Komposisi Jumlah Penduduk Pola Pemukiman

bagi masyarakat pendatang untuk berdomisili di daerah ini. Ketersediaan sarana dan prasarana menimbulkan keinginan untuk bertahan didaerah ini. Meskipun harus bekerja di sector informal, namun dengan segala kemudahan sarana pemerintah yang diberikan menjadi salah satu daya tarik bagi masyarakat.

4.2.1 Komposisi Jumlah Penduduk

Dari komposisi wilayah, terlihat bahwa lebih dari setengah luas wilayah kelurahan lalang merupakan daerah pemukiman masyarakat. Agar lebih mengetahui komposisi penduduk di Kelurahan Lalang ini, penulis memaparkan jumlah penduduk di kelurahan ini. Tabel 2 Komposisi Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin No Jenis Kelamin JumlahOrang 1. Laki-laki 9112 48,84 2. Perempuan 9543 51,15 Jumlah 18.655 Jiwa 100 Sumber: Kantor Kelurahan Lalang, 2011, dan data diolah kembali oleh peneliti. Jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin di atas menunjukkan kesetaraan jumlah penduduk di daerah ini. Perbedaan jumlah penduduk laki-laki dan perempuan yang hanya sedikit, ternyata tidak mempengaruhi perbedaan kesempatan dalam mendapatkan pekerjaan. Kesetaraan dalam hal kepemilikan pekerjaan antara laki-laki dan perempuan, terlihat dari banyaknya pekerjaan yang tidak memberi batasan berdasarkan jenis kelamin. Contohnya pekerjaan pemulung yang dikerjakan oleh perempuan dan laki-laki menunjukkan kesetaraan laki- laki dan perempuan dalam mencari pekerjaan di daerah ini. Tabel 3 Komposisi Penduduk Menurut Agama No Agama Jumlah Penduduk 1. Islam 10265 55,02 2. Kristen 7926 42,48 3. Hindu 307 1,64 4. Budha 157 0,84 Jumlah 18.655 Jiwa 100 Sumber: Kantor Kelurahan Lalang, 2011, dan data diolah kembali oleh peneliti. Keberagaman agama yang dianut oleh masyarakat di Kelurahan Lalang ini menunjukkan harmonisasi sistem sosial di daerah ini. Berbagai kegiatan maupun pekerjaan yang dilaksanakan oleh masyarakat dari berbagai agama, menunjukkan toleransi yang sangat baik antar sesama masyarakat. Solidaritas yang terjalin dalam kegiatan yang disponsori oleh kelurahan, dilaksanakan oleh masyarakat tanpa memandang agama. Komunitas pemulung yang menjadi objek penelitian ini, juga terdiri dari masyarakat yang menganut agama yang berbeda-beda namun tidak saling mengganggu, bahkan sering bekerja bersama.

4.2.2 Pola Pemukiman

Kelurahan Lalang yang dilintasi Jalan Raya Lintas Sumatera, dibatasi oleh jalan-jalan raya besar, gang-gang kecil, bangunan pertokoan dan rumah-rumah penduduk. Di pinggiran jalan pada umumnya yang terlihat adalah bangunan-bangunan perkantoran dan jejeran bangunan berbentuk Rumah Toko RUKO yang memakai corak bangunan pertokoan modern. Deretan rumah yang berada di pinggiran jalan, sebagian besar digunakan pemiliknya untuk membuka usaha. Rumah-rumah pemukiman penduduk lainnya biasanya terlihat apabila kita sudah masuk ke dalam gang. Hal ini dikarenakan perumahan penduduk sudah banyak tertutup oleh jejeran bangunan ruko yang ada di depannya. Di belakang bangunan ruko yang bertingkat ini barulah kita dapati rumah-rumah penduduk yang berkelompok cukup padat dan dihubungkan oleh gang- gang kecil. Rumah-rumah penduduk ini memiliki pola pemukiman yang berupa perumahan dan saling berhadap-hadapan serta lurus ke belakang gang dengan kontur tanah yang cukup datar. Rumah-rumah penduduk ini masing-masing memiliki pekarangan yang tidak terlalu besar, cenderung sempit, tetapi mereka mengupayakan menanam berbagai jenis tanaman di sekitar pekarangan mereka dengan jarak yang cukup rapat. Masyarakat di kawasan Kelurahan Lalang pada umumnya tidak kesulitan tidak pernah memiliki kesulitan dalam mencari air bersih, namun pada masyarakat yang bermukim dengan membentuk gang- gang kecil sudah memiliki kamar mandi sendiri di setiap rumah. Jika pada masyarakat yang mendirikan rumah mereka di dekat jalanan lebih memiliki kesadaran tentang rumah sehat dan sanitasi yang bagus. Pengadaan listrik di daerah Kelurahan Lalang juga cukup baik, yang diusahakan oleh Perusahaan Listrik Negara PLN. Walaupun akhir–akhir ini sering sekali PLN melakukan pemadaman listrik yang cukup meresahkan warga, sehingga untuk mengatasinya banyak dari warga masyarakat yang menggunakan generator atau genset untuk sumber daya rumah tangga atau keperluan bisnis mereka apabila sedang terjadi pemadaman listrik tersebut Masyarakat setempat host population Kelurahan Lalang terdiri dari berbagai macam etnis tinggal berdampingan dengan masyarakat etnis tionghoa, etnis batak dan beberapa masyarakat lainnya. Mereka yang tinggal di Kelurahan Lalang ini hidup rukun dan jarang terdengar masalah diantara masyarakat yang berbeda etnis. Walaupun ada sedikit jarak diantara masyarakat etnis Tionghoa dengan masyarakat pribumi tetapi tidak nampak secara jelas di Kelurahan Lalang ini. Pemukiman pemulung yang tidak membentuk kelompok atau perkampungan pemulung, namun terpisah dan tetap berada dalam satu lingkungan. Alasan mereka tidak membentuk kelompok karena kebanyakan masyarakat yang menjadi pemulung merupakan masyarakat pendatang yang ingin mendapatkan tempat tinggal dengan sewa yang murah meskipun harus terpisah dengan teman seprofesinya.

4.2.3 Sarana dan Prasarana