Jenis Kelamin KARAKTERISTIK RESPONDEN

V. KARAKTERISTIK RESPONDEN

Penelitian ini bertujuan membandingkan Brand equity dari rokok A Mild Sampoerna yang diproduksi oleh PT HM Sampoerna dengan rokok Class Mild yang diproduksi oleh PT Nojorono. Jumlah responden dalam penelitian ini adalah 120 orang yang masih berstatus mahasiswa dan telah menjadi perokok dalam tiga bulan terakhir serta pernah mengkonsumsi rokok jenis mild. Responden terdiri dari mahasiswa dari dua perguruan tinggi yakni IPB dan Universitas Pakuan. Secara umum jumlah responden yang digunakan dalam penelitian ini sesuai dengan persyaratan jumlah sampel dalam analisis model persamaan struktural.

5.1. Jenis Kelamin

Jenis kelamin seseorang mempunyai pengaruh dalam gaya hidup dan kebiasaan seseorang, yang pada akhirnya berpengaruh juga kepada keputusan pembelian. Dalam penelitian jumlah responden pria perokok sebesar 95,8 persen dan wanita yang mengkonsumsi rokok sebesar 4,17 persen. Besarnya persentase responden jenis kelamin pria disebabkan merokok bagi kalangan pria sudah merupakan hal yang wajar, adanya stigma dikalangan perokok pria bahwa merokok mengambarkan sifat “laki-laki sejati”, menunjukkan kedewasaan, dan dengan merokok mendapatkan lebih banyak teman. Kecilnya jumlah responden wanita karena mengkonsumsi rokok bagi wanita masih merupakan hal yang tabu dalam norma-norma yang berlaku dalam masyarakat dan masih melekatnya image negatif terhadap wanita perokok. Responden wanita sebagian besar masih menutupi identitas dirinya sebagai perokok, biasanya wanita merokok pada kesempatan dan tempat tertentu saja seperti di kost-kost, klub malam, dan cafe- cafe sehingga sangat sulit menemukan responden wanita yang merokok. Hal ini berdampak pada sedikitnya responden wanita yang diperoleh. Je nis Ke lamin 95.83 4.17 Jenis Kelamin Laki-laki Jenis Kelamin Perempuan Gambar 7. Diagram Jenis Kelamin Responden 5.2. Usia Pada Gambar 8 menunjukkan bahwa konsumen rokok didominasi oleh responden yang berusia 21-25 tahun yaitu sebesar 68,33 persen. Hal ini disebabkan pada selang usia inilah tahap pencarian jati diri, intensitas bersosialisasi dengan teman sangat tinggi, serta kesadaran akan bahaya mengkonsumsi rokok masih rendah. Pada umumnya responden pada selang usia ini merupakan responden yang telah lama menjadi perokok yang disebabkan faktor kebiasaan, serta untuk berhenti mengkonsumsi rokok menjadi sangat sulit. Responden mahasiswa terdiri dari mahasiswa D3, mahasiswa S1 dan mahasiswa S2. Responden terbanyak berasal dari mahasiswa D3 baik dari responden pria maupun responden wanita. USIA 24.17 68.33 7.50 Usia 15-20 tahun Usia 21-25 tahun Usia 26-30 tahun Gambar 8. Diagram Usia responden 5.3. Rata-rata Uang Bulanan Responden Karakteristik dari produk rokok adalah merupakan produk kebutuhan sekunder artinya bukan kebutuhan utama primer, produk yang tergolong mahal. Rata-rata uang bulanan menjadi salah satu faktor utama responden dalam melakukan keputusan dalam pembelian rokok. Artinya semakin besar jumlah uang bulanan semakin besar kemungkinan menjadi pengkonsumsi rokok serta jumlah rokok yang dikonsumsi perhari. Responden terbanyak adalah responden dengan uang bulanan Rp 750.001- Rp 1000.000 sebanyak 67.50 persen. Mayoritas responden mendapat kiriman uang bulanan dari orang tua sebesar Rp 750.000-Rp 100.000. Hal ini menggambarkan bahwa mayoritas responden mahasiswa berasal dari keluarga ekonomi menengah ke bawah. Rokok merupakan produk yang dapat dikonsumsi oleh siapa saja dan bukan merupakan produk eksklusif yang hannya dapat dikonsumsi oleh masyarakat ekonomi kelas atas. Besaran uang bulanan mahasiswa bukan merupakan faktor yang menyebabkan mahasiswa menjadi konsumen rokok. Akan tetapi, besaran uang bulanan berbanding lurus terhadap jumlah rokok yang dikonsumsi oleh responden. Rata-rata Uang Bulanan Rp 67.50 16.67 8.33 7.50 Rata-rata Uang Bulanan 750000-1000000 Rata-rata Uang Bulanan 1000001-1250000 Rata-rata Uang Bulanan 1250001-1500000 Rata-rata Uang Bulanan 1500001-1750000 Gambar 9. Diagram Rata-rata Uang Bulanan 5.4. Konsumsi Rokok per Hari Bungkus Responden terbanyak adalah responden dengan tingkat konsumsi rokok tiap hari 1 bungkus sebesar 48,33 persen, sedangkan konsumsi rokok tiap hari satu bungkus sebesar 36,67 persen, konsumsi rokok tiap hari satu hingga dua bungkus sebesar 14,17 persen, dan konsumsi rokok tiap hari 2 bungkus sebesar 0,83 persen. Dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden bukanlah perokok berat bila dilihat dari sisi jumlah rokok yang dikonsumsi tiap hari. Konsumsi Rokok Tiap Hari Bungkus 48.33 36.67 14.17 0.83 Konsumsi Rokok Tiap Hari Bungkus 1 Konsumsi Rokok Tiap Hari Bungkus 1 Konsumsi Rokok Tiap Hari Bungkus 1-2 Konsumsi Rokok Tiap Hari Bungkus 2 Gambar 10. Diagram Konsumsi rokok Tiap Hari Bungkus

5.5. Rata-rata Pengeluaran Pembelian Rokok per Bulan