24
lain. Dalam kegiatan pembelajaran, bertanya memegang peranan yang penting. Hal ini dikarenakan pertanyaan yang tersusun dengan baik dan teknik
melontarkan pertanyaan yang tepat akan memberikan dampak positif terhadap aktivitas dan kreativitas siswa.
Keterampilan bertanya yang perlu dikuasai guru menurut Mulyasa 2011:70-77 meliputi seperti berikut:
1. keterampilan bertanya dasar, mencakup: pertanyaan yang jelas dan singkat,
pemberian acuan, pemusatan perhatian, pemindahan giliran, penyebaran pertanyaan, pemberian waktu berpikir, pemberian tuntunan.
2. keterampilan bertanya lanjutan, meliputi: pengubahan tuntunan tingkat
kognitif, pengaturan urutan pertanyaan, pertanyaan pelacak, dan peningkatan terjadinya interaksi.
2.1.4.1.3 Keterampilan memberi penguatan reinforcement skills
Guru yang baik harus selalu memberikan penguatan baik dalam penguatan verbal diungkapkan dengan kata-kata langsung seperti seratus, bagus,
pintar dan sebagainya maupun nonverbal biasanya dilakukan dengan gerak isyarat, sentuhan, elusan, pendekatan dan sebagainya. Penguatan dimaksudkan
untuk memberikan ganjaran atau membesarkan hati siswa agar mereka lebih giat berpartisipasi dalam interaksi pembelajaran Rusman, 2014:84.
Ada empat cara dalam memberikan penguatan menurut Rusman 2014:85 yaitu: 1 penguatan kepada pribadi tertentu, 2 penghargaan terhadap
kelompok siswa, 3 pemberian penguatan dengan cara segera, dan 4 variasi
25
dalam penggunaan yaitu penguatan yang diberikan harus bervariasi, tidak terbatas pada satu jenis saja.
Sedangkan menurut Marno dan Idris 2011:133 komponen-komponen dalam keterampilan memberikan penguatan yaitu 1 penguataan verbal, 2
penguatan gestural, 3 penguatan dengan sentuhan, 4 penguatan dengan kegiatan yang menyenangkan, 5 penguatan berupa simbol atau benda.
2.1.4.1.4 Keterampilan mengadakan variasi variation skills
Penggunaan variasi dalam kegiatan pembelajaran bertujuan untuk mengatasi kejenuhan dan kebosanan siswa. Menurut Usman 2013: 84 variasi
stimulus adalah suatu kegiatan guru dalam konteks proses interaksi belajar mengajar yang ditunjukan untuk mengatasi kebosanan murid sehingga, dalam
situasi belajar-mengajar, murid senantiasa menunjukkan ketekunan, antusiasme, serta penuh partisipasi.
Menurut Mulyasa 2011:79-80 variasi dalam kegiatan pembelajaran dapat dikelompokkan menjadi empat bagian, yaitu: 1 variasi dalam gaya mengajar
meliputi variasi suara, membuat kesenyapan, variasi gerakan badan dan mimik, variasi kontak pandang, mengubah posisi, dan memusatkan perhatian; 2 variasi
dalam penggunaan media dan sumber belajar meliputi alatbahan yang dapat dilihat, didengar, diraba dan dimanipulasi, dan variasi sumber belajar dari
lingkungan; 3 variasi dalam pola interaksi misalnya variasi tempat belajar, variasi pola pengaturan guru, variasi pengelompokkan siswa, variasi pengelolaan
pesan; 4 variasi dalam kegiatan misalnya variasi metode pembelajaran, dan variasi pemberian contoh dan ilustrasi.
26
2.1.4.1.5 Keterampilan menjelaskan explaining skills