3. Bagaimanakah kultur sekolah mendukung proses pembelajaran mata
pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di sekolah sebagai pembangun karakter ?.
4. Bagaimanakah rancangan pembelajaran mendukung proses pembelajaran
mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan sebagai pembangun karakter ?.
5. Bagimanakah dukungan secara komprehensif apresiasi guru,
kepemimpinan kepala sekolah, kultur sekolah, dan rancangan pembelajaran terhadap membentuk proses pembelajaran yang
berperspektif pembangunan karakter pada Pendidikan Kewarganegaraan di sekolah dasar?.
Kedua , model manajemen pembelajaran bagaimanakah yang
akurathandal untuk membangun proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di sekolah sebagai pembangun karakter.
1.3 Tujuan Penelitian
Secara umum tujuan penelitian ini adalah melakukan pengkajian secara empirik dan komprehensif pada semua komponen yang terkait dengan
konfigurasi proses manajemen yang berlangsung pada pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di kelas yang bermuatan pembangunan
karakter, untuk kemudian ditemukan model hipotetik manajemen pembelajaran yang akurathandal untuk membangun proses pembelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan di sekolah sebagai pembangun karakter.
Sedangkan secara khusus tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut;
1. mengetahui apresiasi guru Pendidikan Kewarganegaraan di sekolah dasar
mengenai pembangunan karakter dalam mendukung pembelajaran character building
. 2.
mengetahui kepemimpinan kepala sekolah dalam mendukung proses pembelajaran mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di sekolah
dasar sebagai pembangun karakter. 3.
mengetahui kultur sekolah dalam mendukung proses pembelajaran mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di sekolah dasar sebagai
pembangun karakter. 4.
mengetahui dukungan rancangan pembelajaran pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di sekolah dasar terhadap pembelajaran character
building .
5. menemukan data kuantitatif mengenai pengaruh secara bersama-sama
apresiasi guru, kepemimpinan kepala sekolah, kultur sekolah, dan rancangan pembelajaran dalam membentuk proses pembelajaran yang
bermuatan pembangunan karakter pada Pendidikan Kewarganegaraan di sekolah dasar.
1.4 Kegunaan Penelitian
1.4.1 Kegunaan Teoritis
Secara substantif keilmuan, hasil penelitian ini sangat bermanfaat dalam membangkitkan kembali semangat pembangunan karakter melalui proses
pembelajaran di dalam kelas, melalui analisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap proses pembelajaran secara akurat. Hal ini sangat penting mengingat
penanaman nilai melalui proses pembelajaran di kelas, akan dipengaruhi juga oleh budaya yang berkembang di lingkungan sekolah. Di sisi lain, lingkungan
pendidikan sekolah dasar memiliki makna yang sangat strategis bagi pembinaan karakter bangsa sejak dini, mengingat pada tingkat pendidikan
sekolah dasar peserta didik mengawali perkenalan dengan pembinaan nilai secara sistematis. signifikansi teoritis.
1.4.2 Kegunaan Praktis
Hasil penelitian ini pun memberikan kontribusi yang signifikan bagi pemerintah dalam mengembangkan kembali di tengah-tengah masyarakat
akan pentingnya pembangunan karakter dalam khazanah pembangunan nasional, guna mengantisipasi ekses negatif dari kehiupan global. Sudah tentu
kontribusi ini terbatas pada pembinaan karakter bangsa pada peserta didik melalui proses pembelajaran di kelas. Dari temuan dan produk penelitian ini
pemerintah dalam hal ini adalah Departemen Pendidikan Nasional dapat mengambil kebijakan lebih lanjut mengenai upaya pembangunan karakter
melalui proses pembelajaran di sekolah dasar signifikansi praktis.
1.5 Batasan Masalah dan Istilah
Fokus dari penelitian ini adalah ditemukannya model manajemen pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di sekolah dasar sebagai
pengembang karakter, yang tepat fit melalui kajian konfigurasi faktor apresiasi guru tentang pembangunan karakter, kepemimpinan kepala sekolah,
kultur sekolah, dan rancangan pembelajaran, serta mengurai perencanaan awal manajemen pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di sekolah dasar
sebagai pengembang karakter, dengan mengacu pada model yang fit dari hasil penelitian.
Mengacu pada lingkup dari penelitian ini, dan agar bahasan lebih terarah, berikut disampaikan batasan-batasan sebagai berikut.
1. Manajemen dalam konteks penelitian ini diartikan sebagai serangkaian
kegiatan dalam merencanakan, mengorganisasikan, menggerakkan, mengendalikan, dan mengembangkan segala upaya untuk mengatur dan
mendayagunakan sumber-sumber balajar, secara efisien dan efektif guna mencapai tujuan pembelajaran. Dalam konteks penelitian ini, terkandung
model manajemen yang merupakan jembatan antara kegiatan intelektual abstrak murni dengan kinerja praktis. Sintesis antara teori dan praktek
yang lebih banyak memfokuskan pada hal-hal umum dari dimensi khusus pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Model adalah konfigurasi
intelektual abstrak dari hubungan dan interaktif yang memungkinkan penginterpretasian, penjelasan, atau peramalan kecenderungan-
kecenderungan antar hubungan yang terjadi di dunia empiris.
2. Pembelajaran adalah usaha, tindakan, dan kegiatan, serta fasilitasi untuk
memberikan kesempatan kepada para peserta didik terjadi dialog antara potensi yang ada di dalam dirinya dengan lingkungan belajar yang ada di
sekolah. Model pembelajaran dalam penelitian ini bukanlah pengembangan model yang sudah ada melainkan dikembangkan
berdasarkan teori dari faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas pembelajaran Model teoritis. Selanjutnya, data expost facto faktor-faktor
yang mempengaruhi model teoritis tersebut dianalisis dengan Structural Equation Model
SEM. Akhirnya melalui analisis SEM tersebut dapat ditemukan model yang fit yang diharapkan tepat dalam pembelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan yang bermuatan pembangunan karakter. 3.
Pendidikan Kewarganegaraan atau Civic Education merupakan mata pelajaran wajib sebagai implementasi amanat dari Undang-Undang Nomor
20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang secara substantif dan pedagogis didesain untuk mengembangkan warga negara
yang cerdas dan baik untuk seluruh jalur dan jenjang pendidikan. membentuk peserta didik menjadi manusia yang memiliki rasa
kebangsaan dan cinta tanah air 4.
Character karakter merupakan ciri-ciri kepribadian yang tetap dan gaya hidup yang khas yang ditemui pada penduduk negara bangsa tertentu,
sebagai kualitas moral. Karena terkait dengan masalah kepribadian yang merupakan bagian dari aspek kejiwaan, maka karakter merupakan istilah
abstak yang terikat oleh aspek budaya dan termasuk dalam mekanisme psikologis yang menjadi karakteristik masyarakat tertentu.
5. Pembangunan karakter, merupakan upaya membangunmembentuk
karakter, yang dalam konteks penelitian ini adalah membangunmembentuk karakter peserta didik dengan didasarkan atas
nilai-nilai Pancasila, melalui proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.
47
BAB II LANDASAN TEORITIS DAN PENGEMBANGAN MODEL
Kajian teoritis dan kajian pengembangan model yang digunakan dalam penelitian ini mencakup 1 Pembelajaran Pembangunan Karakter dalam
Perspektif Manajemen Pendidikan, 2 Pembelajaran sebagai Suatu Sistem, 3 Pendidikan Kewarganegaraan dan Pembangunan Karakter, 4 Teori yang
Mendasari Pembelajaran sebagai Pembangun Karakter, 5 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pembelajaran PKn sebagai Pembangun Karakter, 6 Temuan-
temuan Penelitian Terdahulu, 7 Pengembangan Model Pembelajaran PKn sebagai Pembangun Karakter, 8 Kerangka Konseptual dan Alur Penelitian,
9 Hipotesis Penelitian.
2.1 Pembelajaran Pembangunan Karakter dalam Perspektif
Manajemen Pendidikan
Terminologi manajemen kerapkali dipandang sebagai ilmu, dan sebagai strategi. Manajemen dikatakan sebagai ilmu oleh karena dipandang sebagai
suatu bidang pengetahuan yang secara sistematik berusaha memahami mengapa dan bagaimana mencapai sasaran melalui cara-cara dengan mengatur
orang lain menjalankan dalam tugas. Sedangkan sebagai strategi, karena manejemen dilandasi oleh keahlian khusus untuk mencapai suatu prestasi
manajer, dan para profesional yang dituntun oleh suatu kode etik.