Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Defenisi Konsep

1.2 Rumusan Masalah

Jumlah pemulung di berbagai kota di Indonesia menjadi suatu realita sosial yang hingga pada saat ini menjadi perbincangan yang belum ada penyelesaiannya. Keterbatasan akan akses pendidikan formal dan teknologi menyebabkan pemulung tidak dapat memiliki pekerjaan yang lebih layak lagi. Berdasarkan latar belakang diatas yang menjadi titik perhatian dari penelitian ini adalah: 1. Bagaimana persepsi orangtua yang bekerja sebagai pemulung terhadap pendidikan formal anak? 2. Bagaimanakah persepsi anak pemulung terhadap pendidikan formal?

1.2 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui persepsi orangtua yang bekerja sebagai pemulung terhadap pendidikan formal anak. 2. Untuk mengetahui persepsi anak pemulung terhadap pendidikan formal.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun yang menjadi manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai tambahan informasi terutama untuk kajian- kajian sosiologis mengenai kehidupan para pemulung bagi penelitian selanjutnya yang sejenis. 2. Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan agar penulis lebih dapat meningkatkan kemampuan dalam menulis karya ilmiah tentang kehidupan pemulung di daerah perkotaan, serta hasilnya dapat dijadikan sebagai acuan dalam memahami kehidupan pemulung sehingga dapat bermanfaat bagi masyarakat luas pada umumnya, dan pemulung pada khususnya.

1.5 Defenisi Konsep

Berikut ini akan diuraikan definisi konseptual dari variabel-variabel yang terlibat dalam penelitian guna memperoleh batasan yang jelas dan menyamakan persepsi dari variabel serta konsep yang terdapat dalam penelitian ini, sehingga dapat dilakukan pengukurannya, sebagai berikut: 1. Pemulung adalah orang yang bekerja dengan cara memunguti barang bekas yang masih dapat dimanfaatkan kembali. 2. Persepsi keluarga pemulung, terhadap pendidikan formal anak adalah penilaian pemulung terhadap pendidikan formal berdasarkan informasi yang didapat dari faktor internal dan eksternal yang mempengaruhinya. Sejauh mana keluarga pemulung menganggap pentingnya pendidikan formal itu terhadap keluarga. Dalam hal ini, persepsi anak pemulung juga menjadi tolak ukur dalam konsep penelitian. 3. Sosialisasi merupakan suatu proses dimana seseorang kemampuan social untuk dapat menyesuaikan diri dengan tuntutan social. Kemampuan sosial ini erat kaitannya dengan perkembangan social anak. 4. Harapan pemulung merupakan suatu keadaan yang menjadi angan-angan dan yang diinginkan pemulung supaya terjadi kelak dikemudian hari. Harapan pemulung di masa depan terbagi menjadi dua yaitu pemulung yang ingin tetap mempertahankan profesi pemulung dengan pendapatan meningkat atau memiliki pekerjaan lain yang lebih baik dan lebih menguntungkan. 5. Kemiskinan merupakan kondisi saat seseorang atau sekelompok orang tak mampu memenuhi hak-hak dasarnya untuk mempertahankan dan mengembangkan kehidupan yang bermartabat. Salah satu konsep pengukuran kemiskinan yang diterapkan di banyak negara, termasuk Indonesia, adalah konsep kemampuan memenuhi kebutuhan dasar basic needs. 6. Pendidikan formal merupakan jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi Sumber: Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan. BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Tentang Kondisi Pemulung