B. Sejarah Berdirinya IWC
International Whaling commission IWC adalah organisasi internasional yang bergerak dibidang regulasi perburuan paus. Organisasi ini merupakan perwujudan
dari pelaksanaan International Convention for the Regulation of Whaling ICRW yang ditandatangani di Washington D.C., Amerika Serikat pada tanggal 2
Desember 1946. IWC berpusat di Impington, Inggris dan memiliki 3 komite utama yang mencakup bagian penelitian, bagian keperluan sehari-hari, dan bagian
finansial yang juga merangkap administrasi. Pada awalnya, IWC dibentuk dengan persetujuan bersama secara sukarela oleh
negara-negara anggota yang menyetujui International Convention for the Regulation of Whaling ICRW pada tahun 1946. Negara-negara tersebut sepakat
untuk membentuk suatu organisasi independen yang bekerja berdasarkan ICRW untuk memberikan ruang agar dapat membicarakan masalah terkait penggunaan
sumber daya paus. Disinilah awal terbentuknya organisasi untuk menciptakan industri perburuan paus yang terorganiasir; termasuk implementasi tujuan
ekonomis dan keterjagaan linkungannya. IWC pada mulanya beranggotakan 15 negara dan terus bertambah setiap
tahunnya.. Partisipasi sebagai anggota IWC tidak terbatas hanya pada negara yang memiliki hubungan dengan paus., negara negara yang bersedia untuk turut serta
mendukung IWC walaupun tidak memiliki paus didaerahnya diperbolehkan untuk bergabung dan bersama-sama memonitoring pelaksaan ICRW. Anggota IWC
telah naik dua kali lipat sejak 2001 dengan jumlah hampir 6 negara bergabung tiap tahunnya dalam rentang waktu 2002 sampai 2008.
Pada tahun 1982, IWC mengadopsi sebuah moratorium mengenai perburuan paus dimana Jepang dan Rusia menjadi salah satu negara yang paling menentang
diberlakukannya moratorium ini bersama dengan negara-negara oposisi lainnya. IWC, sesuai dengan tujuan utamanya untuk melindungi keberlanjutan eksistensi
paus, “zero catch limit for commercial whaling” yang berarti menghapus segala
Universitas Sumatera Utara
bentuk perburuan paus pada tahun 1986 dan membatasi perburuan paus hanya untuk tujuan penelitian dengan syarat tertentu saja.
65
IWC memberikan izin khusus seperti ini karena masih diakui kebiasaan setempat seperti kebiasaan suku Makah yang menyatakan bahwa prosesi adat perburuan
paus merupakan perayaan tradisional yang sudah dilakukan sejak zaman nenek moyangnya, dan adat inilah yang menjadi sumber inspirasi terhadap lagu, tarian,
desain dan alat keterampilan mereka. Bagi suku Makah, perburuan paus memberikan tujuan dan disiplin bagi seluruh komunitasnya; pada tahun 1855 ,
suku Makah berhasil mendapatkan hak untuk berburu paus di daerah Neah Bay sesuai dengan perjanjian terhadap Amerika Serikat.
Untuk penduduk lokal yang memang masih memiliki budaya ataupun keduayaan untuk berburu paus, seperti suku Makah, negara Jepang, Iceland, Norway dan lain
lain, IWC memberikan keringanan berupa “non-zero whaling quota” bagi penduduk asli dan setiap negara boleh mengisukan “scientific permits” kepada
penduduk mereka yang berupa izin untuk melakukan penelitian terhadap paus.
66
Izin lainnya yang diberikan oleh IWC yaitu izin penelitian. Yang dimaksud dengan izin penelitian ini ialah diperbolehkannya dilakukan penangkapan
terhadap paus dengan tujuan untuk menganalisa, mencari data ataupun untuk memonitoring jenis paus tersebut dengan tujuan untuk mendapatkan informasi
berharga yang kelak dapat disumbangkan kembali untuk membantu pelestarian paus tersebut ataupun sebagai ilmu pengetahuan tambahan bagi umat manusia.
67
IWC, sebagai organisasi yang memberikan monitoriasi dan perlindungan terhadap paus memiliki tugas utama untuk terus mengawasi dan melakukan perubahan
terhadap konvensinya seiring dengan aktivitas perburuan paus di seluruh dunia. IWC di dalam tindak tanduknya, juga membuat suatu wilayah perlindungan bagi
paus dengan nama “Southern Ocean Whale Sanctuary”. Tempat ini merupakan
65
IWC Resolution 1986-2, Resolution on Special Permits for Scientific Research.
66
The Makah Whaling Tradition, http:makah.commakah-tribal-infowhaling , diakses pada 12 Juni 2014 pukul 09.24.
67
International Convention for the Regulation of Whaling 1946, Pasal 8 ayat 1 2
Universitas Sumatera Utara
area seluas 50 juta kilometer persegi yang mengelilingi Antartika dimana IWC telah menetapkan bahwa disini tidak boleh ada perburuan paus komersial dalam
bentuk dan alasan apapun. IWC sebenarnya memiliki dua tempat perlindungan paus , dimana satunya lagi “Indian Ocean Whale Sanctuary”.
68
Dari semua tindakan yang dilakukan oleh IWC, inilah yang dianggap sebagai tindakan terbaik dengan membuat kawasan lindung bagi paus seperti “Southern
Ocean Whale Sanctuary”, sehingga dapat memberikan perlindungan total kepada jenis paus tertentu ; menentukan jumlah jenis paus yang boleh diburu didaerah
tersebut; menentukan musim untuk melepas migrasi paus; mencegah penangkapan paus muda yang masih membutuhkan bantuan induknya.
69
a. Mendukung, merekomendasi, atau jika diperlukan, melakukan
penelitiandan invesigasi yang berkaitan dengan paus dan perburuannya. Dalam melaksanakan tugasnya, IWC juga diberikan izin untuk bekerja sama
dengan badan khusus negara anggota atau badan badan lainnya dengan catatan :
b. Mengumpulkan dan menganalisa informasi statistik mengenai kondisi
terkini dan laju pertumbuhan jumlah paus serta dampak dampak dari perburuan paus.
c. Pembelajaran, pengamatan dan pembedahan informasi yang berkaitan
dengan metode-metode untuk mempertahankan ataupun menambah jumlah populasi paus.
70
C. Regulasi International Whaling Commission IWC Terhadap Perburuan