Hubungan antara Ukuran Penggunaan Daya Ungkit dari Asosiasi

satu promotion mix yang efektif adalah menjadi sponsor event-event olahraga, musik. Untuk promosi di media iklan di televisi kurang efektif karena adanya larangan dari pemerintah untuk tidak menayangkan iklan rokok pada jam tayang yang dilarang oleh pemerintah. Sementara unsur match diukur dari kemudahan konsumen menemukan iklan rokok mild dalam berbagai kesempatan dan juga daya tarik yang ditimbulkan dari iklan rokok mild tersebut kepada konsumen. Promosi memiliki nilai sebesar 0,52. Secara umum kemudahan konsumen menemukan iklan rokok A Mild dalam berbagai kesempatan dan daya tarik yang ditimbulkan dari iklan rokok A Mild terhadap konsumen berada pada kategori setuju. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 29, sebesar 47,5 persen responden menjawab setuju dan sebesar 48,3 persen menjawab sangat setuju.

7.2.5. Hubungan antara Ukuran Penggunaan Daya Ungkit dari Asosiasi

Sekunder Leverage Of Secondary Association Measures dengan Variabel Indikator dalam Membentuk Nilai Ekuitas Merek Rokok A Mild Variabel yang diamati untuk mengukur penggunaan daya ungkit dari asosiasi sekunder leverage of secondary association measures ada dua yang diurutkan berdasarkan pengaruh tertingi sampai pengaruh terendah dalam membangun nilai ukuran penggunaan daya ungkit dari asosiasi sekunder leverage of secondary asosiaciation measures yaitu country of origin negara asal produk dan company perusahaan. Berdasarkan hasil analisis data, didapatkan bahwa country of origin negara asal produk memiliki nilai tertinggi, yang artinya bahwa country of origin negara asal produk mempunyai pengaruh yang tertinggi dalam membangun ukuran penggunaan daya ungkit dari asosiasi sekunder leverage of secondary association measures . Sedangkan company perusahaan memiliki pengaruh terendah dalam membangun ukuran penggunaan daya ungkit dari asosiasi sekunder leverage of secondary association measures. Berikut ini merupakan uraian secara rinci mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi ukuran penggunaan daya ungkit dari asosiasi sekunder leverage of secondary association measures.

7.2.5.1. Company perusahaan

Citra perusahaan memiliki efek terhadap persepsi konsumen terhadap citra produk yang dihasilkan. Perusahaan yang memiliki citra yang baik di mata konsumen akan memberikan efek yang yang baik terhadap produk yang dihasilkan oleh perusahaan. Pengaruh perusahaan dalam membangun customer knowledge effects sangat besar terhadap pembentukan citra merek. Perusahaan yang memproduksi rokok A Mild merupakan perusahaan besar dengan nama besar yang disandangnya dapat memberikaan pencitraan langsung terhadap roduk yang dihasilkannya.Variabel indikator company perusahaan memiliki nilai sebesar 0,41. Berdasarkan Gambar 30 dapat diketahui, jawaban responden untuk kategori sanaga setuju dan setuju masing-masing sebesar 53,8 dan 38,4.

7.2.5.2. Country of Origin negara asal produk

Indikator ini mengidentifikasi negara asal suatu produk yang dapat mempengaruhi consumer knowledge effects-nya. Dengan mengetahui informasi negara asal produk maka konsumen dapat lebih menyesuaikan karakteristik dari merek tersebut yang cocok dengan kepribadian, daya beli, dan kebutuhannya. Indikator yang digunakan adalah pengetahuan konsumen tentang rokok A Mild merupakan rokok yang dihasilkan oleh perusahaan nasional. Country of origin negara asal produk memiliki nilai sebesar 0,47. Variabel country of origin memiliki pengaruh tertingi dalam membangun ukuran penggunaan daya ungkit dari asosiasi sekunder leverage of secondary asosiaciation measures. 7.2.6 Hubungan antara Kesadaran Merek brand awareness, Citra Merek brand image, Ukuran pemilihan Elemen Merek Choosing Brand element Measures, Program Pengembangan Pemasaran development marketing program, dan Ukuran Penggunaan Daya Ungkit dari Asosiasi Sekunder Leverage Of Secondary Association Measures terhadap Ekuitas Merek. Ekuitas merek rokok A Mild dianalisis berdasarkan model struktural yang terdapat pada Gambar 6 yang merupakan model yang dapat diterima secara empiris. Ekuitas merek brand equity dipengaruhi oleh variabel laten yaitu kesadaran merek brand awareness, citra merek brand image, ukuran pemilihan elemen merek choosing brand element measures, program pengembangan pemasaran development marketing program, dan ukuran penggunaan daya ungkit dari asosiasi sekunder leverage of secondary association measures. Tabel 12. Faktor Muatan gamma atau dan nilai-t dalam Hubungan Ekuitas Merek dengan Variabel Laten Variabel laten Faktor muatan gamma atau T-value Kesadaran merek brand awareness 1,00 1,72 Citra merek brand image 0,91 2,35 Ukuran pemilihan elemen merek 0,85 2,28 Program pengembangan pemasaran 1,00 5,90 Ukuran penggunaan daya ungkit dari asosiasi sekunder 0,97 0,29 Berdasarkan hasil olahan data dengan menggunakan program software Lisrel 8.30 diperoleh hasil koefisien dari masing-masing variabel laten yang disimbolkan dengan gamma atau . Kesadaran merek dan program pengembangan pemasaran memperoleh nilai tertinggi yaitu masin-masing 1,00. Kesadaran merek brand awareness memiliki nilai sebesar 1,00. Hal ini berarti kesadaran merek memiliki pengaruh yang sangat tinggi pengaruh maksimal dalam membangun nilai ekuitas merek rokok A Mild. Namun setelah dilakukan uji signifikan nilai-t untuk kesadaran merek ternyata nilai-t 1,96 pada taraf nyata lima persen. Maka dapat disimpulkan bahwa walaupun kesadaran merek memiliki pengaruh yang sangat tinggi tetapi tidak signifikan. Citra merek brand image memiliki nilai sebesar 0,91. Hal ini berarti citra merek brand image memiliki pengaruh yang besar dalam membangun nilai ekuitas merek rokok A Mild. Rokok A Mild sukses membangun citra merek-nya yang membuat rokok A Mild memiliki kekuatan merek yang lebih baik dari pesaing. Uji signifikan memperlihatkan nilai-t 1,96 pada taraf nyata lima persen. Maka dapat disimpulkan citra merek memiliki pengaruh yang besar dan signifikan. Ukuran pemilihan elemen merek memiliki nilai sebesar 0,85. Hal ini berarti ukuran pemilihan elemen merek memiliki pengaruh yang cukup besar dalam membangun nilai ekuitas merek. Variabel ini memiliki nilai terendah. Berdasarkan wawancara langsung dengan sebagian besar responden, secara umum responden tidak begitu mengenal dan mengetahui logo rokok A Mild secara detail, sebagaian responden berpendapat bahwa kemasan rokok jenis mild memiliki kemiripan kemasan dan warna kemasan, dan sebagian responden mengetahui slogan rokok A Mild tetapi tidak mengingatnya. Uji signifikan memperlihatkan nilai-t 1,96 pada taraf nyata lima persen. Maka dapat disimpulkan ukuran pemilihan elemen merek memiliki pengaruh yang signifikan. Program pengembangan pemasaran memiliki nilai sebesar 1,00. Hal ini berarti program pengembangan pemasaran memiliki pengaruh yang sangat tinggi pengaruh maksimal dalam membangun nilai ekuitas merek rokok A Mild. Mayoritas jawaban responden menjawab setuju dengan kualitas rasa yang diperoleh konsumen dan kemudahan menemukan iklan rokok A Mild diberbagai kesempatan Gambar 28 dan Gambar 29. Hal ini dapat dijadikan rujukan bahwa rokok A Mild di mata konsumen memiliki pengembangan program pemasaran yang baik dengan mengeluarkan produk yang unggul dan promosi yang mengena di masyarakat. Uji signifikan memperlihatkan nilai-t 1,96 pada taraf nyata lima persen. Maka dapat disimpulkan citra merek memiliki pengaruh yang besar dan signifikan. Ukuran penggunaan daya ungkit dari asosiasi sekunder memiliki nilai sebesar 0,97 dalam membangun nilai ekuitas merek. Variabel ini memiliki pengaruh yang besar dalam membangun ekuitas merek Uji signifikan memperlihatkan nilai-t 1,96 pada taraf nyata lima persen. Maka dapat disimpulkan citra merek memiliki pengaruh yang besar tetapi tidak signifikan. Path model SEM rokok A Mild t-value berfungsi untuk uji signifikan elemen-elemen yang membangun ekuitas merek rokok A Mild. Berdasarkan Gambar 33 dapat diketahui elemen brand image, choosing brand element, development marketing program memiliki t-value 1,96 artinya ketiga elemen tersebut memenuhi uji signifikan. Elemen ekuitas merek rokok A Mild yang tidak memenuhi uji yaitu elemen brand awareness dan elemen leverage of secondary association yang memiliki t-value 1,96. BEV 0.00 BA BI CBE DMP LSA DEPTH 7.64 BREA TH 7.54 STRONG 5.99 FA VORA BL 5.31 UNI QUE 6.08 LOGO 6.94 PA CKA QI N 5.27 SLOGA N 6.62 PRODUCT 6.67 PROMOTI O 6.89 COMPA NY 6.47 COUNTRY 5.67 Chi-Square=54.35, df=51, P-value=0.34798, RMSEA=0.024 1.47 2.69 2.69 2.68 2.37 2.49 2.46 4.25 0.29 0.29 1.72 2.35 2.28 5.90 0.29 Gambar 33. Path Model SEM Rokok A Mild T-Value

7.3. Analisis Model