Langkah langkah Model Pembelajaran Make A Match menurut Kelebihan model make a match adalah sebagai berikut:

51

2.1.10.3 Langkah langkah Model Pembelajaran Make A Match menurut

Huda 2013:252-253 sebagai berikut: 1 guru menyampaikan materi atau memberi tugas kepada siswa untuk mempelajari materi dirumah. 2 siswa di kelompokkan kedalam dua kelompok, misalnya kelompok A dan kelompok B. Kedua kelompok diminta untuk berhadap-hadapan. 3 guru membagikan kartu pertanyaan kepada kelompok A dan kartu jawaban kepada kelompok B 4 guru menyampaikan kepada siswa bahwa mereka harus mencari mencocokan kartu yang dipegang dengan kartu kelompok lain. Guru juga perlu menyampaikan batasan maksimun waktu yang ia berikan kepada mereka. 5 guru meminta semua anggota kelompok A untuk mencari pasangannya di kelompok B. Jika mereka sudah menemukan pasangannya masing-masing, guru meminta mereka melaporkan diri kepadanya. Guru mencatat mereka pada kertas yang sudah dipersiapkan. 6 jika waktu sudah habis, mereka harus diberitahu bahwa waktu sudah habis.Siswa yang belum menemukan pasangan diminta untuk berkumpul tersendiri 7 guru memanggil satu pasangan untuk presentasi. Pasangan lain dan siswa yang tidak mendapat pasangan memperhatikan dan memberi tanggapan apakah pasangan itu cocok atau tidak. 52 8 terakhir, guru memberikan konfirmasi tentang kebenaran dan kococokan pertanyaan dan jawaban dari pasangan yang memberikan presentasi. 9 guru memanggil pasangan berikutnya, begitu seterusnya sampai seluruh pasangan melakukan presentasi. Berikut ini adalah kelebihan dan kelemahan model make a match menurut Huda 2013:253.

2.1.10.4 Kelebihan model make a match adalah sebagai berikut:

1 dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa, baik secara kognitif maupun fisik 2 karena ada unsur permainan, metode ini menyenangkan 3 meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari 4 dapat meningkatkan motivasi belajar siswa 5 efektif sebagai sarana melatih keberanian siswa untuk tampil presentasi 6 efektif melatih kedisiplinan siswa menghargai waktu untuk belajar

2.1.10.5 Kelemahan model make a match adalah sebagai berikut:

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL SNOWBALL THROWING BERBANTUAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IVA SDN TAWANGMAS 01 KOTA SEMARANG

0 8 379

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V SDN KALIBANTENG KIDUL 02 SEMARANG

0 11 293

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL MAKE A MATCH DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V SDN PLALANGAN 04 KOTA SEMARANG

0 5 302

PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH BERBANTUAN FLASHCARD UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SDN MANGKANGKULON 01 KOTA SEMARANG

0 9 318

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL THINK PAIR SHARE DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN NGIJO 01 KOTA SEMARANG

0 3 300

PENERAPAN MODEL MIND MAPPING BERBANTUAN MEDIA VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV SDN KANDRI 01 KOTA SEMARANG

3 15 216

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IVA SDN TAMBAKAJI 01 KOTA SEMARANG

0 18 244

PENERAPAN MODEL COURSE REVIEW HORAY BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn PADA SISWA KELAS V SDN KARANGANYAR 01 KOTA SEMARANG

5 47 319

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran IPS Pada Siswa Kelas V SD Negeri Kalibanteng Kidul 01 Kota Semarang

0 32 299

PENERAPAN MODEL MIND MAPPING BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SDN NGIJO 01 KOTA SEMARANG

1 13 224