62
belajar, maka dia harus melibatkan diri secara aktif selama kegiatan belajar mengajar berlangsung.
Berdasarkan pembahasan tentang teori konstruktivisme di atas, maka dapat disimpulkan bahwa teori ini mendukung penggunaan model pembelajaran
make a match berbantuan media audio visual pada pembelajaran IPS. Dalam model pembelajaran Make a Match, siswa harus membangun atau
mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan informasi yang telah didapatkannya menjadi pengetahuan yang baru untuk mereka sendiri. Dengan demikian
pembelajaran melalui model Make a Match berbantuan media audio visual harus dikemas menjadi proses mengkonstruksi pengetahuan oleh siswa itu sendiri.
Sehingga guru tidak sekedar mentransfer materi melainkan siswa harus membangun dan menggali sendiri pengetahuan yang diperoleh melalui
keterlibatannya secara aktif selama proses belajar mengajar berlangsung.
2.1.13 Penerapan Model Pembelajaran Make a match Berbantuan Media
Audio Visual Tabel. 2.2.
Langkah-langkah pembelajaran IPS materi jenis-jenis pekerjaan melalui model make a match berbantuan media audio visual
Langkah pembelajaran
kooperatif tipe Make a
Match Langkah media
Audio Visual Langkah pembelajaran
kooperatif tipe Make a
Match dengan media Audio Visual
kegiatan guru Langkah pembelajaran
kooperatif tipe Make a
Match dengan media Audio Visual kegiatan
siswa
1. Mempersiapkan
diri 1. Guru menyampaikan
tema dan
tujuan pembelajaran
diiringi
dengan memotivasi siswa
1.Siswa mendengarkan
penyampaian tujuan dan indikator
pembelajaran
tentang jenis pekerjaan
1.Guru menyampaikan 2.
2. Guru menyampaikan 2.Siswa mendengarkan
63
materi atau memberi tugas kepada
siswa untuk
mempelajari materi
dirumah. Membangkitkan
kesiapan siswa materi tentang jenis-jenis
pekerjaan penyampaian
materi tentang jenis pekerjaan
3. Mendengarkan materi audio
3. Guru
memutarkan media audio visual
3.Siswa memperhatikan video
tentang jenis
pekerjaan yang
diperlihatkan guru. 4. Diskusi
membahas materi program
audio
2. Siswa di bagi kedalam dua kelompok, misalnya
kelompok A dan kelompok B.
kedua kelompok
diminta untuk berhadap- hadapan.
5. Menindaklanjuti
program. 4. Guru mengelompokkan
siswa kedalam
dua kelompok,
yaitu kelompok
A dan
Kelompok B. 4. Siswa dikelompokkan
menjadi dua kelompok, yaitu kelompok A dan
kelompok B.
3. Guru membagikan kartu pertanyaan
kepada kelompok A dan kartu
jawaban kepada kelompok B
5. Guru
membagikan kartu pertanyaan kepada
kelompok A dan kartu jawaban
kepada kelompok B
5. Siswa menerima kartu pertanyaan
untuk kelompok A dan kartu
jawaban untuk kelompok B
4.Guru menyampaikan
kepada siswa
bahwa mereka
harus mencari
mencocokan kartu yang dipegang
dengan kartu
kelompok lain. Guru juga perlu
menyampaikan batasan maksimun waktu
yang ia berikan kepada mereka.
6. Guru menyampaikan kepada
siswa bahwa
mereka harus mencari mencocokan
kartu pasangan tentang jenis
pekerjaan yang dipegang dengan kartu kelompok
lain 6. Siswa mendengarkan
instruksi dari
guru mengenai kegiatan yang
akan dilakukan
yaitu bergerak
mencari pasangan.
5. Guru meminta semua anggota kelompok A untuk
mencari pasangannya di kelompok B. Jika mereka
sudah
menemukan pasangannya
masing- masing,
guru meminta
mereka melaporkan diri kepadanya. Guru mencatat
mereka pada kertas yang 7. Guru meminta semua
anggota kelompok
A untuk
mencari pasangannya di kelompok
B 7. Siswa dari kelompok
A diminta untuk mencari pasangannya
di di
kelompok B sesuai yang mereka anggap cocok.
64
sudah dipersiapkan. 8. Guru mencatat nama
siswa yang
sudah menemukan pasangannya
pada kertas yang sudah dipersiapkan sebelumnya.
8. Siswa yang sudah menemukan
pasangan yang
mereka anggap
cocok melapor pada guru untuk dicatat namanya.
6. Jika waktu sudah habis, mereka harus diberitahu
bahwa waktu sudah habis. Siswa
yang belum
menemukan pasangan
diminta untuk berkumpul tersendiri
9. Guru memberi tahu siswa bahwa waktu untuk
mencari pasangan sudah habis.
9. Siswa menghentikan kegiatan
mencari pasangan karena waktu
sudah habis. Siswa yang belum
menemukan pasangan diminta untuk
berkumpul tersendiri 10. Guru memberi waktu
pada pasangan
untuk mendiskusikan mengenai
kartu pertanyaan
dan jawaban
yang sudah
ditemukan dan
memberikan LKK. 10.Siswa mendiskusikan
mengenai kartu
pertanyaan dan jawaban yang sudah ditemukan
dan berdiskusi
mengerjakan LKK.
7. Guru memanggil satu pasangan untuk presentasi.
Pasangan lain dan siswa yang
tidak mendapat
pasangan memperhatikan dan memberi tanggapan
apakah pasangan itu cocok atau tidak.
11. Guru memanggil satu pasangan untuk presentasi
di depan kelas. 11.
Pasangan yang
dipanggil guru melakuka presentasi
di depan
kelas, dan siswa lain mendengarkan
dan memperhatikan
presentasi siswa yang maju
8. Terakhir,
guru memberikan
konfirmasi tentang
kebenaran dan
kococokan pertanyaan dan jawaban
dari pasangan
yang memberikan
presentasi. 12.
Guru memberikan
konfirmasi tentang
kebenaran dan kococokan pertanyaan dan jawaban
dari pasangan
yang memberikan presentasi.
12. Siswa mendengarkan penjelasan
dari guru
terkait dengan
hasil kecocokan dari tiap-tiap
pasangan.
9. Guru
memanggil pasangan
berikutnya, begitu seterusnya sampai
seluruh pasangan
melakukan presentasi.
65
13. Guru membimbing siswa
untuk menarik
kesimpulan dari kegiatan yang sudah dilakukan.
13. Siswa
dibimbing untuk
menyimpulkan hasil dari kegiatan yang
sudah dilakukan. Sumber:
Miftahul Huda,2013:252-253
Sumber: Azhar Arsyad,
2011:150-151
2.2 KAJIAN EMPIRIS
Hasil penelitian yang memperkuat peneliti untuk melakukan penelitian tindakan kelas PTK dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif Make a Match
berbantuan media Audio Visual adalah: 1.
Penelitian Sabeh, dkk 2010 dalam International Journal of English Linguistics
yang berjudul “A Match or a Mismatch between Student and Teacher Learning Style Preferences
” menunjukkan bahwa dengan penerapan model pembelajaran Make a Match dapat meningkatkan keterampilan
mengajar guru. 2.
Penelitian yang dilakukan oleh Febriana tahun 2011 dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match Untuk
Meningkatkan Kualitas Pembelajaran IPS Siswa Kelas V SDN Kalibanteng Kidul 01 Kota Semarang” hasil penelitiannya menunjukkan bahwa model
pembelajaran kooperatif tipe Make A Match dapat meningkatkan hasil belajar.
3. Penelitian yang dilakukan oleh Winarti tahun 2013 dengan judul penelitian
“Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar Bahasa Jawa Pokok Bahasan Menulis Kalimat Berhuruf Jawa Dengan Metode Make A Match Berbantuan