Pengaruh Pengetahuan Terhadap Kinerja Perawat Puskesmas

Kinerja yang sudah baik menjadi potensi untuk mendukung perubahan. Perubahan jam kerja sangat memerlukan kedisiplinan baik disiplin dalam hubungan personal maupun disiplin terhadap tugas dan pekerjaan. Sikap dan profesionalisme dalam pelayanan saat ini menjadi modal dalam meningkatkan mutu pelayanan yaitu dalam pelayanan rawat inap sehingga kepercayaan masyarakat tetap terjaga. Institusi pelayanan kesehatan dapat membantu menciptakan suatu iklim otonomi, fleksibilitas, dan pelajaran berkesinambungan menambahkan nilai kepada mutu jasa dengan memastikan bahwa mereka secara terus-menerus menyesuaikan diri terhadap kebutuhan masyarakat Kandampully, 2000. Perawat sudah banyak memberikan informasi kesehatan serta program penyuluhan kesehatan bagi masyarakat tentang pentingnya hidup sehat dan cara pencegahan penyakit. Perawat mempunyai peran paling depan dalam pelayanan. Intensitas tinggi Perawat berhubungan dengan pasien menjadikan Perawat mempunyai peran strategis terhadap peran Puskesmas dalam fungsi preventif dan promotif Nursalam, 2001.

5.2. Pengaruh Pengetahuan Terhadap Kinerja Perawat Puskesmas

Pengetahuan dalam penelitian ini adalah keseluruhan informasi yang diketahui oleh Perawat tentang tugas pokok dan fungsi dalam menjalankan tugas- tugas keperawatan di Puskesmas. Hasil penelitian menunjukkan 44,7 Perawat mempunyai pengetahuan kategori sedang, 34,2 dengan pengetahuan yang kurang dan hanya 21,1 mempunyai pengetahuan yang baik. Hal ini mengindikasikan Universitas Sumatera Utara bahwa pengetahuan Perawat tentang fungsi dan tugas pokoknya dalam memberikan pelayanan keperawatan di Puskesmas di Kabupaten Deli Serdang masih rendah. Pengetahuan tersebut di lihat dari sejumlah indikator yang mengarah pada tugas-tugasnya di Puskesmas. Hasil penelitian menunjukkan 26,3 setuju bahwa Perawat penting bekerja sama dengan Dokter dalam memberikan pelayanan kesehatan, 31,6 sangat setuju Perawat penting membina dan melatih kader Posyandu, 28,9 sangat setuju bahwa seorang Perawat harus mampu menyusun dan melaksanakan program usaha kesehatan sekolah UKS. Selanjutnya 23,7 setuju bahwa Perawat penting untuk melakukan penyuluhan tentang sumber potensi penyakit menular pada keluarga. Namun masih ada 18,4 Perawat yang tidak setuju dengan tugas Perawat dalam pengkajian data penyakit menular, dan 26,3 Perawat tidak setuju untuk melaksanakan pelayanan kesehatan di Posyandu dan masih ada Perawat yang tidak setuju yaitu 21,1 Perawat harus memahami dalam pembinaan kesehatan lingkungan di masyarakat. Keadaan ini akan berimplikasi terhadap Kinerja Perawat secara holistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan uji chi square menunjukkan terdapat hubungan Pengetahuan Perawat dengan Kinerja Perawat Puskesmas di Kabupaten Deli Serdang p=0,046, dan secara proporsi menunjukkan bahwa Perawat dengan Pengetahuan baik 62,5 mempunyai Kinerja yang baik dibandingkan Perawat dengan pengetahuan kurang 15,4 dan perawat dengan pengetahuan kurang 46,2 mempunyai Kinerja yang kurang. Hal ini menunjukkan bahwa Pengetahuan Perawat Universitas Sumatera Utara sangat penting untuk menciptakan Kinerja yang baik dalam memberikan pelayanan asuhan keperawatan di Puskesmas. Meskipun demikian secara serempak melalui uji regresi linear berganda menunjukkan variabel Perawat menunjukkan tidak terdapat pengaruh signifikan Pengetahuan Perawat dengan Kinerja Perawat Puskesmas di Kabupaten Deli Serdang p=0,278, artinya bahwa Pengetahuan bukan merupakan salah satu faktor saja yang mempengaruhi Kinerja Perawat, tetapi dalam penelitian ini cenderung dipengaruhi oleh faktor lain dari aspek kompetensi. Pengetahuan Perawat Puskesmas di peroleh berdasarkan pemahaman mereka tentang uraian tugas pokok dan fungsinya, uraian tugas Perawat Puskesmas secara keseluruhan, jenis-jenis kegiatan yang dilakukan di Puskesmas dan di luar gedung Puskesmas, serta indikator-indikator keberhasilan pelaksanaan kegiatan Puskesmas. Menurut Depkes 2006, upaya kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas terdiri dari: upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan pengembangan. Upaya kesehatan wajib merupakan upaya kesehatan yang dilaksanakan oleh seluruh Puskesmas di Indonesia, antara lain: promosi kesehatan, kesehatan lingkungan, kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, perbaikan gizi masyarakat, pencegahan dan pemberantasan penyakit menular serta pengobatan. Sedangkan upaya kesehatan pengembangan adalah upaya kesehatan yang ditetapkan bersama dengan Dinas Kesehatan KabupatenKota dengan mempertimbangkan masukan dari masyarakat melalui perwakilan masyarakat, yang Universitas Sumatera Utara terdiri dari: usaha kesehatan sekolah, kesehatan olah raga, kesehatan gigi dan mulut dan lain sebagainya. Secara keseluruhan keterlibatan Perawat sangat penting untuk mewujudkan seluruh uraian tugas dari Puskesmas dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Kristiani 2006, bahwa Pengetahuan mempunyai pengaruh terhadap Kinerja petugas vaksin Puskesmas, namun berbeda dengan penelitian Subekti, 2007, bahwa Kinerja petugas Klinik Bestari Medan dipengaruhi oleh kepuasan terhadap pengawasan kerja mereka p=0,007, dengan besarnya pengaruhnya adalah 23,2. Dampak dari rendahnya pengetahuan petugas Puskesmas dalam jangka pendek adalah tidak mampu menyelesaikan tugas-tugas pada bidangnya dengan tepat waktu dan dampak jangka panjang adalah hasil kerja mereka tidak ada perubahan. Hanya mengandalkan kegiatan-kegiatan yang rutinitas dilakukan tanpa ada terobosan baru dan memperoleh informasi terkini, misalnya: mencatat hasil kerja dengan form yang sama, menyusun laporan kegiatan yang tidak seperti layaknya laporan pelaksanaan kegiatan yang direkomendasikan oleh Depkes RI. Hasil pengamatan di lapangan sebagian besar mereka cenderung tidak menggunakan buku pedoman pelaksanaan kegiatan pada masing-masing bidang, di mana buku yang telah dibagikan oleh Dinas Kesehatan cenderung diabaikan, tidak dipelajari tentang ketentuan dan mekanisme pelaksanaan kegiatan. Universitas Sumatera Utara Meskipun temuan penelitian ini tidak menunjukkan pengaruh siginifikan terhadap Kinerja namun secara parsial pengetahuan perawat di nilai sangat penting untuk ditingkatkan, maka salah satu upaya untuk meningkatkan SDM keperawatan adalah melalui pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, mengikuti pelatihan keterampilan teknis keperawatan atau keterampilan dalam hubungan interpersonal.

5.3. Pengaruh Sikap Terhadap Kinerja Perawat Puskesmas