Hubungan antara Ukuran Citra Merek Brand Image Measures

dalam bentuk pembelian purchase maupun konsumsi consumption karena luasnya jangkauan merek ke berbagai daerah. Pada akhirnya, semakin tinggi breadth akan mendorong peningkatan market share. Variabel breadth luas area jangkauan merek memiliki nilai sebesar 0,27. Variabel ini mempunyai pengaruh paling tinggi dalam membangun nilai kesadaran merek brand awareness. Berdasarkan sebaran responden terhadap tingkat kemudahan menemukan rokok A Mild di toko, warung, dan supermarket rokok Gambar 18, jawaban responden terhadap depth memiliki variasi jawaban yang rendah. Secara umum jawaban responden terhadap variabel indikator depth berada pada kategori sangat setuju. Persentase responden pada kategori sangat setuju sebesar 55,8 persen, dan yang setuju sebesar 52,5 persen. Sedangkan untuk yang sangat tidak setuju dan tidak setuju masing-masing sebesar 0 persen, 4,2 persen.

7.2.2. Hubungan antara Ukuran Citra Merek Brand Image Measures

dengan Variabel Indikator dalam Membentuk Nilai Ekuitas Merek Rokok A Mild Variabel indikator yang diamati untuk mengukur citra merek ada tiga yaitu strong asosiasi merek yang kuat, favourable asosiasi merek yang disukai, dan unique asosiasi merek yang unik. Berikut ini merupakan uraian secara rinci mengenai faktor yang yang membangun citra merek.

7.2.2.1. Strong asosiasi merek yang kuat

Variabel ini mencakup keterkaitan relevance dan konsistensi dari kualitas kedua merek. Unsur keterkaitan merupakan hubungan yang sangat erat antara jenis produk dengan merek tertentu, sehingga dengan menyebutkan nama merek tertentu sudah dapat mendeskripsikan jenis produk yang diinginkan. Unsur konsistensi dari kualitas suatu merek menggambarkan seberapa teguhnya konsumen menilai kualitas suatu merek. Variabel strong memiliki nilai sebesar 0,69. Variabel ini memiliki pengaruh yang cukup besar dalam membangun nilai brand image asosiasi citra merek. Mayoritas responden menjawab sangat setuju yaitu sebesar 54,2 persen bahwa rokok A Mild menjadi rokok yang pertama terlintas di benak responden, artinya merek rokok A Mild telah menjadi top of mind.

7.2.2.2. Favourable asosiasi merek yand disukai

Variabel ini dilihat dari keinginan desirable dan kemudahan deliverable dalam membeli, dalam hal ini adalah keinginan membeli rokok mild karena telah menyukai citra merek rokok mild yang memberikan cita rasa lebih. Konsumen rokok sangat sensitif terhadap cita rasa rokok yang dikonsumsinya. Cita rasa yang memberikan kenikmatan tersendiri akan menjadikan konsumen rokok memiliki loyalitas yang tinggi terhadap merek rokok yang dikonsumsinya. Asosiasi merek yang disukai memiliki nilai sebesar 0,74. Variabel ini memiliki pengaruh tertinggi dalam membangun brand image asosiasi citra merek. Hal ini didukung oleh persentase konsumen yang menjawab setuju dan sangat setuju dengan indikator rokok A Mild memberikan cita rasa yang lebih baik dibandingkan rokok mild lainnya yaitu sebesar 50,8 persen dan 30,2 persen Gambar 23.

7.2.2.3. Unique asosiasi merek yang unik

Untuk mengetahui nilai keunikan suatu merek produk dapat dilihat dari poin-poin kesamaan points of parity dan perbedaan point of difference produk kedalam memori pelanggan. Untuk mengukur indikator unique asosiasi merek yang unik dari merek rokok A Mild dan Class Mild yaitu menggunakan statement yang beredar di kalangan konsumen rokok mild bahwa rokok A Mild merupakan rokoknya orang berjiwa muda. Unique asosiasi merek yang unik memiliki nilai sebesar 0,68. Berdasarkan Gambar 24, secara umum responden menilai setuju dengan statement yang beredar di kalangan konsumen rokok mild bahwa rokok A Mild merupakan rokoknya orang berjiwa muda. Persentase responden menjawab setuju sebesar 43,3 persen dan menjawab sangat setuju sebesar 40,0 persen.

7.2.3. Hubungan antara Ukuran Pemilihan Elemen Merek Choosing Brand