4.4.5 Informan Kelima Warga daerah Pinang Baris yang keduanya bekerja sebagai pemulung
Nama: Ani Nama Suami: Sugi
Usia: 24 tahun Jenis Kelamin: Perempuan
Jumlah anak: 1 orang Pendidikan Terakhir: SMA
Suku: Jawa Agama: Islam
Lamanya menekuni pekerjaannya: 4 bulan Ibu A yang merupakan masyarakat pendatang yang berasal dari Kampung Pon,
Kabupaten Serdang Bedagai. Alasan Ibu A dan keluarga melakukan migrasi ke Kota Medan karena ingin meningkatkan perekonomian keluarga mereka lantaran menunggu musim panen
atau musim tanam di daerah asal mereka. Jika sudah memasuki musim panen ataupun musim tanam, Ibu A akan pulang ke daerah asalnya, meskipun harus melakukan kegiatan ini beberapa
kali namun Ibu A tidak merasa rugi karena jika memikirkan tempat tinggal di daerah asal, masih ada tempat tinggal orangtua yang bisa ditumpangi.
Pak S yang juga memiliki dua pekerjaan, yakni sebagai tukang becak di Kota Medan dan petani ketika musim panen dan musim tanam di daerah asal, tidak berniat untuk memilih salah
satu dari antara kedua pekerjaan yang digelutinya. Karena bagi Pak S, kembali ke daerah asal untuk urusan pekerjaan, juga dapat mengobati rindu akan daerah asal mereka sehingga jarak atau
hubungan dengan keluarga tetap terjaga. Pasangan suami istri yang sudah menikah selama 7
tahun ini memiliki seorang anak yang sedang duduk di kelas 1 sekolah dasar. Si anak tersebut disekolahkan di tempat migrasi mereka yakni salah satu sekolah negeri di Kota Medan.
Meskipun memiliki dua pekerjaan di daerah yang berbeda-beda, bagi Pak S dan Ibu A pendidikan si anak tetap menjadi prioritas. Bagi mereka, untuk zaman yang serba modern dan
selalu ada perkembangan, dibutuhkan pendidikan untuk mampu bersaing dengan dunia luar nantinya. Jika akan melakukan pekerjaan di daerah asal, maka Pak S dan Ibu A akan saling
berbagi tugas untuk menjaga anak mereka, sehingga si anak tidak perlu bolos sekolah untuk ikut bersama orangtua mereka.
Pekerjaan mencari pulungan yang dilakukan oleh Ibu A masih berjalan selama empat bulan. Bagi ibu ini, pekerjaan pemulung ini merupakan pekerjaan sampingan yang dia lakukan
sembari mencari pekerjaan yang lebih baik lagi. Alasan Ibu A memilih pekerjaan sebagai pemulung karena kurangnya keahlian yang dimilikinya dalam bidang-bidang tertentu sehingga
dia belum dapat menekuni pekerjaan lain yang lebih baik. Ijazah SMA yang dimilikinya menurutnya belum menjadi jaminan untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik karena
tingginya tingkat persaingan. Atas pengalamannya pribadi, dia dan suami tidak ingin anaknya merasakan hal yang
sama seperti mereka dalam hal sulitnya mencari pekerjaan. Menurut keluarga ini, pendidikan informal mungkin bisa saja mengasah kemampuan si anak, namun pendidikan formal saja yang
mampu memberikan peluang kepada si anak untuk mampu bekerja di tempat yang sesuai dengan kemampuan si anak. Kemudahan mendapatkan informasi pendidikan, sangat dirasakan oleh
keluarga ini melalui kemudahan mendapatkan media massa.
Program wajib belajar 9 tahun yang ditetapkan pemerintah menurut keluarga ini merupakan salah satu kebijakan yang sangat wajar untuk dijalankan. Mengingat banyaknya
sekolah negeri yang murah sehingga tidak menghabiskan banyak biaya, semakin menambah semangat keluarga ini untuk menyekolahkan anak mereka. Bagi Ibu A, nasib anaknya
kemunginan besar akan sangat berbeda dengan nasib yang dirasakannya apabila anaknya mampu bersekolah hingga ke jenjang yang lebih tinggi. Pekerjaan pemulung yang terkadang hanya
mampu memberikannya sedikit pendapatan, namun tidak menyurutkan semangat keluarga ini untuk menyekolahkan anaknya.
4.4.6 Informan Keenam anak dari Ibu Dina Sitanggang Informan Pertama