggi pada aspek kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan. Tabel 4.21 Analisis Data Siswa No. 20 No. Aspek Penilaian Skor Interpretasi 1. Kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan 22 B 2. Ketepatan logika urutan cerita 13 3. Ketepatan makna keseluruhan cerita 16 4. Ketepatan kata 12 5. Ketepatan kalimat 6 6. Ejaan dan tata tulis 7 Jumlah skor 76 Baik Tabel di atas menunjukkan bahwa siswa no. 20 memperoleh skor a Kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan: 22 alasannya karena isi sudah sesuai dengan iklan tetapi ada beberapa yang kurang tercantum pada cerita seperti hukuman yang akan dikenakan bagi pelanggar, b Ketepatan logika urutan cerita: 13 alasannya karena ada beberapa urutan cerita yang kurang tepat tetapi keseluruhan urutannya sudah baik, c Ketepatan makna keseluruhan cerita: 16 alasannya karena maksud dari tulisan sudah dapat dipahami yaitu mengenai ajakan, d Ketepatan kata: 12 alasannya karena kata yang digunakan sudah baik tetapi ada beberapa kata yang tidak tepat, e Ketepatan kalimat: 6 alasannya karena susunan kalimatnya kurang tepat dan menjadikan kalimat tersebut menjadi kurang baik , f Ejaan dan tata tulis: 7 alasannya karena penggunaan huruf kapital pada setiap kata yang terletak di tengah kalimat. Jumlah skor 76 dan interpretasi baik. Nilai yang paling rendah pada siswa no. 20 pada aspek ketepatan kalimat. Nilai tertinggi pada aspek kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan. Tabel 4.22 Analisis Data Siswa No. 21 No. Aspek Penilaian Skor Interpretasi 1. Kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan 22 B 2. Ketepatan logika urutan cerita 16 3. Ketepatan makna keseluruhan cerita 17 4. Ketepatan kata 10 5. Ketepatan kalimat 7 6. Ejaan dan tata tulis 8 Jumlah skor 80 Baik Tabel di atas menunjukkan bahwa siswa no. 21 memperoleh skor a Kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan: 22 alasan peneliti memberikan skor 22 karena dalam menuliskan isi cerita masih ada yang kurang untuk di ceritakan, b Ketepatan logika urutan cerita: 16 alasan peneliti karena masih ada beberapa kalimat yang tertukar urutan ceritanya, c Ketepatan makna keseluruhan cerita: 17 alasannya karena makna cerita sedikit ada yang kurang dipahami maksudnya, d Ketepatan kata: 10 alasannya karena masih ada kata yang kurang tepat digunakan di pertengahan kalimat, e Ketepatan kalimat: 7 alasannya karena penggunaan kata penghubung di awal penulisan kalimat kurang tepat, f Ejaan dan tata tulis: 8 alasannya karena ada penggunaan singkatan kata seperti yg dan dlm. Jumlah skor 80 dan interpretasi baik. Nilai yang paling rendah pada siswa no. 21 pada aspek ketepatan kalimat. Nilai tertinggi pada aspek kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan. Tabel 4.23 Analisis Data Siswa No. 22 No. Aspek Penilaian Skor Interpretasi 1. Kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan 22 B 2. Ketepatan logika urutan cerita 16 3. Ketepatan makna keseluruhan cerita 17 4. Ketepatan kata 11 5. Ketepatan kalimat 7 6. Ejaan dan tata tulis 7 Jumlah skor 80 Baik Tabel di atas menunjukkan bahwa siswa no. 22 memperoleh skor a Kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan: 22 alasannya sama seperti no. 21 yaitu dalam menuliskan isi cerita masih ada yang kurang untuk di ceritakan, b Ketepatan logika urutan cerita: 16 alasan peneliti karena masih ada beberapa kalimat yang tertukar urutan ceritanya, c Ketepatan makna keseluruhan cerita: 17 alasannya karena makna cerita sedikit ada yang kurang dipahami maksudnya, d Ketepatan kata: 11 alasannya karena masih ada kata yang kurang tepat digunakan di pertengahan kalimat, e Ketepatan kalimat: 7 alasannya karena penggunaan kata penghubung di awal penulisan kalimat kurang tepat, f Ejaan dan tata tulis: 7 alasannya karena penyingkatan kata yang tidak sesuai dengan aturan penyingkatan kata, penggunaan kata yang tidak tepat dan tidak baku. Jumlah skor 80 dan interpretasi baik. . Nilai yang paling rendah pada siswa no. 21 pada aspek ketepatan kalimat. Nilai tertinggi pada aspek kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan. Tabel 4.24 Analisis Data Siswa No. 23 No. Aspek Penilaian Skor Interpretasi 1. Kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan 21 B 2. Ketepatan logika urutan cerita 16 3. Ketepatan makna keseluruhan cerita 16 4. Ketepatan kata 12 5. Ketepatan kalimat 7 6. Ejaan dan tata tulis 7 Jumlah skor 79 Baik Tabel di atas menunjukkan bahwa siswa no. 23 memperoleh skor a Kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan: 21 alasannya karena isi cerita sudah hampir baik, b Ketepatan logika urutan cerita: 16 alasannya karena urutan susunan kalimatnya baik namun ada pengulangan kalimat di awal dan di akir kalimat dalam paragraf, c Ketepatan makna keseluruhan cerita: 16 alasannya karena maksud dari cerita hampir tepat dan dapat dipahami, d Ketepatan kata: 12 karena masih ada sedikit terdapat kata yang kurang tepat dalam menyusun kalimat namun keseluruhan sudah baik, e Ketepatan kalimat: 7 karena kalimat yang digunakan sudah tersusun dengan baik tetapi ada sedikit kalimat yang susunannya acak, f Ejaan dan tata tulis: 7 alasannya karena penggunaan tanda baca titik dan koma yang kurang tepat. Jumlah skor 79 dan interpretasi baik. Nilai terendah pada siswa no. 23 pada aspek ketepatan kalimat, ejaan, dan tata tulis. Nilai tertinggi pada aspek kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan. Tabel 4.25 Analisis Data Siswa No. 24 No. Aspek Penilaian Skor Interpretasi 1. Kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan 22 B 2. Ketepatan logika urutan cerita 16 3. Ketepatan makna keseluruhan cerita 17 4. Ketepatan kata 9 5. Ketepatan kalimat 7 6. Ejaan dan tata tulis 8 Jumlah skor 80 Baik Tabel di atas menunjukkan bahwa siswa no. 24 memperoleh skor a Kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan: 22 alasannya karena kesesuaian isi cerita siswa hampir sempurna namun ada cerita yang tidak dimasukkan ke dalam paragraf, b Ketepatan logika urutan cerita: 16 alasannya karena urutan logika hampir baik namun ada sedikit kalimat yang tertukar tukar urutannya, c Ketepatan makna keseluruhan cerita: 17 alasannya karena maksud dari cerita yang dijelaskan terlihat jelas untuk mengajak orang untuk menjaga kebersihan sungai, d Ketepatan kata: 9 alasannya karena ketepatan kata sudah baik namun masih ada beberapa kata yang kurang pas dalam sebuah kalimat, e Ketepatan kalimat: 7 alasannya karena kalimat yang dituliskan hampir baik tetapi ada konjungsi antar kalimat yang kurang tepat, f. Ejaan dan tata tulis: 8 alasannya karena banyak terdapat kata yang di singkat seperti kata tdk, dlm, dan yg. Jumlah skor 80 dan interpretasi baik. Nilai yang paling rendah pada siswa no. 24 pada aspek ketepatan kalimat dan ketepatan kata. Nilai tertinggi pada aspek kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan. Tabel 4.26 Analisis Data Siswa No. 25 No. Aspek Penilaian Skor Interpretasi 1. Kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan 20 B 2. Ketepatan logika urutan cerita 14 3. Ketepatan makna keseluruhan cerita 15 4. Ketepatan kata 12 5. Ketepatan kalimat 7 6. Ejaan dan tata tulis 8 Jumlah skor 76 Baik Tabel di atas menunjukkan bahwa siswa no. 25 memperoleh skor a Kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan: 20 alasannya karena isi cerita sudah hampir baik tetapi ada isi iklan yang tidak dimasukkan ke dalam paragraf, b Ketepatan logika urutan cerita: 14 alasannya karena ada beberapa urutan cerita yang tidak tersusun dengan baik, c Ketepatan makna keseluruhan cerita: 15 alasannya karena maksud dari cerita masih ada yang kurang dipahami di kalimatnya, d Ketepatan kata: 12 alasannya karena ketepatan kata hampir baik karena ada beberapa kata yang tidak tepat, e Ketepatan kalimat: 7 alasannya karena susunan kalimat hampir tepat, f Ejaan dan tata tulis: 8 alasannya karena penggunaan huruf kapital yang tidak tepat. Jumlah skor 76 dan interpretasi baik. Nilai yang paling rendah pada siswa no. 25 pada aspek ketepatan kalimat. Nilai tertinggi pada aspek kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan. Tabel 4.27 Analisis Data Siswa No. 26 No. Aspek Penilaian Skor Interpretasi 1. Kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan 21 B 2. Ketepatan logika urutan cerita 15 3. Ketepatan makna keseluruhan cerita 15 4. Ketepatan kata 13 5. Ketepatan kalimat 7 6. Ejaan dan tata tulis 6 Jumlah skor 77 Baik Tabel di atas menunjukkan bahwa siswa no. 26 memperoleh skor a Kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan: 21 alasannya karena isi cerita kurang menceritakan mengenai hukuman bagi pelanggar aturan membuang sampah sembarangan, b Ketepatan logika urutan cerita: 15 urutan kalimat sudah baik namun masih ada beberapa kalimat yang tertukar urutannya, c Ketepatan makna keseluruhan cerita: 15 alasannya karena maksud dari isi iklan dapat dipahami namun masih belum lengkap makna dari keseluruhan iklannya, d Ketepatan kata: 13 alasannya karena kata yang digunakan sudah tepat namun ada beberapa yang masih belum tepat pada penggunaan kalimat, e Ketepatan kalimat: 7 alasannya karena ada sedikit kurang tepat susunan kalimatnya, f Ejaan dan tata tulis: 6 alasannya karena penggunaan huruf kapital pada setiap kata dan penggunaan kata penghubung kalimat diganti dengan menggunakan simbol, misal: dan menggunakan simbol , atau digunakan simbol .. Jumlah skor 77 dan interpretasi baik. . Nilai yang paling rendah pada siswa no. 26 pada aspek ketepatan kalimat. Nilai tertinggi pada aspek kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan. Tabel 4.28 Analisis Data Siswa No. 27 No. Aspek Penilaian Skor Interpretasi 1. Kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan 22 C 2. Ketepatan logika urutan cerita 13 3. Ketepatan makna keseluruhan cerita 15 4. Ketepatan kata 11 5. Ketepatan kalimat 6 6. Ejaan dan tata tulis 6 Jumlah skor 71 Cukup Tabel di atas menunjukkan bahwa siswa no. 27 memperoleh skor a Kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan: 22 alasannya alasannya karena ada beberapa isi dari cerita yang kurang sesuai dengan iklan namun sudah hampir keseluruhan isi cerita sesuai dengan iklan, b Ketepatan logika urutan cerita: 13 alasannya karena urutan antar kalimat ada yang tertukar sehingga menjadi susunan logikanya tidak tepat, c Ketepatan makna keseluruhan cerita: 15 alasannya karena makna dari seluruh isi bacaan cukup baik, d Ketepatan kata: 11 alasannya karena kata yang digunakan kurang tepat pada sebuah kalimat, e Ketepatan kalimat: 6 alasannya karena susunan kalimatnya kurang tepat dan menjadikan kalimat tersebut menjadi kurang baik, f. Ejaan dan tata tulis: 6 alasannya karena penggunaan simbol yang kurang tepat. Jumlah skor 71 dan interpretasi cukup. Nilai yang paling rendah pada siswa no. 27 pada aspek ketepatan kalimat, ejaan dan tata tulis. Nilai tertinggi pada aspek kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan. Tabel 4.29 Analisis Data Siswa No. 28 No. Aspek Penilaian Skor Interpretasi 1. Kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan 21 B 2. Ketepatan logika urutan cerita 16 3. Ketepatan makna keseluruhan cerita 17 4. Ketepatan kata 14 5. Ketepatan kalimat 8 6. Ejaan dan tata tulis 7 Jumlah skor 83 Baik Tabel di atas menunjukkan bahwa siswa no. 28 memperoleh skor a Kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan: 21 alasannya karena ada beberapa isi dari cerita yang kurang sesuai dengan iklan namun sudah hampir keseluruhan isi cerita sesuai dengan iklan, b Ketepatan logika urutan cerita: 16 alasannya karena ada sedikit urutan kalimat yang tertukar, c Ketepatan makna keseluruhan cerita: 17 alasannya karena ada kalimat yang tidak sesuai sehingga maknanya kurang jelas di kalimat tersebut namun untuk keseluruhan inti cerita baik, d Ketepatan kata: 14 alasannya kata yang digunakan baik dan tepat, e Ketepatan kalimat: 8 alasannya karena dalam memulai awal kalimat tidak diberi kata konjungsi yang tepat namun keseluruhan kalimat baik, f Ejaan dan tata tulis: 7 alasannya karena penggunaan tanda simbol dalam tulisan yang kurang tepat digunakan, seperti pada kalimat sampah adalah suatu benda makanan yang sudah tidak bisa dikonsumsi. Jumlah skor 83 dan interpretasi baik. Nilai yang paling rendah pada siswa no. 28 pada aspek ejaan dan tata tulis. Nilai tertinggi pada aspek kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan. Tabel 4.30 Analisis Data Siswa No. 29 No. Aspek Penilaian Skor Interpretasi 1. Kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan 20 B 2. Ketepatan logika urutan cerita 16 3. Ketepatan makna keseluruhan cerita 16 4. Ketepatan kata 12 5. Ketepatan kalimat 7 6. Ejaan dan tata tulis 7 Jumlah skor 78 Baik Tabel di atas menunjukkan bahwa siswa no. 29 memperoleh skor a Kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan: 20 alasannya karena isi dari iklan belum seluruhnya dituliskan dan hanya membahas satu masalah saja yaitu membahas mengenai penyakit yang diakibatkan dari banjir,b Ketepatan logika urutan cerita: 16 alasannya karena urutan ceritanya baik, c Ketepatan makna keseluruhan cerita: 16 alasannya karena ada makna dari sebuah kalimat yang kurang jelas sehingga perlu dihilangkan kalimatnya agar maknanya menjadi jelas, d Ketepatan kata: 12 alasannya ketepatan kata sudah baik namun ada beberapa kata yang kurang tepat, e Ketepatan kalimat: 7 alasannya karena kalimat yang digunakan kurang sedikit tepat, f Ejaan dan tata tulis: 7 alasannya karena pemilihan tata tulis kata masih ada yang belum tepat, ada huruf yang ditulis kapital di tengah kalimat. Jumlah skor 78 dan interpretasi baik. Tabel 4.31 Analisis Data Siswa No. 30 No. Aspek Penilaian Skor Interpretasi 1. Kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan 20 C 2. Ketepatan logika urutan cerita 15 3. Ketepatan makna keseluruhan cerita 15 4. Ketepatan kata 8 5. Ketepatan kalimat 6 6. Ejaan dan tata tulis 6 Jumlah skor 70 Cukup Tabel di atas menunjukkan bahwa siswa no. 30 memperoleh skor a Kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan: 20 alasannya sama dengan siswa nomor 19 yaitu karena isi dari iklan belum seluruhnya dituliskan dan hanya membahas satu masalah saja yaitu membahas mengenai penyakit yang diakibatkan dari banjir, b Ketepatan logika urutan cerita: 15 alasannya karena urutan cerita sedikit kurang runtut, c Ketepatan makna keseluruhan cerita: 15 alasannya makna cerita sudah dapat dipahami, d Ketepatan kata: 8 alasannya karena sudah baik dalam ketepatan penggunaan kata namun ada beberapa kata yang kurang tepat digunakan dalam kalimat seperti reduplikasi kata, e Ketepatan kalimat: 6 alasan karena ada konjungsi antar kalimatnya yang kurang tepat, f. Ejaan dan tata tulis: 6 alasannya karena pada penulisan huruf kapital disetiap awal kata, bukan hanya pada awal kalimat. Jumlah skor 70 dan interpretasi cukup. Nilai yang paling rendah pada siswa no. 30 pada aspek ketepatan kalimat, ejaan dan tata tulis. Nilai tertinggi pada aspek kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan. Tabel 4.32 Analisis Data Siswa No. 31 No. Aspek Penilaian Skor Interpretasi 1. Kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan 20 C 2. Ketepatan logika urutan cerita 15 3. Ketepatan makna keseluruhan cerita 15 4. Ketepatan kata 7 5. Ketepatan kalimat 7 6. Ejaan dan tata tulis 6 Jumlah skor 70 Cukup Tabel di atas menunjukkan bahwa siswa no. 31 memperoleh skor a Kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan: 20 alasannya karena isi dari kalimat yang ada di cerita kurang menjelaskan akibat dari banjir, b Ketepatan logika urutan cerita: 15 alasannya karena urutan cerita tidak tersusun dengan baik, c Ketepatan makna keseluruhan cerita: 15 alasannya karena maksud dari cerita kurang dipahami karena akibat dari banjir tidak dijelaskan, d Ketepatan kata: 7 alasannya karena kata yang digunakan kurang tepat dan penggunaan kata tidak baku, e Ketepatan kalimat: 7 alasannya karena ada kalimat yang susunannya tidak baik, f Ejaan dan tata tulis: 6 alasannya karena penggunaan huruf kapital dan tanda baca yang kurang tepat. Jumlah skor 70 dan interpretasi cukup. Nilai yang paling rendah pada siswa no. 31 pada aspek ejaan dan tata tulis. Nilai tertinggi pada aspek kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan. Tabel 4.33 Analisis Data Siswa No. 32 No. Aspek Penilaian Skor Interpretasi 1. Kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan 17 C 2. Ketepatan logika urutan cerita 12 3. Ketepatan makna keseluruhan cerita 11 4. Ketepatan kata 11 5. Ketepatan kalimat 6 6. Ejaan dan tata tulis 6 Jumlah skor 64 Cukup Tabel di atas menunjukkan bahwa siswa no. 32 memperoleh skor a Kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan: 17 alasannya karena isi cerita yang sesuai dengan iklan hanya sedikit dan ada sedikit cerita narasi, b Ketepatan logika urutan cerita: 12 alasannya karena urutan logika cerita ada yang kurang tepat dan hampir baik, c Ketepatan makna keseluruhan cerita: 11 alasannya karena maksud dari cerita sedikit yang dapat dipahami yaitu jangan membuang sampah, d Ketepatan kata: 11 alasannya karena ada beberapa penggunaan kata yang kurang tepat, e Ketepatan kalimat: 6 alasannya karena penggunaan susunan subjek, predikat dan objeknya kurang tepat, f Ejaan dan tata tulis: 6 alasannya karena tiap pergantian kalimat baru diletakkan dibaris baru, pemakaian kata yang kurang tepat, dan penggunaan tata tulis huruf kapital yang kurang tepat seperti kata penghubung Dan, Yang, Itu. Jumlah skor 64 dan interpretasi cukup. Nilai yang paling rendah pada siswa no. 32 pada aspek ejaan dan tata tulis. Nilai tertinggi pada aspek kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan. Tabel 4.34 Analisis Data Siswa No. 33 No. Aspek Penilaian Skor Interpretasi 1. Kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan 22 B 2. Ketepatan logika urutan cerita 15 3. Ketepatan makna keseluruhan cerita 17 4. Ketepatan kata 11 5. Ketepatan kalimat 7 6. Ejaan dan tata tulis 6 Jumlah skor 78 Baik Tabel di atas menunjukkan bahwa siswa no. 33 memperoleh skor a Kesesuaian isi teks persuasi dengan iklan: 22 alasannya karena isi cerita hampir baik, b Ketepatan logika urutan cerita: 15 alasannya karena urutan cerita kurang tersusun dengan baik, c Ketepatan makna keseluruhan cerita: 17 alasannya karena makna dari cerita adalah sebuah ajakan, d Ketepatan kata: 11 alasannya karena penggunaan kata yang digunakan dalam menghubungkan dengan kata lainnya hampir baik, e Ketepatan kalimat: 7 alasannya karena penggunaan susunan kalimat masih ada yang kurang tersusun dengan baik, f. Ejaan dan tata tulis: 6 alasannya karena tata penulisan paragraf kurang baik karena tidak diberi spasi ke dalam di awal paragraf dan penyingkatan kata tidak menjadi tdk yang kurang tepat. Jumlah skor 78 dan interpretasi baik. Dari tabel dan uraian di atas dapat dilihat skor dan diinterpretasikan. Berikut ini penyajian tabel analisis data tes dari seluruh siswa dan nilai rata- rata kelas. Tabel 4.35 Hasil Analisis Data Tes Menulis Paragraf Persuasi Sederhana Berdasarkan Media Iklan Gambar Audio Visual No. Siswa Nilai Interpretasi 1. Siswa no.1 74 Cukup 2. Siswa no.2 80 Baik 3. Siswa no.3 79 Baik 4 Siswa no.4 68 Cukup 5. Siswa no.5 73 Cukup 6. Siswa no.6 79 Baik 7. Siswa no.7 81 Baik 8. Siswa no.8 82 Baik 9. Siswa no.9 80 Baik 10. Siswa no.10 76 Baik 11. Siswa no.11 85 Baik 12. Siswa no.12 79 Baik 13. Siswa no.13 64 Cukup 14. Siswa no.14 71 Cukup 15. Siswa no.15 81 Baik 16. Siswa no.16 79 Baik 17. Siswa no.17 73 Cukup 18. Siswa no.18 75 Cukup 19. Siswa no.19 82 Baik 20. Siswa no.20 76 Baik 21. Siswa no.21 80 Baik 22. Siswa no.22 80 Baik 23. Siswa no.23 79 Baik 24. Siswa no.24 80 Baik 25. Siswa no.25 76 Baik 26. Siswa no.26 77 Baik 27. Siswa no.27 71 Cukup 28. Siswa no.28 83 Baik 29. Siswa no.29 78 Baik 30. Siswa no.30 70 Cukup 31. Siswa no.31 70 Cukup 32. Siswa no.32 64 Cukup 33. Siswa no.33 78 Baik Jumlah 2523 Rata-rata 76,4 Baik Keterangan: X bar = X 1 +X 2 +X 3 +.................X n X bar = 2903 38 = 76,4 Dekripsi Tabel di atas menunjukkan bahwa kelas III yang terdiri dari tiga puluh delapan siswa. Berdasarkan data diatas sebanyak 3 siswa masih mendapat nilai di bawah KKM 70. Dengan persentase nilai yang dihitung sebagai berikut: N = dari 33 siswa yang di teliti Sedangkan siswa yang mencapai KKM sebanyak 30 siswa dengan perhitungan sebagai berikut: N = Keseluruhan siswa memperoleh tingkat rata-rata nilai penguasaan yaitu 76,4 dan berada dalam rentang 76—85 dengan interpretasi baik dan dikatakan mampu menulis paragraf persuasi sederhana berdasarkan iklan gambar. Berdasarkan data analisis dapat dilihat bahwa ada satu siswa yang mendapatkan nilai tertinggi 85 yaitu siswa no. 11. Kesalahan yang peneliti lihat dalam penulisan paragraf ini terletak pada penggunaan ejaan dan tata tulis huruf kapital yang kurang tepat. Penulisan isi cerita sudah baik sesuai dengan iklan yang ditayangkan. Sedangkan siswa yang mendapat nilai terendah 64 yaitu siswa no. 32. Kesalahan yang peneliti lihat dalam penulisan paragraf ini terletak pada awal paragraf tidak diberi jarak spasi ke dalam, tiap pergantian kalimat baru diletakkan dibaris baru, pemakaian kata yang kurang tepat, dan penggunaan ejaan serta tata tulis huruf kapital yang kurang tepat. Dari hasil perolehan skor yang didapat serta dari hasil observasi, peneliti menemukan kelebihan dan kekurangan dalam menulis paragraf sederhana berdasarkan iklan audio visual. Pada aspek ejaan dan tata tulis cerita sebanyak 13 siswa mendapat nilai terendah. Ini menyatakan bahwa siswa masih belum teratur dalam menulis huruf yang dirangkai ke dalam sebuah kalimat. Masih banyak siswa yang menuliskan huruf kapital di tengah kalimat, menyingkat kata tidak pada aturan penulisan singkatan yang benar, menggunakan simbol dalam menulis kata reduplikasi. Hal seperti ini bisa terjadi karena kurang latihan menulis dengan baik dan benar, dan kebiasaan menulis yang tidak teratur tidak akan terjadi jika guru membantu siswa untuk selalu melakukan pembiasaan untuk menulis dengan baik dan benar. Sebanyak 11 siswa mendapat skor terendah pada aspek ketepatan kalimat. Pada aspek ketepatan isi cerita dengan iklan sebanyak 4 siswa mendapatkan nilai rendah. Siswa yang mendapat nilai terendah karena menulis cerita paragraf berbeda sekali dengan isi iklan. Contohnya seperti siswa pada no. 37 yang menuliskan isi paragraf mengenai bangsa Indonesia yang kaya dan maju, sedangkan iklan menceritakan tentang layanan masyarakat mengenai banjir. Peneliti juga melihat bahwa hampir seluruh siswa menulis isi paragraf sama dengan apa yang diungkapkan oleh narator dalam iklan. Hal ini menunjukkan bahwa kreativitas yang dimiliki siswa dalam menulis paragraf terbatasi oleh video iklan audio visual. Sebanyak 2 siswa mendapat skor terendah pada aspek ketepatan makna keseluruhan cerita. Peneliti melihat bahwa siswa yang mendapat skor terendah ini keterkaitan antar kalimatnya tidak sinkron sehingga makna yang dihasilkan dalam cerita menjadi kurang tepat. Adapula siswa dalam aspek ketepatan logikanya tidak tepat tetapi makna ceritanya masih bisa dipahami. Hal ini memang dibenarkan oleh guru bidang Bahasa Indonesia bahwa masih ada siswa yang kurang memahami dalam menulis paragraf, sehingga aspek-aspek penilaian yang diperoleh dalam menulis paragraf juga kurang. Selain itu siswa belajar mengenai menulis paragraf baru di kelas III ini, wajar saja jika masih ada siswa yang menulis tidak sesuai dengan unsur-unsur penulisan paragraf yang baik dan benar. 2. Deskripsi dan Analisis Data Angket a. Deskripsi Data Angket Menulis Paragraf Persuasi Sederhana Dengan Menggunakan Iklan Gambar Audio Visual Setelah mendeskripsikan analisis data tes, maka selanjutnya yaitu menganalisis data angket dengan tujuan untuk memperoleh informasi tentang data pendukung dan untuk mengetahui bagaimana respon siswa mengenai menulis paragraf dengan menggunakan media iklan gambar audio visual. Angket yang disebar berisi lima pernyataan dan setiap jawaban dijumlahkan untuk menentukan besarnya frekuensi jawaban. Berikut ini deskripsi data angket. Tabel 4.36 Data Hasil Angket Menulis Paragraf Persuasi Sederhana Dengan Menggunakan Media Iklan Gambar Audio Visual No. Pernyataan dan Alternatif Jawaban Frekuensi 1. Saya senang menulis karangan paragraf menggunakan media iklan gambar a. Ya b. Tidak 34 4 2. Saya bisa membuat tulisan yang baik dengan menggunakan media iklan gambar a. Ya b. Tidak 35 3 3. Dengan media iklan gambar saya tidak merasa kesulitan mengarang paragraf a. Ya b. Tidak 33 5 4. Dengan bantuan media iklan gambar saya lebih mudah untuk menentukan judul, tema dan kalimat yang akan ditulis. a. Ya b. Tidak 33 5 5. Penggunaan meda iklan gambar dalam pembelajaran menulis paragraf membuat suasana kelas menjadi lebih menyenangkan dan tidak membosankan. a. Ya b. Tidak 35 3 b. Analisis Data Angket Menulis Paragraf Persuasi Sederhana Berdasarkan Iklan Gambar Audio Visual Angket yang disebarkan kepada siswa sebanyak tiga puluh. Angket dianalisis pada masing-masing pertanyaan yang diajukan dengan menggunakan rumus presentase sebagai berikut. P = f X 100 N Keterangan: f = Frekuensi yang sedang dicari persentasenya N = Number of Cases Jumlah Frekuensibanyak individu p = Angka Persentase Selanjutnya untuk mempermudah dalam menganalisa data dari hasil penelitian, maka setiap butir dibuatkan suatu tabulasi yang disesuaikan dengan teknik analisa data. Teknik tersebut dimaksudkan agar data yang diperoleh dapat ditarik kesimpulannya dari masalah yang diteliti. Untuk lebih jelasnya dapat diperhatikan tabel berikut. Tabel 4.37 Analisis Jawaban Angket No.1 1. Saya senang menulis paragraf dengan menggunakan media iklan gambar audio visual. No. Alternatif jawaban frekuensi Persentase 1. a. Ya 34 89 2. b. Tidak 4 11 Jumlah 38 100 Dekripsi Dari hasil data angket menunjukkan bahwa 89 siswa senang menggunakan media iklan audio visual dalam pembelajaran menulis paragraf sederhana dan 11 siswa merasa tidak suka dan tidak senang menulis menggunakan media iklan audio visual di kelas. Data menunjukkan bahwa sebagian siswa senang dan menggunakan media merupakan suatu kegiatan yang baru yang menyenangkan suasana belajar. Hal ini juga dibenarkan oleh guru bidang studi bahasa Indonesia yaitu Ibu Farida yang menyatakan bahwa anak-anak menunjukkan rasa sangat antusiasnya dan rasa senang ketika belajar menggunakan media pembelajaran di kelas. Menurutnya media pembelajaran sangat diperlukan untuk memudahkan guru dalam mengajar. 1 Tabel 4.38 Analisis Jawaban Angket No.2 2. Saya bisa membuat tulisan dengan baik dengan menggunakan media iklan gambar audio visual. No. Alternatif Jawaban frekuensi Persentase 1. a. Ya 35 92 2. b. Tidak 4 8 Jumlah 38 100 Dekripsi Dari hasil data angket menunjukkan bahwa 92 siswa dapat membuat tulisan dengan baik dengan menggunakan media iklan audio visual dalam pembelajaran menulis paragraf sederhana dan 8 siswa merasa tidak dapat membuat tulisan dengan baik menggunakan media iklan audio visual di kelas. Data menunjukkan bahwa siswa merasa mudah dalam memuat tulisan dan dapat menghasilkan tulisan yang baik dengan bantuan media pembelajaran di kelas. Tabel 4.39 Analisis Jawaban Angket No.3 3. Dengan menggunakan media iklan gambar saya tidak mengalami kesulitan mengarang paragraf. No. Alternatif Jawaban frekuensi Persentase 1. a. Ya 33 86 2. b. Tidak 5 14 Jumlah 38 100 1 Farida, Guru bidang studi Bahasa Indonesia Kelas III MIN 15 Bintaro, Wawancara Pribadi, Bintaro 20 Mei 2015 Dekripsi Dari hasil data angket menunjukkan bahwa 86 siswa merasa tidak ada kesulitan dalam mengarang paragraf dengan menggunakan media iklan audio visual dalam pembelajaran menulis paragraf sederhana dan 14 siswa merasa ada sedikit kesulitan dalam mengarang paragraf menggunakan media iklan audio visual di kelas. Data menunjukkan bahwa siswa mengalami kemudahan membuat kata-kata dalam mengarang paragraf menggunakan media pembelajaran. Tabel 4.40 Analisis Jawaban Angket No.4 4. Dengan bantuan media iklan gambar saya lebih mudah untuk menentukan judul, tema dan kalimat yang akan ditulis. No. Alternatif Jawaban frekuensi Persentase 1. a. Ya 33 86 2. b. Tidak 5 14 Jumlah 38 100 Dekripsi Dari hasil data angket menunjukkan bahwa 86 siswa merasa lebih mudah menentukan judul, tema dan kalimat yang akan ditulis dengan menggunakan media pembelajaran iklan audio visual dan 14 siswa merasa tetap merasa kesulitan dalam menentukan tema, judul, dan kalimat yang akan ditulis. Data menunjukkan bahwa siswa merasa lebih mudah dalam menentukan judul, tema, dan kalimat yang akan ditulis. Hal ini diperkuat dengan pernyataan ibu Farida pada saat melakukan wawancara yang menyatakan bahwa anak-anak jika diberi tugas untuk mengarang kebanyakan kesulitannya adalah pada menentukan tema dan judulnya, mereka agak kesulitan untuk memulainya jika temanya tidak ditentukan dahulu oleh guru. Akan sangat memakan waktu yang lama ketika anak-anak diberikan kebebasan dalam menentukan tema sendiri, lebih mudah jika tema ditentukan oleh guru terlebih dahulu. 2 Tabel 4.41 Analisis Jawaban Angket No.5 5. Penggunaan meda iklan gambar dalam pembelajaran menulis paragraf membuat suasana kelas menjadi lebih menyenangkan dan tidak membosankan. No. Alternatif Jawaban frekuensi Persentase 1. a. Ya 35 92 2. b. Tidak 3 8 Jumlah 38 100 Dekripsi Dari hasil data angket menunjukkan bahwa 92 siswa merasa media iklan audio visual dalam pembelajaran menulis paragraf sederhana menyenangkan dan membuat mereka aktif di dalam kelas dan 8 siswa merasa tidak merasa senang dan tetap tidak dapat mengikuti pembelajaran dengan menggunakan media iklan audio visual di kelas. Data menunjukkan bahwa siswa merasa menggunakan media iklan audio visual adalah hal yang menyenangkan bagi mereka dan membuat suasana kelas menjadi aktif. Hal ini diperkuat dengan pernyataan ibu Farida selaku guru Bahasa Indonesia, yang menyatakan bahwa guna media pembelajaran selain memudahkan guru menyampaikan materi pembelajaran di kelas juga dapat membuat suasana kelas yang aktif, tidak membosankan dan tidak selalu guru yang berbicara di depan kelas, apalagi pelajaran bahasa Indonesia merupakan pelajaran yang memerlukan imajinasi sehingga dapat dituangkan ke dalam sebuah tulisan yang hasilnya akan baik pula. 3 2 Ibid 3 Ibid

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan kajian teoritis dan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai “Kemampuan Siswa Menulis Paragraf Persuasi Sederhana Berdasarkan Iklan Audio Visual di Kelas III MIN Bintaro” maka, peneliti dapat mengemukakan beberapa simpulan dan saran.

A. Simpulan

Simpulan dari penelitian ini secara keseluruhan siswa mampu menulis paragraf persuasi sederhana berdasarkan iklan audio visual, terbukti dari rata-rata yang diperoleh melebihi dari nilai KKM sebesar 70. Adapun nilai tertinggi yang diperoleh siswa adalah pada aspek kesesuaian isi teks dengan iklan layanan masyarakat. Hal tersebut dikarenakan siswa dapat membuat paragraf persuasi sederhana menggunakan bantuan media iklan audio visual sehingga memberi kemudahan kepada siswa untuk menulis sebuah paragraf. Adapaun nilai terendah yang diperoleh siswa adalah pada aspek ketepatan kata, ketepatan kalimat, ejaan, dan tata tulis. Hal ini dapat dilihat dari tiap aspek siswa yang menunjukkan kurangnya skor yang didapat. Hal ini dikarenakan siswa masih belum terbiasa untuk menulis sebuah paragraf yang baik dan benar. Temuan yang menarik dalam menulis paragraf persuasi berdasarkan media iklan lainnya adalah bahwa siswa hampir seluruhnya menuliskan kata-kata yang sama dengan yang ada di iklan yang berarti tingkat kreatifitas serta berfikir dalam menulis kata dan kalimat dalam paragraf sangat dibatasi oleh iklan tersebut. Jadi, dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kemampuan menulis paragraf sederhana berdasarkan media iklan audio visual pada siswa kelas III MIN 15 Bintaro baik dengan nilai rata-rata kelas 76,4. 75

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, analisis, dan pebahasan pada bab IV serta simpulan yang diperoleh, maka disarankan hal-hal sebagai berikut: 1. Agar siswa dapat mengatasi beberapa kesulitan dalam pembelajaran menulis paragraf persuasi sederhana, sebaiknya siswa lebih banyak berlatih menulis paragraf dan saling berinteraksi satu sama lain dalam menyelesaikan kesulitan. 2. Bagi guru sebaiknya gunakan model pembelajaran yang lebih menarik yang dapat membantu meningkatkan kemapuan menulis paragraf. 3. Jika ingin menggunakan media iklan seperti ini maka sebaiknya diberikan alternatif pilihan iklan lebih dari satu karena akan membantu siswa berpikir lebih kreativ dan luas. DAFTAR PUSTAKA A., Alek dan Achmad H.P, Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi, Jakarta: Kencana, 2010 Alkaf, Nuraidadan Halid, Metodologi Penelitian Pendidikan, Ciputat: Islamic Reseach Publishing, 2009 Arifin, E. Zaenal dan S. Amran Tasai. Cermat Berbahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Akademika Pressindo, 2008 Arifin, E. Zaenal, dkk., Pemakaian Bahasa dalam Iklan Berita dan Papan Reklame, Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1992 Arsyad, Azhar, Media Pembelajaran, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2011 Anggraini, Asih, dkk, Mengasah Keterampilan Menulis Ilmiah di Perguruan Tinggi, Jakarta: Graha Ilmu, 2006 Budinuryanta, Kasuriyanta, dan Imam Koerman, Pengajaran Keterampilan berbahasa, Jakarta: Universitas Terbuka, 2008 Cahyani, Isah, Pembelajaran Bahasa Indonesia, Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI, 2011 Cahayani, Isah dan Hodijah, Kemampuan Berbahasa Indonesia di SD, Jakarta: UPI Press, 2008 Djojosuroto, Kinayati, Prinsip-prinsip Dasar Penelitian Bahasa dan Sastra, Bandung: Nuansa, 2000 Gani, Ramlan A. dan Mahmudah Fitriyah, Pembinaan Bahasa Indonesia, Jakarta: UIN Jakarta Press, 2007 Keraf, Gorys, Argumentasi dan Narasi, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2003 Kuswandi, Wawan, Televisi dan Masyarakat, Jakarta: Rineka Cipta, 1996 77 Miarso, Yusufhadi, Menyemai Benih Teknologi Pendidikan, Jakarta: Kencana, 2004 Moleong, Lexy J., Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005 Mukhtar, Metode Praktis Penelitian Deskriptif Kualitatif, Jakarta: GP Press Group, 2013 Munadi, Yudhi, Media Pembelajaran, Jakarta: Gaung Persada Press, 2012 Nurgiyantoro, Burhan, Penilaian Pembelajaran Bahasa: Berbasis Kompeensi, Yogyakarta: BPFE, 2012. Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2007 Rahardi, Kunjana, Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi, Jakarta: Erlangga, 2009 Rahayu, Minto, Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi, Jakarta: PT Grasindo, 2007 Saddhono, Kundharu dan St. Y. Slamet, Pembelajaran Keterampilan Berbahasa Indonesia: Teori dan Aplikasi, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2014 Sadiman, Arief S., dkk. Media Pendidikan Pengertian, pengembangan dan Pemanfaatannya, Depok: PT. Rajagrafindo Persada, 2012 Strauss, Ansem Juiet Corbin, Dasar-dasar peneitian Kualitatif, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009 Sudijono, Anas, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1994. Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan RD, Bandung: ALFABETA, 2010.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pemanfaatan Lingkungan Sebagai Media Pembelajaran Terhadap Keterampilan Menulis Puisi Siswa Kelas V Min 15 Bintaro Jakarta Selatan

0 4 169

PENGARUH PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS V MIN 15 BINTARO JAKARTA SELATAN

0 5 169

Keterampilan Menulis Paragraf Persuasi pada Siswa Kelas X.2 SMA Negeri 1 Cibitung

0 6 88

Peningkatkan kemampuan menulis paragraf persuasi melalui penerapan metode pembelajaran kooperatif teknik student team Achievement division (STAD) : penelitian tindakan kelas pada siswa X SMA Yasih Bogor

1 27 140

Pengaruh penggunaan media audio visual Terhadap peningkatan keterampilan menulis puisi siswa kelas IX MTS Jabal Nur Cipondoh Tangerang Tahun pelajaran 2014/2015

3 14 115

Peningkatan Hasil Belajar IPS Dengan Penerapan Media Audio Visual Pada Siswa Kelas IV di MIN 15 Bintaro

1 5 180

Pemanfaatan media audio visual untuk meningkatkan kemampuan menyimak siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di MI Mathla’ul Anwar Leuwisadeng Bogor : penelitian tindakan kelas

1 11 111

Peningkatan kemampuan menulis teks berita dengan menggunakan media audio visual siswa kelas VIII semester II SMPN 2 Tangerang Selatan Tahun pelajaran 2013/2014

3 35 174

PENGGUNAAN MEDIA IKLAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PERSUASI PADA SISWA KELAS X Penggunaan Media Iklan Untuk Meningkatkan Menulis Persuasi Pada Siswa Kelas X Smk Muhammadiyah 4 SragenTahun Pelajaran 2010/2011.

0 0 9

DESKRIPSI KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF PERSUASI MELALUI MEDIA POSTER OLEH SISWA SMA

0 0 10