Keputusan Akhir Mahkamah Internasional

C. Keputusan Akhir Mahkamah Internasional

Setelah melalui perdebatan panjang mulai pada 31 Mei 2010 ketika Australia menyerahkan berkas permohonannya, pada tanggal 31 Maret 2014 Mahkamah Internasional mengelurkan keputusannya akhirnya final judgement mengenai sengketa tersebut. Isi dari putusan tersebut yaitu : i. Mahkamah Internasional memiliki jursidiksi atas sengketa yang diserahkan oleh Australia pada tahun 2010 tersebut. Hal ini di terima oleh seluruh hakim yang ada di pengadilan tersebut tanpa ada penolakan. ii. Mahkamah Internasional memutuskan bahwa izin penelitian yang dikeluarkan oleh Jepang dan digunakan dalam program JARPA II tidak tidak termasuk ke dalam pasal 8 ayat 1 International Convention for the Regulation of Whaling. Hal ini disetujui oleh dua belas hakim dari enam belas hakim yang ada di pengadilan tersebut. iii. Jepang telah melanggar kewajibannya di dalam paragraf 10 ICRW dengan memeberikan izin untuk melakukan pembunuhan, pengambilan dan perburuan terhadap paus sirip, paus bongkok dan paus minke di dalam program JARPA II. Hal ini disetujui oleh dua belas hakim dari enam belas hakim yang ada di pengadilan tersebut. iv. Mahkamah Internasional menetapkan bahwa Jepang telah melanggar kewajibannya di dalam paragraf 30 ICRW dengna menjalankan program JARPA II. Hal ini disetujui oleh tiga belas hakim dari enam belas hakim yang ada di pengadilan tersebut. v. Mahkamah Internasional memerintahkan kepada Jepang untuk mencabut seluruh izin yang diberikannya kepada JARPA II dan seterusnya melarang pemberian izin kepada program tersebut. Hal ini disetujui oleh dua belas hakim dari enam belas hakim yang ada di pengadilan tersebut. Universitas Sumatera Utara Putusan ini kemudian diberikan kepada Australia, Jepang dan New Zealand sebagai pihak pihak terkait di dalam sengketa ini. Dengan adanya putusan ini, Jepang kehilangan haknya untuk melanjutkan perburuan paus nya di kawasan Antartika yang sebelumnya bisa dilakukannya dengan dalil demi penelitian. Tidak sampai disitu saja, Jepang mengatakan bahwa mereka akan kembali mengajukan program tersebut setelah memperbaiki regulasi dan program di dalam JARPA II sehingga sesuai dengan pasal 8 ICRW. Universitas Sumatera Utara BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan