Pengaruh KeterampilanTerhadap Kinerja Perawat Puskesmas

Menurut Gibson 1997 dalam Natoatmodjo 2003, sikap merupakan faktor penentu perilaku. Sikap menggambarkan suka atau tidak sukanya seseorang terhadap obyek. Sikap di peroleh dari pengalaman sendiri atau orang lain yang paling dekat. Sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktivitas akan tetapi merupakan predisposisi tindakan atau perilaku. Artinya sikap Perawat dalam pelaksanaan asuhan keperawatan di Puskesmas tidak serta merta hadir, tetapi dilandasi oleh faktor lain seperti: pengetahuan, dan pengalaman sebelumnya, dan jika sikap tersebut sudah terbentuk secara positif maka akan berimplikasi terhadap Kinerja Perawat di Puskesmas. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Iriani 2007 bahwa: Sikap Perawat mempunyai peran penting terhadap pelaksanaan asuhan keperawatan dan secara statistik menunjukkan bahwa Sikap Perawat berpengaruh terhadap Kinerja Perawat dalam memberikan perawatan pada pasien rawat inap p=0,002.

5.4. Pengaruh KeterampilanTerhadap Kinerja Perawat Puskesmas

Keterampilan Perawat Puskesmas adalah tingkat keterampilan yang dimiliki oleh petugas Puskesmas dalam melaksanakan tugas-tugasnya sesuai dengan bidangnya masing-masing. Keterampilan tersebut dapat di peroleh dari tingkat pendidikan dan pengalamannya. Semakin tinggi pengetahuan seseorang dan berpengalaman dalam melakukan kegiatan-kegiatan di Puskesmas maka akan semakin tinggi Kinerja mereka. Universitas Sumatera Utara Dalam konteks kompetensi, keterampilan merupakan unsur utama selain pengetahuan. Keterampilan tersebut mencakup 1 Keterampilan dalam menjalankan tugas, artinya petugas Puskesmas terampil dan cekatan dalam melaksanakan tugas- tugasnya di Puskesmas, 2 Keterampilan dalam memberikan penguatan, yaitu kemampuan dalam memberikan respon, atau tanggap terhadap pelaksanaan tugasnya serta keterampilan membuat variasi, artinya petugas Puskesmas mampu melakukan inovasi baru, kreatif sejauh masih tidak keluar dari konteks uraian tugasnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 47,4 Perawat Puskesmas mempunyai Keterampilan kategori yang kurang, 28,9 mempunyai Keterampilan kategori baik dan 23,7 mempunyai Keterampilan kategori sedang. Hal ini menunjukkan bahwa Keterampilan Perawat Puskesmas di Kabupaten Deli Serdang masih sangat kurang sehingga secara langsung berimplikasi terhadap Kinerja Perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan di Puskesmas. Keterampilan Perawat di lihat dari beberapa indikator, dan hasil penelitian menunjukkan 23,7 Perawat harus terampil dalam memberikan penyuluhan kepada keluarga, 28,9 Perawat harus terampil dalam memberikan P3K pada masyarakat dan 31,6 Perawat harus terampil dalam membina Dokter kecil di sekolah. Namun masih ada 10,5 tidak setuju Perawat terampil dalam membuat jadwal Posyandu, bekerja sama dengan Dokter dalam mengatasi masalah, dan Perawat yang sangat tidak setuju mayoritas 34,2 terampil dalam memberikan pelayanan di Posyandu, Universitas Sumatera Utara mayoritas 36,2 responden tidak setuju Perawat terampil dalam melakukan pemeriksaan kesehatan siswa. Hal ini mencerminkan bahwa seluruh kegiatan-kegiatan yang merupakan tugas pokok dan fungsi Perawat Puskesmas masih belum dilaksanakan secara komprehensif dan belum terampil pada Perawat Puskesmas di Kabupaten Deli Serdang sehingga berimplikasi terhadap hasil kerja Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan dan pelayanan kesehatan masyarakat lainnya di Puskesmas Kabupaten Deli Serdang. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Wardiah 2008, bahwa Keterampilan petugas kesehatan di Dinas Kesehatan Kota Baru berhubungan signifikan dengan Kinerja mereka. Hasil penelitian ini berbeda dengan pendapat Gibson keterampilan dan kemampuan merupakan faktor utama mempengaruhi Kinerja, dimana semakin tinggi keterampilan dan kemampuan maka semakin tinggi Kinerja suatu organisasi termasuk Kinerja Puskesmas. Hasil penelitian juga menunjukkan dengan uji chi square variabel keterampilan mempunyai hubungan signifikan dengan Kinerja Perawat Puskesmas Kabupaten Deli Serdang p=0,000, dan secara proporsi menunjukkan bahwa Perawat dengan Keterampilan baik 72,7 mempunyai Kinerja yang baik, sedangkan Perawat dengan Keterampilan kurang 50,0 terdapat pada Perawat Puskesmas dengan Keterampilan yang kurang. Universitas Sumatera Utara Secara serempak melalui uji regresi linear berganda menunjukkan bahwa variabel Keterampilan merupakan variabel paling dominan berpengaruh terhadap Kinerja Perawat Puskesmas di Kabupaten Deli Serdang dengan nilai ß sebesar 0,453 p=0,000, artinya variabel keterampilan 45,3 mempunyai pengaruh terhadap Kinerja Perawat Puskesmas di Kabupaten Deli Serdang. Menurut Bob Davis dalam Ruky 2004, Keterampilan adalah kecakapan atau kemampuan petugas akan membentuk profesionalitas karyawan yang menunjukkan suatu tindakan pekerjaan yang berdampak positif bagi proses kerja dan perkembangan individu karyawanpetugas. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan