99
3.8.2 Data Kuantitatif
Data kuantitatif berupa hasil belajar kognitif siswa dianalisis dengan menggunakan teknik analisis deskriptif dengan menentukan mean atau rerata,
median, modus, nilai terendah, nilai tertinggi, dan ketuntasan belajar secara individual maupun klasikal.
Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis deskriptif dengan penentuan skor yang di dasarkan pada rata-rata hasil belajar,
dan ketuntasan belajar klasikal. Data kuantitatif disajikan ke dalam bentuk presentase. Langkah-langkah untuk menganalisis data kuantitatif adalah sebagai
berikut: 1
Menghitung ketuntasan belajar individu
Keterangan: B = banyaknya butir soal yang dijawab benar
N = adalah banyaknya butir soal Poerwanti, 2008:6-3
Hasil perhitungan ketuntasan belajar secara individual kemudian dikonsultasikan dengan kriteria ketuntasan belajar minimum yang ditetapkan oleh
SDN Ngijo 01, dengan kriteria tuntas dan tidak tuntas seperti berikut:
Tabel 3.5 KKM IPS
Kriteria Ketuntasan Kualifikasi
≧ 65 Tuntas
65 Tidak Tuntas
Skor =
B N
x 100
100
Kriteria Ketuntasan Minimal SDN Ngijo 01 2
Rata-rata hasil belajar Nilai rata-rata ditentukan dengan menjumlahkan nilai yang
diperoleh siswa kemudian dibagi dengan jumlah siswa di dalam kelas, dengan rumus:
Aqib, 2014:40 Keterangan:
̅
= nilai rata- rata ∑ = jumlah semua nilai siswa
∑ N = jumlah siswa 3
Menentukan ketuntasan klasikal Presentase ketuntasan belajar klasikal dapat dihitung menggunakan rumus:
Aqib, 2014:41
Tabel 3.6 Kategori Tingkat Keberhasilan Belajar Klasikal Siswa
dalam Persen Tingkat Keberhasilan
Kualifikasi ≥ 80
Sangat Tinggi 60-79
Tinggi 40-59
Sedang 20-39
Rendah 20
Sangat Rendah Aqib, 2014:41
�̅
=
∑ � ∑ �
ketuntasan belajar=
�ℎ �� �� � �
�ℎ � ℎ ��
x 100
101
Apabila ketuntasan belajar secara klasikal mencapai 75, maka penelitian dikatakan berhasil. Penyajian data disajikan dengan membuat
distribusi frekuensi. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut: a.
mengidentifikasi nilai tertinggi dan terendah. b.
menentukan rentang Rentang = data terbesar
– data terkecil c.
menentukan banyaknya kelas k banyaknya kelas = 1 + 3,3 log n
d. menentukan panjang kelas
Panjang kelas = e.
membuat distribusi frekuensi dengan lebar kelas dan banyaknya kelas interval.
f. memasukkan setiap nilai ke dalam kelas interval.
Poerwanti dkk, 2008: 6.13 Adapun cara menentukan kategori ketuntasan hasil belajar adalah
sebagai berikut: Nilai maksimum adalah 100 dan nilai minimum adalah 65. Predikat nilai
yang digunakan yaitu, sangat baik, baik, cukup dan kurang. R = nilai tertinggi ─ nilai terendah
= 100 ─ 65 = 35 K = 3 karena menggunakan tiga kategori
Panjang kelas =
102
Panjang kelas = = 11,66, dibulatkan menjadi 12
Tabel 3.7 Kategori Ketuntasan Hasil Belajar
Hasil belajar Kategori
Ketuntasan
89 ─ 100 Sangat Baik SB
Tuntas 77 ─ 88
Baik B Tuntas
65─ 76 Cukup C
Tuntas 0-64
Kurang K Tidak Tuntas
Dalam penelitian ini, jika siswa mampu mencapai ketuntasan belajar klasikal minimum yaitu 75 dengan nilai minimal 65, maka peneliti menganggap
bahwa penerapan model pembelajaran Make a Match berbantuan media audio visual di kelas III SD Negeri Ngijo 01 berhasil meningkatkan hasil belajar siswa
dalam pembelajaran IPS.
3.9 INDIKATOR KEBERHASILAN