Latar Belakang PENGARUH MINAT BELAJAR DAN FASILITAS LABORATORIUM KETRAMPILAN TATA BUSANA TERHADAP HASIL BELAJAR TATA BUSANA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 BRANGSONG KENDAL 2012

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan merupakan suatu proses dalam rangka mempengaruhi peserta didik menyesuaikan diri sebaik mungkin dengan lingkungannya, dengan demikian akan menimbulkan perubahan dalam dirinya yang memungkinkan untuk berfungsi dalam kehidupan masyarakat. Sehingga permasalahan pendidikan tidak hanya terletak pada siswa dan guru tetapi masyarakat dan pemerintah juga turut andil dalam masalah pendidikan. Pemerintah berusaha memperbaiki mutu pendidikan melalui sistem pendidikan. Ketrampilan merupakan salah satu mutu pendidikan yang harus di kembangkan maka di sekolah perlu adanya mata pelajaran ketrampilan. Bentuk mata pelajaran ketrampilan tersebut adalah muatan lokal tata busana. Muatan lokal tata busana diajarkan mulai dari kelas VII sampai kelas XI. Mata pelajaran Tata Busana untuk kelas VIII meliputi berbagai macam materi yaitu : 1 Pemilihan Disain Busana, 2 Macam-macam pola, 3 Mengambil ukuran badan, 4Pola konstruksi seragam sekolah, 5 Membuat seragam SMP. sumber: buku paket muatan lokal tata busana. Salah satu keterampilan pada pelajaran muatan lokal tata busana adalah keterampilan menjahit yang di mulai dari kelas VIII. Pelajaran teori dilaksanakan terlebih dahulu baru kemudian melakukan praktek. Setelah proses pembelajaran diharapkan siswa dapat memahami serta 1 terampil menjahit dengan baik dan benar, agar siswa mampu memilih karier, mengembangkan sikap profesionalisme dalam progam keahlian tata busana, membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan. Salah satu tujuan pelaksanaan pelajaran muatan lokal tata busana adalah siswa di harapkan dapat memilki pengetahuan dan keterampilan tata busana dalam mencukupi kebutuhan hidup di lingkungan rumah tangga ataupun masyarakat. Dengan adanya konveksi disekitar lingkungan daerah Brangsong sebagian para siswa yang tidak bisa melanjutkan kejenjang yang lebih tinggi dikarenakan masalah kendala biaya orang tua dapat bekerja di konveksi tersebut. Para siswa setelah lulus dari SMP dapat melanjutkan ke SMK atau langsung bekerja dikonveksi dengan menerapkan keterampilan yang didapat pada waktu di SMP. Ketrampilan menjahit di perlukan ruangan laboratorium yang nyaman saat melaksanakan praktek menjahit. Menghadapi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin canggih dan arus globalisasi yang semakin hebat, sehingga banyak persaingan dalam berbagai hal yang menuntut peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia SDM terutama untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas dan berprestasi. Keberhasilan siswa dalam pencapaian hasil belajar sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu internal dan faktor eksternal. Faktor internal yaitu faktor yang bersumber dari diri siswa yang meliputi minat, bakat, ketekunan, keuletan, kesabaran dalam mengatasi masalah atau tantangan yang mungkin timbul. Banyak kasus penyebab kegagalan hasil belajar siswa terhadap mata pelajaran tertentu disebabkan oleh kurangnya minat belajar, dengan adanya minat maka siswa akan memiliki perhatian untuk melakukan segala sesuatunya menjadi lebih konsentrasi dan lebih mengingat atau tidak mudah bosan serta senang untuk mempelajari pelajaran muatan lokal tata busana. Salah satu faktor utama untuk mencapai sukses dalam berbagai bidang, baik pendidikan, kerja dan aktivitas di karenakan adanya minat. Minat belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah perasaan senang siswa terhadap mata pelajaran tata busana. Faktor eksternal salah satunya adalah tersedianya fasilitas laboratorium ketrampilan tata busana. Meskipun siswa memiliki bakat dan kepandaian serta adanya kurikulum dan tenaga pengajar yang bagus namun tanpa adanya fasilitas yang menunjang dalam proses belajar mengajar maka proses belajar mengajar tidak dapat berjalan dengan cepat dan efisien. Secara umum alat menjahit dikelompokan menjadi dua kelompok yaitu alat jahit pokok atau utama dan alat jahit penunjang. Alat jahit pokok antara lain mesin jahit manual, mesin jahit otomatis, mesin jahit industri, mesin penyelesaian. Alat jahit penunjang yaitu alat tulis, buku pola, skala, pita ukur, peterban, penggaris, pengukur panjang rok, pengukur kelim, gunting, jarum, alat pemasuk benang, bidal, pendedel jahitan, kapur jahitpensil jahit, rader, karbon, setrika, bantal setrika, setrika bentuk panjang, papan setrika. Fasilitas laboratorium ketrampilan tata busana terdiri dari ruang desain, ruang pola, ruang menjahit, ruang mengepas, ruang penyimpanan, Ruang praktek busana. SMP Negeri 1 Brangsong Kendal melaksanakan proses pembelajaran di dalam ruang keterampilan tata busana yang berukuran 13 x 13,8 M. Terdapat peralatan dan perlengkapan menjahit, tempat hasil penyimpanan hasil karya siswa program keterampilan tata busana dalam ruangan tersebut. Jumlah peralatan mesin jahit yang terdapat di SMP Negeri 1 Brangsong Kendal yaitu mesin jahit ada 42 buah, mesin obras ada 2 buah, mesin bordir ada 42 buah, setrika ada 2 buah, meja potong ada 3, almari ada 2. Berdasarkan pengamatan awal penelitian jumlah siswa perkelas rata-rata ada 42 siswa dengan jumlah mesin jahit ada 42 buah. Maka dapat disimpulkan bahwa fasilitas laboratorium ketrampilan tata busana sesuai dengan jumlah siswa karena tiap anak mendapatkan 1 mesin jahit dengan seperti itu waktu yang di gunakan dapat efisien. Hasil survey awal yang di lakukan terhadap data prestasi belajar siswa untuk mata pelajaran tata busana pada kelas V111 SMP N 1 Brangsong tahun ajaran 20102011 dengan jumlah siswanya keseluruhan dari 7 kelas terhadap nilai teori dan praktek yaitu 294 siswa, di ketahui bahwa yang memenuhi kriteria ketuntasan dengan nilai 75 ≥ adalah 140 siswa atau 47,6 dan yang belum mencapai kriteria nilai tersebut sebanyak 154 siswa atau 52,3 . Sedangkan dari siswa tahun pelajaran 20112012 dengan jumlah siswa keseluruhan dari 7 kelas yaitu 300 siswa , di ketahui bahwa yang memenuhi kriteria ketuntasan dengan nilai 75 ≥ adalah 148 siswa atau 49,3 dan yang belum mencapai kriteria ketuntasan sebanyak 152 siawa atau 50.6. Hal ini menunjukan jumlah siswa yang nilainya sudah memenuhi KKM masih kurang di banding siswa yang nilainya tidak memenuhi KKM. Ini menujukkna bahwa hasil belajar tata busana siswa kelas VIII SMP N 1 Brangsong masih belum optimal. Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik untuk mengetahui minat belajar siswa dan fasilitas laboratorium terhadap hasil belajar tata busana maka penulis akan memilih judul di dalam penelitiannya yaitu: “Pengaruh Minat Belajar Dan Fasilitas Laboratorium Ketrampilan Tata Busana Terhadap Hasil Belajar Tata Busana Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Brangsong Kendal 2012 “.

1.2 Rumusan Masalah

Dokumen yang terkait

PERENCANAAN LABORATORIUM TATA BUSANA PADA KELAS UNGGULAN PROGRAM KEAHLIAN TATA BUSANA DI SMK NEGERI 3 MAGELANG

1 11 200

HUBUNGAN FASILITAS BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR MENJAHIT BLUS PADA SISWA KELAS X JURUSAN TATA BUSANA DI SMK N 1 KENDAL

2 46 141

TINGKAT KEPUASAN SISWA TATA BUSANA PADA KECUKUPAN FASILITAS BELAJAR BUSANA BUTIK SMK NEGERI 1 KENDAL

0 13 160

HUBUNGAN PENGETAHUAN MENGHIAS BUSANA DENGAN HASIL BELAJAR HIASAN SULAM PITA SISWA KELAS XI TATA BUSANA SMK PENCAWAN MEDAN.

2 14 27

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MEMBUAT POLA BUSANA WANITA PADA SISWA KELAS XI JURUSAN TATA BUSANA SMK NEGERI 1 KISARAN.

0 3 26

PENGARUH MINAT BELAJAR DAN KEHADIRAN SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP Pengaruh Minat Belajar Dan Kehadiran Siswa Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Mojosongo.

0 2 15

PENGARUH MINAT BELAJAR DAN KEHADIRAN SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP Pengaruh Minat Belajar Dan Kehadiran Siswa Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Mojosongo.

0 2 14

PENERAPAN HASIL BELAJAR KEWIRAUSAHAAN PADA PENGELOLAAN USAHA BUSANA OLEH ALUMNI PENDIDIKAN TATA BUSANA.

0 2 21

HUBUNGAN MINAT BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PENGANTAR PARIWISATA PADA SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TATA BUSANA DI SMK NEGERI 1 WONOSARI.

6 41 174

Pengaruh Hasil Belajar Matematika Terhadap Hasil Belajar Pembuatan Pola Busana Siswa Kelas XI Di SMKN1 Pogalan Jurusan Tata Busana - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 6 206