Sikap Attitude Keterampilan Phsicomotor

2.1.4. Sikap Attitude

Sikap adalah merupakan reaksi atau respon seseorang yang masih tertutup terhadap suatu stimulus atau objek. Sikap secara nyata menunjukkan konotasi adanya kesesuaian reaksi terhadap stimulus tertentu. Menurut Allport 1954 dalam Notoatmodjo 2003 sikap mempunyai 3 komponen pokok, yaitu: a Kepercayaan atau keyakinan, ide dan konsep terhadap suatu objek. b Kehidupan emosional atau evaluasi emosional terhadap suatu objek. dan c Kecenderungan untuk bertindak trend to behave. Tingkatan sikap atau attitude yakni: a. Menerima receiving Menerima diartikan bahwa seseorang mau dan memperhatikan stimulus atau objek yang diberikan. b. Merespons responding Memberikan jawaban apabila di tanya, mengerjakan dan menyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu indikasi dari sikap. c. Menghargai valuing Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan dengan orang lain terhadap suatu masalah adalah suatu sikap tingkat tiga. d. Bertanggung jawab responsible Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah di pilih dengan segala resiko adalah merupakan sikap yang paling tinggi Notoatmodjo, 2003. Universitas Sumatera Utara

2.1.5 Keterampilan Phsicomotor

Keterampilan adalah kemampuan seseorang untuk menerapkan pengetahuan ke dalam bentuk tindakan Notoatmodjo, 2003. Tingkatan praktek atau keterampilan, yakni: a. Persepsi perception Mengenal dan memilih berbagai objek sehubungan dengan tindakan yang akan di ambil adalah merupakan praktek tingkat pertama. b. Respon terpimpin guided respons Dapat melakukan sesuatu sesuai dengan urutan yang benar sesuai dengan contoh adalah merupakan indikator praktek tingkat kedua. c. Mekanisme mechanism Apabila seseorang telah dapat melakukan sesuatu dengan benar secara otomatis, atau sesuatu itu sudah merupakan kebiasaan maka seseorang tersebut sudah mencapai praktek tingkat ketiga. d. Adaptasi adaptation Adaptasi adalah suatu praktek atau tindakan yang sudah berkembang dengan baik. Artinya tindakan itu sudah dimodifikasinya sendiri tanpa mengurangi kebenaran tindakannya tersebut Notoatmodjo, 2003. 2.2. Teori Tentang Perawat dan Keperawatan 2.2.1. Pengertian Perawat dan Keperawatan