yang melatih penilaian independen. Selanjutnya tahap perawatan umur 40-54 tahun ditandai dengan usaha untuk stabilisasi dari hasil masa lampau. Akhir suatu titik
sebelum masa pensiun, seseorang akan masuk ke masa pensiun atau tahap penarikan umur 55-65 tahun dan mereka tidak lagi membutuhkan peningkatan kerja.
5.1.2. Hubungan Pendidikan dengan Tindakan perawat dalam membuang limbah medis padat
Tabel 4.17. Menunjukan bahwa responden yang mempunyai pendidikan rendah lebih banyak yang tindakan kurang 80,6 dalam membuang limbah medis
padat dibandingkan dengan responden pendidikan tinggi 45,9. Hasil chi square diperoleh hubungan pendidikan dengan tindakan membuang limbah medis padat
secara statistik signifikan dengan menunjukkan p value = 0,018. Tingkat pendidikan mempengaruhi kemampuan sesorang dalam mencerna dan memahami suatu masalah,
selanjutnya pemahaman akan masalah bisa membentuk sikap seseorang dan dipengaruhi oleh lingkungannya akan menghasilkan suatu perilaku tindakan nyata
sebagai suatu reaksi. Tindakan tersebut dapat berupa tindakan baik atau tindakan kurang baik.
Hasil penelitian ini sependapat dengan penelitian Siahaan.,R. 2008 melaporkan tingkat pendidikan responden yang rendah menyebabkan kurangnya
pengetahuan. Hasil penelitian ini tidak sependapat dengan Panjaitan 2004 yang menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan bermakna antara tingkat pendidikan lebih
tinggi dan lebih rendah. Namun secara proporsional ada kecenderungan perawat yang berpendidikan yang lebih tinggi mempunyai perilaku lebih baik. Tidak ada hubungan
ini dapat disebabkan oleh belum adanya pembagian kerja yang jelas sesuai
Universitas Sumatera Utara
kompetensi antara perawat lulusan SPK, lulusan DIII, dan lulusan S1 S2 dimana semua perawat dapat melakukan tugas yang sama dan mempunyai tanggung jawab
serta wewenang yang sama.
5.1.3. Hubungan masa kerja dengan tindakan membuang limbah medis padat
Tabel 4.18. menunjukkan bahwa dari 103 responden yang masa kerjanya baru di RSU Dr. Pirngadi Kota Medan sebanyak 79,6 responden melakukan tindakan
membuang limbah medis padat yang kurang, sedangkan 97 responden yang masa kerjanya lama di RSU Dr. Pirngadi Kota Medan sebanyak 35,1 melakukan tindakan
membuang limbah medis padat yang baik. Hasil analisis chi square diperoleh hubungan masa kerja dengan tindakan responden membuang limbah medis padat
secara signifikan dengan p value = 0,026. Perawat dengan masa kerja lebih banyak diharapkan lebih banyak pengalaman dan lebih baik tindakannya dalam membuang
limbah medis padat. Hasil penelitian ini didukung oleh Gibson 1997 mengatakan bahwa salah
satu faktor yang mempengaruhi tindakan adalah pengalaman. Nurhaeni 2002 hasil penelitiannya mengatakan bahwa perawat yang memiliki masa kerja kurang dari 11
tahun lebih baik tindakannya daripada perawat yang masa kerjanya lebih dari atau sama dengan 11 tahun. Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian Sumiati2004
masa kerja tidak berhubungan dengan dengan tindakan.
5.1.4. Hubungan Pengetahuan dengan tindakan membuang limbah medis