2.1.2. Kompetensi Minimal Perawat Puskesmas
Untuk dapat melaksanakan kegiatan, Perawat Puskesmas diharapkan mempunyai kompetensi minimal berdasarkan kode etik keperawatan dalam: 1
Promosi kesehatan dalam rangka pemberdayaan individu, keluarga, kelompokmasyarakat untuk hidup sehat secara mandiri. 2 Pengamatan penyakit
menular dan tidak menular surveillance khususnya mengidentifikasi faktor resiko terjadinya penyakitmasalah kesehatan; menemukan kasus secara dini,
mengidentifikasi, pelacakan; melaporkan kasus. 3 Pelayanan keperawatan terhadap individu, keluarga, kelompokmasyarakat dengan masalah kesehatan prioritas terkait
dengan komitmen global, nasional, maupun daerah P2M, Gizi, KIA-KB, Kesling, dan lainnya, antara lain: a Tindakan keperawatan langsung direct care, b
Pendidikanpenyuluhan kesehatan, c Pengobatan dasar sesuai kewenangan dan tata laksana standar, d Penanggulangan gawat darurat dasar termasuk penanggulangan
bencana alam, e Pencegahan infeksi. 4 Memotivasi individu, keluarga, kelompok masyarakat dalam pembentukan pelayanan kesehatan yang bersumberdaya
masyarakat contoh: Posyandu, Posyandu Usila, Pos obat desa, dan lainnya. 5 Membina pelayanan kesehatan yang bersumber daya masyarakat, misalnya:
melakukan pembinaan pelayanan Posyandu, Posyandu Usila, Pos obat desa, dan lainnya di wilayah kerjanya. 6 Konseling keperawatankesehatan terhadap individu
dan keluarga untuk membantu memecahkan masalah. 7 Pelatihan dan atau penyegaran kadermasyarakat untuk mengatasi masalah kesehatan di wilayah
Universitas Sumatera Utara
kerjanya. 8 Kerjasama tim dengan tenaga kesehatan lain, baik lintas program maupun lintas sektor. 9 Monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan
baik oleh Perawat dan masyarakat. 10 Pendokumentasian kegiatan termasuk pencatatan dan pelaporan sesuai ketentuan Depkes RI, 2006.
2.1.3. Pengetahuan Knowledge
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Pengetahuan merupakan
domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang. Menurut Benyamin Bloom 1908 dalam Notoatmodjo 2003, pengetahuan tercakup dalam
domain atau ranah kognitif yang terdiri dari 6 tingkatan, yakni: a. Tahu Know
Tahu diartikan sebagai pengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Pengetahuan tingkat ini termasuk mengingat kembali atau recall sesuatu yang
spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang diterima. b. Memahami Comprehension
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui, dan dapat menginterpretasikan materi tersebut
secara benar. Seseorang yang telah paham terhadap suatu objek atau materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan terhadap
objek yang dipelajari.
Universitas Sumatera Utara
c. Aplikasi Application Aplikasi adalah kemampuan seseorang untuk menggunakan materi yang telah
dipelajarinya kedalam situasi yang nyata atau sebenarnya. Aplikasi di sini dapat diartikan penggunaan rumus, hukum, metode, prinsip kedalam konteks atau situasi
yang lain. d. Analisis Analysis
Analisis adalah suatu kemampuan seseorang untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam suatu struktur
organisasi tersebut, dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis ini dapat di lihat dari penggunaan kata-kata kerja, seperti: dapat menggambarkan,
membedakan, memisahkan, dan mengelompokan. e. Sintesis Synthesis
Sintesis merujuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru.
Dengan kata lain sintesis ini merupakan suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formula-formula yang ada.
f. Evaluasi Evaluation Evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian
terhadap suatu materi atau objek. Penilaian ini didasarkan kepada suatu kriteria yang ditentukan sendiri, atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada
Notoatmodjo, 2003.
Universitas Sumatera Utara
2.1.4. Sikap Attitude