Pengertian Fasilitas Laboratorium Ketrampilan Tata Busana

Mata pelajaran muatan lokal tata busana dalam pelaksanaannya harus didasari minat agar siswa bersungguh-sungguh untuk mengikuti pelajaran tata busana, sehingga diharapkan mata pelajaran tersebut berguna bagi masa depan siswa. Saat ini pelajaran muatan lokal tata busana berdasarkan survai hanya diminati oleh siswa putri sedangkan siswa putra kurang berminat. Hal tersebut di pengaruhi oleh rendahnya motivasi, perasaan tidak senang materi yang diajarkan, kurangnya harapan mempelajari materi, kurangnya perhatian materi yang dipelajari, lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat yang mendukung. Adanya faktor penghambat diatas diharapkan baik pihak sekolah dan orang tua dapat membantu menumbuhkan minat siswa dalam mengikuti mata pelajaran muatan lokal tata busana. Dengan motivasi pada siswa akan manfaat ilmu yang diperoleh dapat menumbuhkan minat siswa mengikuti mata pelajaran muatan lokal tata busana. Adanya motivasi tersebut membuat perasaan senang pada materi yang diajarkan. Sehingga harapan untuk mempelajari keterampilannya membuat siswa mempunyai perhatian terhadap mata pelajaran muatan tata busana. Hal lain yang berpengaruh pada minat siswa adanya dukungan dari orang tua juga lingkungan tempat tinggal yang dapat memperkuat minat siswa untuk mengikuti mata pelajaran muatan lokal tata busana.

2.3 Fasilitas Laboratorium Ketrampilan Tata Busana

2.3.1 Pengertian Fasilitas Laboratorium Ketrampilan Tata Busana

Menurut Sumarjo, 2005:2 laboratorium pendidikan adalah sarana dan tempat untuk mendukung proses pemebalajaran yang di dalamnya terkait dengan pengembangan, pemahaman, keterampilan dan inovasi bidang ilmu sesuai dengan bidang pekerjaan yang ada pada bidang studi tata busana. Sedangkan dalam penelitian ini yang dimaksud laboratorium ketrampilan tata busana adalah sarana atau tempat untuk mendukung pembelajaran praktek menjahit Sumarjo, 2005:2. Menurut Sumarjo 2005:3 fungsi laboratorium seperti tercantum dalam peraturan pemerintah nomor 5 tahun 1990 pasal 27 yaitu bahwa laboratorium merupakan sarana penunjang jurusan dalam pembelajaran ipteks tertentu sesuai program studi yang bersangkutan. Pembelajaran ipteks tidak hanya terbatas pada ilmu pengetahuan alam atau teknologi. Fasilitas laboratorium ketrampilan tata busana terdiri dari ruang desain, ruang pola, ruang menjahit, ruang mengepas, ruang penyimpanan, Ruang praktek busana. Menurut Euis Ratna Dewi 2000 :11, ruang praktek laboratorium ketrampilan tata busana terdiri dari : 1 Ruang desain adalah tempat untuk merancang atau mendesain sebuah busana. Alat bahan dan perlengkapan desain seperti pensil, pensil warna, kertas gambar dan meja gambar tersedia secara khusus diruangan tersebut. 2 Ruang pola adalah tempat meja pembuatan pola sekaligus meja potong kain sebagai bahan pembuatan busana dan alat-alat yang mendukung proses tersebut 3 Ruang menjahit adalah ruang untuk melaksanakan proses menjahit sampai dengan proses penyelesaian. Dalam ruangan ini terdapat mesin jahit meja, setrika dan lemari penyimpanan atau penataan. 4 Ruang mengepas adalah sebuah ruangan untuk mencoba atau mengepas busana yg dijahit dan di lengkapi dengan cermin rak baju dan tempat gantungan baju. 5 Ruang penyimpaanan adalah sebuah ruangan untuk menyimpan alat dan bahan untuk pembuatan busana yaitu berupa rak atau lenmari pakaian. 6 Ruang praktek busana adalah ruang dimana siswa melakukan kegiatan untuk membuat busana dengan mempergunakan alat dan perlengkapannya. Untuk mencapai keberhasilan tersebut ada beberapa yang harus diperhatikan dalam pengelolaan laboratorium. Tabel. 2.1 Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Prasarana Ruang Praktik Program Keahlian Tata Busana No Jenis Rasio Deskripsi 1 Ruang praktik pola 4 m²peserta didik Kapasitas untuk 8 peserta didik. Luas minimum adalah 32 m². Lebar minimum adalah 4 m. 2 Ruang praktik menjahit manual 4 m²peserta didik Kapasitas untuk 8 peserta didik. Luas minimum adalah 32 m². Lebar minimum adalah 4 m. 3 Ruang praktik menjahit masinal 4 m²peserta didik Kapasitas untuk 8 peserta didik. Luas minimum adalah 32 m². Lebar minimum adalah 4 m. 4 Ruang praktik peragaan busana 15 m²peserta didik Kapasitas untuk 8 peserta didik. Luas minimum adalah 120 m². Lebar minimum adalah 6 m. 5 Ruang penyimpanan dan instruktur 4 m²instruktur Luas minimum adalah 48 m². Lebar minimum adalah 6 m. Tabel 2.2 Ruang praktik Tata Busana dilengkapi sarana Standar Sarana pada Ruang Praktik Pola No Jenis Rasio Deskripsi 1 Perabot 1.1 Meja kerja 1 setruang Untuk minimum 8 peserta didik pada pekerjaan membuat desain, pola dan memotong. 1.2 Kursi kerjastool 1.3 Lemari simpan alat dan bahan 2 Peralatan 2.1 Peralatan untuk pekerjaan membuat pola. 1 setruang Untuk minimum 8 peserta didik pada pekerjaan membuat desain, pola dan memotong. 3 Media pendidikan 3.1 Papan tulis 1 buahruang Untuk mendukung minimum 8 peserta didik pada pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yang bersifat teoritis. 4 Perlengkapan lain 4.1 Kotak kontak Minimum 2 buahruang. Untuk mendukung operasionalisasi peralatan yang memerlukan daya listrik. 4.2 Tempat sampah Minimum 1 buahruang. Tabel 2.3 Standar Sarana pada Ruang Praktik Menjahit Manual No Jenis Rasio Deskripsi 1 Perabot 1.1 Meja kerja 1 setruang Untuk minimum 8 peserta didik pada pekerjaan menjahit secara manual. 1.2 Kursi kerjastool 1.3 Lemari simpan alat dan bahan 2 Peralatan 2.1 Peralatan untuk pekerjaan menjahit manual. 1 setruang Untuk minimum 8 peserta didik pada pekerjaan menjahit secara manual. 3 Media pendidikan 3.1 Papan tulis 1 buahruang Untuk mendukung minimum 8 peserta didik pada pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yang bersifat teoritis. 4 Perlengkapan lain 4.1 Kotak kontak Minimum 4 buahruang. Untuk mendukung operasionalisasi peralatan yang memerlukan daya listrik. 4.2 Tempat sampah Minimum 1 buahruang. Tabel 2.4 Standar Sarana pada Ruang Praktik Menjahit Masinal No Jenis Rasio Deskripsi 1 Perabot 1.1 Meja kerja 1 setruang Untuk minimum 8 peserta didik pada pekerjaan menjahit secara masinal. 1.2 Kursi kerjastool 1.3 Lemari simpan alat dan bahan 2 Peralatan 2.1 Peralatan untuk pekerjaan menjahit masinal. 1 setruang Untuk minimum 8 peserta didik pada pekerjaan menjahit secara masinal. 3 Media pendidikan 3.1 Papan tulis 1 buahruang Untuk mendukung minimum 8 peserta didik pada pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yang bersifat teoritis. 4 Perlengkapan lain 4.1 Kotak kontak Minimum 4 buahruang. Untuk mendukung operasionalisasi peralatan yang memerlukan daya listrik. 4.2 Tempat sampah Minimum 1 buahruang. Tabel 2.5 Standar Sarana pada Ruang Praktik Peragaan Busana No Jenis Rasio Deskripsi 1 Perabot 1.1 Meja kerja 1 setruang Untuk minimum 8 peserta didik pada pekerjaan memperagakan berbagai produk busana. 1.2 Kursi kerjastool 1.3 Lemari simpan alat dan bahan 2 Peralatan 2.1 Peralatan untuk pekerjaan peragaan busana. 1 setruang Untuk minimum 8 peserta didik pada pekerjaan memperagakan berbagai produk busana. 3 Media pendidikan 3.1 Papan tulis 1 buahruang Untuk mendukung minimum 8 peserta didik pada pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yang bersifat teoritis. 4 Perlengkapan lain 4.1 Kotak kontak Minimum 8 buahruang. Untuk mendukung operasionalisasi peralatan yang memerlukan daya listrik. 4.2 Tempat sampah Minimum 1 buahruang. Sumber : Standarisasi Prasarana Ruang Praktik Program Keahlian Tata Busana

2.3.3 Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pengelolaan laboratorium

Dokumen yang terkait

PERENCANAAN LABORATORIUM TATA BUSANA PADA KELAS UNGGULAN PROGRAM KEAHLIAN TATA BUSANA DI SMK NEGERI 3 MAGELANG

1 11 200

HUBUNGAN FASILITAS BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR MENJAHIT BLUS PADA SISWA KELAS X JURUSAN TATA BUSANA DI SMK N 1 KENDAL

2 46 141

TINGKAT KEPUASAN SISWA TATA BUSANA PADA KECUKUPAN FASILITAS BELAJAR BUSANA BUTIK SMK NEGERI 1 KENDAL

0 13 160

HUBUNGAN PENGETAHUAN MENGHIAS BUSANA DENGAN HASIL BELAJAR HIASAN SULAM PITA SISWA KELAS XI TATA BUSANA SMK PENCAWAN MEDAN.

2 14 27

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MEMBUAT POLA BUSANA WANITA PADA SISWA KELAS XI JURUSAN TATA BUSANA SMK NEGERI 1 KISARAN.

0 3 26

PENGARUH MINAT BELAJAR DAN KEHADIRAN SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP Pengaruh Minat Belajar Dan Kehadiran Siswa Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Mojosongo.

0 2 15

PENGARUH MINAT BELAJAR DAN KEHADIRAN SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP Pengaruh Minat Belajar Dan Kehadiran Siswa Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Mojosongo.

0 2 14

PENERAPAN HASIL BELAJAR KEWIRAUSAHAAN PADA PENGELOLAAN USAHA BUSANA OLEH ALUMNI PENDIDIKAN TATA BUSANA.

0 2 21

HUBUNGAN MINAT BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PENGANTAR PARIWISATA PADA SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TATA BUSANA DI SMK NEGERI 1 WONOSARI.

6 41 174

Pengaruh Hasil Belajar Matematika Terhadap Hasil Belajar Pembuatan Pola Busana Siswa Kelas XI Di SMKN1 Pogalan Jurusan Tata Busana - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 6 206