Pengertian Mata Pelajaran Muatan Lokal Tata Busana Landasan Hukum Kurikulum Muatan Lokal

sedangkan hasil belajar praktek yang diperoleh dari dokumen guru pengajar muatan lokal tata busana, hasil tersebut selanjutnya dirata-rata. Tabel 2.6 Standar Kompetensi dan Kompetensi dasar Mata Pelajaran Tata Busana di SMP sumber : buku paket muatan lokal tata busana kelas VIII Standar Kompetensi Kompetensi Dasar 1. Mengkomunikasikan tentang disain busana anak dan mempraktekan pembuatan seragam sekolah. 2. Mengkomunikasikan penggunaan pola untuk membuat pakain 1.1 Mendiskripsikan tentang pemahaman disain busana yang sesuai untuk berbagai kesempatan 2.1 Mendiskripsikan penggunaan pola untuk membuat pakain 2.1.1 Mendiskripsikan tentang penerapan dan cara mengambil ukuran badan anak putra dan putri. 2.1.2 Mendeskripsikan tentang cara membuat pola konstruksi 2.1.3 Mendiskripsikan tentang cara membuat pola seragam smp dengan ukuran sebenarnya

2.4 Mata Pelajaran Muatan Lokal Tata Busana

2.4.1 Pengertian Mata Pelajaran Muatan Lokal Tata Busana

Mata pelajaran Muatan Lokal Tata Busana merupakan mata pelajaran muatan lokal menurut kurikulum muatan lokal pendidikan dasar untuk kelas V111 SMP N 1 Brangsong. Mata pelajaran muatan lokal tata busana meliputi bahan kajian tentang pelaksanaan yang menyangkut kebutuhan hidup di lingkungan dan masyarakat sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang di pelajari melalui kegiatan melibatkan pengetahuan dan praktek. Pelajaran muatan lokal tata busana perlu di kaitkan dengan kehidupan nyata seperti dalam bidang kesehatan, industri, sosial, budaya , ilmu pengetahuan dan lingkungan dalam rangka meningkatkan wawasan dan kebanggaan daerah serta kebangaan nasional Kurikulum Muatan Lokal SMP . Muatan Lokal Tata Busana adalah kumpulan bahan kajian dan pelajaran tentang dasar - dasar menjahit dengan memperhatikan estetika dan etika busana. Muatan lokal tata busana merupakan salah satu pelajaran yang di ajarkan di SMP N 1 Brangsong khususnya kelas V111 materi yang di sampaikan berupa materi teori dan materi praktek. Dalam materi praktek peserta didik di ajarkan cara membuat seragam sekolah khususnya pembuatan kemeja.

2.4.2 Landasan Hukum Kurikulum Muatan Lokal

Landasan hukum di berlakukannya kurikulum muatan lokal adalah sebagai berikut : a. Undang - Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bab 1V pasal 10 yang menyatakan bahwa: Pemerintah dan Pemerintah daerah berhak mengarahkan, membimbing dan mengawasi penyelenggaraan pendidikan sesuai dengan peraturan perundang - undangan yang berlaku. Selanjutnya pasal 11 ayat 1 juga menyatakan bahwa Pemerintah dan Pemerintah daerah wajib memberikan layanan dan kemudahan serta menjamin terselenggaranya pendidikan yang bermutu bagi setiap warga tanpa diskriminasi. b. Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan di jelaskan : 1. Sekolah dan komite sekolah atau madrasah dan komite madarasah mengembangkan kurikulum tingkat satuan pendidikan dan silabusnya berdasarkan kerangka dasar kurikulum dan standar kompetensi lulusan di bawah supervisi Dinas Pendidikan Kabupaten atau Kota yang bertanggung jawab terhadap pendidikan untuk SD, SMP, SMA, dan SMK serta departemen yng menangani urusan pemerintah di bidang agama untuk MI, MTS, MA dan MAK pasal 17 ayat 2. 2. Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang memuat sekurang - kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pembelajaran, sumber belajar dan penilian hasil belajar pasal 20.

2.5.3 Tujuan Mata Pelajaran Muatan Lokal Tata Busana

Dokumen yang terkait

PERENCANAAN LABORATORIUM TATA BUSANA PADA KELAS UNGGULAN PROGRAM KEAHLIAN TATA BUSANA DI SMK NEGERI 3 MAGELANG

1 11 200

HUBUNGAN FASILITAS BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR MENJAHIT BLUS PADA SISWA KELAS X JURUSAN TATA BUSANA DI SMK N 1 KENDAL

2 46 141

TINGKAT KEPUASAN SISWA TATA BUSANA PADA KECUKUPAN FASILITAS BELAJAR BUSANA BUTIK SMK NEGERI 1 KENDAL

0 13 160

HUBUNGAN PENGETAHUAN MENGHIAS BUSANA DENGAN HASIL BELAJAR HIASAN SULAM PITA SISWA KELAS XI TATA BUSANA SMK PENCAWAN MEDAN.

2 14 27

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MEMBUAT POLA BUSANA WANITA PADA SISWA KELAS XI JURUSAN TATA BUSANA SMK NEGERI 1 KISARAN.

0 3 26

PENGARUH MINAT BELAJAR DAN KEHADIRAN SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP Pengaruh Minat Belajar Dan Kehadiran Siswa Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Mojosongo.

0 2 15

PENGARUH MINAT BELAJAR DAN KEHADIRAN SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP Pengaruh Minat Belajar Dan Kehadiran Siswa Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Mojosongo.

0 2 14

PENERAPAN HASIL BELAJAR KEWIRAUSAHAAN PADA PENGELOLAAN USAHA BUSANA OLEH ALUMNI PENDIDIKAN TATA BUSANA.

0 2 21

HUBUNGAN MINAT BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PENGANTAR PARIWISATA PADA SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TATA BUSANA DI SMK NEGERI 1 WONOSARI.

6 41 174

Pengaruh Hasil Belajar Matematika Terhadap Hasil Belajar Pembuatan Pola Busana Siswa Kelas XI Di SMKN1 Pogalan Jurusan Tata Busana - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 6 206