yang unik dari merek rokok A Mild dan Class Mild yaitu menggunakan statement
yang beredar di kalangan konsumen rokok mild bahwa rokok A Mild merupakan rokoknya orang berjiwa muda. Unique asosiasi merek yang unik
memiliki nilai sebesar 0,68. Berdasarkan Gambar 24, secara umum responden menilai setuju dengan statement yang beredar di kalangan konsumen rokok mild
bahwa rokok A Mild merupakan rokoknya orang berjiwa muda. Persentase responden menjawab setuju sebesar 43,3 persen dan menjawab sangat setuju
sebesar 40,0 persen.
7.2.3. Hubungan antara Ukuran Pemilihan Elemen Merek Choosing Brand
element Measures dengan Variabel Indikator dalam Membentuk Nilai Ekuitas Merek Rokok A Mild
Variabel yang diamati untuk mengukur nilai dari ukuran citra merek brand image measures ada 3 yaitu logo, packaging, dan slogan. Berdasarkan
hasil analisis data, diperoleh bahwa packaging memiliki pengaruh tertinggi dalam membangun ukuran citra merek, yang artinya bahwa kemasan bungkus yang
menarik mempunyai pengaruh yang besar dalam membangun ukuran citra merek. Rokok A Mild memiliki strategi tersendiri dalam membuat kemasan untuk
menarik perhatian konsumen yaitu dengan membuat tulisan kalimat yang bersifat kritikan sosial yang provokatif.
7.2.3.1. Logo
Setiap perusahaan berusaha mendesain logo merek produknya untuk dapat menarik perhatian konsumen, mudah diingat, dan menjadi salah satu strategi
dalam pemasaran untuk meningkatkan penjualan produk. Logo dapat menjadi ajang untuk menggambarkan dan menjelaskan karakteristik dari produk. Logo
memiliki nilai sebesar 0,42. Variabel ini memiliki pengaruh kedua tertingi
dalam membangun ukuran citra merek brand image measures. Berdasarkan Gambar 25, secara umum responden setuju dengan logo rokok A Mild yang
mudah diingat, dan memiliki ciri khas tersendiri yaitu huruf “A” berwarna putih yang dikelilingi oleh kotak segi empat berwarna merah. Persentase responden
yang tidak setuju, setuju, dan sangat setuju masing-masing sebesar 10,8 persen, 39,2 persen dan 43,2 persen. Responden yang tidak setuju disebabkan karena logo
tidak menjadi faktor penting dalam melakukan keputusan pembelian rokok.
7.2.3.2. Packaging kemasan
Indikator ini menilai tanggapan konsumen mengenai tampilan kemasan bungkus yang digunakan baik oleh rokok A Mild maupun rokok Class Mild.
Indikator ini diukur dari menarik atau tidaknya kemasan bungkus rokok mild suatu merek tertentu oleh konsumen. Packaging kemasan memiliki nilai
sebesar 0,61. Variabel ini memiliki nilai tertinggi dalam membangun nilai ukuran citra merek. Hal ini didukung oleh persentase jawaban responden yang mayoritas
menjawab setuju yaitu sebesar 55,0 persen bahwa rokok A Mild memiliki kemasan yang menarik. Responden yang menjawab sangat setuju sebesar 24,2
persen, dan yang tidak setuju sebesar 18,3 persen Gambar 26.
7.2.3.3. Slogan
Slogan merupakan salah satu bahasa pengiklanan produk yang bertujuan untuk mengkomunikasikan dan memperkenalkan produknya kepada konsumen.
Kalimat-kalimat yang ada pada slogan didesain menjadi alat komunikasi yang menarik dan selalu memancing diskusi banyak orang. Persaingan yang tinggi
dalam memperebutkan pangsa pasar dikategori rokok mild membuat pihak produsen berlomba-lomba mengiklankan produknya dengan slogan dan tema
kampanye yang menjadi ciri khasnya diberbagai media. Produsen rokok A Mild ikut serta mengiklankan produk-nya dengan slogan-slogan yang menarik
perhatian banyak orang. Rokok A Mild terkenal dengan slogan yang provokatif dan edukatif yang mengundang perhatian banyak orang. “How Low Can You Go,
Bukan Basa Basi, dan Others Can Only follow” merupakan slogan yang sangat terkenal dari rokok A Mild.
Slogan memiliki nilai sebesar 0,48. Berdasarkan Gambar 27, secara umum responden menilai setuju dengan variabel slogan rokok A Mild dalam
membangun ukuran citra merek brand image measures. Persentase responden untuk slogan yang dimiliki oleh rokok A Mild sebesar 54,2 persen dan sangat
puas sebesar 31,7 persen.
7.2.4. Hubungan antara Program Pengembangan Pemasaran Development