menunjukkan hubungan kausalitas, konversi diagram alur ke dalam serangkaian persamaan struktural dan spesifikasi model pengukuran,
pemilihan matriks input dan teknik estimasi atas model yang dibangun, menilai problem identifikasi, evaluasi model, interpretasi dan modifikasi
model, dan validasi silang Ferdinand, 2000:78; Ghozali dan Ferdinand, 2005:142.
2.7.1 Pengembangan Model Teoritis
Setelah dilakukan pengkajian pustaka secara mendalam, disinyalir bahwa proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan yang mengemban
misi sebagai pembangun karakter banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor. Faktor tersebut adalah apresiasi guru tentang pembangunan karakter meliputi
kognisi, afeksi, dan psikomotorik para guru yang menjadi anggota sampel penelitian, mengenai pengembangan karakter; kepemimpin kepala sekolah
yang dimaknai sebagai otoritas kepala sekolah dalam membina, memfasilitasi kreatifitas guru, dan bekerja sama dengan para guru yang menjadi
bawahannya dalam membinakan pembangunan karakter; kultur sekolah yang berarti tata nilai, sikap hidup, dan kebiasaan yang terjadi di lingkungan
sekolah yang dibentuk oleh para warga sekolah mengenai yang berkenaan dengan National Character Building; dan rancangan pembelajaran meliputi
bahan ajar, media pembelajaran, dan metode pembelajaran. Faktor-faktor tersebut muncul dari teori-teori behavioral science sebagai
disiplin ilmu yang memberi kontribusi terhadap pengembangan pembelajaran.
Sebagai penemuan di bidang keilmuan, teori-teori tersebut ada yang sudah lama dikembangkan dan ada pula yang merupakan sebuah teori baru yang
dikembangkan oleh peneliti. Oleh karena itu, teori-teori tersebut bersifat confirmatory technique,
yaitu untuk menguji sebuah teori bukan untuk membentuk sebuah teori kausalitas. Hal ini pula yang menjadi persyaratan
ketika akan menggunakan pemodelan SEM.
2.7.2 Pengembangan Diagram Alur Path Diagram
Selanjutnya untuk mengetahui hubungan kausalitas antar variabel atas dasar model teoritis yang telah dibangun, digambarkan dalam sebuah path
diagram . Hal ini dimaksudkan untuk mempermudah peneliti melihat
hubungan kausalitas yang diuji. Dalam pemodelan SEM yang dikembangkan, peneliti bekerja berdasarkan construct atau faktor berupa konsep-konsep yang
memiliki pijakan teoritis untuk menjelaskan berbagai bentuk hubungan. Dalam hal ini peneliti menentukan diagram alur sebab akibat dari berbagai
konstruk yang digunakan atas dasar variabel-variabel untuk mengukur konstruk yang dicari.
Atas dasar model teoritis yang telah diuraikan pada langkah pertama, keterkaitan path diagram penelitian tentang model manajemen pembelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan sebagai pembangun karakter pada beberapa sekolah dasar di Kota Semarang, tervisualisasikan pada gambar berikut.
Gambar 11. Pengembangan Diagram Alur Model Pembelajaran Pembangunan Karakter
Dengan mencermati path diagram tersebut di atas, terdapat dua konstruk yang berbeda yaitu, konstruk eksogen dan konstruk endogen. Konstruk
eksogen exogenous construct merupakan idependent variables yang tidak diprediksi oleh variabel lain dalam model. Dalam diagram yang menjadi
konstruk eksogen adalah faktor pemahaman guru, kepemimpinan kepala sekolah, kultur sekolah, dan rancangan pembelajaran. Sedangkan konstruk
endogen endogenous construct adalah faktor-faktor yang diprediksi oleh satu atau beberapa konstruk. Dalam penelitian ini yang menjadi konstruk endogen
adalah pembelajaran yang bermuatan pembangunan karakter.
Pembelajaran PKn yang mengembangkan
Pembangunanan Karakter
Rancangan Pembelajaran
Kultur Sekolah
Kepemimpinan Kepala
Sekolah Apresiasi Guru
2.7.3 Konversi Diagram Alur ke dalam Persamaan