mendukung proses pembelajaran yang di dalamnya terkait dengan pengembangan, pemahaman, keterampilan dan inovasi bidang ilmu sesuai dengan bidang
pekerjaan yang ada pada bidang studi tata busana. Agar pada saat praktek menjadi nyaman ada hal-hal yang harus di perhatikan dalam pengelolaan ruang
laboratorium. Hal-hal tersebut yaitu letak bangunan laboratorium, luas laboratorium,
keberhasilan dan kesehatan laboratorium, keamanan laboratorium, keindahan laboratorium dan lay out peralatan laboratorium. Bekal yang di terima siswa dari
bangku sekolah dapat di harapkan dapat bermanfaat untuk bekerja di perusahaan atau konveksi sehingga mendapatkan pendapatan secara materi untuk memenuhi
kebutuhan hidup . Harapan untuk memanfaatkan ketrampilan yang di terima di bangku sekolah memberikan perhatian lebih pada saat mata pelajaran muatan
lokal berlangsung .
2.6 Hipotesis
Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitiana sampai terbukti melalui data yang terkumpul Suharsimi
Arikunto ,1996: 67. Hipotesis dalam penelitian ini dapat di rumuskan sebagai berikut :
Hipotesis kerja Ha 1.
Ha : Ada pengaruh minat belajar dan fasilitas laboratorium mesin jahit terhadap hasil belajar tata busana siswa kelas VIII SMP N 1 Brangsong.
Hipotesis Nol Ho
2. Ho : tidak ada pengaruh minat belajar dan fasilitas laboratorium mesin jahit
terhadap hasil belajar tata busana siswa kelas VIII SMP N 1 Brangsong.
40
BAB 3
METODELOGI PENELITIAN
Metodelogi penelitian merupakan cara atau langkah – langkah yang harus
di tempuh dalam penelitian sehingga penelitian dapat mencapai sasaran. Dalam melalukan suatu penelitian untuk memperoleh data perlu adanya langkah -
langkah sebagai berikut, yaitu menentukan: a populasi dan sampel b variabel penlitian c metode pengumpulan data d uji coba instrument e teknik analisis
data.
3.1 Lokasi Penelitian, Populasi dan Sampel
3.1.1 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini adalah di SMP N 1 Brangsong Jl. Soekarno Hatta No. 65 Kabupaten Kendal. Adapun yang menjadi alasan dipilihnya SMP sebagai
lokasi penelitian di sebabkan karena di sekolah tersebut memiliki program mata pelajaran wajib muatan lokal tata busana yang di dalamnya terdapat mata
pelajaran menjahit yang akan dikaji dalam penelitian.
3.1.2 Populasi
Suharsimi Arikunto 2002:108 menjelaskan bahwa, “Populasi adalah keseluru
han obyek penelitian” sesuai dengan pendapat tersebut populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Brangsong yang
terdiri dari 7 kelas 1 kelas sebanyak 42 siswa jadi populasi ada 294 siswa.
3.1.3 Sampel
Sampel menurut Suharsimi Arikunto 2006:131 adalah “sebagian atau wakil populasi yang diteliti”. Menurut Sugiono dalam buku Statistika untuk
penelitian, sampel adalah sebagian dari jumlah atau karakteristik yang di miliki oleh populasi tersebut. Sampel dalam penelitian ini di ambil 48 dari jumlah
siswa SMP N 1 Brangsong. Jumlah sampel sebanyak 140 siswa dari kelas VIII A sampai VIII G. Teknik yang di gunakan adalah proportional random sampling
guna mengambil sampel. Menurut Arikunto 2006:112 propotional random sampling atau sampel acak, teknik ini di beri nama demikian karena pengambilan
sampelnya, pe neliti “mencampur” subyek - subyek di dalam populasi sehingga
semua subyek di anggap sama. Dengan demikian peneliti memberi hak yang sama kepada setiap subyek untuk memperoleh kesempatan di pilih menjadi sampel.
Maka dalam penelitian ini sudah di tentukan peserta didik menjadi sampel dalam penelitian ini sebanyak 140 siswa dengan rincian sampel dapat dilihat pada tabel
3.1: Tabel 3.1 Rincian Jumlah Populasi
No Kelas
Jumlah Peserta Didik
48
1 VIII A
42 0,48 x 42 = 20
2 VIII B
42 20
3 VIII C
42 20
4 VIII D
42 20
5 VIII E
42 20
6 VIII F
42 20
7 VIII G
42 20
Jumlah 140
Sumber : Biro Administrasi SMP N 1 Brangsong Kab. Kendal 2013
3.2 Variabel Penelitian
Variabel adalah konstruk yang sifat - sifatnya sudah di beri nilai dalam bentuk bilangan atau konsep yang mempunyai dua nilai atau lebih pada suatu
kontinum Hasan, 2004:12. Menurut Arikunto 2002:96 variabel adalah obyek penelitian atau yang menjadi titik perhatian suatu penelitian
3.2.1 Variabel Bebas Independent Variable
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau variabel penyebab atau independent variabel Arikunto, 2002 : 97 di nyatakan dengan X,
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah X
1
adalah minat belajar dan Variabel bebas X
2
adalah fasilitas laboratorium ketrampilan tata busana.
3.2.2 Variabel Terikat Dependent Variable
Variabel terikat adalah variabel yang mempengaruhi variabel bebas. Di nyatakan dengan Y. Variabel penelitian terikat Y adalah hasil belajar siswa
3.3 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data merupakan suatu usaha untuk mengumpulkan data yang di lakukan secara sistematis dengan prosedur yang standar Suharsimi
Arikunto , 2002 : 197. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah :
3.3.1 Metode Observasi
Teknik pengumpulan data dengan observasi di gunakan bila penelitian berkenandengan perilaku siswa , proses belajar, gejala
– gejala alam, dan bila responen yang di amati tidak terlalu besar Sugiono 2003:139. Metode observasi
dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh data efektivitas pemanfaatan fasilitas laboraturium mesin jahit yang dimiliki SMP Negeri 1 Brangsong dan
hasil belajar tata busana siswa kelas VIII. Alat yang digunakan adalah cek list, cek list adalah suatu daftar yang berisi nama-nama subyek dan faktor-faktor yang akan
diteliti.
3.3.2 Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh data tentang daftar nama siswa dan jumlah siswa tersebut merupakan data yang
digunakan untuk meneliti sampel metode dokumentasi juga digunakan untuk memperoleh data tentang hasil belajar tata busana semester 1.
3.3.3 Metode Angket Kuesioner
Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau
hal-hal yang ia ketahui Arikunto2002:128 angket dalam penelitian ini digunakan untuk mendapatkan data mengenai minat belajar X1 dan fasilitas laboraturium
ketrampilan tata busana X2 metode angket digunakan adalah angket langsung yaitu daftar nama pertanyaan yang diberikan sebanyak 37 pertanyaan secara
langsung pada siswa untuk di minta pendapat tentang keadaan sendiri.
3.4 Uji Coba Instrumen
3.4.1 Validitas
Saifuddin Azwar, 2012:7 validitas adalah sejauh mana akurasi suatu tes atau skala dalam menjalankan fungsi pengukurannya. Untuk memperoleh data yang
relevan dan akurat maka diperlukan alat pengumpul data yang dapat dipertanggung jawabkan yaitu alat ukur yang valid dan reliabel. Salah satu usaha
yang dilakukan yaitu mengadakan uji coba. Validitas dan realibilitas suatu alat ukur perlu ditetapkan terlebih dahulu sebelum alat tersebut digunakan. Hal ini
penting karena tingkat validitas dan reliabilitas alat ukur yang digunakan untuk menunjukan mutu instrumen tersebut baik benar-benar dapat mengukur yang
ingin diukur dan apakah instrumen tersebut dapat diandalkan. Validitas menunjukkan sejauh mana akurasi suatu tes atau skala dalam
menjalankan fungsi pengukurannya. Sebuah instrument dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari variabel
yang diteliti dengan tepat. Tinggi rendahnya validitas instrument menunjukan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang gambaran tentang variabel
yang di maksud. Dalam penelitian ini uji validitas yang di gunakan adalah
validitas butir soal, sebuah butir soal memiliki validitas yang tinggi apabila soal tersebut dapat mengukur apa yang akan di ukur. Untuk mengetahui ketepatan data
diperlukan teknik uji validitas dengan rumus korelasi product moment:
Keterangan = R
XY
= Koefisien korelasi X terhadap Y N = Jumlah responden
∑X = Jumlah skor item ∑Y = Jumlah skor total
∑X
2
= Jumlah Kuadrat skor item ∑Y
2
= Jumlah Kuadrat skor total ∑XY = Jumlah perkalian skor item dengan skor total
3.4.2 Reliabilitas
Reliabilitas merupakan penerjemahan dari kata reliability, yang mempunyai istilah berbagai nama lain seperti konsistensi, keterandalan,
keterpercayaan, kestabilan, keajegan, dan lain sebagainya, namun gagasan pokok yang terkandung dalam konsep reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu proses
pengukuran dapat dipercaya Saifuddin Azwar, 2012:7. Reabilitas dari penelitian ini dihitung dengan menggunakan rumus Alpha karena instrument yang
digunakan berupa angket dan skornya bukan 1 dan 0.
1-
Keterangan = R
11
= Reabilitas instrument K = Banyaknya butir pertanyaan
∑ð
2 b
= Jumlah varians total ð = Varisi total
3.5 Metode Analisis Data
Metode ini digunakan untuk mengkaji variabel-variabel yang ada pada penelitian ini yang terdiri dari: minat belajar dan fasilitas laboraturium
ketrampilan tata busana. Variabel-variabel tersebut terdiri dari beberapa indikator yang sangat
mendukung dan kemudian indikator tersebut dikembangkan menjadi instrumen angket.
langkah-langkah yang ditempuh dalam penggunaan teknik analisis ini adalah sebagai berikut:
1. Membuat tabel distribusi jawaban angket
2. Menentukan skor jawaban responden dengan ketentuan skor yang telah
ditetapkan 3.
Menjumlah skor jawaban yang diperoleh dari tiap-tiap responden 4.
Memasukan skor tersebut kedalam rumus sebagai berikut : = n X 100
N
Keterangan = n = jumlah nilai yang diperoleh
N= jumlah nilai ideal jumlah responden x jumlah soal x skor trtinggi
5. Hasil yang diperoleh dikonsultasikan dengan tabel kategori.
6. Kesimpulan berdasarkan tabel kategori.
Untuk menentukan kategori atau tingkat DP yang diperoleh dibuat tabel kategori yang disusun melalui perhitungan sebagai berikut:
a. Persentase maksimal = 44 x 100 = 100
b. Persentase minimal = 14 x 100 = 25
c. Rentang persentase = 100 - 25 = 75
d. Interval kelas persentase = 75 =
7. Membuat tabel interval kelas persentase dan kategori sarana dan lingkungan
Table 3.2 Interval kelas persentase dan kategorinya Interval
Kriteria 81,26 ≤ 100
62,51 ≤ 81,25 43,76 ≤ 62,50
25,00 ≤ 43,75 Sangat baik
Baik Cukup baik
Kurang baik Sumber : teknik analisis data
3.5.1 Uji Normalitas Data
Uji Normalitas Data bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel independen dan variabel dependen mempunyai distribusi normal atau
tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal. untuk menguji apakah distribusi data normal atau tidak dapat di lakukan.
Salah satunya adalah dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi komulatif dan distribusi normal. Distribusi normal
akan membntuk satu garis lurus diagonal dan loting data akan di bandingkan dengan garis diagonal . jika distribusi data adalah normal maka garis yang
menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya Ghozali 2009: 110 .
3.5.2 Uji Hipotesis .
Uji stimulasi Uji F Uji statistik F pada dasarnya menujukkan apakah semua variabel bebas yang di masukkan dalam model mempunyai pengaruh secara
bersama-sama terhadap variabel terikat Ghozali, 2009: 88. Uji ini di lakukan dengan membandingkan nilai F menurut tabel. Bila nilai F hasil perhitungan lebih
besar dari pada nilai F menurut tabel, maka secara simultan variabel minat belajar dan fasilias laboratorium mesin jahit berpengaruh terhadap hasil belajar. Seperti
halnya ketika kita melakukan uji t keputusan dalam melaksanakan uji F juga bisa di lihat dari tingkat signifikansinya. Jika tingkat signifikansinya di bawah 5
maka secara simultan variable - variabel minat belajar dan fasilias laboratorium ketrampilan tata busana berpengaruh terhadap hasil belajar.
3.5.3 Koefisien Determinasi R
2
Koefisien Determinasi R
2
pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai
koefisien determinasi adalah antara nol dan satu 0R
2
1. Nilai R
2
yang kecil berati kemampuan variabel
– variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel
– variabel independen memberikan hamper semua informasi yang di butuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen
Gozhali , 2009 : 87.
50
BAB 4
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Penelitian ini merupakan hasil kajian ilmiah untuk membuktikan adanya pengaruh minat belajar dan fasilitas laboraturium ketrampilan tata busana
terhadap hasil belajar tata busana siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Brangsong Kendal 2012. Data diambil dengan angket untuk mengetahui minat belajar dan
fasilitas laboraturium ketrampilan tata busana. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis secara deskriptif dan analisa berganda.
4.1.1 Analisis Deskriptif Data
4.1.1.1 Analisis Deskriptif Minat Belajar Siswa
Disiplin belajar siswa dalam kajian penelitian ini terdiri dari dua sub variabel yaitu fisik dan psikis. Sub variabel fisik dilihat dari tiga indikator yaitu
kemampuan dalam berfikir saat mempelajari muatan lokal tata busana, kesehatan, cacat tubuh, sedangkan sub variabel psikis dilihat dari empat indikator yaitu motif,
perasaan, perhatian dan kondisi lingkungan keluarga. Secara umum gambaran minat belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Brangsong Kendal 2012 termasuk
dalam kategori sangat tinggi, seperti tercantum pada tabel berikut:
Tabel 4.1 Deskripsi Minat Belajar Siswa Interval
Kriteria Frekuensi
81,26 ≤ 100 Sangat tinggi
101 72
62,51 ≤ 81,25 Tinggi
39 28
43,76 ≤ 62,50 Cukup tinggi
25,00 ≤ 43,75 Kurang tinggi
Jumlah 140
100 Sumber : hasil penelitian minat belajar kelas VIII SMP N 1 Brangsong
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa dari 140 siswa yang diteliti, sebanyak 101 siswa 72 mempunyai minat belajar yang sangat tinggi,
sebanyak 39 siswa 28 mumpunyai minat belajar yang tinggi. Secara rata-rata tingkat minat belajar siswa sebesar 82. Hasil tersebut menunjukkan minat
belajar siswa berada pada kategori sangat tinggi. Lebih jelasnya gambaran tentang
minat belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Brangsong Kendal 2012 disajikan dalam grafik berikut ini.
Gambar 4.1 Deskripsi Minat Belajar Siswa
10 20
30 40
50 60
70 80
Sangat baik Baik
Cukup baik Kurang baik
72
28 Series1
4.1.1.2 Analisis Deskriptif fasilitas laboraturium ketrampilan tata busana
Fasilitas laboraturium ketrampilan tata busana pada kajian penelitian ini dapat dilihat dari tujuh indikator yaitu letak bangunan laboraturium, luas
laboraturium, kebersihan dan kesehatan laboratorium mesin jahit
,
keamanan laboratorium
,
keindahan dan kelengkapan
,
lay out penataan laboratorium. Secara umum gambaran Fasilitas Laboratorium Ketrampilan Tata Busana SMP Negeri 1
Brangsong Kendal tercantum pada tabel berikut: Tabel 4.2 Deskriptif Fasilitas Laboratorium
Interval Kriteria
Frekuensi 81,26 ≤ 100
Sangat baik 56
40 62,51 ≤ 81,25
Baik 84
60 43,76 ≤ 62,50
Cukup baik 25,00 ≤ 43,75
Kurang baik Jumlah
140 100
Sumber : hasil penelitian fasilitas laboratorium SMP N 1 Brangsong Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa dari 140 siswa yang diteliti,
sebanyak 56 siswa 40 menyatakan pendapatnya bahwa fasilitas laboraturium yang dimiliki di SMP Negeri 1 Brangsong Kendal sangat baik, sebanyak 84 siswa
60 menyatakan pendapatnya bahwa fasilitas laboratorium yang dimiliki di SMP Negeri 1 Brangsong Kendal baik. Secara rata-rata fasilitas laboraturium
yang dimiliki di SMP Negeri 1 Brangsong Kendal sebesar 80. Hasil tersebut menunjukkan bahwa fasilitas laboraturium yang dimiliki di SMP Negeri 1
Brangsong Kendal berada pada kategori baik. Lebih jelasnya gambaran tentang
fasilitas laboraturium yang dimiliki di SMP Negeri 1 Brangsong Kendal disajikan dalam grafik berikut ini.
Gambar 4.2 Deskripsi fasilitas laboraturium
4.1.1.3 Analisis Deskriptif Hasil Belajar Sisiwa
Berdasarkan pada hasil penelitian tentang hasil belajar seperti pada lampiran, maka dapat dibuat tabel kategori sebagai berikut:
Tabel 4.4 Deskriptif Hasil Belajar Nilai
Kategori Frekuensi
≥ 75 Tuntas 107
76 75
Tidak Tuntas 33
24 Jumlah
140 100
Sumber : dokumen guru muatan lokal tata busana Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa hasil belajar siswa kelas VIII
SMP Negeri 1 Brangsong Kendal 2012 yang memenuhi kriteria ketuntasan dengan nilai
≥ 75 sebanyak 107 siswa 76, sedangkan nilai siswa yang tidak memenuhi kriteria ketuntasan dengan nilai 75 sebanyak 33 siswa 24. Secara
rata-rata hasil belajar siswa sebesar 79,89. Hasil tersebut menunjukkan hasil
10 20
30 40
50 60
70
Sangat baik Baik
Cukup baik Kurang baik
40 60
Series1
belajar siswa memenuhi kriteria ketuntasan. Berikut adalah diagram deskripsi variabel hasil belajar.
Gambar 4.3 Deskripsi Prestasi belajar siswa
4.1.2 Uji validitas dan relibiliatas
4.1.2.1 Hasil uji validitas
Untuk mengetahui apakah instrumen yang digunakan valid atau tidak, maka r yang diperoleh r
hitung
di konsultasikan dengan r
tabel
product moment dengan taraf signifikan 5. Apabila r
hitung
r
tabel
maka instrumen di katakan valid dan apabila r
hitung
r
tabel
maka instrumen di katakan tidak valid. Perhitungan
uji validitas sebagai berikut : r
xy
= 82940 – 58 x 1405
3680 – 58
2
20 x 99497 - 1405
2
r
xy
= 0,647
10 20
30 40
50 60
70 80
Tuntas Tidak Tuntas
76
24 Series1
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa r
hitung
r
tabel
yaitu N=20 dengan taraf signifikan 5 adalah 0,444, dengan demikian dapat di katakan bahwa instrumen yang di gunakan dalam penelitian ini valid dan dapat di
gunakan dalam pengambilan data.
4.1.2.2 Hasil Uji Reliabilitas Instrument
Pengukuran reliabilitas instrumen diperoleh dari hasil uji coba instrumen terhadap 20 responden lampiran. Hasil perhitungan reliabilitas variabel minat
belajar dan fasilitas laboratorium dapat dilihat dalam tabel berikut. Tabel 4.7 Reliabilitas Instrumen
Variabel r
11
r
tabel
5;N=20 Keterangan
Minat belajar 0,869
0,444 Reliabel
Fasilitas Laboratorium 0,823
0,444 Reliabel
Sumber : Data primer diolah, 2012 Berdasarkan hasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa r
hitung
r
tabel
yaitu untuk N=20 dengan taraf signifikan 5 pada masing-masing perhitungan Uji reliabilitas variabel kelengakapan alat terlihat r
alpha
adalah positif lebih besar dari r
tabel
maka butir-butir variabel tersebut adalah reliabel. 4.1.3
Uji Normalitas Data
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau
tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat
penyebaran data atau titik pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat histogram dan residualnya.
Pengujian normalitas dapat dilakukan dengan menggunakan rumus Kolmogorov-Smirnov dan grafik normal P-P plot. Perhitungan rumus
Kolmogorov-Smirnov dibantu dengan menggunakan SPSS Windows Realease 16.00. Dasar pengambilan keputusan adalah nilai probabilitas, yaitu jika nilainya
lebih besar dari 0.05 maka data dalam penelitian berdistribusi normal.
Tabel 4.9 Hasil Perhitungan Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
MInat Belajar Fasilitas
Laboratorium Hasil Belajar
N 140
140 140
Normal Parameters
a
Mean 67.1643
54.7500 79.8929
Std. Deviation 2.79416
3.05377 5.75857
Most Extreme Differences Absolute
.088 .098
.083 Positive
.088 .098
.083 Negative
-.077 -.076
-.078 Kolmogorov-Smirnov Z
1.038 1.163
.978 Asymp. Sig. 2-tailed
.231 .134
.295 a. Test distribution is Normal.
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai Kolmogorov-Smirnov untuk variabel minat belajar sebesar 1.038 dengan probabilitas 0.231 lebih besar dari
0.05, sehingga dapat dinyatakan data untuk variabel minat belajar berdistribusi normal. Variabel fasilitas laboratorium sebesar 1.163 dengan probabilitas 0.134
lebih besar dari 0.05, sehingga dapat dinyatakan data untuk variabel fasilitas
laboraturium berdistribusi normal. Variabel hasil belajar sebesar 0.978 dengan probabilitas 0.295 lebih besar dari 0.05, sehingga dapat dinyatakan data untuk
variabel hasil belajar berdistribusi normal. Grafik normal P-P plot dapat dicari untuk mengetahui normalitas data
penelitian semua variabel jika titik-titik yang dihasilkan mendekati garis diagonal. Sehingga dapat disimpulkan data tersebut berdistribusi normal. Berikut adalah
gambar grafik normal P-P plot
Gambar 4.4 Grafik P-Plot Normalitas Data Penelitian Berdasarkan gambar di atas menggambarkan data membentuk suatu garis
lurus diagonal. Maka data tersebut berdistribusi normal
4.1.4 Analisis Regresi
Linier Berganda
Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda dengan dua prediktor yaitu minat belajar X
1
, fasilitas laboratorium ketrampilan tata busana X
2
dan hasil belajar Y. Model regresi ini dapat digunakan untuk mengetahui bentuk pengaruh yaitu minat belajar dan fasilitas
laboratorium ketrampilan tata busana terhadap hasil belajar tata busana secara simultan dan parsial. Berdasarkan hasil perhitungan SPSS for windows release
16,00 diperoleh tabel analisis regresi sebagai berikut: Tabel 4.10 Analisis Regresi
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. Correlations
B Std.
Error Beta
Zero- order
Partial Part 1
Constant 3.202 10.086
.317 .751 MInat Belajar
.580 .170
.281 3.405 .001 .472
.279 .240 Fasilitas Laboratorium
.690 .156
.366 4.428 .000 .513
.354 .312 a. Dependent Variable: Hasil Belajar
Berdasarkan tabel diatas diperoleh nilai konstanta sebesar 3,202. Dari hasil pengujian diatas juga diperoleh koefisien untuk minat belajar sebesar 0,580
dengan t
hitung
= 3,405 dengan p
value
= 0,001 0,05 berarti Ho ditolak dan Ha diterima sehingga dapat disimpulkan ada pengaruh minat belajar terhadap hasil
belajar. Koefisien untuk variabel fasilitas laboratorium ketrampilan tata busana sebesar 0,690 dengan t
hitung
= 4.428 dengan p
value
= 0,000 0.05 berarti Ho
ditolak dan Ha diterima sehingga ada pengaruh antara fasilitas laboratorium
ketrampilan tata busana terhadap hasil belajar. Persamaan regresi yang terbentuk dari tabel 6 adalah Y = 3,202 + 0.580 X
1
+ 0.690 X
2
. Model regresi tersebut mengandung arti : 1. Jika minat belajar, fasilitas laboratorium ketrampilan tata busana sama dengan
nol 0, maka hasil belajar tata busana siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Brangsong Kendal 2012 akan menjadi sebesar 3.202.
2. Jika terjadi kenaikan satu point minat belajar akan diikuti kenaikan hasil belajar tata busana siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Brangsong Kendal 2012
sebesar 0.580 apabila fasilitas laboratorium ketrampilan tata busana dianggap tetap.
3. Jika terjadi kenaikan satu point fasilitas laboratorium ketrampilan tata busana akan diikuti kenaikan hasil belajar tata busana siswa kelas VIII SMP Negeri 1
Brangsong Kendal 2012 sebesar 0.690 apabila minat belajar dianggap tetap. Berikut ini akan diuraikan terlebih dahulu pengujian terhadap hipotesis
statistik H yang diajukan dalam penelitian ini, diterima atau ditolaknya H
akan menentukan penerimaan ataupun penolakan terhadap hipotesis yang diajukan
dalam penelitian ini. Pengujian hipotesis dilakukan dengan uji simultan atau Uji F.
4.1.5 Uji Hipotesis
4.1.5.1 Uji Simultan
Pengujian hipotesis secara simultan dimaksudkan untuk menguji keberartian pengaruh secara bersama-sama atau simultan dari variabel bebas terhadap variabel
terikat, yaitu pengaruh minat belajar dan fasilitas laboratorium ketrampilan tata busana terhadap hasil belajar tata busana siswa kelas VIII SMP Negeri 1
Brangsong Kendal 2012. Hasil uji simultan dapat dilihat pada table dibawah ini : Tabel 4.12 Uji simultan
ANOVA
b
Model Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
1 Regression
1476.723 2
738.361 32.291
.000
a
Residual 3132.670
137 22.866
Total 4609.393
139 a. Predictors: Constant, Fasilitas Laboratorium, MInat Belajar
b. Dependent Variable: Hasil Belajar
Untuk mengetahui adakah pengaruh antara variabel minat belajar dan fasilitas laboraturiom ketrampilan tata busana terhadap hasil belajar tata busana
siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Brangsong Kendal terlebih dahulu kita harus menguji keberartian regresi linear sederhana sebagai berikut.
Hipotesis: Ho: Persamaan regresi linear berganda tidak berarti
Ha: Persamaan regresi linear berganda berarti Tolak Ho jika F
hitung
F
tabel
Berdasarkan hasil perhitungan uji simultan dengan menggunakan analisis varian untuk regresi diperoleh Fhitung sebesar 32.291 dengan probabilitas 0,000
0,05 sedangkan F
tabel
untuk dk pembilang 2 dan dk penyebut 137 serta taraf kepercayaan 5 adalah 3,06. Karena F
hitung
F
tabel
maka Ho ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa persamaan garis tersebut linear dan berarti. yang berarti
6 belajar dan fasilitas laboratorium ketrampilan tata busana terhadap hasil
belajar tata busana siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Brangsong Kendal diterima.
Jadi ada hubungan yang signifikan antara variabel minat belajar dan fasilitas laboratorium ketrampilan tata busana terhadap hasil belajar tata busana siswa
kelas VIII SMP Negeri 1 Brangsong Kendal 2012.
4.1.6 Koefisien Determinasi Simultan R
2
Berikut ini adalah tabel yang menunjukkan uji koefisien determinasi dalam penelitian ini dilihat dari nilai R square:
Tabel 4.13 Koefisien Determinasi
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate 1
.566
a
.320 .310
4.78186 a. Predictors: Constant, Fasilitas Laboratorium, MInat Belajar
b. Dependent Variable: Hasil Belajar
Uji ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independen variabel minat belajar dan fasilitas laboratorium ketrampilan tata
busana berpengaruh terhadap variabel dependen hasil belajar siswa. Besarnya pengaruh minat belajar dan fasilitas laboratorium ketrampilan
tata busana terhadap hasil belajar siswa secara bersama-sama tersebut dapat dilihat dari nilai R square, yaitu sebesar 0,320 atau 32. Dengan demikian
besarnya pengaruh minat belajar dan fasilitas laboratorium ketrampilan tata busana secara bersama-sama terhadap hasil belajar tata busana siswa kelas VIII
SMP Negeri 1 Brangsong Kendal 2012 sebesar 32, sedangkan 68 dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak dikaji dalam penelitian ini.
4.2 Pembahasan
Minat belajar adalah suatu perasaan tertarik terhadap suatu objek tertentu. Seseorang dapat dikatakan berminat terhadap suatu objek apabila ia menyatakan
perasaannya tertarik pada objek tersebut. Seseorang memiliki minat belajar tinggi untuk mempelajari mata pelajaran, maka ia akan mempelajari pada waktu jangka
tertentu. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 101 siswa
72 mempunyai minat belajar yang sangat tinggi, sebanyak 39 siswa 28 mumpunyai minat belajar yang tinggi. Secara rata-rata tingkat minat belajar siswa
sebesar 84. Hasil tersebut menunjukkan minat belajar siswa berada pada kategori sangat tinggi.
Laboratorium pendidikan adalah sarana dan tempat untuk mendukung proses pembelajaran yang terkait dengan pengembangan, pemahaman,
keterampilan dan inovasi bidang ilmu sesuai dengan bidang pekerjaan yang ada pada bidang studi tata busana. Laboratorium ketrampilan tata busana adalah
sarana atau tempat untuk mendukung pembelajaran praktek menjahit. Fungsi laboratorium yaitu bahwa laboratorium merupakan sarana
penunjang jurusan dalam pembelajaran ipteks tertentu sesuai program studi yang bersangkutan. Pembelajaran ipteks tidak hanya terbatas pada ilmu pengetahuan
alam atau teknologi.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 56 siswa 40 menyatakan pendapatnya bahwa fasilitas laboratorium yang dimiliki di
SMP Negeri 1 Brangsong Kendal sangat baik, sebanyak 84 siswa 60 menyatakan pendapatnya bahwa fasilitas laboratorium yang dimiliki di SMP
Negeri 1 Brangsong Kendal baik. Secara rata-rata fasilitas laboratorium yang dimiliki di SMP Negeri 1 Brangsong Kendal sebesar 81. Hasil tersebut
menunjukkan bahwa fasilitas laboratorium yang dimiliki di SMP Negeri 1 Brangsong Kendal berada pada kategori baik.
Bahan mata pelajaran yang di pelajari tidak sesuai dengan minat membuat peserta didik malas untuk mengikuti mata pelajaran tersebut karena peserta didik
tidak mempunyai kepuasan dari pelajaran itu. Mata pelajaran muatan lokal tata busana merupakan mata pelajaran yang tidak hanya berisi materi teori tetapi juga
praktek ketrampilan. Pada saat pelaksanaan proses belajar mengajar praktek dilaksanakan, hal
utama yang harus dilakukan adalah mengetahui kebutuhan kelengkapan ideal. Siswa akan memperoleh keterampilan secara maksimal dalam proses praktek
apabila didukung dengan adanya fasilitas laboratorium yang memiliki peralatan praktek yang lengkap, sehingga dapat menunjang dalam proses belajar praktek
dan siswa langsung dapat mengaplikasikan teori-teori yang telah diperolehnya. Bekal yang di terima siswa dari bangku sekolah dapat diharapkan dapat
bermanfaat untuk bekerja di perusahaan atau konveksi sehingga mendapatkan pendapatan secara materi untuk memenuhi kebutuhan hidup. Harapan untuk
memanfaatkan ketrampilan yang di terima di bangu sekolah memberikan perhatian lebih pada saat mata pelajaran muatan lokal berlangsung.
Berdasarkan hasil analisa menunjukkan bahwa nilai F
hitung
sebesar 32.291 dengan probabilitas 0,000 0,05 sedangkan F
tabel
untuk dk pembilang 2 dan dk penyebut 137 serta taraf kepercayaan 5 adalah 3,06. Karena F
hitung
F
tabel
maka Ho ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa persamaan garis tersebut linear dan
berarti. yang berarti signifikan, sehingga hipotesis kerja Ha yang berbunyi ada pengaruh minat belajar dan fasilitas laboratorium ketrampilan tata busana
terhadap hasil belajar tata busana siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Brangsong
Kendal diterima. Jadi ada hubungan yang signifikan antara variabel minat belajar
dan fasilitas laboratorium ketrampilan tata busana terhadap hasil belajar tata busana siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Brangsong Kendal 2012.
Besarnya pengaruh minat belajar dan fasilitas laboratorium ketrampilan tata busana terhadap hasil belajar siswa secara bersama-sama tersebut dapat
dilihat dari nilai R square, yaitu sebesar 0,320 atau 32. Dengan demikian besarnya pengaruh minat belajar dan fasilitas laboratorium ketrampilan tata
busana secara bersama-sama terhadap hasil belajar tata busana siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Brangsong Kendal 2012 sebesar 32, sedangkan 68 dipengaruhi
oleh faktor-faktor lain yang tidak dikaji dalam penelitian ini.
65
BAB 5
SIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpulan