yang dimaksud adalah pengumpulan data melalui observasi terhadap objek pengamatan dengan langsung hidup bersama, merasakan serta berada dalam aktivitas
kehidupan objek pengamatan. Dengan demikian pengamat betul-betul menyelami kehidupan objek pengamatan dan bahkan tidak jarang pengamat kemudian
mengambil bagian dalam kehidupan budaya mereka Burhan.2007:115-116. 1.2
Wawancara mendalam depth interview, yaitu proses tanya jawab yang dilakukan peneliti kepada informan untuk lebih dapat menggali data secara lebih lengkap.
2. Data sekunder yaitu sumber data yang tidak langsung memberikan data kepada
pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen Sugiyono, 2010: 137. Data sekunder ini diperoleh dari studi kepustakaan dengan mengumpulkan data dari
buku, artikel, surat kabar, internet, maupun media lainnya yang berhubungan dengan permasalahan yang diteliti. Data sekunder antara lain disajikan dalam bentuk data-data,
tabel-tabel, diagram-diagram, dokumentasi berupa dokumen-dokumen dan foto-foto atau mengenai topik penelitian. Data ini merupakan data yang berhubungan secara
langsung dengan penelitian yang dilaksanakan.
3.5 Interpretasi Data
Interpretasi data merupakan upaya yang dilakukan dengan jalan memilah dan mengelompokkan data yang telah dikumpulkan dari lapangan melalui pengamatan maupun
wawancara, dan maupun dari studi kepustakaan yang ada. Setelah semua data dikumpul dan dikelompokkan, lalu data dipisahkan dan dikategorikan sehingga pada akhirnya dapat
menghasilkan kesimpulan yang baik.
3.6 Keterbatasan Penelitian
Adapun yang menjadi keterbatasan penulis dalam penelitian ini adalah karena penulis masih belum menguasai secara penuh teknik dan metode penelitian sehingga dapat menjadi
keterbatasan dalam mengumpulkan dan menyajikan data. Kendala tersebut dapat diatasi melalui proses bimbingan dengan dosen pembimbing, serta penulis juga berusaha mencari informasi dari
berbagai sumber yang dapat mendukung proses penelitian ini. Selain itu terbatasnya waktu yang dimiliki oleh informan juga mempengaruhi pengerjaan tulisan ini.
3.7 Jadwal Penelitian No Kegiatan
Bulan ke
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1
Pra Proposal
2
ACC Penelitian
3
Penyusunan Proposal penelitian
4
Seminar Proposal Penelitian
5
Revisi Proposal Penelitian
6
Penelitian Lapangan
7 Pengumpulan dan Analisa Data
8 Bimbingan Skripsi
9 Penulisan Laporan Akhir
10 Sidang Meja Hijau
BAB 4
DESKRIPSI WILAYAH DAN PROFIL INFORMAN
4.1 Deskripsi Wilayah
Kota Medan memiliki luas 26.510 hektar 265,10 km² atau 3,6 dari keseluruhan wilayah Sumatera Utara. Dengan demikian, dibandingkan dengan kotakabupaten lainya, Medan
memiliki luas wilayah yang relatif kecil dengan jumlah penduduk yang relatif besar. Medan memiliki posisi strategis sebagai gerbang pintu masuk kegiatan perdagangan barang dan jasa,
baik perdagangan domestik maupun luar negeri ekspor-impor. Posisi geografis Medan ini telah mendorong perkembangan kota dalam dua kutub pertumbuhan secara fisik, yaitu daerah
Belawan dan pusat Kota Medan saat ini. Kotamadya Medan merupakan kota terbesar ketiga di Indonesia setelah Jakarta dan
Surabaya. Kota ini merupakan wilayah yang subur di wilayah dataran rendah timur dari propinsi Sumatera Utara dengan ketinggian berada di 22,5 meter di bawah permukaan laut. Kota ini
dilalui oleh dua sungai yaitu Sungai Deli dan Sungai Babura yang bermuara di Selat Malaka. Kotamadya Medan memiliki 21 Kecamatan dan 158 Kelurahan.
Sumber: Pemko Medan. Profil Kota Medan, Medan : Pemerintah Kotamadya Medan, 2004 hal.36
Penduduk Kota Medan yang terdiri dari berbagai etnis, menunjukkan keberagaman etnis namun belum pernah ada konflik antar etnis di Kota Medan. Terbentuknya komunitas
berdasarkan etnis memiliki tujuan masing-masing yang tidak mengganggu tujuan komunitas lainnya. Dengan perbedaan tujuan yang tidak saling mengganggu, menciptakan hubungan sosial
yang baik dan terjadi kerjasama antar etnis. Hal ini dapat terlihat dari bentuk kerjasama di bidang perekonomian. Tidak jarang terlihat banyaknya etnis yang berbeda-beda mampu bekerjasama
dalam sector formal maupun informal. Dalam hal pendidikan, Kota Medan memiliki sarana pendidikan yang lengkap dalam
berbagai tingkatan. Universitas ternama juga ada di Kota Medan ini, yang menunjukkan bahwa pendidikan merupakan salah satu kebutuhan yang harus dicapai dan mudah diakses oleh
masyarakat yang tinggal di Kota Medan. Dan pendidikan yang ditawarkan bebas dinikmati oleh siapa saja tanpa memandang etnis maupun agama yang dimiliki.
Namun Kota Medan sebagai salah satu kota strategis mengundang perhatian masyarakat untuk datang ke kota ini. Sehingga banyaknya masyarakat pendatang menimbulkan kekurangan
lapangan pekerjaan demi pemenuhan perekonomian masyarakat. Hal inilah yang menimbulkan munculnya pekerjaan di sektor informal dan kemiskinan di perkotaan.
4.2 Kelurahan Lalang