Tabel 1.2 menunjukkan peningkatan jumlah pelayanan jasa sepeda motor dan mobil di Doorsmeer Anugrah Jaya Motor pada tiga tahun terakhir. Dapat dilihat
peningkatan dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 dikarenakan minat konsumen yang semakin tinggi untuk menggunakan jasa pencucian kendaraan pada
Doorsmeer Anugrah Jaya Motor. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian lebih lanjut dalam bentuk skripsi dengan judul
“Pengaruh Lokasi, Harga Dan Fasilitas Terhadap Loyalitas Konsumen Doorsmeer Anugrah Jaya Motor”.
1.2 Perumusan Masalah
Dari latar belakang masalah dan penjelasan di atas yang telah diuraikan sebelumnya, maka peneliti merumuskan masalahnya sebagai berikut:
1. Apakah lokasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas konsumen
Doorsmeer Anugrah Jaya Motor? 2.
Apakah harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas konsumen Doorsmeer Anugrah Jaya Motor?
3. Apakah fasilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas konsumen
Doorsmeer Anugrah Jaya Motor?
Universitas Sumatera Utara
1.3 Tujuan Dan Manfaat Penelitian
1.3.1 Tujuan penelitian
Tujuan dalam penelitian ini adalah : 1.
Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh lokasi terhadap loyalitas konsumen Doorsmeer Anugrah Jaya Motor.
2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh harga terhadap loyalitas
konsumen Doorsmeer Anugrah Jaya Motor 3.
Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh fasilitas terhadap loyalitas konsumen Doorsmeer Anugrah Jaya Motor
1.3.2 Manfaat Penelitian
1. Bagi Perusahaan
Sebagai sumbangan pemikiran dan bahan pertimbangan perusahaan untuk meningkatkan keberhasilan usaha melalui perwujudan variabel-variabel yang
mempengaruhinya 2.
Bagi Peneliti Sebagai bahan pembanding antara teori yang di dapat di bangku kuliah dan
fakta di lapangan. 3.
Bagi Pembaca Sebagai bahan informasi tentang pengaruh lokasi, harga dan fasilitas terhadap
loyalitas konsumen Doorsmeer Anugrah Jaya Motor.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Bauran Pemasaran
Pemasaran mempunyai fungsi yang sangat penting dalam mencapai keberhasilan perusahaan. Dalam mencapai keberhasilan pemasaran, setiap
perusahaan perlu menyusun strategi pemasaran yanag efektif. Ada banyak strategi dari suatu perusahaan untuk memenangkan persaingan, salah satunya adalah bauran
pemasaran marketing mix yang telah dianggap sebagai inti dari strategi yang dilaksanakan oleh suatu perusahaan dan persaingan bisnisnya. Karena posisinya
tersebut maka bauran pemasaran telah manjadi salah satu faktor utama dalam pemasaran dewasa ini. Menurut Saladin 2003;3 bauran pemasaran adalah :
“serangkaian dari variabel pemasaran yang dapat dikuasai oleh perusahaan dan digunakan untuk mencapai tujuan dalam pasar sasaran”.
Kotler dan Keller 2009: 24 juga menyatakan bahwa bauran pemasaran atau yang sering disebut sebagai Empat P dapat dilihat dari dua sudut pandang yaitu,
sudut pandang penjual dan sudut pandang pembeli. Dari sudut pandang penjual, empat P merupakan perangkat pemasaran yang tersedia untuk mempengaruhi
pembeli. Sedangkan, dari sudut pandang pembeli empat P merupakan perangkat pemasaran yang dirancang untuk memberikan manfaat bagi pelanggan. Komponen-
komponen dari bauran pemasaran yang sering disebut empat P tersebut antara lain: Produk, harga price, tempat place dan promosi.
Universitas Sumatera Utara
2.2 Lokasi Usaha
2.2.1 Pengertian Lokasi Usaha
Alma 2003:103 mengemukakan bahwa ”Lokasi adalah tempat perusahaan beroperasi atau tempat perusahaan melakukan kegiatan untuk menghasilkan barang
dan jasa yang mementingkan segi ekonominya”. Menurut Suwarman 2004:280, ”Lokasi merupakan tempat usaha yang sangat mempengaruhi keinginan seseorang
konsumen untuk datang dan berbelanja”. Sedangkan pengertian lokasi menurut Kasmir 2009:129 yaitu ”Tempat melayani konsumen, dapat pula diartikan sebagai
tempat untuk memajangkan barang-barang dagangannya”. Lokasi Perusahaan adalah suatu tempat di mana perusahaan itu melakukan
kegiatan fisik. Kedudukan perusahaan dapat berbeda dengan lokasi perusahaan, karena kedudukan perusahaan adalah kantor pusat dari kegiatan fisik perusahaan.
Contoh bentuk lokasi perusahaan adalah pabrik tempat memproduksi barang. Lokasi adalah letak atau toko pengecer pada daerah yang strategis sehingga dapat
memaksimumkan laba Swasta dan Irawan, 2003:339. Sedangkan menurut Lupiyoadi 2001:61-62 mendefinisikan lokasi adalah tempat di mana perusahaan
harus bermarkas melakukan operasi. Pemilihan lokasi usaha juga harus berpatokan pada perkembangan pembangunan suatu daerah yang sering kali menimbulkan
dampak baik positif maupun negatif yang dapat mempengaruhi kinerja dan perkembangan usaha
Universitas Sumatera Utara
2.2.2 Pemilihan Lokasi
Pemilihan lokasi merupakan faktor penting yang berpengaruh terhadapkesuksesan suatu usaha, karena pemilihan lokasi juga berhububungan
dengan keputusan pembelian konsumen. Lokasi yang paling ideal bagi perusahaan adalah lokasi dimana biaya operasinya paling rendahserendah mungkin. Lokasi yang
salah, akan menyebabkan biaya operasi perusahaan tinggi. Sebagai akibatnya, tidak akan mampu bersaing, yang sudah barang tentu menyebabkan kerugian. Oleh karena
itu lokasi tempat usaha yang tepat merupakan tuntutan yang mutlak harus dipenuhi oleh setiap perusahaan.
Menurut Alma 2003:105 untuk menentukan lokasi yang strategis perlu dipertimbangkan hal-hal berikut:
1 Karakteristik demografi konsumen
2 Kondisi ekonomi setempat
3 Keadaan penduduk setempat
4 Persaingan
5 Iklim sosial dan perdagangan
Menurut Utami C.W 2010: 93 melalui pemilihan lokasi yang tepat mempunyai keuntungan:
1 Merupakan komitmen sumberdaya jangka panjang yang dapat mengurangi
fleksibilitas masa depan 2
Lokasi akan mempengaruhi pertumbuhan bisnis pada masa yang akan datang.
Universitas Sumatera Utara
2.2.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Lokasi Usaha
Menurut Fandy Tjiptono 2006:92 pemilihan tempatlokasi fisik memerlukan
pertimbangan cermat terhadap faktor-faktor berikut:
1. Akses, misalnya lokasi yang dilalui atau mudah di jangkau sarana transfortasi
umum. 2.
Visibilitas, yaitu lokasi atau tempat yang dapat dilihat dengan jelas dari jarak pandang normal.
3. Lalu lintas traffic, menyangkut dua pertimbangan utama:
a. Banyaknya orang yang lalu-lalang bisa memberikan peluang besar terhadap
terjadinya buying, yaitu keputusan pembelian yang sering terjadi spontan, tanpa perencanaan, dan atau tanpa melalui usaha-usaha khusus.
b. Kepadatan dan kemacetan lalu lintas bisa juga jadi hambatan.
4. Tempat parkir yang luas, nyaman, dan aman, baik untuk kendaraan roda dua
maupun roda empat. 5.
Ekspansi, yaitu tersedianya tempat yang cukup luas apabila ada perluasan di kemudian hari.
6. Lingkungan, yaitu daerah sekitar yang mendukung produk yang ditawarkan.
Sebagai contoh, restoranrumah makan berdekatan dengan daerah pondokan, asrama, mahasiswa kampus, sekolah, perkantoran, dan sebagainya.
7. Persaingan, yaitu lokasi pesaing. Sebagai contoh, dalam menentukan lokasi
restoran, perlu dipertimbangkan apakah dijalandaerah yang sama terdapat restoran lainnnya.
Universitas Sumatera Utara
8. Peraturan pemerintah, misalnya ketentuan yang melarang pabrik berlokasi
terlalu berdekatan dengan pemukiman penduduktempat ibadah.
2.3 Harga 2.3.1 Pengertian Harga
Menurut Laksana 2008:105 harga adalah jumlah uang kemungkinan ditambah beberapa barang yang dibutuhkan untuk memperoleh beberapa kombinasi
sebuah produk dan pelayanan yang menyertainya. Berdasarkan definisi tersebut maka harga merupakan jumlah uang yang diperlukan sebagai penukar berbagai
kombinasi produk dan jasa, dengan demikian maka suatu harga haruslah dihubungkan dengan bermacam-macam barang atau pelayanan, yang akhirnya akan
sama dengan sesuatu yaitu produk dan jasa. Menurut Kotler 2007:139 “Harga adalah salah satu unsur bauran pemasaran
yang menghasilkan pendapatan; unsur-unsur lainnya menghasilkan biaya”. Kotler dan Amstrong 2001:439 harga adalah sejumlah nilai yang dibebankan atas suatu
produk atau jumlah dari nilai yang ditukar konsumen atas manfaat-manfaat karena memiliki atau menggunakan produk tersebut.
Jadi kesimpulan untuk harga adalah sejumlah uang yang ditagih atas suatu barang atau jasa dan merupakan kombinasi yang tepat antara kualitas dan pelayanan
lain yang diberikan pihak produsen kepada konsumen produk tersebut. Sehingga harga menjadi variabel yang sangat penting dalam pemasaran yang mempengaruhi
keputusan pembelian seorang konsumen.
Universitas Sumatera Utara
Tjiptono, 2006:152 mengatakan bahwa, harga memiliki dua peranan utama dalam mempengaruhi minat beli, yaitu:
1. Peranan alokasi dari harga
Fungsi harga dalam membantu para pembeli untuk memutuskan cara memperoleh manfaat atau utilitas tertinggi yang diharapkan berdasarkan daya
belinya. Dengan demikian, adanya harga dapat membantu para pembeli untuk memutuskan cara mengalokasikan daya belinya pada berbagai jenis barang
dan jasa. Pembeli membandingkan harga dari berbagai alternatif yang tersedia, kemudian memutuskan alokasi dana yang dikehendaki.
2. Peranan informasi dari harga
Fungsi harga dalam mendidik konsumen mengenai faktor-faktor produk, seperti kualitas. Hal ini terutama bermanfaat dalam situasi dimana pembeli
mengalami kesulitan untuk menilai faktor produk atau manfaatnya secara obyektif. Persepsi yang sering berlaku adalah bahwa harga yang mahal
mencerminkan kualitas yang tinggi.
2.3.2 Strategi Penetapan Harga Produk Baru dan Harga Bauran Produk
Harga yang ditetapkan atas suatu produk baru harus dapat memberikan pengaruh yang baik bagi pertumbuhan pasar. Selain itu untuk mencegah timbulnya
persaingan yang sengit. Menurut Tjiptono 2006:172, ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam penetapan harga produk baru dan harga bauran produk yaitu:
Universitas Sumatera Utara
1. Skimming Pricing
Merupakan strategi yang menetapkan harga tinggi pada suatu produk baru, dengan dilengkapi aktifitas promosi yang gencar, tujuannya adalah :
a. Melayani pelangggan yang tidak terlalu sensitive terhadap harga, selagi
persaingannya belum ada. b.
Untuk menutupi biaya-biaya promosi dan riset melalui margin yang besar. c.
Untuk berjaga-jaga terjadinya kekeliruan dalam penetapan harga, karena akan lebih mudah menurunkan harga dari pada menaikan harga awal.
2. Penetration Pricing
Merupakan strategi dengan menetapkan harga rendah pada awal produksi, dengan tujuan dapat meraih pangsa pasar yang besar dan sekaligus menghalangi
masuknya para pesaing. Dengan harga rendah perusahaan dapat pula mengupayakan tercapainya skala ekonomi dan menurunnya biaya per-unit.
Strategi ini mempunyai perspektif jangka panjang, dimana laba jangka pendek dikorbankan demi tercapainya keunggulan kompetitif yang berkelanjutan. Ada
empat bentuk harga yang menggunakan strategi ”Penetration Pricing”, antara lain;
a. Harga yang dikendalikan restrained price, yaitu harga yang ditetapkan
dengan tujuan mempertahankan tingkat harga tertentu selama periode inflasi.
b. Elimination price, yaitu merupakan penetapan harga pada tingkat tertentu
yang dapat menyebabkan pesaing-pesaing tertentu terutama yang kecil keluar dari persaingan.
Universitas Sumatera Utara
c. Promotion price adalah harga yang ditetapkan rendah dengan kualitas
sama, dengan tujuan untuk mempromosikan produk tertentu. d.
Keep-out price, merupakan penetapan harga tertentu sehingga dapat mencegah para pesaing memasuki pasar.
2.3.3 Strategi Penyesuaian Harga
Perusahaan biasanya menyesuaikan harga dasar mereka untuk memperhitungkan perbedaan pelanggan dan perubahan situasi. Menurut Kotler
Amstrong, 2001:485, terdapat beberapa strategi penyesuaian harga diantaranya: 1.
Penetapan harga diskon dan pengurangan harga Mengurangi harga untuk memberikan penghargaan kepada pelanggan yang
memberikan tanggapan seperti membayar lebih awal atau mempromosikan produk. Macam-macam diskon yang ditawarkan perusahaan:
a. Diskon kas adalah pengurangan harga pada pembeli yang membayar tagihan
mereka tepat waktu. b.
Diskon kuantitas adalah pengurangan harga bagi pembeli yang membeli dalam volume besar.
c. Diskon fungsional adalah pengurangan harga yang ditawarkan penjual bagi
anggota jalur distribusi yang melakukan fungsi-fungsi tertentu. d.
Diskon musiman adalah pengurangan harga bagi pembeli yang membeli barang atau jasa diluar musim.
2. Potongan harga allowance adalah jenis lain pengurangan dari daftar harga.
Potongan harga terbagi menjadi dua yaitu :
Universitas Sumatera Utara
a. Potongan harga tukar tambah, adalah pengurangan harga yang diberikan
karena menukarkan barang lama ketika membeli barang baru b.
Potongan harga promosi adalah pembayaran atau pengurangan harga sebagai imbalan bagi para dealer karena berpartisipasi dalam program
pemasangan iklan dan dukungan penjualan. 2.
Penetapan Harga Tersegmentasi Perusahaan sering menyesuaikan harga dasar mereka untuk memperhitungkan
adanya perbedaan-perbedaan jenis pelanggan, produk, dan lokasi. Dalam penetapan harga tersegmentasi, perusahaan menjual barang atau jasa pada dua
atau lebih harga, walaupun perbedaan harga tersebut tidak didasarkan pada perbedaan biaya.
3. Penetapan Harga Psikologis
Sebuah pendekatan penetapan harga yang mempertimbangkan psikologi harga dan tidak semata-mata harga ekonomi. Aspek lain dari penetapan harga
psikologi adalah harga acuan. Harga acuan adalah harga-harga yang lekat dibenak pembeli dan mereka gunakan sebagai acuan ketika melihat produk
tertentu. Harga acuan bisa dibentuk dengan mencatat harga-harga sekarang, dengan mengingat harga-harga masa lalu, atau mengkaji situasi pembelian.
4. Penetapan Harga Promosi
Menetapkan harga produk secara temporer di bawah daftar harga dan kadang- kadang bahkan di bawah biaya, untuk meningkatkan penjualan jangka pendek.
Universitas Sumatera Utara
5. Penetapan Harga secara geografis
Perusahaan harus memutuskan cara menetapkan harga bagi para pelanggan yang berlokasi di bagian negara atau bagian dunia yang berbeda.
6. Penetapan Harga Internasional
Harga harus ditetapkan oleh perusahaan di negara tertentu tergantung dari banyak faktor, yang meliputi kondisi perekonomian, situasi persaingan, hukum
dan peraturan, dan kemajuan sistem perdagangan besar dan eceran.
2.4 Fasilitas 2.4.1 Pengertian Fasilitas
Menurut Tjiptono 2006:184 fasilitas adalah sumber daya fisik yang harus ada sebelum suatu jasa dapat ditawarkan kepada konsumen. Fasilitas dapat pula
berupa segala sesuatu yang memudahkan konsumen dalam memperoleh kepuasan. Karena suatu bentuk jasa tidak bisa dilihat, tidak bisa dicium dan tidak bisa diraba
maka aspek wujud fisik menjadi penting sebagai ukuran dari pelayanan. Sebenarnya kegiatan penjualan tidak berakhir pada saat pesanan dari pembeli
telah dipenuhi, tetapi juga dengan memberikan fasilitas kepada mereka. Kotler 2007:44 mengartikan fasilitas sebagai segala sesuatu yang telah disediakan oleh
perusahaan untuk konsumen yang dapat memberikan kenyamanan, keamanan, kemudahan, dan kepuasan. Pemberian fasilitas memegang peranan yang penting
dalam perkembangan perusahaan, dimasa-masa yang akan datang. Karenanya perusahaan jasa perlu memberikan fasilitas yang sebaik-baiknya kepada
konsumennya.
Universitas Sumatera Utara
Tujuan dari fasilitas adalah untuk mencapai tingkat kepuasan konsumen dan diharapkan konsumen akan mau untuk mengulangi lagi membeli jasa yang
disediakan oleh perusahaan. Dengan begitu perusahaan telah membentuk suatu kesan yang baik terhadap konsumen sehingga mendorong mereka agar mau berhubungan
dengan perusahaan setiap kali mereka membutuhkan jasa yang ada pada perusahaan.
2.4.2 Unsur-Unsur Penyediaan Fasilitas Dalam Usaha Jasa
Konsumen memang harus dipuaskan, sebab kalau tidak akan meninggalkan perusahaan dan menjadi konsumen dari pesaing. Hal ini akan menyebabkan
penurunan pendapatan dan pada gilirannya akan menurunkan laba dan bahkan dapat menyebabkan kerugian pada perusahaan. Konsumen yang ingin mencari
kenyamanan selama proses menunggu pelaksanaan layanan jasa akan lebih merasa nyaman bila fasilitas yang digunakan oleh pelanggan dibuat nyaman dan menarik.
Menurut Tjiptono 2006:46-48, Unsur–unsur yang perlu dipertimbangkan dalam penyediaan fasilitas dalam usaha jasa yaitu :
1. Pertimbanganperencanaan spasial
Aspek-aspek seperti proporsi, tekstur, warna dan lain-lain dipertimbangkan, dikombinasikan dan dikembangkan untuk memancing respon intelektual
maupun emosional dari pemakai atau orang yang melihatnya. 2.
Perencanaan ruang Unsur ini mencakup perencanaan interior dan arsitektur, seperti penempatan
perabotan dan perlengkapannya dalam ruangan, desain aliran sirkulasi, dan lain- lain. Seperti penempatan ruang tunggu perlu diperhatikan selain daya
Universitas Sumatera Utara
tampungnya, juga perlu diperhatikan penempatan perabotan atau perlengkapan tambahannya.
3. Perlengkapanperabotan
Perlengkapanperabotan berfungsi sebagai sarana yang memberikan kenyamanan, sebagai pajangan atau sebagai infrastruktur pendukung bagi
penggunaan barang para pelanggan. Yang dimaksud dengan perlengkapan dalam penelitian ini seperti: ketersediaan listrik, meja atau kursi, internet hot spot
area,lukisan atau bacaan, peralatan tulis dan lain-lain. 4.
Tata cahaya dan warna Tata cahaya yang dimaksud adalah adalah warna jenis pewarnaan ruangan dan
pengaturan pencahayaan sesuai sifat aktivitas yang dilakukan dalam ruangan serta suasana yang diinginkan. Warna dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan
efisiensi, menimbulkan kesan rileks, serta mengurangi tingkat kecelakaan. Warna yang dipergunakan untuk interior fasilitas jasa perlu dikaitkan dengan
efek emosional dari warna yang dipilih. 5.
Pesan-pesan yang disampaikan secara grafis Aspek penting dan saling terkait dalam unsur ini adalah penampilan visual,
penempatan, pemilihan bentuk fisik, pemilihan warna, pencahayaan, dan pemilihan bentuk perwajahan lambang atau tanda yang dipergunakan untuk
maksud tertentu. Seperti foto, gambar berwarna, poster, petunjuk peringatan atau papan informasi yang ditempatkan pada lokasitempat untuk konsumen.
Universitas Sumatera Utara
6. Unsur pendukung
Keberadaan fasilitas utama tidak akan lengkap tanpa adanya fasilitas pendukung lainnya, seperti: tempat ibadah, toilet, tempat parkir, tempat lokasi makan dan
minum, mendengarkan musik atau menonton televisi, internet area yang luas yang selalu diperhatikan tingkat keamanannya.
2.5 Loyalitas Konsumen 2.5.1 Pengertian Loyalitas Konsumen
Loyalitas secara harfiah diartikan sebagai kesetiaan, yaitu kesetiaan seseorang terhadap suatu objek. Oliver dalam Hurriyati 2005:129 mengungkapkan definisi
loyalitas pelanggan sebagai komitmen pelanggan bertahan secara mendalam untuk berlangganan kembali atau melakukan pembelian ulang produkjasa secara konsisten
di masa yang akan datang, meskipun pengaruh situasi dan usaha-usaha pemasaran
mempunyai potensi untuk menyebabkan perubahan perilaku.
Menurut Kotler dan Keller 2009:175, Loyalitas atau kesetiaan didefinisikan sebagai komitmen yang dipegang kuat untuk membeli atau berlangganan lagi produk
atau jasa tertentu di masa depan meskipun ada pengaruh situasi dan usaha pemasaran yang berpotensi menyebabkab perubahan perilaku. Pelanggan yang dianggap loyal
akan berlangganan atau melakukan pembelian ulang selama jangka waktu tertentu. Pelanggan yang loyal sangat berarti bagi badan usaha karena biaya untuk
mendapatkan pelanggan baru lebih mahal daripada memelihara pelanggan lama Peter dan Olson, 2002: 45.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Griffin dalam Hurriyati, 2005:129 keuntungan yang akan diperoleh perusahaan apabila memiliki pelanggan yang loyal yaitu sebagai berikut:
1. Dapat mengurangi biaya pemasaran karena biaya untuk menarik pelanggan baru
lebih mahal. 2.
Dapat mengurangi biaya transaksi. 3.
Dapat mengurangi biaya turn over perputaran konsumen karena pergantian konsumen lebih sedikit.
4. Dapat meningkatkan penjualan silang yang akan memperbesar pangsa pasar
perusahaan. 5.
Mendorong word of mouth komunikasi lisan yang lebih positif dengan asumsi bahwa pelanggan loyal juga berarti mereka yang puas.
2.5.2 Tahap Pertumbuhan Loyalitas Konsumen
Secara sederhana sebelum membeli suatu barang atau jasa, konsumen membentuk suatu keyakinan dalam dirinya tentang produk tersebut, kemudian
memiliki perasaan suka atau tidak suka dan pada akhirnya akan mengambil suatu keputusan. Untuk menjadikan para calon pembeli untuk menjadi loyal kepada
perusahaan dan produk atau jasa yang ditawarkan sangatlah penting oleh karena itu ada beberapa tahapan untuk menjadikan calon pembeli menjadi pelanggan yang
loyal, menurut Griffin 2005:35 adalah: 1.
Suspects Meliputi semua orang yang akan membeli barang perusahaan. Kita
menyebutnya suspect karena yakin bahwa mereka akan berbuat tetapi belum tau apapun mengenai perusahaan, barang dan jasa yang ditawarkan.
Universitas Sumatera Utara
2. Prospects
orang-orang yang memiliki produk dan jasa tertentu dan mempunyai kemampuan untuk membelinya, para prospect ini meskipun mereka belum
melakukan pembelian, mereka telah mengetahui keberadaan perusahaan, barang dan jasa yang ditawarkannya.
3. Disqualified prospect
prospect yang mengetahui keberadaan barang dan jasa tetapi tidak mempunyai kebutuhan dan kemampuan untuk membeli, disini konsumen sudah mengetahui
harga atau tarif dari barang dan jasa yang ditawarkan. 4.
First time customer pelanggan pemula Konsumen yang membeli pertama kali, mereka masih menjadi konsumen dari
produk dan jasa pesaing. 5.
Repeat customer pelanggan berulang Konsumen yang telah melakukan pembelian berulang suatu produk sebanyak
dua kali atau lebih, biasa produk yang sama atau produk yang berada dalam dua kesempatan yang berbeda pula.
6. Client pelanggan tetap
Konsumen yang membeli semua produk yang ditawarkan dan berlangsung lama, yang membuat mereka tidak terpengaruh oleh tarikan pesaing lain.
7. Advocates penganjur
Seperti halnya clients, advocates membeli barang dan jasa yang ditawarkan dan yang mereka butuhkan, serta merupakan pembelian secara teratur, selain itu
mereka mendorong teman-temannya agar membeli barang dan jasa perusahaan
Universitas Sumatera Utara
tersebut pada orang lain, dengan begitu dengan tidak secara langsung mereka telah melakukan pemasaran untuk perusahaan dan membawa konsumen untuk
perusahaan. Beberapa tahapan untuk menjadikan calon pembeli menjadi pelanggan yang
loyal di atas seperti Suspects, Prospects, Disqualified prospect, First time customer pelanggan pemula, Repeat customer pelanggan berulang, Client pelanggan
tetap, Advocates penganjur diungkapkan oleh Griffin dengan istilah Generator System.
2.5.3 Indikator Loyalitas Konsumen
Menurut Jill Griffin 2005: 31, indikator Loyalitas adalah sebagai berikut: 1
Melakukan pembelian secara berulang dan menunjukkan kekebalan terhadap tarikan dari pesaing
2 Mereferensikan kepada orang lain
3 Membicarakan hal-hal yang positif kepada orang lain
4 Menunjukkan kekebalan terhadap tarikan dari pesaing
Universitas Sumatera Utara
2.6 Penelitian Terdahulu Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu Penulis
Tahun Judul
Penelitian Variabel
ModelData Analisis
Hasil Penelitian
Himawat i 2011
Pengaruh Kualitas
Pelayanan dan Lokasi Terhadap
Loyalitas Konsumen
Dengan Kepuasan
Pelanggan Sebagai Varibel
Intervening Di Wisata Kuliner
Malam Galabo Solo
o Kualitas
pelayanan o
Lokasi o
Kepuasan pelanggan
o Loyalitas
Konsumen Metode analisis
data menggu- nakan analisis
jalur path analysis.
Hasil penelitian menunjukkan
bahwa ada pengaruh secara positif dan signifikan baik secara
langsung maupun tidak langsung variabel kualitas pelayanan dan
lokasi terhadap loyalitas konsumen dengan kepuasan
pelanggan sebagai variabel intervening di Wisata Kuliner
Malam Galabo Solo. Hasil analisis jalur yang pertama
diperoleh persamaan P = 1,644 + 0,354X1 + 0,084X2 + 0,443 dan
yang kedua diperoleh Y = 1,877 + 0,227X1+ 0,089X2 + 0,365P +
0,407.
Aisyah 2011
Analisis Pengaruh
Lokasi, Produk, dan Pelayanan
Pada
Pelangan Terhadap
Loyali-tas Konsumen di
Percetakan CV. Waty Grafika
Medan o
Produk o
Harga o
Lokasi o
Keputusan pembelian
Analisis data Pengujian
hipo-tesis pertama
mengunakan analisis regresi
berganda mela-lui uji F
dan uji t, dan hipo-tesis
kedua menggu-nakan
regresi sederhana.
Hasil penelitan hipotesis pertama menunjukan lokasi, produk, dan
pelayanan pada pelangan secara serempak berpengaruh signifikan
terha-dap kepuasan konsumen pada percetakan CV. Waty
Grafika Medan. Secara parsial variabel lokasi tidak berpengaruh
signifikan terhadap kepuasan konsumen, namun variabel produk
dan pelayanan pada pelangan berpengaruh signi-fikan terhadap
kepuasan konsumen. Analisis hipotesis kedua menunjukan
bahwa secara parsial variabel kepu-asan berpengaruh signifikan
terhadap loyalitas konsumen.
Universitas Sumatera Utara
Penulis Tahun
Judul Penelitian
Variabel ModelData
Analisis Hasil Penelitian
Putra 2013
Analisis Pengaruh
Lokasi, Persepsi, Harga
Dan Kuali-tas Layanan Ter-
hadap Loyalitas Pelanggan
DiToko Sari Kaligawe,
Semarang o
Lokasi o
Persepsi Harga
o Kualitas
Layanan o
Loyalitas Pelanggan
Analisis yang digunakan
meli-puti uji validitas,
uji reliabilitas, uji
asumsi klasik uji
normalitas, uji multikoli-
nearitas, uji heteroskedastis
itas, analisis regresi linear
berganda dan uji goodness of
fit uji F, uji t, koefisien
determinasi. Hasil penelitian menunjukkan
variabel lokasi, persepsi hargadan kualitas layanan semuanya
berpengaruh positif terhadap loyalitas pelanggan di Toko Sari
dengan kualitas layanan merupakan variabel yang paling
berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan, disusul dengan
persepsi harga dan lokasi. Ketiga variabel ini berpengaruh sebesar
54,1, terhadap loyalitas pelanggan sedangkan sisanya
sebesar 45,9 dipengaruhi oleh variabel
lain.
2.7 Kerangka Konseptual