2.2.2.1 Pengertian Menyimak
Subyantoro dan Hartono 2003:1-2 menyatakan bahwa mendengar adalah peristiwa tertangkapnya rangsangan bunyi oleh panca indra pendengar yang
terjadi pada waktu kita dalam keadaan sadar akan adanya rangsangan tersebut, sedangkan mendengarkan adalah kegiatan mendengar yang dilakukan dengan
sengaja penuh perhatian terhadap apa yang didengar, sementara itu menyimak intensitas perhatiannya terhadap apa yang disimak.
Tarigan 1994:28 menyatakan bahwa menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian,
pemahaman, apresiasi, serta interpretasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi atau pesan serta memahami makna komunikasi yang telah disampaikan oleh
sang pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan. Anderson dalam Tarigan 1994:28 menyatakan bahwa menyimak adalah proses besar mendengarkan,
mengenal, serta menginterpretasikan lambang-lambang lisan. Namun, menyimak menurut Akhadiat dalam Sutari, dkk. 1998:19 adalah suatu proses yang
mencakup kegiatan mendengarkan bunyi bahasa, mengidentifikasi, menginterpretasikan, dan mereaksi atas makna yang terkandung di dalamnya.
Menyimak adalah proses memahami ucapan dalam bahasa asal atau bahasa kedua Helgesen and Brown 2007:32. Selanjutnya Howatt dan Dakin seperti dikutip
oleh Saricoban 2006 menyatakan bahwa menyimak adalah kemampuan untuk mengenali dan memahami apa yang orang lain katakan.
Nunan 2005:3 menyatakan bahwa menyimak adalah proses aktif dan berarti dalam memaknai apa yang kita dengar. Menurut Rost 2002:279
menyimak ialah proses mental dalam menafsirkan makna dari input lisan. Richard and Schmidt 2002:313 menyatakan bahwa menyimak pemahaman adalah proses
memahami ucapan dalam bahasa asal atau bahasa kedua. Studi dari pemahaman menyimak dalam pembelajaran bahasa kedua memusatkan pada peran dari
masing-masing unit kebahasaan contohnya fonem, kata, struktur bahasa dan juga peran dari pendengar harapan situasi dan konteks, pengetahuan dasar dan
topik. Menurut Rubin 1995:7 menyimak diartikan sebagai sebuah proses aktif para pendengar memilih dan menafsirkan informasi yang berasal dari keterangan
audio dan visual untuk memahami apa yang sedang terjadi dan apa yang sedang diungkapkan oleh pembicara.
Berbeda dengan pendapat Nurhadi 1995:339 yang membagi pengertian menyimak menjadi dua yaitu pertama menyimak dalam arti sempit mengacu pada
proses mental pendengar yang menerima bunyi yang dirangsangkan oleh pembicara dan kemudian menyusun penafsiran apa yang disimaknya, kedua
menyimak dalam arti luas mengacu pada proses bahwa si penyimak tidak hanya mengerti dan membuat penafsiran tentang apa yang disimaknya, tetapi lebih dari
itu ia berusaha melakukan apa yang diinformasikan oleh materi yang disimaknya. Menyimak mempunyai arti yang sama dengan mendengarkan. Menyimak
dapat pula bermakna mendengarkan dengan penuh pemahaman dan perhatian serta apresiasi Russel Russel;Anderson dalam Tarigan 1994:28.
Mendengarkan menurut Subyantoro dan Hartono 2003:1-2 adalah kegiatan mendengar yang dilakukan dengan sengaja, penuh perhatian terhadap apa yang
didengar. Dalam hal ini rangsangan bunyi yang dimaksud untuk didengar adalah
bunyi-bunyi bahasa yang diucapkan diucapkan oleh seseorang dalam suatu peristiwa komunitas.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa menyimak adalah mendengarkan lambang-lambang bunyi bahasa yang dilakukan
dengan sengaja, penuh perhatian disertai pemahaman, apresiasi, interpretasi, reaksi, dan evaluasi untuk memperoleh pesan, informasi, menangkap isi serta
merespon makna yang terkandung di dalamnya.
2.2.2.2 Tujuan Menyimak