Program wajib belajar 9 tahun yang ditetapkan pemerintah menurut keluarga ini merupakan salah satu kebijakan yang sangat wajar untuk dijalankan. Mengingat banyaknya
sekolah negeri yang murah sehingga tidak menghabiskan banyak biaya, semakin menambah semangat keluarga ini untuk menyekolahkan anak mereka. Bagi Ibu A, nasib anaknya
kemunginan besar akan sangat berbeda dengan nasib yang dirasakannya apabila anaknya mampu bersekolah hingga ke jenjang yang lebih tinggi. Pekerjaan pemulung yang terkadang hanya
mampu memberikannya sedikit pendapatan, namun tidak menyurutkan semangat keluarga ini untuk menyekolahkan anaknya.
4.4.6 Informan Keenam anak dari Ibu Dina Sitanggang Informan Pertama
Nama: Roma Panjaitan Jenis Kelamin: Perempuan
Usia: 15 Tahun Pendidikan yang sedang dijalani: SMP
RP yang merupakan anak dari pemulung, memiliki aktivitas selayaknya anak remaja perempuan. Selain bersekolah, dia juga bekerja membersihkan rumah serta mengerjakan
pekerjaan rumah lainnya demi membantu meringankan pekerjaan orangtuanya. Terkadang jika sedang tidak bersekolah, RP sering membantu ibunya mencari pulungan, bahkan jika ada acara-
acara di sebuah gedung misalnya acara wisuda, dia akan membantu ibunya bekerja dan memilih untuk bolos sekolah.
Bagi RP pendidikan formal merupakan pendidikan yang tidak dia dapatkan di rumah ataupun lingkungan tempat tinggalnya. Pentingnya pendidikan formal, semata-mata hanya untuk
mendapatkan ijazah saja yang mampu membantunya mencari kerja nantinya. Jika kebanyakan
orangtua berharap banyak terhadap anaknya yang mengenyam pendidikan formal, namun berbeda halnya dengan RP. Bagi RP, pendidikan formal bukanlah suatu langkah yang pasti untuk
mengubah nasibnya menjadi lebih baik. Pendidikan yang dia dapatkan di sekolah, belum tentu dapat diaplikasikan di tempat dia bersosialisasi sehingga membantunya untuk bertahan hidup.
Menurut RP, kemiskinan tidak akan jauh dari kehidupan keluarga mereka meskipun dia sudah bersekolah. Dia berpendapat bahwa orang yang sudah bersekolah saja banyak yang tidak
mendapatkan pekerjaan, apalagi dia yang belum tentu mampu menyelesaikan pendidikannya ke tingkat yang lebih tinggi. Menurutnya kurangnya saudara yang bekerja di bagian-bagian penting
pemerintahan ataupun dalam suatu instansi, menjadi salah satu kendala susahnya mendapatkan pekerjaan meskipun sudah berpendidikan.
RP juga melihat pengalaman kedua orangtuanya yang tidak mampu menyelesaikan pendidikan hingga tingkat SMA sehingga menyebabkan sulitnya mendapatkan pekerjaan yang
lebih baik. Bagi dia, kehidupan orangtuanya tidak akan berbeda jauh dengan hidupnya nantinya. Karena dia tidak ingin menuntut banyak dalam hal pendidikannya, melihat kondisi
perekonomian keluarganya yang tidak memadai. Atas dasar hal tersebut, RP terlihat pesimis akan perubahan yang terjadi pada hidupnya ke depan dengan adanya pendidikan formal tersebut.
4.4.7 Informan Ketujuh anak dari Ibu Rani GultomInforman Kedua