Peran dan Fungsi Perawat Di Puskesmas

tahun bagi lulusan SMA dan 5 semester 2,5 tahun bagi lulusan D III Keperawatan. d. Program Pendidikan Pasca Sarjana Keperawatan Lulusan program ini diharapkan mampu memenuhi tuntutan sebagai Ners konsultan dan peneliti. Program pendidikan ini dilaksanakan dengan lama studi 4 semester 2 tahun. Lulusan ini mendapat gelar Master Keperawatan M.Kep. e. Program Spesialisasi Keperawatan Program pendidikan spesialisasi keperawatan menekankan pada pengembangan pengetahuan dan keterampilan profesional hanya pada salah satu disiplin ilmu keperawatan. Dalam hal ini jenis spesialisasi berdasarkan peran perlu dipertimbangkan, misalnya Ners pendidik, Ners penyelia, atau Ners peneliti. f. Program Pendidikan Doktoral Untuk sementara program ini belum ada di Indonesia sehingga perlu mendapat perhatian yang lebih serius pada masa yang akan datang mengingat semakin besarnya tuntutan masyarakat terhadap profesi ini dan semakin pesatnya kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi Ali, 2002.

2.2.3. Peran dan Fungsi Perawat Di Puskesmas

Dalam melaksanakan keperawatan kesehatan masyarakat, Perawat kesehatan masyarakat idealnya memiliki 12 peran dan fungsi yang diuraikan sebagai berikut: 1. Pemberi Pelayanan Kesehatan Universitas Sumatera Utara Perawat Puskesmas memberikan pelayanan kesehatan kepada individu, keluarga, kelompokmasyarakat berupa asuhan keperawatankesehatan masyarakat yang utuh holistic, komprehensif meliputi: pemberian asuhan pencegahan tingkat pertama, tingkat kedua maupun tingkat ketiga. Asuhan keperawatan yang diberikan baik asuhan langsung direct care kepada pasienklien maupun tidak langsung indirect care di berbagai tatanan pelayanan kesehatan antara lain: klinik Puskesmas, ruang rawat inap Puskesmas, Puskesmas pembantu, Puskesmas keliling, Sekolah, Rutanlapas, panti, Posyandu, Keluarga, dan lainnya. 2. Penemu Kasus Perawat Puskesmas berperan dalam mendeteksi dan menemukan kasus serta melakukan penelusuran terjadinya penyakit. Temuan kasus dapat dilakukan dengan mencari langsung di masyarakat aktif case finding atau pada saat pasienklien berkunjung ke pelayanan kesehatan pasif case finding. 3. PendidikPenyuluh Kesehatan Sebagai pendidik kesehatan, Perawat Puskesmas mampu: mengkaji kebutuhan pasienklien, mengajarkan kepada individu, keluarga, kelompokmasyarakat untuk melakukan pencegahan tingkat pertama dan peningkatan kesehatan dari suatu penyakit, menyusun program penyuluhanpendidikan kesehatan baik untuk topik sehat maupun sakit, seperti: nutrisi, latihanolah raga exercise, manajemen stress, penyakit dan pengelolaan penyakit, pengobatan, serta menolong Universitas Sumatera Utara pasienklien menyeleksi informasi kesehatan yang bersumber dari buku-buku, koran, televisi, atau teman. 4. Koordinator, Kolaborator dan Penghubung Perawat Puskesmas melakukan koordinasi terhadap semua pelayanan kesehatan yang di terima oleh keluarga dari berbagai program, dan bekerjasama kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain dan atau keluarga dalam perencanaan pelayanan keperawatan serta sebagai penghubung dengan institusi pelayanan kesehatan dan sektor terkait lainnya. 5. Pelaksana Konseling Dalam fungsinya sebagai konselor, Perawat Puskesmas membantu pasienklien untuk mencari pemecahan masalah kesehatan atau perubahan perilaku yang terjadi dan dihadapi pasienklien. Pemberian konseling dapat dilakukan di klinik Puskesmas, Puskesmas pembantu, rumah pasienklien, Posyandu, dan tatanan pelayanan kesehatan lainnya dengan melibatkan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat. Kegiatan dapat dilakukan Perawat Puskesmas antara lain: menyediakan informasi, mendengar secara objektif, memberi dukungan, memberi asuhan dan meyakinkan pasienklien, menolong pasienklien mengidentifikasi masalah dan faktor-faktor yang terkait, memandu klien menggali permasalahan dan memilih pemecahan masalah yang dapat dikerjakan. Universitas Sumatera Utara 6. Panutan atau Model Peran role model Perawat Puskesmas sebagai panutan atau role model, dimaksudkan bahwa perilakunya sehari-hari di contoh oleh orang lain. Panutan ini digunakan pada semua tingkatan pencegahan terutama Perilaku Hidup Bersih dan Sehat PHBS. 7. Pemodifikasi Lingkungan Perawat Puskesmas melakukan kerjasamakonsultasi dengan berbagai pihak terutama tenaga kesehatan lain untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat baik di sarana kesehatan maupun di keluargamasyarakat. 8. Konsultan Perawat Puskesmas memberikan nasehat profesional, pelayanan, atau informasi kepada pasienklien untuk menolong memecahkan masalah yang cakupannya lebih luas atau meningkatkan keterampilan pasienklien. 9. Advokasi Perawat Puskesmas mampu melakukan advokasi dalam rangka pemberdayaan pasienklien dan peningkatan pelayanan kesehatan sesuai dengan kebutuhan pasienklien. Kegiatan yang dilakukan oleh Perawat Puskesmas seperti: merencanakan pelayanan kesehatan untuk pasienklien yang tidak mampu, menjangkau pelayanan kesehatan dengan melakukan pendekatan kepada pengambil keputusan. Universitas Sumatera Utara 10. Manajer Kasus Perawat Puskesmas menggunakan kemampuan untuk mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan lain untuk mencapai tujuan asuhan. Manajemen yang efektif dapat menolong mencapai tujuan dalam setiap tingkatan pencegahan. Kegiatan yang dilakukan antara lain melakukan supervisi terhadap asuhan keperawatan yang diberikan kepada pasienklien maupun terhadap anggota tim lainnya, seperti: kader kesehatan, anggota keluarga. 11. Peneliti Perawat Puskesmas seharusnya mengidentifikasi masalah kesehatan yang ditemukan dan mencari solusi yang terbaik melalui proses penyelidikan yang ilmiah dan memanfaatkan hasil penelitian untuk meningkatkan mutu pelayanan. 12. Pemimpin dan Pembaharu Perawat Puskesmas diharapkan mampu mempengaruhi klien dan pihak lain untuk mencapai tujuan pelayanan yang telah ditetapkan dan berupaya menciptakan perubahan. Kegiatan ini dilakukan antara lain: a Memberi masukan proses pengambilan keputusan untuk pasienklien dan anggota tim lain, b Menstimulasi minat terhadap promosi kesehatan melalui asuhan keperawatan pada tingkat pencegahan, c Membagi share informasi terkait dengan promosi kesehatan kepada pasienklien dan tenaga kesehatan lain, d Mendukung program promosi kesehatan Depkes RI, 2006. Universitas Sumatera Utara 2.3. Teori Tentang Puskesmas 2.3.1. Pengertian dan Fungsi Puskesmas