Latar Belakang Penelitian PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Kemajuan di era globalisai saat ini, tidak hanya industri manufaktur saja yang mendominasi aktivitas perekonomian di seluruh dunia, namun industri jasa turut juga memegang peranan cukup penting. Industri jasa telah menjadi suatu industri yang mampu memberikan sumbangan pendapatan nasional Harsasi, 2006:87. Perkembangan usaha kecil khususnya di bidang jasa telah berkembang secara pesat untuk memenuhi kebutuhan pasar yang semakin lama semakin bervariasi. Pesatnya perkembangan perekonomian saat ini telah mendorong pertumbuhan industri-industri pelayanan jasa, termasuk dalam bidang jasa pencucian mobil atau yang sering disebut Doorsmeer. Pertumbuhan usaha tersebut menyebabkan persaingan yang ketat diantara pengusaha Doorsmeer lainnya, terutama dalam hal memperoleh konsumen dan mempertahankan kosumen tersebut. Jasa doorsmeer semakin diminati saat ini dikarenakan jumlah kendaraan bermotor semakin meningkat setiap tahunnya juga diikuti kesibukan dan keterbatasan waktu dari para pengguna kendaraan bermotor untuk mencuci kendaraan pribadi mereka, sehingga mereka lebih memilih jasa doorsmeer. Universitas Sumatera Utara Tabel 1.1 Jumlah Kendaraan Bermotor Di Sumatera Utara Pada Tahun 2008 Sampai Dengan 2010 No Jenis Kendaraan 2008 2009 2010 1 Sepeda motor 3.304.728 3.361.876 3.935.548 2 Mobil penumpang - 297.922 319.517 3 Mobil barang - 194.946 202.411 4 Mobil bus - 29.498 29.886 Sumber: http:www.bongkarnews.com Tabel 1.1 menunjukkan gambaran Jumlah kendaraan bermotor di Sumatera Utara Sumut dalam tiga tahun terakhir menunjukkan peningkatan cukup pesat. Jumlah kendaraan dari seluruh jenis pengelompokan hampir menembus angka 4 juta unit. Kondisi pada posisi per September 2010, totalnya mencapai 3.935.548 unit. Jumlah tersebut menunjukkan peningkatan 321.674 unit dibandingkan tahun 2009 sebanyak 3.361.876 unit. Bila dibandingkan dengan posisi 2008 sebanyak 3.304.728, posisi September 2010 itu menunjukkan peningkatan sebanyak 630.820 unit. Data tersebut diperoleh BN pada September 2010 lalu. Jumlah kendaraan bermotor kelompok sepeda motor, menjadi yang paling banyak yakni mencapai 3.383.734 unit. Jumlah ini bertambah 282.224 unit dari posisi 2009 yang hanya sebanyak 3.091.510 unit. Terbanyak kedua adalah kendaraan bermotor kelompok mobil penumpang.Jumlahnya bertambah 21.595 unit atau dari 297.922 unit pada posisi 2009 menjadi 319.517 unit. Mobil barang meningkat 7.465 unit, yakni dari 194.946 dari posisi 2009 menjadi 202.411 unit. Sedangkan kelompok mobil bus hanya bertambah 388 unit, yakni dari 29.498 unit pada posisi 2009 menjadi 29.886. Universitas Sumatera Utara Kendaraan bermotor baik mobil maupun sepeda motor yang sering dipakai diharapkan senantiasa bersih dan dalam penggunannya dirasa nyaman. Pencucian kendaraan bermotor bisa dilakukan sendiri pemilik atau pemakai kendaraan. Saat pemilik atau pemakai kendaraan tersebut tidak punya waktu luang untuk mencuci sendiri, disini peran penyediaan jasa cuci kendaraan sangat dibutuhkan untuk membantu menjadikan kendaraan bermotor jadi bersih. Industri jasa pencucian kendaraan sekan-akan menjadi peluang besar, dalam arti sekarang pengusaha memegang peranan penting untuk memberikan pelayanan terhadap konsumen. Melihat kondisi perekonomian saat ini dengan banyaknya transportasi di Indonesia dan mengalami jumlah peningkatan kendaraan setiap tahunnya, menjadi peluang usaha industri jasa dengan tujuan utama mengurangi tenaga pengangguran di dunia dan memenuhi kebutuhan masyarakat. Hal ini peluang besar bagi jasa pencucian kendaran bermotor untuk memberikan pelayanaan terhadap masyarakat apabila tidak adanya waktu luang untuk merawat kendaraan bermotor menjadi bersih. Dengan semakin banyaknya usaha jasa pencucian kendaran bermotor yang muncul maka persaingan dalam bisnis jasa pencucian kendaran bermotor semakin ketat untuk dapat memenangkan persaingan agar tidak ditinggalkan pelanggan, oleh karena itu pelaku binis ritel harus mampu bersaing. Salah satu hal yang dapat dilakukan perusahaan adalah mempertahankan pasar mereka melalui program pengembangan loyalitas pelanggan. Ini merupakan salah satu strategi perusahaan untuk mempertahankan bisnis dan profit perusahaan Rully, 2006:89. Universitas Sumatera Utara Imbalan dari loyalitas sendiri bersifat jangka panjang dan kumulatif, jadi semakin lama seorang pelanggan loyal terhadap suatu produkjasa, semakin besar laba yang diperoleh perusahaan dari seorang calon pelanggan. Menurut Griffin 2005:31 Perilaku pembeli yang setia loyal adalah orang yang melakukan pembelian berulang secara teratur, membeli antarlini produk, merefrensikannya kepada orang lain dan menunjukkan kekebalan terhadap tarikan dari pesaing. Loyalitas merupakan suatu komitmen yang tinggi untuk melakukan pembelian suatu produk atau jasa yang disukai dimasa yang akan datang. Salah satu faktor yang menentukan loyalitas konsumen adalah lokasi usaha. Lokasi usaha sering kali dianggap sebagai hal yang sepele, akan tetapi lokasi usaha sangat menentukan kinerja dan keuntungan yang diraih oleh perusahaan. Alma 2003:103 mengemukakan bahwa ”Lokasi adalah tempat perusahaan beroperasi atau tempat perusahaan melakukan kegiatan untuk menghasilkan barang dan jasa yang mementingkan segi ekonominya”. Adanya perbedaan suksesnya organisasi-organisasi dan perbedaan kekuatan atau kelemahan organisasi, sering karena faktor lokasi. Agar usaha yang dijalankan dapat bersaing secara efektif, lokasi usaha haruslah strategis dan mudah untuk dijangkau. Apabila lokasi yang didirikan untuk usaha tidak strategis dan tidak nyaman maka yang akan terjadi adalah pelanggan tidak akan datang dan para pelanggan akan mencari doorsmeer yang memiliki lokasi lebih strategis sehingga mudah untuk dijangkau. Universitas Sumatera Utara Hal ini menjadi suatu ancaman bagi perusahaan untuk berkembang. Perusahaan yang memberikan jasa yang berkualitas dan bermutu, yang dapat memenuhi tingkat kepentingan konsumen akan dapat lebih bertahan karena menciptakan nilai yang lebih unggul daripada pesaingnya. Faktor pendorong loyalitas konsumen lainnya adalah dengan adanya faktor rencana pemasaran, produksi, rencana organisasi, dan manajemen, serta adanya rencana keuangan Anoraga, 2002:38. Salah satu faktor pendorong loyalitas konsumen adalah strategi pemasaran dimana merupakan hal yang sangat penting bagi suatu usaha untuk mencapai suatu tujuan dari sebuah usaha. Menjalankan usaha kecil khususnya diperlukan adanya pengembangan melalui strategi pemasarannya. Para pengusaha perlu memperhatikan faktor pemasaran, salah satu dari faktor pemasaran adalah harga yang kompetitif. Menurut Kotler dan Amstrong 2001:439 harga adalah sejumlah nilai yang dibebankan atas suatu produk atau jumlah dari nilai yang ditukar konsumen atas manfaat-manfaat karena memiliki atau menggunakan produk tersebut. Selain faktor lokasi dan faktor harga, fasilitas juga turut berperan dalam menjaring konsumen untuk menciptakan loyalitas konsumen. Fasilitas adalah sarana yang sifatnya mempermudah konsumen untuk melakukan suatu aktivitas. Konsumen pada jaman sekarang adalah konsumen yang kritis yang sangat berhati-hati dalam membelanjakan uang. Mereka mempertimbangkan banyak faktor untuk memilih sebuah produk atau jasa termasuk jasa doorsmeer. Universitas Sumatera Utara Untuk menumbuhkan loyalitas penyedia jasa harus terlebih dahulu memberikan kepuasan kepada pelanggannya. Kepuasan tersebut dapat dicapai dengan memberikan fasilitas yang baik juga memadahi dan kualitas pelayanan yang optimal. loyalitas bisa terbentuk apabila konsumen merasa puas dengan merasakan fasilitas yang baik dan memadahi serta kepuasan yang diterima melalui tingkat pelayanan yang diterima. Menurut Tjiptono 2006:185 Persepsi yang diperoleh dari interaksi konsumen dengan fasilitas berpengaruh terhadap kualitas jasa tersebut dimata konsumen. Pencucian kendaraan yang dipilih dalam penelitian ini adalah Doorsmeer Anugrah Jaya Motor yang terletak di Jalan Raya KM 09 No 24 Medan-Deli Tua. Jasa pencucian kendaraan Anugrah Jaya Motor beroprasi sejak tahun 2009 di lingkungan sekitar yang berdekatan dengan komplek perumahan yang dilengkapi fasilitas kamar mandi, ruang tunggu yang nyaman, TV, mushola dan tersedia layanan antar jemput. Berikut adalah data pelayanan jasa pencucian sepeda motor danmobil pada doorsmeer Anugrah Jaya Motor pada tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel 1.2 di bawah ini. Tabel 1.2 Data Pelayanan Jasa Sepeda Motor Dan Mobil Pada Doorsmeer Anugrah Jaya Motor Tahun 2011-2013 Tahun Cuci Sepeda Motor Cuci Mobil 2011 2.570 3.920 2012 2.910 4.350 2013 3.540 5.125 Sumber: Doorsmeer Anugrah Jaya Motor 2013 Universitas Sumatera Utara Tabel 1.2 menunjukkan peningkatan jumlah pelayanan jasa sepeda motor dan mobil di Doorsmeer Anugrah Jaya Motor pada tiga tahun terakhir. Dapat dilihat peningkatan dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 dikarenakan minat konsumen yang semakin tinggi untuk menggunakan jasa pencucian kendaraan pada Doorsmeer Anugrah Jaya Motor. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian lebih lanjut dalam bentuk skripsi dengan judul “Pengaruh Lokasi, Harga Dan Fasilitas Terhadap Loyalitas Konsumen Doorsmeer Anugrah Jaya Motor”.

1.2 Perumusan Masalah