Informan Kedua Warga daerah Pinang Baris yang hanya ditekuni oleh salah satu anggota keluarga

Terkadang untuk memenuhi kebutuhan mereka, Pak TP memiliki kerja sampingan sebagai tukang becak. Namun dia tidak ingin menjadikan pekerjaan tersebut sebagai pekerjaan utamanya karena biaya sewa becak yang mahal menurutnya, tidak sebanding dengan jumlah penumpang yang kebanyakan sudah memiliki langganan tukang becak. Karena sulitnya mencari pekerjaan yang mampu menjamin masa depan mereka, sering sekali anak-anak mereka mengorbankan waktu belajar mereka untuk membantu orangtua mereka mencari pulungan.

4.4.2 Informan Kedua Warga daerah Pinang Baris yang hanya ditekuni oleh salah satu anggota keluarga

Nama: Rani Gultom Nama Suami: M. Panjaitan Usia: 35 tahun Jenis Kelamin: Perempuan Jumlah anak: 2 orang Pendidikan Terakhir: SMA Suku: Batak Toba Agama: Kristen Lamanya menekuni pekerjaannya: 1 tahun Ibu RG ini merupakan warga Kelurahan Kampung Lalang yang bertempat tinggal di daerah Pinang Baris, yang mana ukuran rumahnya yang begitu kecil, menunjukkan bahwa tingkat perekonomian keluarga ini masih rendah. Kehidupan sehari-hari Ibu RG merupakan seorang pemulung, sedangkan suaminya bekerja sebagai tukang becak dayung. Pekerjaan yang ditekuni oleh Ibu RG ini selama setahun, terpaksa dilakukannya demi membiayai kehidupan keluarganya. Dulunya Ibu RG ini bekerja sebagai pembantu di sebuah rumah makan, namun karena terlalu banyak pekerjaan yang harus dilakukannya, maka dia pun berhenti bekerja. Menurut Ibu RG ini, bekerja sebagai pemulung, dapat dia kerjakan tanpa harus mendapatkan tekanan dari pihak manapun. Sedangkan ketika dia bekerja di rumah makan dulu, dia dipaksa harus bekerja dengan cepat dan tepat. Kegiatan memulung menurut Ibu RG ini merupakan pekerjaan yang mudah dan hanya bermodalkan kekuatan berjalan saja. Tanpa harus meninggalkan pekerjaan sebagai ibu rumah tangga, Ibu RG ini lebih dulu menyelesaikan pekerjaan rumah tangganya kemudian mencari pulungan. Anak pertama dari Ibu RG ini sedang duduk di kelas empat sekolah dasar, dan anaknya yang paling kecil masih berumur 4 tahun. Ibu RG yang sehari-harinya mencari pulungan, juga mengajak anaknya yang paling kecil untuk ikut bekerja bersamanya. Alasan Ibu ini mengikutsertakan anaknya karena tidak ada yang bisa memperhatikan anaknya jika dia memulung sedangkan anaknya sendirian di rumah. Suami dari Ibu RG ini sehari-harinya bekerja sebagai tukang becak dayung, berusaha untuk pulang sebelum pukul delapan malam. Hal ini dia lakukan untuk menemani Ibu RG mencari pulungan pada malam hari, hingga pukul 22.00wib. Perekonomian keluarga ini yang belum seimbang dengan kebutuhan keluarga ini, menyebabkan si anak harus ikut bekerja di waktu senggangnya. Kebutuhan seperti kebutuhan pangan, dan sewa rumah, harus mampu mereka penuhi agar dapat bertahan. Biaya pendidikan anak pertama mereka yang masih duduk di sekolah dasar, belum begitu banyak menghabiskan biaya, karena si anak bersekolah si sekolah dasar negeri. Namun, untuk membiayai kebutuhan lainnya seperti tagihan air dan listrik, sewa rumah dan kebutuhan pangan sehari-hari membutuhan uang yang tidak sedikit, sehingga keluarga ini bekerja hingga malam hari untuk mencari pulungan. Bagi keluarga ini, pendidikan formal merupakan syarat yang diberikan pemerintah, agar anak-anak mereka bisa bersaing di dunia kerja nantinya. Maka Ibu RG dan Pak MP ini berusaha untuk memenuhi kebutuhan pendidikan anak mereka minimal tamat SMA, agar kelak anak mereka mampu bekerja di sebuah lapangan pekerjaan yang layak, sehingga kehidupan anak-anak mereka dapat lebih baik lagi. Mudahnya mereka mendapatkan informasi mengenai perkembangan pendidikan karena lokasi tempat tinggal mereka yang sangat ramai dengan media massa, semakin menambah semangat keluarga ini untuk meningkatkan pendidikan anak-anak mereka agar dapat merasakan kemudahan ketika mencari pekerjaan.

4.4.3 Informan Ketiga Warga daerah Pinang Baris yang hanya ditekuni oleh salah satu anggota keluarga