Keterampilan menjelaskan explaining skills

26

2.1.4.1.5 Keterampilan menjelaskan explaining skills

Keterampilan menjelaskan dalam pembelajaran adalah penyajian informasi secara lisan yang diorganisasi secara sistematis untuk menunjukkan adanya hubungan satu dengan yang lainnya. Prinsip menjelaskan yang harus diperhatikan oleh guru adalah keterkaitan dengan tujuan, relevan antara penjelasan materi dan karakteristik siswa, kebermaknaan, dinamis serta penjelasan dilakukan dalam kegiatan pendahuluan, inti dan kegiatan penutup Rusman, 2014: 86. Komponen-komponen dalam keterampilan menjelaskan menurut Rusman 2014:87-88 adalah sebagai berikut: a. merencanakan, yang berkenaan dengan isi materi dan aktivitas siswa. b. penyajian suatu penjelasan, yang terdiri dari: 1 kejelasan, 2 penggunaan contoh dan ilustrasi, 3 pemberian tekanan, dan 4 penggunaan balikan. 2.1.4.1.6 Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil adalah salah satu cara yang dapat dilakukan untuk memfasilitasi sistem pembelajaran yang dibutuhkan oleh siswa secara kelompok. Diskusi kelompok adalah suatu proses teratur yang melibatkan sekelompok siswa dalam interaksi tatap muka yang informal dengan berbagai pengalaman atau informasi, pengambilan kesimpulan dan pemecahan masalah. Komponen-komponen yang perlu dikuasai guru dalam membimbing diskusi kelompok menurut Rusman 2014:89 adalah sebagai berikut: a. memusatkan perhatian siswa pada tujuan dan topik diskusi. b. memperjelas masalah untuk menghindarkan kesalahpahaman. 27 c. menganalisis pandangan siswa. d. meningkatkan urunan siswa. e. memberikan kesempatan untuk berpartisipasi. f. menutup diskusi. 2.1.4.1.7 Keterampilan mengelola kelas Menurut Usman 2013:97 pengelolaan kelas adalah keterampilan guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya bila terjadi gangguan dalam proses pembelajaran. Menurut Rusman 2014:90-91 komponen-komponen dalam mengelola kelas adalah sebagai berikut: a. keterampilan yang berhubungan dengan penciptaan dan pemeliharaan kondisi belajar yang optimal, seperti: 1 menunjukkan sikap tanggap, 2 memberikan perhatian, 3 memusatkan perhatian kelompok, 4 memberikan petunjuk yang jelas, 5 menegur bila siswa melakukan tindakan menyimpang, dan 6 memberikan penguatan. b. keterampilan yang berhubungan dengan pengembalian kondisi belajar yang optimal, yang mencakup: 1 modifikasi tingkah laku, 2 menggunakan pendekatan pemecahan masalah kelompok, serta 3 menemukan dan memecahkan tingkah laku yang menimbulkan masalah. 2.1.4.1.8 Keterampilan pembelajaran perseorangan Pembelajaran biasanya dilakukan secara klasikal, namun kebutuhan individu peserta didik harus diperhatikan oleh guru. Pembelajaran ini terjadi apabila jumlah siswa yang dihadapi oleh guru jumlahnya terbatas yaitu antara 28 dua sampai delapan orang untuk kelompok kecil dan seorang untuk perseorangan. Komponen yang perlu dikuasai guru berkenaan dengan pembelajaran perseorangan ini Rusman, 2014:91-92 adalah sebagai berikut: a. keterampilan mengadakan pendekatan secara pribadi. b. keterampilan mengorganisasi. c. keterampilan membimbing dan memudahkan belajar. d. keterampilan merencanakan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran bersama siswa. Berdasarkan paparan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa perilaku guru dalam pembelajaran kooperatif tipe Make a Match dengan berbantuan media Audio Visual dalam pembelajaran IPS antara lain: keterampilan membuka pelajaran; keterampilan bertanya; keterampilan menjelaskan; keterampilan mengadakan variasi; keterampilan mengelola kelas; keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil; keterampilan memberi penguatan; keterampilan menutup pelajaran. Indikator keterampilan guru yang sesuai dengan langkah-langkah model pembelajaran Make A Match dengan berbantu media Audio Visual diantaranya yaitu 1 melaksanakan kegiatan awal keterampilan membuka pelajaran, 2 penguasaan materi pembelajaran keterampilan menjelaskan 3 mengemukakan pertanyaan keterampilan bertanya, 4 mengajar dengan memperhatikan karakteristik peserta didik keterampilan membimbing kelompok kecil, 5 Melakukan variasi selama proses pembelajaran keterampilan mengadakan variasi, 6 memberikan penguatan selama proses pembelajaran keterampilan 29 memberikan penguatan, 7 pengkondisian kelas selama pembelajaran berlangsung keterampilan mengelola kelas serta 8 menutup pelajaran keterampilan menutup pelajaran.

2.1.4.2 Aktifitas Belajar Siswa

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL SNOWBALL THROWING BERBANTUAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IVA SDN TAWANGMAS 01 KOTA SEMARANG

0 8 379

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V SDN KALIBANTENG KIDUL 02 SEMARANG

0 11 293

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL MAKE A MATCH DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V SDN PLALANGAN 04 KOTA SEMARANG

0 5 302

PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH BERBANTUAN FLASHCARD UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SDN MANGKANGKULON 01 KOTA SEMARANG

0 9 318

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL THINK PAIR SHARE DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN NGIJO 01 KOTA SEMARANG

0 3 300

PENERAPAN MODEL MIND MAPPING BERBANTUAN MEDIA VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV SDN KANDRI 01 KOTA SEMARANG

3 15 216

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IVA SDN TAMBAKAJI 01 KOTA SEMARANG

0 18 244

PENERAPAN MODEL COURSE REVIEW HORAY BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn PADA SISWA KELAS V SDN KARANGANYAR 01 KOTA SEMARANG

5 47 319

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran IPS Pada Siswa Kelas V SD Negeri Kalibanteng Kidul 01 Kota Semarang

0 32 299

PENERAPAN MODEL MIND MAPPING BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SDN NGIJO 01 KOTA SEMARANG

1 13 224