kompetensi antara perawat lulusan SPK, lulusan DIII, dan lulusan S1 S2 dimana semua perawat dapat melakukan tugas yang sama dan mempunyai tanggung jawab
serta wewenang yang sama.
5.1.3. Hubungan masa kerja dengan tindakan membuang limbah medis padat
Tabel 4.18. menunjukkan bahwa dari 103 responden yang masa kerjanya baru di RSU Dr. Pirngadi Kota Medan sebanyak 79,6 responden melakukan tindakan
membuang limbah medis padat yang kurang, sedangkan 97 responden yang masa kerjanya lama di RSU Dr. Pirngadi Kota Medan sebanyak 35,1 melakukan tindakan
membuang limbah medis padat yang baik. Hasil analisis chi square diperoleh hubungan masa kerja dengan tindakan responden membuang limbah medis padat
secara signifikan dengan p value = 0,026. Perawat dengan masa kerja lebih banyak diharapkan lebih banyak pengalaman dan lebih baik tindakannya dalam membuang
limbah medis padat. Hasil penelitian ini didukung oleh Gibson 1997 mengatakan bahwa salah
satu faktor yang mempengaruhi tindakan adalah pengalaman. Nurhaeni 2002 hasil penelitiannya mengatakan bahwa perawat yang memiliki masa kerja kurang dari 11
tahun lebih baik tindakannya daripada perawat yang masa kerjanya lebih dari atau sama dengan 11 tahun. Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian Sumiati2004
masa kerja tidak berhubungan dengan dengan tindakan.
5.1.4. Hubungan Pengetahuan dengan tindakan membuang limbah medis
padat
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.19. Menunjukkan bahwa responden yang mempunyai pengetahuan kurang lebih banyak yang tindakan kurang dalam membuang limbah medis padat
81,5, sedangkan responden yang mempunyai pengetahuan baik lebih banyak tindakan baik38,0. Hasil analisis chi square diperoleh hubungan pengetahuan
dengan tindakan perawat dalam membuang limbah medis padat secara statistik signifikan menunjukkan p value = 0,033. Hasil ini sesuai dengan penelitian Weerdt
1989 yang menyatakan ada pengaruh yang kuat dari tingkat pengetahuan terhadap tindakan, dapat bersifat langsung melalui sikap. Teori Bloom cit Notoadmojo 2003,
mengatakan Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang.
Pengetahuan perawat tentang jenis, macam, sifat, dan bahaya limbah medis padat, serta cara pembuangan limbah medis padat sesuai persyaratan, sebagai
sekumpulan informasi yang dipahami, yang diperoleh dari proses belajar selama hidup, dan dapat dipergunakan sewaktu-waktu sebagai alat penyesuaian diri maupun
lingkungannya dengan berperilaku membuang limbah medis padat sesuai persyaratan yang ditetapkan oleh pemerintah. Pengetahuan tentang limbah medis padat dapat
diperoleh dari pengalaman, dosen, teman, buku, dan media massa baik cetak maupun elektronik.
5.1.5. Hubungan Sikap dengan tindakan membuang limbah medis padat
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.20. menunjukkan bahwa responden dengan sikap kurang, lebih banyak yang tindakan kurang 79,7, sedangkan responden dengan sikap yang baik,
lebih banyak tindakan baik 39 dalam membuang limbah medis padat. Hasil analis chi square diperoleh hubungan sikap dengan tindakan responden dalam membuang
limbah medis padat secara statistik signifikan dengan menunjukkan p value = 0,007. Sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktivitas, akan tetapi merupakan
prediposisi tindakan suatu perilaku. Hasil ini didukung oleh teori Newcomb Notoadmojo, 2003 yang
mengatakan sikap itu merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak, dan bukan merupakan pelaksanaan motif tertentu.. Hasil penelitian ini juga sesuai dengan hasil
penelitian Sumiati2004 yang mengatakan karyawan yang mempunyai kecenderungan sikap positif tentang jenis, macam, bahaya, dan cara pembuangan
limbah klinis besar kemungkinan akan berperilaku baik sesuai persyaratan dalam membuang limbah klinis.
5.1.6. Hubungan dukungan ketersediaan fasilitas pembuangan limbah medis