pekerjaan, namun jika sudah punya pekerjaan maka baginya pendidikan menjadi sebuah pengeluaran. Orangtua yang selalu memotivasinya untuk bersekolah, terkadang tidak sejalan
dengan pemikiran TH. Jika di sekitar rumahnya ada pesta yang menyumbang sampah, ia lebih ingin mencarri pulungan di sekitar pesta tersebut ketimbang bersekolah.
Di sekolah TH yang tidak pernah mendapatkan olok-olokan dari temannya meskipun ia bekerja sebagai tukang cuci, dan terkadang sebagai pemulung tidak menjamin kenyamanan TH
untuk bersekolah. Sering sekali TH bolos sekolah hanya untuk mencari pulungan agar memiliki pendapatan sendiri. Orangtuanya yang tidak pernah memberikannya uang jajan, menjadi alasan
utama menjadikan ia semakin giat bekerja dibanding belajar. Kewajiban bersekolah yang diajarkan oleh orangtuanya kepada TH tidak menancap
dengan baik dalam pola pikir TH. Bagi TH bekerja merupakan kewajiban semua orang agar kebutuhannya dapat tercapai. Walaupun terkadang harus merelakan waktu belajar, namun bagi
TH tidak menjadi masalah jika waktu belajar yang telah terbuang dapat diganti dengan uang setiap harinya.
4.4.9 Informan Kesembilan anak dari Ibu NuryatiInforman Keempat
Nama: Anto Jenis Kelamin: Lak-laki
Usia: 11 Tahun Pendidikan yang sedang dijalani: Sekolah Dasar
A yang kesehariannya merupakan anak sekolah dasar yang duduk di bangku kelas lima, merupakan anak yang memiliki kerja sampingan selain bersekolah. Setiap harinya ia membantu
orangtuanya untuk mencari pulungan, dan tak jarang juga A bolos sekolah dengan alasan membantu orangtua. Bahkan A juga sering “ngamen” di terminal pinang baris demi
mendapatkan uang yang lebih banyak. Hal ini tidak diketahui oleh orangtuanya dan ia lakukan secara diam-diam demi menambah uang jajannya.
Banyaknya angkutan umum di sekitar terminal Pinang Baris yang sangat dekat dengan tempat tinggal mereka, menimbulkan ketertarikan A untuk mengamen. Mudahnya mencari uang
dengan ngamen, menjadikan A semakin ketagihan dan semakin sering melakukannya. Namun terkadang untuk waktu yang sudah diaturnya untuk mengamen, ia harus merelakannya apabila
orangtuanya mengajaknya untuk mencari pulungan. Bagi A, pendidikan merupakan tempat bagi anak orang kaya yang mampu bersekolah
tinggi-tinggi sehingga dapat meningkatkan status keluarganya nantinya. Biaya pendidikan yang mahal menjadikan A tidak begitu menganggap penting kebutuhan pendidikan. Baginya jika
sudah mampu mencari uang sendiri, maka akan sangat lebih berguna dibanding dengan anak yang hanya mampu belajar dan sekolah tinggi-tinggi karena hanya akan menghabiskan
pendapatan orangtua.
A merupakan anak yang tidak banyak menuntut kepada orangtuanya. Sebagai anak yang paling besar, A sadar betul akan keadaan perekonomian orangtuanya sehingga ia sangat berusaha
untuk mampu memenuhi kebutuhannya sendiri tanpa harus meminta lagi kepada orangtuanya. Banyaknya pengaruh negatif dari luar tidak menjadi ancaman bagi ia, karena sifatnya yang
sangat mudah bergaul dengan siapa saja.
Tabel 5 Pandangan Orangtua yang Bekerja Sebagai Pemulung Terhadap Pendidikan Formal
No Nama Usia Pendidikan
Terakhir Pandangan Orangtua Terhadap
Pendidikan Formal
1. Dina Sitanggang
38 tahun SMP
Pendidikan merupakan
sarana dalam mengajarkan anak untuk
mampu membaca dan menulis. Namun dalam pemenuhan
kebutuhan pendidikan secara totalitas tidak menjadi prioritas.
2. Rani Gultom
35 tahun
SMA Pendidikan
merupakan kebutuhan
yang harus diperhatikan agar nantinya si anak mampu bersaing
di dunia kerja. 3.
Salve Gea 41 tahun
SMP Pentingnya pendidikan menjadi
suatu kewajiban yang harus dipenuhi terhadap anaknya
Dengan mengikutsertakan anak dalam pendidikan, maka
membantu pembangunan Negara.
4. Nuryati 34
tahun SMP
Ijazah yang didapatkan setelah mengenyam pendidikan menjadi
salah satu tolak ukur dalam mempermudah mencari pekerjaan.
Maka pendidikan baginya sangat penting.
5. Ani 24 tahun
SMA Pendidikan merupakan salah satu
mobilitas dalam mengubah nasib anaknya yang mengenyam
pendidikan. Sehingga pemenuhan kebutuhan pendidikan sangatlah
penting.
Tabel 6 Pandangan Anak Pemulung Terhadap Pendidikan Formal
No Nama Usia
Pendidikan yang
Sedang Dijalani Pandangan Anak Pemulung
Terhadap Pendidikan Formal
1. Roma Panjaitan
15 tahun SMP
Pendidikan bukanlah sarana untuk mengubah nasib. Dengan
mengenyam pendidikan, tidak akan memberikan perubahan besar
pada masa depannya nantinya
2. Dany Panjaitan
10 tahun
SD Pentingnya pendidikan menjadi
suatu kewajiban, dan dengan mengenyam pendidikan mampu
mewujudkan cita-citanya.
3.. Talu Halawa
12 tahun
SD Lembaga pendidikan hanya
merupakan sarana untuk tempat membaca dan menulis saja.
Baginya guna pendidikan adalah untuk membantu mencari
pekerjaan. Namun bagi ia yang sudah bekerja, maka mencari uang
jauh lebih penting daripada mengenyam pendidikan.
4. Anto 11
tahun SD
Tidak menganggap penting pendidikan. Baginya kebutuhan
pendidikan yang semakin mahal, hanya akan menambah
pengeluaran keluarga saja.
BAB 5
TEMUAN DAN INTERPRETASI DATA
5.1 Komunitas Pemulung di Kota Medan