58
Meskipun tidak ada prosedur baku tentang penggunaan bahan-bahan audio, sebaiknya media ini disajikan dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1
mempersiapkan diri, 2 membangkitkan kesiapan siswa, 3 mendengarkan materi audio, 4 diskusi membahas materi program audio, 5 menindaklanjuti
program. Berdasarkan paparan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa media
audio visual dapat membantu siswa untuk lebih memahami materi yang disampaikan oleh guru, karena siswa dapat mendengar audio dan melihat
visual ulasan materi secara langsung dengan kemasan yang lebih menarik minat siswa. Dalam penelitian ini peneliti memilih media audio visual dengan program
kombinasi slide dan suara untuk membantu penyampaian materi IPS.
2.1.12 Teori Belajar yang Mendukung Model Pembelajaran Make a Match
Berbantuan Media Audio Visual
Teori belajar yang digunakan sebagai pendukung model pembelajaran make a match berbantuan media audio visual adalah teori belajar kognitif dan
teori belajar konstruktivisme. 2.1.11.1 Teori Belajar Kognitif
Belajar merupakan peristiwa mental. Perilaku individu bukan semata-mata respon terhadap apa yang ada, melainkan yang lebih penting karena dorongan
mental yang diatur oleh otaknya. Belajar adalah proses mental yang aktif untuk mencapai, mengingat, dan menggunakan pengetahuan. Belajar menurut teori
kognitif adalah perseptual. Tingkah laku seseorang di tentukan oleh persepsi
59
serta pemahamannya tentang situasi yang berhubungan dengan tujuan belajarnya.
Menurut Rifa’I dan Anni 2011:128 teori belajar kognitif menekankan
pada cara-cara seseorang dalam menggunakan pikirannya untuk belajar, mengingat, dan menggunakan pengetahuan yang telah diperoleh dan disimpan di
dalam pikirannya secara efektif. Metode ini menekankan pada bagaimana informasi tersebut diproses.
Paul Suparno dalam Suprijono, 2013:24 menggambarkan perkembangan kognitif menurut Piaget sebagai berikut:
Tabel 2.1 Perkembangan kognitif
Tahap Umur
Ciri pokok perkembangan
SENSORIMOTOR 0-2 tahun
Berdasarkan tindakan langkah demi langkah
PRAOPERASI 2-7 tahun
Penggunaan symbol atau bahasa Tanda
Konsep intuitif OPERASI
KONGKRIT 8-11 tahun Pakai aturan jelaslogis
Reversible dan kekekalan
OPERASI FORMAL
11 tahun keatas
Hipotesis Abstrak
Deduktif dan induktif Logis dan probabilitas
60
Perkembangan kognitif yang dikembangkan Piaget merupakan proses adaptasi intelektual yang melibatkan skema, asimilasi, akomodasi, dan
equilibration. Skema adalah struktur kognitif berupa ide, konsep, gagasan. Asimilasi ialah proses pengintegrasian informasi baru ke dalam struktur kognitif
yang telah dimiliki oleh individu. Akomodasi adalah proses penyesuaian kognitif ke dalam situasi baru. Equilibration adalah pengaturan diri untuk mengatur
keseimbangan proses asimilasi dan akomodasi. Konsep perkembangan kognitif juga dikembangakan oleh Bruner.
Menurut Bruner, perkembangan kognitif individu dapat ditingkatkan melalui penyusunan materi pelajaran dan mempresentasikannya sesuai dengan tahap
perkembangan individu tersebut. Penyesuaian materi pelajaran dan penyajiannya dapat dimulai dari materi secara umum kemudian secara berkala kembali
mengajarkan materi yang sama dalam cakupan yang lebih rinci Suprijono, 2013:24.
Berdasarkan pembahasan tentang teori kognitif di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa teori ini mendukung penggunaan model make a match
berbantuan media audio visual pada pembelajaran IPS. Teori kognitif menyebutkan proses belajar menekankan pada cara-cara seseorang dalam
menggunakan pikirannya
untuk mengingat
dan menemukan
konsep pengetahuannya sendiri menggunakan pengetahuan yang telah diperoleh dan
disimpan di dalam pikirannya. Selama proses pembelajaran, guru menggunakan media audio visual untuk mempermudah penyampaian informasi. Melalui
tayangan media audio visual ini, siswa dituntut menggunakan pikirannnya untuk
61
mengingat dan menggunakan pengetahuan yang diperolehnya menjadi pengetahuan baru yang akan disimpan di dalam pikirannya. Dari perolehan
informasi yang telah disimpan terebut nantinya akan diterapkan kedalam model pembelajaran Make a Match yang melibatkan keaktifan siswa selama kegiatan
pembelajaran. 2.1.11.2 Teori Belajar Konstruktivisme.
Teori belajar konstruktivisme merupakan teori belajar yang menyatakan bahwa siswa harus menemukan sendiri pengetahuan yang dipelajari. Siswa
membangun atau mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan informasi sendiri yang telah didapatkannya menjadi pengetahuan yang baru. Konstruktivisme
merupakan teori yang menggambarkan bagaimana belajar itu terjadi pada individu, berkenaan dengan apakah siswa itu menggunakan pengalamannya
untuk memahami pelajaran atau mengkuti pembelajaran dalam membuat suatu model Rifa’I dan Anni, 2011: 226.
Teori belajar konstruktivisme menyatakan bahwa pendidik tidak dapat memberikan pengetahuan kepada peserta didik. Sebaliknya peserta didik harus
mengkostruksikan pengetahu annya sendiri. Menurut Rifa’I 2011:128 peran
pendidik dalam teori konstruktivisme adalah a memperlancar proses pengkonstruksian pengetahuan dengan cara membuat informasi secara bermakna
dan relevan dengan peserta didik, b memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengungkapkan atau menerapkan gagasannya sendiri, dan c
membimbing peserta didik untuk menyadari dan secara sadar menggunakan strategi belajarnya sendiri. Agar peserta didik mampu melakukan kegiatan
62
belajar, maka dia harus melibatkan diri secara aktif selama kegiatan belajar mengajar berlangsung.
Berdasarkan pembahasan tentang teori konstruktivisme di atas, maka dapat disimpulkan bahwa teori ini mendukung penggunaan model pembelajaran
make a match berbantuan media audio visual pada pembelajaran IPS. Dalam model pembelajaran Make a Match, siswa harus membangun atau
mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan informasi yang telah didapatkannya menjadi pengetahuan yang baru untuk mereka sendiri. Dengan demikian
pembelajaran melalui model Make a Match berbantuan media audio visual harus dikemas menjadi proses mengkonstruksi pengetahuan oleh siswa itu sendiri.
Sehingga guru tidak sekedar mentransfer materi melainkan siswa harus membangun dan menggali sendiri pengetahuan yang diperoleh melalui
keterlibatannya secara aktif selama proses belajar mengajar berlangsung.
2.1.13 Penerapan Model Pembelajaran Make a match Berbantuan Media