IV. METODE PENELITIAN 4.1.
Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan pada sebagian penduduk kota Bogor, khususnya mahasiswa. Lokasi penelitian yaitu di kampus perguruan tingi yang ada di Kota
bogor yaitu IPB dan Universitas Pakuan. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja purposive. Pertimbangan yang diambil adalah bahwa kedua perguruan
tinggi tersebut dapat merepresentasikan perguruan tinggi yang ada di Kota Bogor. IPB sebagai salah satu perguruan tinggi negeri terkemuka di Indonesia memiliki
mahasiswa dalam jumlah yang besar. Universitas Pakuan sebagai salah satu universitas swasta yang berkualitas di Kota Bogor memiliki jumlah mahasiswa
yang cukup besar dengan mayoritas mahasiswa berasal dari Kota Bogor dan sekitarnya. Bogor merupakan kota berkembang, dengan kemudahan akses ke
Ibukota Negara. Kota Bogor juga memiliki jumlah penduduk yang cukup besar, sangat potensial sebagai konsumen rokok mild. Penelitian di lapang dilaksanakan
pada bulan Mei hingga bulan Juni 2008.
4.2. Metode Pengumpulan data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data kualitatif yang dikuantitatifkan dengan
menggunakan skala yang diperoleh dengan survei dan observasi melalui hasil penyebaran kuesioner dan wawancara secara langsung dengan pihak konsumen.
Penyusunan model kuesioner berdasakan penyesuaian dari setiap pertanyaan dalam model kuesioner penelitian yang telah diuji secara statistik oleh Jouhary
2005 dan berpatokan pada unsur-unsur yang ada dalam konsep Customer Brand
Equity . Data sekunder diperoleh dari berbagai literatur pada penelitian terdahulu,
perpustakaan, dan tulisan-tulisan yang berkaitan dengan topik yang diteliti, BPS Badan Pusat Statistika, jurnal pemasaran, buku-buku literatur, majalah, dan
internet yang berhubungan dengan topik penelitian. Tabel 9. Jenis dan Sumber Data
No Jenis data Sumber data
Metode Pengumpulan
Data 1.
Data Primer Eksternal
Pengukuran elemen-elemen Customer-Based Brand Equity
Kesadaran Merek, Citra Merek, Pemilihan Elemen Merek,
Pengembangan Program Pemasaran, Penggunaan Daya
Ungkit dari Asosiasi Sekunder Kuesioner
Survei dan observasi
melalui penyebaran
kuesioner dan wawancara
langsung dengan
konsumen
2. Data Sekunder
Eksternal Gambaran Umum perusahaan
Data dan Informasi dari Penelitian
Terdahulu,buku- buku literatur.
Penelitian Kepustakaan Majalah marketing,
internet, BPS, jurnal pemasaran,
dan berbagai literatur yang
mendukung topik penelitian
Studi Literatur
4.3. Metode Penarikan Sampel
Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode non probability
yaitu metode purposive sampling. Metode purposive sampling merupakan metode penentuan sampel dimana sampel yang diambil berdasarkan
pada pertimbangan tertentu dan pertimbangan itu didasarkan pada tujuan penelitian Singarimbun dan Effendi, 1989 dalam Fajri, 2005. Tujuan dari
pemilihan metode tersebut adalah mempermudah pengambilan sampel karena tidak semua konsumen menyukai dan mengetahui karakteristik dari rokok A Mild,
sehingga hasil yang diperoleh dalam menganalisa brand equity merek yang diteliti dapat dipercaya. Pengambilan sampel dilakukan di kampus IPB dan kampus
Universitas Pakuan. Pada penelitian ini, jumlah sampel yang digunakan berjumlah 120
responden dengan pertimbangan nilai covarience cukup besar yang dapat dilihat dari Correlation Matrix of ETA and KSI . Hal ini sesuai dengan ukuran sampel
yang disarankan untuk analisis SEM adalah antara 100-200 Firdaus dan Farid, 2008 yang merekomendasikan sedikitnya 100 responden, dan akan lebih baik jika
sebesar 200 responden. Kuesioner yang diberikan kepada responden berisikan pertanyaan tertutup dan terbuka. Pertanyaan tertutup berupa pertanyaan alternatif
dimana jawaban telah disediakan, sehingga responden hanya memilih salah satu alternatif jawaban yang menurutnya paling sesuai. Pertanyaan terbuka pada
kuesioner adalah pertanyaan yang memberikan kebebasan kepada responden untuk menjawab.
Responden diambil dari orang-orang yang pernah mengkomsumsi rokok merek mild dengan tujuan bahwa responden yang penah mengkosumsi rokok mild
telah mengenal dan mengetahui jenis-jenis rokok mild serta dapat membedakan jenis-jenis rokok mild baik dari segi rasa, merek, logo, dan kemasan. Sebaran
responden yaitu 60 responden dari mahasiswa IPB dan 60 responden dari mahasiswa Pakuan. Sebagai pembanding, dipilih rokok Class Mild dengan
pertimbangan bahwa merek tersebut merupakan pesaing utama rokok A Mild.
4.4. Metode Analisis Data